PENDAHULUAN
Untuk apa mempelajari Perkembangan Peserta Didik?
Tujuan : Agar mempunyai ekspektasi yang nyata tentang peserta didik Dapat merespon perilaku peserta didik secara tepat Membantu mengenali adanya penyimpangan yang terjadi pada diri peserta didik Untuk membantu memahami diri sendiri sehingga dapat berperilaku secara tepat
Mengapa kita perlu belajar tentang Perkembangan Peserta Didik?
Alasan : Masa perkembangan yang cepat masa anak-anak terjadi pertumbuhan yg cepat Pengaruh yang lama pengaruh pengalaman yg diberikan anak akan terlihat dlm jangka panjang Proses yang kompleks memerlukan proses dan waktu yg lama dalam membentuk peserta didik, sehingga perlu pemahaman yg tepat Nilai yang diterapkan nilai yg dipakai membentuk kepribadian anak akan terintegrasi pada dirinya Masalah yang menarik anak sbg mahluk yang unik
Defenisi perkembangan (development) Hurlock (1980) : serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Seifert & Hoffnung (1994) : “ Long-Term changes in a person’s growth, feelings, pattern of thinking, social relationships, and motor skills”.
Santrock (1996) : “ Development is a pattern of changes than begin at conception and continues through the life span. It involves growth, although it includes decay (as in death and dying). The pattern of movement is complex because it is product of several processes-biological, cognitiv, and socioemotional.” Chaplin (2002) : perubahan yang berkesinambungan dan progresif dalam organisme dari lahir sampai mati, pertumbuhan, perubahan dalam bentuk dan dalam integrasi dari bagian-bagian jasmaniah kedalam bagian-bagian fungsional, kedewasaan atau kemunculan pola-pola asasi dari tingkah laku yang tidak dipelajari.
Perkembangan adalah serangkaian proses yang tidak hanya terbatas pada pertumbuhan semakin membesar (fisik) tapi juga menyangkut perubahan fungsi serta psikis yang berlangsung terus menerusmenuju ke tahap kematangan melalui pertumbuhan, pematangan dan belajar.
Pertumbuhan (growth) lebih bersifat biologis Mengacu pada perubahan yang bersifat kuantitatif, yaitu peningkatan dalam ukuran dan struktur, seperti pertumbuhan kepala, kaki, jantung, paru-paru dsb. Pertumbuhan fisik atau tubuh yang melaju sampai pada suatu titik optimum kemudian menuju ke runtuhannya.
Kematangan (maturation) Chaplin (2002): kematangan sebagai proses mencapai kemasakan/ usia masak yang dianggap berasal dari keturunan atau merupakan tingkah laku khusus spesies. Myers (1996) : “ biological growth processes that enable orderly in behaviour, relatively uninflunce by experience.
Jadi kematangan : Potensi bawaan sejak lahir, timbul dan bersatu dengan pembawaannya dan turut mengatur pola perkembangan tingkah laku individu. Hasil dari adanya perubahan tertentu dan penyesuaian sturktur pada diri individu yaitu kematangan biologis dan psikis. Kematangan pada aspek psikis meliputi keadaan berpikir, rasa, kemauan dsb. Kematangan pada aspek ini diperlukan latihan tertentu.
Belajar : Slameto (1995) → suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya Winkel (1989) → suatu proses kegiatan mental pada diri seseorang yang berlangsung dalam interaksi aktif individu dengan lingkungannya, sehingga menghasil-kan perubahan yang relatif menetap/bertahan dalam kemampuan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik
belajar merupakan salah satu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan perilaku yang relatif dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik, yang diperoleh melalui interaksi individu dengan lingkungannya
Peserta Didik Peserta didik dalam arti luas adalah setiap orang yang terkait dengan proses pendidikan sepanjang hayat, sedangkan dalam arti sempit adalah setiap siswa yang belajar di sekolah (Sinolungan, 1997). Departemen Pendidikan Nasional (2003) → peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui jalur, jenjang, dan jenis pendidikan
peserta didik adalah individu yang merupakan suatu totalitas kesatuan psikofisik yang tidak dapat dipisahkan, mempunyai keunikan masing-masing yang berbeda satu dengan lainnya
Hakekat perkembangan Arti perubahan dalam perkembangan Perubahan dalam perkembangan bertujuan untuk memungkinkan seseorang menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui aktualisasi diri . Aktualisasi diri: Perubahan → sikap → menyenangkan/tidak
Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap terhadap perubahan: Penampilan diri Perilaku Stereotip budaya Nilai-nilai budaya Perubahan peranan Pengalaman pribadi.
