UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Rangka Batang Statis Tertentu
Advertisements

Pemotongan dengan oxy-acetylene
MENERAPKAN DASAR-DASAR MENGGAMBAR TEKNIK
FUNCTION ; MAINTENANCE AND REPAIR AT THE OPERATIONAL LEVEL
GAMBAR POTONGAN PERTEMUAN V OKT 2007.
BAB 4 SPESIFIKASI BATU GERINDA
PERPOTONGAN Menjelaskan daerah mana yang dapat dan tidak bolehnya untuk ditampilkan sebagai perpotongan.
Rangka Batang Statis Tertentu
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
SKETSA DAN GAMBAR TEKNIK
Dasar Perancangan Teknik Industri
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Cara-cara Penggambaran Khusus
Bahan Logam dan Non Logam
TEKNIK MENGGAMBAR GARIS
Teknologi Dan Rekayasa
Cetakan, Inti & Perhitungannya
FUNCTION ; MAINTENANCE AND REPAIR AT THE OPERATIONAL LEVEL
OLEH KELOMPOK 4 AGUSSALIM FIRMAN ABADI
0.5 SIMETRI DAN PENCERMINAN
PERTEMUAN 18 – 21 : PRAKTEK MEMBUBUT
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
Memahami Dasar-dasar Mesin
MEMAHAMI DASAR-DASAR KEJURUAN
GAMBAR TEKNIK PENUNJUKAN UKURAN 16 April 2017.
MEMAHAMI PROSES-PROSES DASAR PEMBENTUKAN LOGAM
Pena Pasak Seal Kelompok 2 Ema Herfiana Muhammad Amir Faizal
PROYEKSI SIKU-SIKU gambar proyeksi siku-siku dilihat dari enam arah pandang yaitu Pandangan Atas (PA) adalah tampak benda bila dilihat dari atas Pandangan.
Awal penggunaan logam oleh orang adalah ketika orang membuat perhiasan
KONSTRUKSI BAJA I NIRWANA PUSPASARI,MT..
Teknologi Dan Rekayasa
Aturan Dasar Untuk Penyajian Gambar dan Potongan
Arief S \ Modul 10 hal 1 POTONGAN (IRISAN) 1. Potongan
Menginterpretasikan Gambar Teknik
MEMBACA GAMBAR TEKNIK Kompetensi Dasar: Membaca gambar teknik Oleh: Hettyk Ratnasari.
Menafsirkan gambar teknik listrik
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
GAMBAR STANDARD PERTEMUAN KETIGA 21 SEPT 2007.
“Penyimpangan Ukuran yang diizinkan pada pengerjaan dengan mesin tanpa
Aturan Dasar Untuk Memberi Ukuran
MODUL KE DELAPAN MENGGAMBAR TEKNlK GAMBAR INSTRUMEN DUA PANDANGAN
Teknologi Dan Rekayasa
Teknologi Dan Rekayasa
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN
GARIS, HURUF DAN KONSTRUKSI GEOMETRIS
Pertemuan ke 4 Pandangan Potongan.
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN
Irma Damayantie, S.Ds., M.Ds Prodi Desain Interior - FDIK
MODUL KE SEPULUH MENGGAMBAR TEKNIK Potongan
Teknologi Dan Rekayasa
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
MENERAPKAN DASAR-DASAR GAMBAR TEKNIK
Pesawat Sederhana Praktek 3 TIK Nama:Fatya Ayu N’dari No
MODUL KE SEBELAS MENGGAMBAR TEKNIK GARIS-GARIS ARSIR Untuk membedakan
Lekukan Batang & Kulit.
By: Yusuf Umardani, ST, M.Eng
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
Teknologi bahan konstruksi dosen pengampu donny d. j
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN
SAMBUNGAN ELEMEN MESIN
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
Pengenalan dan Penggunaan Peralatan serta Kelengkapan Gambar Teknik
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING Mapping And Surveing Department MACAM-MACAM GARIS.
Dasar Mesin Teknik Sepeda Motor (021) Memahami Dasar-dasar Mesin (DKK – 1)
GAMBAR POTONGAN/IRISAN. Menjelaskan bagian-bagian gambar benda yang tidak kelihatan, misalnya dari benda yang dibor (baik yang dibor tembus maupun dibor.
MENERAPKAN DASAR-DASAR MENGGAMBAR TEKNIK OLEH : KUSTENDAR, S.T TEKNIK GAMBAR OTOMOTIF SMK AL-IHSAN PAMARICAN.
PENUNJUKKAN UKURAN.
POTONGAN BANGUNAN Pertemuan 9 Irma Damayantie, S.Ds., M.Ds Prodi Desain Interior - FDIK.
Transcript presentasi:

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN MENGGAMBAR TEKNIK PERTEMUAN KE 8 & 9 UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN

GAMBAR PENAMPANG DAN ARSIRAN A. Pengertian gambar potongan (penampang) Banyak sekali elemen-elemen mesin dimana bagian dalamnya memiliki rongga. Untuk mengatasi hal ini, maka digunakan suatu cara potongan atau penampang. Bagian benda yang menghalangi seolah-olah dipotong, sehingga bagian yang tersembunyi menjadi nampak jelas. Hasil gambar ini disebut gambar potongan atau gambar penampang.

