IPv4 dan Subnetting.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ASRINAH_ _PTIK_”jaringan komputer
Advertisements

IP Addressing dan Subnetting
Kisi-kisi & Contoh Soal UAS
IP Addressing. 20 April 2015IP Addressing2 Host Addressing Network 1 Network 2 Network 3.
Subnetting.
Subnetting Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya
Subnetting Hernando Ivan Teddy S.Kom. STMIK GI MDP Palembang 2013.
Network Services Sistim jaringan TCP/IP
Adalah Alamat workststion dalam sebuah jaringan komputer. CIDR (Classless Inter-Domain Routing) Merupakan prinsip yang digunakan oleh ISP untuk mempermudah.
Jaringan Komputer Dasar Oleh : Defi Pujianto, S.Kom.
Lebih Jauh Tentang IP Address
Tujuan  Setelah akhir sesi ini, diharapkan peserta memiliki pengetahuan dalam hal subnetting.
IP ADDRESS DAN SUBNET.
Jaringan Komputer Pertemuan V.
IP Addressing Materi dari : Ir. Risanuri Hidayat, M.Sc. (UGM)
Manajemen Jarkom Materi 3
TCP/IP.
DESAIN DAN MANAJEMEN JARINGAN KOMPUTER
IP ADDRESS ( INTERNET PROTOCOL ADDRESS )
IP Addressing.
IP V4 addressing Minggu 3 Rifki Indra, S.Kom., M.Eng.
JARINGAN KOMPUTER.
Chapter 04 IP Address (IPv4) Basic Networking IlmuJaringan(dot)Com
Jaringan Komputer dan Telekomunikasi
IP ADdressing Alamat IP dapat dinotasikan dalam dua cara, yakni sebagai berikut: Biner (binary) Dalam notasi biner, alamat IP dinotasikan dalam himpunan.
Internet Protocol (Network Layer)
Computing Networks Pertemuan 5 IP Address.
PENGENALAN TCP IP (SUBNETTING)
IP SUBNETTING.
Subnetting Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya
IP ADDRESS & SUBNETMASK
IP Address Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Materi Jaringan Komputer 1
SUBNETTING DENGAN VLSM Variable Length Subnet Mask
MOTIVASI Hargai apa yang kamu miliki saat ini. Kebahagiaan tak akan pernah datang kepada mereka yang tak menghargai apa yang telah dimiliki. 20 May 2018.
Subnetting Cara Cepat I (IP Kelas C)
Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS
Presented By : Dupien AMS
IP Address By Prianto 6/7/2018.
Bab 7 Konsep Network Layer
IP DAN NETMASK.
Classless Addressing ID SUBNET MASK BINARY /9 /10 / Dst /17 /25
TUGAS Pembagian subnet jaringan perusahaan X PRODUKSI ACCOUNTING K3 K2
SUBNETTING.
SUBNETTING.
OSI Layer Network Layer
IP dan Netmask.
IP Addressing Schemes IP Address 32 bits.
OSI Layer Network Layer
Subnetting.
Subnetting Pertemuan XI.
Pengantar Jaringan Komputer IP Address (1)
Subnetting dengan VLSM
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
PROTOCOL TCP/IP Protokol TCP/IP terbentuk dari 2 komponen yaitu:
Jaringan Komputer Week 5 – Subnetting.
SUBNETTING.
PERHITUNGAN SUBNETTING
Ir. Risanuri Hidayat, M.Sc.
Subnetting Pertemuan XI.
Ir. Risanuri Hidayat, M.Sc.
IP Addressing.
Subnetting Pertemuan VIII.
Basic Networking Chapter 04 IP Address (IPv4) Chapter 04.
SUBNETTING Kelompok: 1.Imanuella w.o ( ) 2.M. Muhlisin N. (
IP ADDRESS IP Address : Identitas user dalam jaringan
IP Address IP Address Versi 4.
Pertemuan-6. Manajemen IP
1. 2 Survey membuktikan…….! 3 Penanggulangan (memperlambat habisnya IP address)  Subnetting  Supernetting alias Classless Inter- Domain Routing (CIDR)
TEKNIK SUBNETTING. PENGERTIAN  suatu metode untuk memperbanyak network ID dari suatu network ID yang telah anda miliki.
Transcript presentasi:

