dr. Huriatul Masdar, M.Sc 21 November 2011

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Media Pembelajaran Sistem Respirasi Manusia
Advertisements

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI
Standar Kompetensi yang harus dicapai:
BAB 3 Jaringan Hewan.
By : VIVIN DIANA DAMAYANTI ( )
Saluran respirasi. Perkembangan, diferensiasi, migrasi, kondensasi, sel, jaringan. Ekspresi gen yang mengontrol proses perkembangan. Regulasi gen. Paradigma.
SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA
Susunan respirasi. Gambaran anatomi sistem pernafasan
Dr. Citra Maharani BAGIAN HISTOLOGI FKIK UNJA
Citra Maharani BAGIAN HISTOLOGI FKIK UNJA
SISTIM PERNAFASAN. SISTIM PERNAFASAN Tujuan pembelajaran: Menjelaskan struktur dan fungsi kavitas nasalis dan faring Menjelaskan struktur laring dan.
SISTEM RESPIRASI MANUSIA
PENGERTIAN Sistem Pernafasan merupakan sistem yang mengatur pertukaran gas antara organisme dan lingkungannya.
HISTOLOGI SALURAN PERNAPASAN
MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISTEM PERNAFASAN MANUSIA
Organ Reproduksi Pria Penis dan Urethra Duktus deferens
Virtue.Ivana.Stella.William XIAI
Respiratory System dr. Ch. Tri Nuryana, M.Kes.
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERNAFASAN
SISTEM RESPIRASI drh. Handayu Untari.
Sistem Pernafasan Manusia
SISTEM PERNAPASAN MANUSIA
Hidung dan Sinus paranasal
SISTEM PERNAPASAN MANUSIA
Saluran nafas atas.
ANATOMI SISTEM PERNAFASAN
TUTORIAL KLINIK : ANATOMI MATA
SISTEM RESPIRASI R Bayu Kusumah N.
SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA
R Bayu Kusumah N, S.Kep.Ners.,M.Kes
Sistem Pernapasan Manusia
JARINGAN PADA SISTEM PEMBULUH DARAH
SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA
Tugas pokok respirasi :
HISTOLOGI PADA ORGAN PENYUSUN SISTEM RESPIRASI
BAB VII SISTEM PERNAPASAN.
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN SERTA ORGAN
Tugas pokok respirasi :
Akper Pemkab Cianjur tahun 2015
JARINGAN Oleh : Ponco Cahyo Adi ( )
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan
Tugas pokok respirasi :
ERYATI DARWIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
ORGAN COLLI.
Tugas pokok respirasi :
RESIRASI & PERTUKARAN GAS/FISIOLOGI TERNAK /CIN/PET FP USK
(SISTEM RESPIRATORIUS)
SYSTEMA RESPIRATORIUM Nur Auliyah Firdaus, S.ST.
JARINGAN HEWAN Apa itu Jaringan ?
A N A T O M Y.
SISTEM PERNAPASAN MANUSIA
JARINGAN HEWAN Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Jaringan dengan struktur yang.
ANATOMI SISTEM RESPIRASI Oleh : dr. Neni Destriana.
ALAT PERNAPASAN MANUSIA
PULMO Dr. Candra Rini HP, M.Kes.
BAB 3 JARINGAN HEWAN.
HISTOLOGI HIDUNG.
STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN HEWAN DAN MANUSIA
Jaringan Epitel Oleh : Kelompok 2.
Yusiska Wahyu Indrayani G
JARINGAN HEWAN Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Jaringan dengan struktur yang.
SISTEM PERNAFASAN Sistem Respirasi adalah sistem yang mengatur tubuh dalam menerima oksigen pada tubuh dan melepaskan karbondioksida.
Eka Maharani Neilis Sa’adah Muhammad keprianto Okkie fernando Khairul Nasri Devitasari Fitri Yani INDERA PENCIUMAN.
TUJUAN PEMBELAJARAN Jenis-jenis Pernapasan Penyakit atau Gangguan pada Sistem Pernapasan Mekanisme Pernapasan Struktur Organ Pernapasan Fase Pernapasan.
Sistem Pernapasan Manusia
SISTEM PERNAFASAN (SISTEM RESPIRATORIUS). SISTEM PERNAFASAN (SISTEM RESPIRATORIUS) Fungsi : mengambil O2 dari lingkungan penggunaan O2 oleh sel & membuang.
1.Sebutkan anatomi saluran pernapasan dari luar hingga ke dalam? 2.Sebutkan organ-organ yang termasuk dalam Saluran Pernapasan Atas dan Saluran Pernapasan.
ANATOMI SISTEM RESPIRASI 1. BERLIAN RUSTANTINA ( ) 2. RISNA DARA ANDITA ( ) 3. OKTAVIAN ABDI ESA ( )
Transcript presentasi:

dr. Huriatul Masdar, M.Sc 21 November 2011 SISTEM RESPIRASI dr. Huriatul Masdar, M.Sc 21 November 2011

