Contoh kasus 1 Ali mendirikan CV. ABC bersama Andi pada tanggal 1/1 2010. Atas ini Ali menyetorkan uang 100 jt, tanah senilai 50 jt dan gedung 125 jt. Sedang Andi menyetorkan uang 200jt, mobil Toyota Avansa senilai 135 jt ANALISA Aktiva Kas + 300 juta (Debet) Aktiva Tanah + 50 juta (Debet) Aktiva Gedung + 125 juta (Debet) Aktiva Kendaraan + 135 jt (Debet) Pasiva Modal + 610 juta (Kredet)
Contoh kasus 2 2/1 Dibeli peralatan kantor 10 jt tunai 3/1 Dibeli motor 15 jt. Sejumlah 10 jt dibayar tunai, sisanya dibayar satu bulan kemudian ANALISA 2/1 Aktiva Perlt kantor + 10 juta (D) dan aktiva kas – 10 juta (K) 3/1 Akt motor + 15 jt (D), aktiva kas – 10jt (K) dan hutang + 5 jt (K)
Contoh kasus 3 3/1 Dibeli perlengkapan kantor 2,5 jt. 5/1 CV. ABC mengajukan pinjaman ke PT. Bank BNI 46 sejumlah 400 juta, untuk pembangunan pabrik. ANALISA Aktiva perl kantor + 2,5 jt (D) dan pasiva hutang + 2,5 jt (K) Tidak ada pencatatan karena transaksi belum terjadi
Contoh kasus 4 6/1 Diberikan jasa kepada PT. XYZ senilai 10 jt. Atas ini perusahaan menerima pembayaran secara tunai. 8/1 Ali mengambil uang 5 jt, untuk keperluan pribadi ANALISA Aktiva Kas + 10 jt (D), Pendapatan Jasa + 10 jt (K) Prive + 5 jt (D), aktiva Kas – 5 jt (K)
Contoh kasus 5 9/1 Diserahkan jasa ke PT. Maju senilai 15 jt. 10/1 Ali menambah modal 50 jt, sedang Andi juga 50 juta tunai ANALISA ?
Contoh kasus 6 11/1 Ditanda tangani perjanjian utang piutang dengan Bank BNI 46, sebagai tindak lanjut dari pencairan utang senilai 400 juta. Atas ini oleh Bank BNI 46 perusahaan dikenai biaya provisi 1% dan biaya administrasi 1,5% 12/1 Diterima pembayaran pelunasan dari PT. Maju ANALISA ?