IPv4 dan Subnetting

IPv4 terdiri dari 32 bit (4 oktet) b7b6 b5b4 b3b2 b1b0.B2.B1.B0 00000000.00000000.00000000.00000000 – 11111111.11111111.1111111.11111111 0.0.0.0 – 255.255.255.255 Pembagian kelas: A: (b7=0, b6=0) – (b7=1,b6~b0=0 -1) : 0.0.0.0 – 127.255.255.255 B: (b7=1, b6~b0=0) – (b7=1,b6=1,b5~b0=0 -1) : 128.0.0.0 – 191.255.255.255 C: (b7=1, b6=1, b5~b0=0) – (b7=1,b6=1,b5=1,b4=0~b0 -1) : 192.0.0.0 - 223.255.255.255 D: (b7=1, b6=1, b5=1, b4~b0=0) – (b7=1,b6=1,b5=1,b4=1, b3~b0 -1) : 224.0.0.0 – 239.255.255.255 E: (b7=1, b6=1, b5=1, b4=1, b3~b0=0) – (b7=1,b6=1,b5=1,b4=1, b3=1, b2~b0 -1) : 240.0.0.0 – 255.255.255.255

Alamat IP untuk keperluan khusus 0. 0 : Internet ID 127 Alamat IP untuk keperluan khusus 0.0.0.0 : Internet ID 127.0.0.1: loopback (localhost) 255.255.255.255 : internet subnet mask 255.0.0.0 ~ 255.255.255.0: (sub)net mask Alokasi IP berdasar penggunaan di jaringan: Public: alamat internet Private: alamat lokal A: 10.x.x.x SM: 255.0.0.0 B: 172.16.x.x – 172.31.x.x SM: 255.255.0.0 C: 192.168.x.x SM: 255.255.255.0

Tata aturan pengalamatan IP IP pertama dari sebuah network (subnet) adalah NetworkID. IP terakhir dari sebuah network (subnet) adalah BroadcastID. 255.X.X.X adalah subnet mask dari sebuah network (subnet) dimana X bernilai 0 atau 255. IP kelas D digunakan untuk multicast. IP kelas E digunakan untuk penelitian dan cadangan.

Contoh 1: Sebuah jaringan dialamati dengan IPv4 sebagai berikut: Network ID: 192.168.1.0 Subnet Mask: 255.255.255.0 Maka: Subnet Mask: 255.255.255.0  alamat IP yang tersedia = 256-0=256 Broadcast ID: 192.168.1.255 Alamat untuk gateway dan host: 192.168.1.1 s/d 192.168.1.254 Misal Gateway: 192.168.1.1 Alamat untuk PC/host adalah: 192.168.1.2 s/d 192.168.1.254 Jumlah komputer yang dapat dialamati adalah: 256-3=253

Contoh 2: Sebuah jaringan dialamati dengan IPv4 Network ID: 192. 168 Contoh 2: Sebuah jaringan dialamati dengan IPv4 Network ID: 192.168.10.0 Subnet Mask: 255.255.255.128  jumlah alamat yang tersedia = 256- 128 = 128 Maka: Subnet Mask: 255.255.255.128 Broadcast ID: 192.168.10.127 Alamat yang tersedia (gateway+host): 192.168.10.1 s/d 192.168.10.126 Misal alamat gateway: 192.168.10.1 Maka alamat untuk PC (host) : 192.168.10.2 s/d 192.168.10.126 (125 host)

Penggunaan: Kelas A: 256x256x256 alamat Kelas B: 256x256 alamat Kelas C: 256 alamat Teknik Subnetting: CIDR : Classless Inter Domain Routing  Membagi network menjadi subnetwork dengan jumlah alamat yang sama VLSM : Variable Length Subnet Mask  Membagi network menjadi subnetwork berdasarkan jumlah host tiap subnetwork.

CIDR Contoh: diberikan alamat 1 blok kelas C 192. 168. 10 CIDR Contoh: diberikan alamat 1 blok kelas C 192.168.10.0/24 untuk mengalamati 4 subnet. Terdapat 256 alamat yang akan dibagi untuk 4 subnet. Maka masing-masing subnet akan mendapat jatah alamat sebanyak = 256/4 = 64 alamat. Pembagian alamat ini tidak mempertimbangkan jumlah host pada masing-masing subnet. Subnet 1: 192.168.10.0 – 192.168.10.63, NetworkID= 192.168.10.0, Alamat valid= 192.168.10.1 - 192.168.10.62 (termasuk GW) Jumlah komputer yg bisa dialamati sebanyak=61. (-NetID, BroadcastID, GW) BroadcastID= 192.168.10.63 SM= 255.255.255.192 atau dapat dituliskan 192.168.10.0/26.