SISTEM RESPIRASI Respirasi : proses yang berkaitan dengan pengikatan O2 dan pelepasan CO2 PARS CONDUCTORIA PARS RESPIRATORIA ALAT PENDUKUNG Cavum nasi Bronchus respiratorius Dinding thorax Nasopharynx Ductus alveolaris : - atrium - saccus alveolaris Diafragma Larynx Alveolus Otot-otot pernafasan Trachea Bronchus Bronchiolus Bronchiolus terminalis

SISTEM RESPIRASI Respirasi : proses yang berkaitan dengan pengikatan O2 dan pelepasan CO2 PARS CONDUCTORIA PARS RESPIRATORIA ALAT PENDUKUNG Cavum nasi Bronchus respiratorius Dinding thorax Nasopharynx Ductus alveolaris : - atrium - saccus alveolaris Diafragma Larynx Alveolus Otot-otot pernafasan Trachea Bronchus Bronchiolus Bronchiolus terminalis

TRACHEA PULMO BRONCHUS PRIMER LARYNX CAVUM NASI DINDING THORAX OTOT DINDING PERUT OTOT DIAPHRAGMA

SISTEM RESPIRASI PARS CONDUCTORIA Menyiapkan udara yang bersih, lembab dan hangat untuk dialirkan ke dalam paru-paru. Struktur pendukung : vibrissae (rambut hidung) epitel bersilia kelenjar mukosa anyaman pembuluh darah Merupakan saluran yang bersifat kaku dan lentur, dibentuk oleh : jaringan penopang: tulang/kartilago serabut elastis serabut kolagen serabut otot

SISTEM RESPIRASI PARS RESPIRATORIA Tempat terjadinya pertukaran O2 – CO2 Permeabel terhadap udara, namun tidak permeabel terhadap air dan molekul-molekul lain ALAT PENDUKUNG Menyokong kedua bagian diatas agar dapat berfungsi secara optimal

STRUKTUR PARS CONDUCTORIA Epitel : bertingkat bersilia, selapis silindris, kuboid Kelenjar mukosa : - pada epitel : sel piala, jumlahnya makin lama makin berkurang - pada lamina propria : makin lama makin berkurang dan hilang Kerangka : tulang, kartilago hialin/elastis bentuk : utuh, cincin, berlempeng-lempeng, makin lama makin berkurang bahkan menghilang Otot polos : tidak ada – ada Serabut elastis : tidak ada – ada – makin banyak

CAVUM NASI (1) Batas-batas cavum nasi : Septum nasi yang memisahkan cavum nasi dextra et sinistra Depan : nares Bawah : - palatum durum - palatum mole Atap/lateral : - Os nasale - Os frontal - lamina cribriformis ossis ethmoidalis - cartilago lateralis et cartilago apicis nasi Belakang : choane, bermuara dalam cavum pharyngonasale CONCHA NASALIS PALATUM OSTIUM PHARYNX NARES

CAVUM NASI (2) Berdasarkan selaput lendir yang membatasi, terdiri dari : Area respiratorius, dibatasi oleh selaput lendir respirasi, berperan : - menghangatkan dan melembabkan udara inspirasi - filtrasi udara inspirasi Area olfaktorius, dibatasi oleh selaput lendir olfaktorius dengan reseptor-reseptor pembau

AREA RESPIRASI CAVUM NASI VESTIBULUM NASI Merupakan bagian permulaan cavum nasi hingga 1.5 cm dari bagian luar hidung Dibatasi oleh kulit (epitel berlapis gepeng) dengan vibrissae yang berfungsi untuk filtrasi Semakin ke posterior : - epitel berlapis gepeng makin menipis - vibrissae dan kelenjar sebacea menghilang

AREA RESPIRASI CAVUM NASI (2) 2. AREA RESPIRATORIA (real nasal cavity) : Terdiri atas meatus nasi media dan meatus nasi inferior Adanya tonjolan di dinding lateral: Concha nasalis (sup, media, inf) Fungsi Concha nasi : - meningkatkan luas permukaan selaput lendir - menyebabkan turbulensi udara sehingga kontak lebih luas Struktur histologis : - Epitel permukaan : epitel bertingkat torak semu bersilia dan sel goblet/sel piala - lamina propria : * lapisan jaringan ikat kolagen padat * bagian dalam melekat ke periosteum dan perikondrium rangka hidung * kelenjar tubuloalveolar bercabang (mukoserosa) * >> plexus venosus daerah concha nasalis inferior et media

