EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
HIPERTENSI (TEKANAN DARAH TINGGI)
Advertisements

Obesitas Saat Hamil? Oh No Untuk wanita yang berencana hamil sebaiknya mengatur berat badannya supaya tidak berlebihan. Akan lebih bagus lagi jika berat.
DIABETES MELLITUS.
Hipertensi (Darah Tinggi)
DIABETES MELLITUS DYAH UMIYARNI P, SKM, M.Si.
Diabetes Melitus Suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan.
Lemak dan protein Hindari daging berlemak
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT/ PERJALANAN ALAMIAH PENYAKIT
Oleh : Irmayanti Sirman Nim : p Kelas : B
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR
FAKTOR RISIKO DALAM EPTM
DIABETES MELITUS Kelompok 2.
PATOFISIOLOGI DIABETES MELITUS
PENYAKIT JANTUNG KORONER
DIACONT.
ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES MELITUS
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
Mengenal Tipe Kegemukan
Epidemiologi & Pencegahan
EPIDEMIOLOGI STROKE.
DIABETES MELLITUS kiki hardiansyah, S.kEP,ns
DIABETES MELLITUS.
Kurangi Asupan Garam, Cegah Hipertensi
MANAJEMEN NUTRISI PADA DIABETES MELITUS
Dr.hj.Suzan Pakpahan.M,Kes
Diabetes, Tak Hanya Soal Kadar Gula
Kenali 3P Gejala Diabetes
DIABETES MELITUS (DM) SYAFRIANI
SARIYANTI PUTRI AGUSTINA
Idiopatik Diabetes Mellitus (DM)
RIWAYAT ALAMI PENYAKIT &
FAKTOR RISIKO DALAM EPTM
EPIDEMIOLOGI PTM DIABETES MELITUS.
Manfaat Puasa di Bulan Ramadhan
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR
DIABETES MELITUS TIKes TT Riau.
HIPERGLIKEMIA.
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
ASSALAMMU’ALAIKUM WR. WB
The Natural History Of Diseases
DIABETES MELITUS GESTATIONAL
Derena Karen Adriana Mangowal
DIABETES MELITUS Oleh Firda ayuningtyas Farhaniatullael F.S
Dampak fast food terhadap PENYAKIT DIABETES MELITUS
Oleh Meili rianita Skep Ners
DIABETES MELLITUS DYAH UMIYARNI P, SKM, M.Si.
DIABETES MELITUS DAN HIPERTENSI PUSKESMAS KAMONJI
DISLIPIDEMIA oleh : dr. EKO YULI.
DISLIPIDEMI A Gangguan Metabolisme Lemak (Kolesterol, Trigliserid) Dr. SRI RAHMADANI PROLANIS – PUSKESMAS MEDAN DELI.
Diabetes Melitus Diabetes Melitus adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan terjadinya hiperglikemi yang disebabkan oleh gangguan sekresi insulin.
MINI PROJECT   TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAWANGKOAN TENTANG DIABETES MELITUS BESERTA PROMOSI KESEHATAN DIABETES MELITUS.
Oleh : Tini Fajarwati (12.116)
HIPERTENSI.
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT/ PERJALANAN ALAMIAH PENYAKIT
Sesi 4 : DIAGNOSIS PERILAKU SEHAT
Dr. Yusmardiati Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah dalam jangka waktu lama dengan Tekanan darah lebih dari 120/80 mmHg. Meningkatnya.
HIPERTENSI (TEKANAN DARAH TINGGI)
PENCEGAHAN STROKE PADA LANJUT USIA
SURVEILANS PENYAKIT TIDAK MENULAR PERTEMUAN 7
PKMRS MENGENAL STROKE.
TINJAUAN MEDIS PUASA TERHADAP BEBERAPA PENYAKIT
PENYAKIT DEGENERATIF. Apa itu PENYAKIT DEGENERATIF?  Merupakan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan.
DIABETES MELLITUS : Kenali, cegah, dan kendalikan Dr. Ema Mayasari UPTD PUSKESMAS TELAGASARI.
TEKANAN DARAH TINGGI OLEH : MAHASISWA PRAKTIK PROFESI NERS STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA TAHUN 2016.
TUGAS PATOFISIOLOGI (DIABETES MELITUS) OLEH: NAMA : SOFIA NOFIANTI BP : KELAS : VII c DOSEN PEMBIMBING : Dr. SUHATRI, MS, APT.
Lili Eriska Sianturi, M.K.M Kuliah Dasar Epidemiologi
DIABETES MELLITUS : Kenali, cegah, dan kendalikan Bag. Ilmu Penyakit Dalam FK UB – RSUD Dr. Saiful Anwar Malang 2015.
Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah dalam jangka waktu lama dengan Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg. Meningkatnya tekanan darah.
Apakah Diabetes itu ? Diabetes merupakan keadaan yang timbul karena ketidakmampuan tubuh mengolah karbohidrat/glukosa akibat kurangnya jumlah insulin.
Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah dalam jangka waktu lama dengan Tekanan darah lebih dari 120/80 mmHg. Meningkatnya tekanan darah.
Transcript presentasi:

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR Oleh Nugroho Susanto

Penyakit Tidak Menular Diabetes Millitus Jantung Stroke Hipertensi

Perjalanan Alamiah Penyakit dan tahapan pencegahan (Kleinbaum et al Fase rentan Fase subklinis Fase klinis Fase terminal Pencegahan primer Diperkenalkan faktor risiko Dimulai proses patologis Penyakit kusta terdeteksi klinis Mulai ada faktor risiko kusta Akibat penyakit (sembuh, mati, cacat Pencegahan sekunder Pencegahan tersier Mulai berhubunga faktor risiko Mulai berhubungan agen penyebab Mulai menunjukan gejala & tanda Mulai terjadi cacat, sembuh, mati Sembuh

Siklus deteksi masyarakat (Buckeridge, 2009) Identifikasi kasus individu Informasi temuan untuk tindakan Definisi kasus individu Keputusan penanganan Definisi kasus Laporan kasus Petunjuk intervensi Definisi kasus populasi Data populasi Populasi sasaran surveilans Deteksi kasus populasi Respon kesmasy Deteksi populasi

Penyakit Stroke Faktor resiko yang tak dapat diubah atau dicegah/dimodifikasi Faktor resiko yang dapat dimodifikasi Faktor resiko yang sangat dapat dimodifikasi

Faktor resiko yang tak dapat diubah Umur . Kemunduran sistem pembuluh darah meningkat seiring dengan bertambahnya usia hingga makin bertambah usia makin tinggi kemungkinan mendapat stroke. Dalam statistik faktor ini menjadi 2 x lipat setelah usia 55 tahun. Jenis kelamin. Stroke diketahui lebih banyak laki‐laki dibanding perempuan. Karena pemakaian obat‐obat kontrasepsi dan usia harapan hidup perempuan yang lebih tinggi dibanding laki‐laki. Berat Lahir Yang Rendah.

Lanjutan Ras. Penduduk Afrika ‐ Amerika dan Hispanic ‐ Amerika berpotensi stroke lebih tinggi dibanding Eropa ‐ Amerika. Pada penelitian penyakit artherosklerosis terlihat bahwa Faktor Keturunan Kelainan Pembuluh Darah Bawaan

Faktor Resiko Yang Dapat Diubah Hypertensi/tekanan darah tinggi. Makin tinggi tensi darah makin tinggi kemungkinan terjadinya stroke Merokok. Merokok meningkatkan terjadinya thombus, karena terjadinya artherosklerosis Diabetes. Penderita diabetes cenderung menderita artherosklerosis dan meningkat kan terjadinya hypertensi, kegemukan dan kenaikan lemak darah. Penyakit Jantung/Atrial Fibrilation. Atrium fibrilasi apapun penyebabnya dapat menyebabkan terjadinya emboli/jendalan darah yang memicu terjadinya suatu stroke

Lanjutan Kenaikan kadar cholesterol/lemak darah Penyempitan Pembuluh darah carotis. Pembuluh darah carotis berasal dari pembuluh darah jantung yang menuju ke otak dan dapat diraba pada leher. Diet dan Nutrisi. Pemakaian garam dapur berlebihan meningkatkan terjadianya stroke. Mungkin ini dikaitkan dengan terjadinya kenaikan tensi. Kegemukan.