Subnet 2: 192.168.10.64 – 192.168.10.127, NetworkID= 192.168.10.64, Alamat valid= 192.168.10.65 - 192.168.10.126 (termasuk GW) Jumlah komputer yg bisa dialamati sebanyak=61. (-NetID, BroadcastID, GW) BroadcastID= 192.168.10.127 SM= 255.255.255.192 atau dapat dituliskan 192.168.10.64/26 Subnet 3: 192.168.10.128– 192.168.10.191, NetworkID= 192.168.10.128, Alamat valid= 192.168.10.129 - 192.168.10.190 (termasuk GW) BroadcastID= 192.168.10.191 SM= 255.255.255.192 atau dapat dituliskan 192.168.10.128/26

Subnet 4: 192.168.10.192– 192.168.10.255, NetworkID= 192.168.10.192, Alamat valid= 192.168.10.193 - 192.168.10.254 (termasuk GW) Jumlah komputer yg bisa dialamati sebanyak=61. (-NetID, BroadcastID, GW) BroadcastID= 192.168.10.255 SM= 255.255.255.192 atau dapat dituliskan 192.168.10.192/26

192.168.10.0/24 dibagi menjadi 8 subnet Per subnet terdiri dari (256/8) alamat = 32 alamat. Subnet ke-n : Mulai dari (n-1)*32 sampai (n*32)-1

Notasi subnetmask Subnet mask dapat dinyatakan dengan menggunakan angka desimal maupun biner. Contoh: NetID 192.168.10.0 SM 255.255.255.0 artinya Terdapat 256 alamat valid pada subnet ini yang ditunjukkan oleh angka 0 pada oktet keempat dari SM. Nilai pada oktet terakhir pada SM adalah (256-2n) dimana 2n adalah jumlah alamat valid tiap subnet. Contoh: SM 255.255.255.192 artinya terdapat alamat valid per subnet sebanyak (256-192)=64. Sehingga jumlah subnet pada blok tsb adalah (256/64)=4 subnet.

Contoh: Satu blok IP kelas C yang dimulai dari 192.168.100.0 s/d 192.168.100.255 dibagi dalam 8 subnet. Tentukan SM masing-masing subnet. ... Jumlah alamat valid per subnet = 256/8 = 32. Subnet dalam IP kelas C, oktet ke-1 sampai ke tiga bernilai 255, sedangkan oktet terakhir akan bernilai = 256-32 = 224. Sehingga SM adalah 255.255.255.224. SM adalah sama untuk semua subnet yaitu 255.255.255.224.

Cara lain menuliskan SM yaitu dengan / Tanda / diikuti jumlah bit bernilai satu dari SM yang dituliskan dalam angka biner. Contoh: IP 192.168.123.0 dengan SM 255.255.255.224 Dituliskan dalam angka biner 11111111.11111111.11111111.11100000 Jumlah bit 1 pada SM adalah sebanyak 27. Maka SM 255.255.255.224 pada IP 192.168.123.0 dapat dituliskan secara singkat 192.168.123.0/27 untuk subnet pertama. Jumlah alamat valid tiap subnet adalah sama dengan dua pangkat jumlah bit bernilai 0. Bit 0 pada SM diatas berjumlah 5, maka jumlah alamat yang valid sebanyak 25 atau 32. Sehingga jumlah subnet dari /27 adalah 256/32 = 8 subnet.

Dari contoh diatas diperoleh: Subnet ke-2: 192. 168. 123 Dari contoh diatas diperoleh: Subnet ke-2: 192.168.123.32/27 Subnet ke-3: 192.168.123.64/27 Subnet ke-4: 192.168.123.96/27 Subnet ke-5: 192.168.123.128/27 Subnet ke-6: 192.168.123.160/27 Subnet ke-7: 192.168.123.192/27 Subnet ke-8: 192.168.123.224/27

VLSM Pembagian alamat blok IP didasarkan pada jumlah host tiap subnet yang akan dialamati. Pada CIDR jumlah alamat tiap subnet sama padahal faktanya jumlah host per subnet bervariasi. Contoh: Ada sebuah komputer lab A dengan jumlah 22, sedang pada lab B sejumlah 40, dan terakhir lab C sejumlah 12. Diberikan alamat IP 192.168.111.0 SM 255.255.255.0. Langkah penyelesaian dengan VLSM: Tentukan jumlah alamat tiap subnet merupakan perpangkatan dari 2 (2n) yang lebih besar dari jumlah host pada subnet tsb. Diperoleh:

Subnet A = 22 host maka jumlah alamat yang diperlukan adalah 2n>(22+3), diperoleh n=5 atau 32 alamat. Subnet B = 40 host maka jumlah alamat yang diperlukan adalah 2n>(40+3), diperoleh n=6 atau 64 alamat. Subnet C = 12 host maka jumlah alamat yang diperlukan adalah 2n>(12+3), diperoleh n=4 atau 16 alamat. Penambahan 3 alamat digunakan untuk NetID, BroadcastID, dan GW. 2. Urutkan subnet dari jumlah alamat terbesar ke terkecil. Diperoleh B=64 alamat, A=32 alamat, C=16 alamat. 3. Terdapat 256 alamat, sementara yang dibutuhkan sebanyak (64+32+16) = 112 alamat. Artinya alokasi alamat IP yang diberikan mencukupi kebutuhan seluruh subnet. 4. Dihitung masing-masing subnet dari yang terbesar.

Subnet B: 64 alamat Dialokasikan pada 192. 168. 111. 0 – 192. 168. 111 Subnet B: 64 alamat Dialokasikan pada 192.168.111.0 – 192.168.111.63 NetID= 192.168.111.0 BroadcastID= 192.168.111.63 Alamat valid= 192.168.111.1 – 192.168.111.62 SM= 255.255.255.(256-64) = 255.255.255.192 atau subnet B dapat dituliskan 192.168.111.0/26 26 diperoleh dari (32-n) dimana n adalah 2n=64, diperoleh n=6. Panjang alamat IPv4 dalam biner (32 bit)

Subnet A: 32 alamat Ingat: alamat yang tersisa adalah 192. 168. 111 Subnet A: 32 alamat Ingat: alamat yang tersisa adalah 192.168.111.64 – 192.168.111.255 (setelah dikurangi alamat yang digunakan pada Subnet B). Dialokasikan 32 alamat untuk subnet A dari alamat yang masih tersisa. Diperoleh: 192.168.111.64 - 192.168.111.95 (diperoleh dari 192.168.111.64 + 32 alamat) NetID= 192.168.111.64 BroadcastID= 192.168.111.95 Alamat valid= 192.168.111-192.168.111.94 SM= 255.255.255.224 (diperoleh dari 256-32) atau subnet A dapat dituliskan secara singkat 192.168.111.64/27.

Subnet C: 16 alamat Ingat: alamat yang tersisa adalah 192. 168. 111 Subnet C: 16 alamat Ingat: alamat yang tersisa adalah 192.168.111.96 – 192.168.111.225 (setelah dikurangi alamat yang digunakan pada Subnet B dan A). Dialokasikan 16 alamat untuk subnet C dari alamat yang masih tersisa. Diperoleh: 192.168.111.96 - 192.168.111.111 (diperoleh dari 192.168.111.96 + 16 alamat) NetID= 192.168.111.96 BroadcastID= 192.168.111.111 Alamat valid= 192.168.111.97-192.168.111.110 SM= 255.255.255.240 (diperoleh dari 256-16) atau subnet C dapat dituliskan secara singkat 192.168.111.96/28.

Contoh: Ada sebuah komputer lab A dengan jumlah 123, sedang pada lab B sejumlah 63, dan terakhir lab C sejumlah 21 dan D sejumlah 7. Diberikan alamat IP 192.168.234.0 SM 255.255.255.0. Jawab: Lab A Penyelesaian untuk Lab A (123 alamat) 27 = 128 Diperoleh 192.168.234.0 s.d. 192.168.234.127 Network ID = 192.168.234.0 Broadcast = 192.168.234.127 IP yg valid 192.168.234.1 s.d 192.168.234.126 Subnetmask 255.255.255.128 atau dapat ditulis 192.168.234.0/25

Lab B (63 host) Penyelesaian untuk Lab B (64 alamat) 27 = 128 Diperoleh 192.168.234.128 s.d. 192.168.234.255 Network ID = 192.168.234.128 Broadcast = 192.168.234.255 IP yg valid 192.168.234.129 s.d 192.168.234.254 Subnetmask 255.255.255.128 atau dapat ditulis 192.168.234.128/25 Lab C dan Lab D tidak mendapat jatah IP.