Ciri2 Perkembangan Sistematis, bersifat saling tergantung antar bagian yang merupakan satu kesatuan yang harmonis Progresif, perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat, dan mendalam secara kualitatif dan kuantitatif Berkesinambungan, perubahan terjadi secara berurutan dan tidak loncat-loncat.
Prinsip perkembangan Perkembangan melibatkan perubahan Perkembangan awal lebih kritis daripada perkembangan selanjutnya. Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar. Perkembangan mengikuti pola tertentu yang dapat diramalkan. Pola perkembangan memiliki karateristik tertentu Terdapat perbedaan individu dalam perkembangan
Setiap periode perkembangan memiliki karakter khusus. Terdapat harapan sosial pada setiap periode/ tahap perkembangan (tugas perkembangan- Havighurst). Setiap perkembangan mengandung bahaya potensial/resiko. Kebahagiaan bervariasi pada berbagai periode perkembangan.
Fase perkembangan Remaja (12-22) Proses Biologis Kanak-kanak akhir (6-11) Proses Kognitif Proses Sosial Kanak-kanak Awal (1-5) Bayi (0-1) Prenatal
Fase Perkembangan (Berdasarkan usia sekolah) Usia Prasekolah (0 – 6 tahun) Usia Sekolah Dasar (6 – 12 tahun) Usia Sekolah Menengah (12 – 18 tahun) Usia Mahasiswa (18 – 24 tahun)
Tugas-tugas perkembangan sepanjang rentang kehidupan menurut Havighurst : Masa Bayi dan Awal masa Kanak-kanak : Belajar memakan makanan padat’ Belajar berjalan Berlajar berbicara Belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh Mempelajari perbedaan seks dan tata caranya Mempersiapkan diri untuk membaca Belajar membedakan benar dan salah, dan mulai mengembangkan hati nurani.
Akhir masa Kanak-kanak : Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-permainan yang umum. Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai makhluk yang sedang tumbuh. Belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya. Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita yang tepat. Mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar untuk membaca, menulis dan berhitung.
Mengembangkan konsep yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari. Mengembangkan kata hati, moral dan nilai-nilai. Mengembangkan sikap terhadap kelompok sosial dan lembaga-lembaga. Mencapai kebebasan pribadi.
Masa Remaja : Memperoleh hubungan baru dan lebih matang dengan yang sebaya dari kedua jenis kelamin Memperoleh peranan sosial dengan jenis kelamin individu Menerima fisik dan menggunakan badan secara efektif Memperoleh kebebasan diri, melepaskan ketergantungan dari orang tua/ orang dewasa lainnya Melakukan pemilihan dan persiapan untuk jabatan
Memperoleh kebebasan ekonomi Persiapan perkawinan dan kehidupan berkeluarga Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep yg diperlukan sbg warga negara yg baik Memupuk dan memperoleh perilaku yg dapat dipertanggung jawabkan secara sosial Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai pedoman berperilaku
Awal masa dewasa : Mulai bekerja Memilih pasangan Belajar hidup dengan tunangan Mulai membina keluarga Mengambil tanggungjawab sebagai warga negara Mencari kelompok sosial yang menyenangkan.
Tujuan tugas perkembangan Petunjuk bagi individu untuk mengetahui harapan masyarakat terhadap mereka pada usia tertentu. Memberi motivasi bagi individu untuk melakukan apa yang diharapkan oleh kelompok sosial terhadap mereka pada usia tertentu sepanjang hidup. Menunjukkan apa yang dihadapi oleh individu dan tindakan apa yang diharapkan dari mereka jika sampai pada tingkat perkembangan berikut.
Bahaya potensial dalam tugas perkembangan: Harapan yang kurang tepat karena keterbatasan fisik dan psikologis. Melangkahi tahap tertentu dalam perkembangan akibat dari kegagalan menguasai tugas tertentu. Krisis yang dialami ketika melewati satu tingkatan menuju ke tingkatan berikut.
HUKUM PERTUMBUHAN dan PERKEMBANGAN Hukum Cephalocoudal. Hukum ini berlaku pada pertumbuhan fisik dimulai dari kepala ke arah kaki. Hukum Proximodistal. Pertumbuhan fisik berpusat pada sumbu (bagian vital) dan mengarah ke tepi. Perkembangan terjadi dari umum ke khusus. Misalnya anak mengetahui pohon (umum) terlebih dahulu sebelum mengenal pohon menurut jenisnya (khusus). Perkembangan berlangsung secara bertahap
Hukum Tempo dan Ritme Perkembangan Hukum Tempo dan Ritme Perkembangan. Tahapan perkembangan berlangsung secara berurutan, terus menerus dan dalam tempo perkembangan yang relatif tetap serta bisa berlaku umum.