1. Gambar potongan sederhana Apabila di belakang bidang potong masih terdapat bagian benda yang terhalang, maka bagian tersebut tidak perlu digambar. Kecuali bila dianggap perlu dapat digambar dengan garis putus-putus. B. Penyajian gambar potongan 1. Gambar potongan sederhana Potongan penuh Potongan separuh Potongan setempat Potongan penuh Seluruh badan benda di potong kemudian separoh dari benda seolah-olah dihilangkan

Potongan separuh Seperempat bagian dari benda dihilangkan, biasa digunakan untuk benda yang simetri. Potongan setempat (Sobekan) Disini benda hanya dipotong (disobek) pada bagian tertentu saja. Garis batas potongan digambarkan dengan garis tipis bebas.

2. Garis dan huruf penunjukan pemotongan. Untuk menunjukan bidang pemotongan digunakan garis gores titik tipis, dimana pada ujung-ujungnya dan pada perubahan bidang pemotongan (belokan) garis tersebut ditebalkan. Tanda panah menghadap ke arah pemotongan. Huruf pemotongan dituliskan diluar tanda panah dengan posisi selalu tegak.

Untuk benda simetri dan benda yang bentuknya cukup sederhana, dimana garis pemotongannya tepat melalui sumbu, maka garis penunjuk potongannya tidak perlu digambarkan.

3.Potongan oleh lebih dari satu bidang a. Pemotongan meloncat Pada potongan meloncat ini terdapat dua bidang sejajar yang memotong benda. Hasil pemotongan oleh dua bidang sejajar itu disatukan pada satu pandangan potongan.

b. Potongan oleh dua bidang berpotongan Agar bentuk khas bagian-bagian benda dapat ditampilkan secara jelas dan mudah dimengerti, maka dilakukan cara pemotongan ini.

c. Potongan oleh bidang-bidang berdampingan Bidang-bidang berdampingan mengikut lekukan-lekukan garis sumbu pipa, sehingga pada pandangan potongannya bagian-bagian benda menjadi terlihat jelas.

4. Potongan yang diputar Bagian-bagian benda tertentu seperti: ruji-ruji roda, kait, tuas, rusuk penguat dan sebagainya dapat ditampilkan hasil potongannya setelah lebih dahulu di putar. Penggambarannya dapat ditempat potongan atau ditempat lain.

5. Potongan berurutan Beberapa potongan dapat disusun berurutan, dimana potongannya ditempatkan pada sumbu utama atau bisa juga ditempatkan dibawah garis potongannya.

6. Potongan benda tipis Untuk benda-benda tipis seperti pelat, baja profil, paking dan sebagainya atau penampangnya digambarkan dengan garis tebal atau bidang bekas potongan seluruhnya dihitamkan. Apabila benda tipis ini berupa bagian-bagian yang disusun berimpit, maka batas himpitannya dibiarkan putih.

7. Beberapa benda atau bagian benda yang tidak boleh dipotong Benda-benda seperti poros dan pasak, bola pejal, pena tirus, sirip atau rusuk penguat, ruji-ruji roda, paku keling, baut dan cincinnya, tidak boleh di potong dalam arah memanjang.

ARSIR Pada gambar-gambar potongan, bidang-bidang bekas potongan di beri garis-garis tipis miring yang disebut garis arsir. 1. Beberapa ketentuan penggambaran arsiran a. Arsiran digambar dengan garis tipis sejajar dengan kemiringan 450 terhadap garis sumbu atau garis benda. Jarak antara garis-garis arsir ini disesuaikan dengan luas bidang potong.

b. Untuk benda yang sama, arah arsir dan jaraknya harus sama c. Untuk bagian-bagian benda yang berdampingan, arsiran harus dibedakan. Misalnya dengan cara dibedakan arah kemiringannya atau dibedakan jarak arsirannya.

d. Untuk bidang yang luas dapat digambarkan arsirannya hanya sepanjang garis batas benda. e. Pada potongan meloncat lebih baik garis arsirnya digeser, tetapi boleh juga diarsir sama .

f. Jika terpaksa harus membuat ukuran pada bidang yang diarsir, maka garis arsir dapat dihilangkan untuk menulis huruf atau angka ukuran. Cara membuat garis arsir yang baik (a) dan beberapa kesalahan pembuatan garis-garis arsir dari (b) sampai dengan (f).

2. Arsiran khusus Jika diperlukan perhatian khusus, arsiran dapat dibedakan menurut jenis bahan benda. Keterangan:

Keterangan: 1. Besi tuang atau untuk semua jenis bahan 2.Baja 3.Perunggu, kuningan, tembaga dan paduannya 4. Logam putih, seng, timah hitam, babit dan campurannya 5. magnesium, alumunium, dan paduan alumunium lainnya 6. 7.Gabus, anyaman, tenunan, kulit dan fiber. 8. Penyekat suara 9.Penyekat panas 10. Titanium dan bahan sangat keras 11. Serat elektrik, elektromagnet, resistan, dan sebagainnya 12. Beton 13. Marmer, batu, kaca, porselin dan sebagainnya 14. Tanah 15. karang 16. Pasir 17. Air dan berbagai cairan 18. Kayu