FLUIDA 2 Laju Endap,Aliran laminer dan Turbulensi, Alat ukur Tekanan zat cair,Pernafasan
Laju Endap dan Gaya Apung/Buoyansi Benda yang jatuh ke dalam zat cair akan mengalami gaya : 1. Gaya Jatuh G = 4/3 πr3ρg ρ= massa jenis benda g = gravitasi r = jari-jari
2. Gaya Keatas ( Buoyant force) : Gke atas = 4/3 πr3ρog ρo = massa jenis zat cair 3. Gaya hambatan( retarding force)-Stokes Ghambat = 6 π r η v v = kecepatan r = jari-jari η = viskous ( poise) I Pl(Poiseulle) = 10 poise(N.sec/m2=Pa.s) I poise (P) = Gaya panjang/luas kecepatan
Gaya hambatan sama dengan selisih gaya gravitasi dan gaya keatas : 6 π r η v=4/3 πr3ρg - 4/3 πr3ρog 2r2 v =------ g ( ρ- ρo ) 9 η r = jari-jari sel darah merah v = kecepatan endap/sedimentasi = massa jenis sel darah = massa jenis plasma g = gravitasi η = viskousitas ( koefisien gesekan dalam )
Penentuan kecepatan sedimentasi digunakan pada pemeriksaan : - Rheumatic - Rheumatic fever - Rheumatic heart desease - Gout Sel darah merah cenderung berkumpul/ bergerombol bersama dan jari-jari efektif meningkat sehingga waktu pengetesan kecepatan sedimentasi akan tampak meningkat
Aliran Laminer dan Turbulensi Aliran darah biasanya mengalir secara laminer ( streamline), tetapi pada beberapa tempat terjadi turbulensi, misalnya pada valvula jantung ( katup jantung ) Apabila aliran darah hanya secara laminer saja, tidak mungkin bisa memperoleh informasi tentang keadaan jantung dengan Stetoskop. Tetapi dengan menggunakan alat pengukur tekanan darah , dan menggunakan pressure cuff, maka aliran darah akan dibuat turbulensi dan menghasilkan fibrasi sehingga bunyi jantung dapat di dengar dengan stetoskop. Aliran laminer dapat diubah menjadi aliran turbulensi apabila pembuluh secara berangsur-angsur diciutkan jari-jarinya dan kecepatan aliran ditingkatkan sampai kecepatan kritis
Osborne Reynolds menentukan kecepatan kritis : η vc = K --- ρ r vc = kecepatan kritis K = Konstanta Reynolds = 1000 atau 2000 (untuk air atau darah ) η = Viskous ( pas ) ρ = massa jenis
Soal Hitung kecepatan kritis dalam aorta orang dewasa. Jari-jari aorta 1 cm, kekentalan darah 4x10-3 pas , massa jenis darah 103 Kg/m3 dan konstanta Reynolds 1000
Alat Untuk Mengukur Tekanan zat cair Tonometer Untuk mengukur tekanan intraokuler apakah si penderita menderita glaukoma atau tidak. Satuan tonometer adalah Hg atau Torr. Harga normal tekanan intraokuler 12 – 23 mmHg 2. Sistometer Untuk mengukur tekanan kandung kencing. Terdiri dari pipa kapiler yang mengandung skala dalam cm H2O. Pipa ini dihubingkan dengan jarum melalui pipa karet
GAS Komponen Udara: Gas N2 , O2 dan H2O Udara yang dihirup saat inspirasi N2 80 % O2 19 %, CO2 0.04 % Udara yang dikeluarkan pada ekspirasi N2 80 % O2 16 %, CO2 4 %
Pernafasan Setiap hari udara yang dihirup 10 Kg ( 22 lb) Absorpsi O2 lewat paru-paru 400 lt( 0,5 Kg) dan sedikit CO2 Dalam 22,4 lt udara terkandung 6x1022 molekul, dan dalam setiap pernafasan ada sejumlah 1022 molekul udara yang masuk ke dalam paru-paru
Hukum-Hukum yang Berlaku Dalam Pernafasan Hukum Dalton ( Tekanan Parsial ) Suatu campuran dari beberapa gas, tiap-tiao membentuk kontribusi tekanan total seakan-akan gas itu berdiri sendiri Udara : ~79 % nitrogen 21 % oksigen 0.5 % uap air 0,03 % karbon dioksida, gas inert Pudara = Pnitrogen+ Poksigen + Pair + P karbon dioksida + P gas-gas inert Tekanan Parsial oksigen : 21 PO2 = ---- x 101, 3 = 21,27 kPa 100
Hukum-Hukum yang Berlaku Dalam Pernafasan 2. Hukum Boyle: PV = Konstan 3. Hukum Laplace Tekanan pada gelombung alveolli berbanding terbalik terhadap radius dan berbanding lurus dengan tegangan permukaan P = 4γ/R ; γ = tegangan permukaan R = jari-jari P = tekanan
Alat Ukur Volume Paru-Paru Spirometer Untuk mengukur aliran udara yang masuk dan ke luar paru-paru dan dicatat dalam grafik volume perwaktu 2. Peak Flow rate Untuk mengetahui udara ekspirasi maksimum (lt/mnt)