AREA OLFAKTORIUS CAVUM NASI Berada di atap rongga hidung, bagian atas cavum nasi dan bagian atas concha nasalis superior Histologi: Selaput lendir di bagian terluar Epitel : epitel bertingkat torak semu yang tinggi Lamina propria : kelenjar serosa tubulo-alveolar bercabang (kelenjar Bowman) dan plexus kapiler >> 3 jenis sel pada lapisan epitel: - sel reseptor olfaktoris - sel penyokong (sel sustentakular) - sel basal

AREA OLFAKTORIUS CAVUM NASI (2) SEL RESEPTOR OLFAKTORIS Neuron bipolar dengan dendrit yang berjalan ke superfisial dan akson yang berjalan ke sentral Inti bulat, sedikit sitoplasma mengelilingi inti Inti terletak dipertengahan, antara inti sel basal dan sel penyokong Tebal dendrit sekitar 1 μm, berjalan ke permukaan epitel tanpa percabangan dan melebar membentuk tonjolan olfaktoris Tonjolan olfaktoris memiliki silia olfaktoris (6-10), panjang >50 μm, tidak bergetar, bereaksi terhadap zat-zat di lapisan lendir yang mengeluarkan bau Akson keluar dari basal sel, membentuk berkas yang menembus lamina kribrosa tulang ethmoid, yang kemudian membentuk fila olfaktoris (nervus olfaktorius/N I)

AREA OLFAKTORIUS CAVUM NASI (3) SEL PENYOKONG Berisi granula pigmen sehingga berwarna coklat kekuningan Ujung sitoplasma melebar ke arah lumen Memiliki mikrofili SEL BASAL Berupa sel kecil yang terletak di basal epitel Memiliki tonjolan seperti jari tangan yang terletak diantara akson-akson sel olfaktoris Relatif tidak berkembang dan mungkin mengalami mitosis

SINUS PARANASALIS Rongga buntu dalam tulang tengkorak: * disekitar hidung * os frontalis, os maxillaris, os ethmoidalis, os sphenoidalis Bermuara dalam cavum nasi Membrana mucosa: * epitel semu berlapis bersilia : lebih tipis, sedikit sel piala daripada cavum nasi * lamina proria: kelenjar lebih sedikit daripada cavum nasi Fungsi : membantu menghangatkan udara inspirasi

NASOPHARYNX Merupakan bagian teratas pharynx Terletak di belakang cavum nasi Tidak dilalui oleh makanan Membrana mukosa : Seperti epitel pada cavum nasi Pada bagian yang berlanjut dengan palatum mole : epitel gepeng berlapis

LARYNX Pipa yang bentuknya tidak beraturan penghubung trachea dengan pharynx Rangka: Rangka kartilago beberapa potong: Cartilago thyroideus (hialin) Cartilago cricoideus (hialin) Cartilago arytaenoideus (hialin) Cartilago epiglottis (elastik) Car. Corniculata, cuneiforme (elastik) Rangka tulang Os hyoides Dihubungkan oleh jaringan pengikat fibro-elastik

LIGAMENTUM VENTRICULARE LARYNX TRACHEA CART. THYREOIDEA OS HYOIDEA LIGAMENTUM VOCALE LIGAMENTUM VENTRICULARE EPIGLOTTIS

MEMBRANA MUKOSA LARYNX Membentuk 2 pasang lipatan: Plica ventricularis (pita suara palsu) Lamina propria: jar. pengikat longgar, banyak kelenjar Plica vocalis (pita suara) Ligamentum vocale (jaringan elastis) dan m. Vocalis

MEMBRANA MUKOSA LARYNX MIKROSKOPIS epitel epitel silindris semu berlapis bersilia + sel piala epitel gepeng berlapis tidak berkeratin daerah yang banyak bergesek: facies ventralis dan sebagian facies dorsalis epiglotis plica vocalis Lamina propria Jaringan pengikat elastis padat Mengandung kelenjar kecil seromukosa (kecuali pada plica vocalis)

MUKOSA LARYNX LIGAMENTUM VOCALE EPIGLOTTIS CARTILAGO THYREOIDEA

FUNGSI PLICA VOCALIS EPIGLOTTIS PLICA VOCALIS PERNAFASAN BIASA PERNAFASAN DALAM PERNAFASAN BIASA SUARA NADA TINGGI PLICA VOCALIS EPIGLOTTIS