Faktor Resiko Yang Sangat Dapat Diubah Metabolik Sindrom (Gemuk perut, Trigliceride > 150 mg % , Tensi ≥ 130 / ≥85 mm Hg , Gula puasa ≥ 110 mg % ) Pemakaian alkohol berlebihan Drug Abuse/narkoba Pemakaian obat‐obat kontrasepsi (OC)

Penyakit Jantung PKV merupakan penyakit dengan etiologi multifaktorial sehingga semua faktor resiko perlu dipertimbangkan dalam upaya pencegahan, baik primer maupun sekunder. Faktor resiko tersebut ada yang bisa dimodifikasi seperti: dislipidemia, hipertensi, merokok, obesitas dan diabetes melitus, serta yang tidak hiss dimodifikasi seperti: usia jenis kelamin laki-laki, riwayat keluarga serta riwayat PKV sebelumnya..

Faktor yang tidak dapat dikendalikan (nonmodifiable risk factors). (10) a. Keturunan b. Umur, makin tua risiko makin besar. c. Jenis kelamin, pria mempunyai risiko lebih tinggi dari pada wanita (wanita D. risikonya meningkat sesudah menopouse)

Faktor yang dapat dikendalikan (modifiable risk factors) (11) a. Dyslipidaemia. b. Tekanan darah tinggi (hipertensi). c. Merokok d. Penyakit Diabates Mellitus Stres f. Kelebihan berat badan dan obesitas.

Patogenesis Aterosklerosis Aterosklerosis adalah suatu bentuk ateriosklerosis yang terutama mengenai lapisan intima dan umumnya terjadi di arteri muskuler ukuran besar dan sedang serta merupakan kelainan yang mendasari penyakit jantung iskemik.

Konseptual

Diabetes mellitus Tanda dan gejala penyakit DM tipe 2 ditandai dengan 4 gangguan metabolik utama, yaitu (Bustan, 2007) yaitu : Hiperglikemia kronik Resitensi insulin Reduksi respons insulin dan Peningkatan pengeluaran glukosa hepar.

Tanda dan gejala klinis yang umum penyakit DM Poliuria (sering kencing) Poliphagia (cepat lapar) Polidipsia (sering haus) Lemas Berat badan menurun.

Gejala lain yang dapat mengikuti penyakit DM Gatal-gatal Mata kabur Gatal di kmelauan (wanita) Impotensia, Kesemutan.

Gambaran laboratorium penyakit DM Gula darah sewaktu >= 200 mg/dl Atau gula darah puasa >126 mg/dl (puasa – tidak ada masukan makanan/kalori sejak 10 jam terakhir) Atau glukosa plasma 2 jam > 200 mg/dl setelah beban glukosa 75 gram.

Tahap-tahap perkembangan terjadi penyakit tipe 2 DM Tahap 1. Genetic susceptibility, sebagai prerequisite Tahap 2. Insulin resistance Tahap 3. Impaired Glucose Tolerance (IGT) Tahap 4. DM tipe 2

Faktor risiko utama DM tipe 2 Yaitu (Bustan, 2007): Genetic: mempunyai orang tua/ keluarga dengan tipe 2 Obesitas (terutama central obesity) Physical inactivity Pengalaman dengan diabetic intrauterine Riwayat minum susu formula (cow milk) pada waktu bayi Low birth weight (LBW)

Dalam masyarakat, mereka yang berkelompok risiko tinggi (high risk group) DM: Usia > 45 tahun Berat badan lebih (BBR > 110% atau IMT > 25 kg/m) Hipertensi (> 140/90 mmHg) Ibu dengan riwayat melahirkan bayi > 4000 gram Pernah diabetes sewaktu hamil Riwayat keturunan DM Kolesterol HDL < 35 mg/dl atau trigliserida > 250 mg/dl Kurang aktivitas fisik

Konsep adaptasi

Manajemen pengendalian DM

PENCEGAHAN DM Pencegahan Premordial kepada masyarakat yang sehat, untuk berperilaku positif mendukung kesehatan umum dan upaya menghindarkan diri dari risiko DM. Promosi kesehatan, ditujukan pada kelompok beresiko, untuk mengurangi atau menghilangkan risiko yang ada. Pencegahan khusus. Upaya ini dapat berbentuk konsultasi gizi/dietetic. Diagnosis awal. Dapat dilakukan dengan penyaringan (screening). Pengobatan yang tepat. Disability limitation; pembatasan kecacatan yang ditujukan kepada upaya maksimal mengatasi dampak komplikasi DM sehingga tidak menjadi lebih berat. Rehabilitasi, sosial maupun medis.

Indikator pelayanan

Alur penyakit DM

TERIMA KASIH