Maksud dan tujuan hubungan perilaku kerjasama yang diinginkan, yaitu sbb: Kerjasama yang Saling Menguntungkan Manusia tidak memiliki kemampuan yang sama dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Misalnya, tidak semua orang memiliki kemampuan untuyk menjadi seorang koki atau menjadi seorang pengusaha mebel. Misalnya, Pak Galih adalah seorang pengusaha mebel yang ingin membuka sebuah rumah makan. Namun, ia tidak mempunyai kemampuan untuk menjalankan usahanya itu. Sebaliknya, Pak Andre saudaranya, ahli dalam masakan Padang yang ingin membuka rumah makan Padang, namun tidak memiliki dana. Kemudian Pak galih menerima tawaran tersebut.
Dari kerjasama ini, Pak Galih dapat menikmati hasil rumah makan yang dijalankan Pak andre, sedangkan Pak Andre memperoleh penghasilan dari rumah makan yang dijalankannya. Kerjasama antara Pak Galih dengan Pak Andre adalah contoh kerjasama yang saling menguntungkan, karena keduanya sama-sama memperoleh keuntungan.
2. Kerjasama untuk kepentingan bersama Kerjasam untuk kepentingan bersama banyak kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, misalnya, adanya gotong-royong kegiatan kebersihan lingkungan atau kegiatan penghijauan. Dalam kehidupan ekonomi, misalnya sebuah perusahaan besar berperan sebagai Bapak angkat bagi pengusaha kecil menengah (UKM). Perusahaan besar memberikan bimbingan pengarahan dalam kegiatan produksi dan pemasaran serta bantuan modal kepada UKM agar bisa berkembang besar dan akhirnya mempu berdiri sendiri.
3. Kerjasama yang saling menghormati Pada awalnya, manusia berpikir dan berusaha bagaimana cara memenuhi kebutuhannya sendiri. Namun, setelah mereka menyadari bahwa kebutuhan tersebut tidak hanya dibutuhkan sendiri, maka manusia juga berusaha bagaimana ia dapat mamenuhi kebutuhan orang lain. Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya selalu dibatasi oleh norma-norma yang berlaku. Bentuk kerjasama yang paling baik dalam memenuhi kebutuhan adalah kerjasama yang saling mengormati. Manusia harus menggunakan akal dan pikirannya dalam berusaha dan bertindak, karena dengan akal dan pikiran yang sehat akan membuat kita dapat memahami kebutuhan sendiri dan kebutuhan orang lain.
Misalnya, saat musim kemarau, masyarakat desa kesulitan akan air bersih. Air bersih yang tersedia hanya terbatas pada air pancuran yang mengalir dari pegunungan. Oleh karena air bersih sangat terbatas, maka masyarakat sepakat untuk mengadakan antrean secara bergiliran agar semua masyarakat desa mendapatkan air berrsih. Kerjasama yang saling menghormati ini penting dilakukan agar tidak terjadi perselisihan antarwarga masyarakat.
Perilaku manusia dalam pemanfaatan sumber daya ekonomi untuk memenuhi kebutuhan Sumber daya ekonomi dapat dikelompokan ke dalam sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal dan sumber daya keahlian (kewirausahaan). Sumber daya ekonomi sangat terbatas jumlahnya bila dibandingkan dengan jumlah yang dinutuhkan manusia. Kondisi seperti ini menyebabkan terjadinya ketidak seimbangan. Ketidakseimbangan inilah yang disebut kelangkaan (scarcity).
Sumber daya alam ada yang dapat diperbarui dan ada yang tidak dapat diperbarui. Misalnya, minyak bumi, merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, maka pemanfaatannya harus dihemat. Semua sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui harus digunakan pemanfaatannya sehemat, seefisien dan seefektif mungkin untuk menjaga ketersediaannya dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia. Sumber daya alam saja yang banyak tanpa terpendam tanpa dapat dimanfaatkan dengan baik
Sumber daya manusia berperan menentukan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta besar kecilnya kebutuhan. Semakin tinggi tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki, semakin besar keinginan memenuhi kebutuhan dan lebih berpeluang memperolehnya. Pemanfaatan sumber daya manusia selayaknya dididik untuk lebih mengenal dan memahami pengelolaan alam dan lingkungan.
Manusia dalam memenuhi kebutuhannya memerlukan usaha dan hubungan dengan manusia lain. Usaha yang dijalankan dapat menghasilkan kesuksesan atau kegagalan. Usaha yang dilakukan individu, keluarga,/masyarakat merupakan kegiatan ekonomi yang mengandung makna menghasilkan, memproduksi, memakai (mengkonsumsi), dan menyebarkan (distribusi). Kegiatan ekonomi itu mempunyai beberapa pilihan yang dapat dilakukan manusia (individu, keluarga/masyarakat). Pada pilihan mengharuskan manusia mengganti keputusan mana yang paling baik dan tepat untuk memenuhi kebutuhannya.
Pemenuhan melalui pilihan dimulai dari kebutuhan yang dirasakan paling penting kemudian yang penting, selanjutnya yang kurang penting. Manusia tidak pernah merasa puas karena kebutuhannya tidak terbatas. Hal ini disebabkan karena kebutuhan manusia selalu bertambah dan ada yang dirasakan baru, adanya pertambahan penduduk, adanya kemajuan teknologi dan adanya peningkatan kebudayaan dan taraf hidup yang semakin baik. Sehingga dalam pemenuhan kebutuhan dengan sumber daya yang terbatas, manusia sebagai makhluk ekonomi dan sosial, didalam pemanfaatan sumber daya yang ada harus melakukan penghematan dan memerhatikan aturan, norma, hukum, agama, adat istiadat dan keberadaan sumber daya ekonomi tersebut.