PEMULUNG TUA Cahya bintang mulai pudar Karya : Rukminto Hadi Cahya bintang mulai pudar Bias oleh cahya merona dari ufuk timur Kau langkahkan kakimu perlahan ….namun pasti Memenuhi panggilan tuk bersujud kepada-NYA Tak lupa engkau bersimpuh menengadahkan tangan Memohon kepada pencipta alam Engkau pemulung tua Tubuhmu legam terbakar matahari Keriput diwajahmu .........tanda usia menjelang senja Hanya Baju kumal membalut tubuhmu Namun engkau tetap tabah.............dan pantang bagimu Tangan tengadah mengharap belas kasihan Hari demi hari engkau lalui Tiada kenal lelah .....demi sesuap nasi Walau panas hujan berganti Engkau rela dan iklas dihati Dari tempat sampah satu ke tempat sampah lainya Mengais sesuatu ……… barang kali masih ada yg berharga
Siang itu engkau bernaung dibawah pohon rindang Ditepi jalan ………ditemani seteguk air penghapus dahaga Berkipas kardus usang……… untuk mengusir rasa gerah Tiba-tiba engkau terhenyak ………dikejutkan sesuatu Kumandang adzan telah menyapanya Lalu Engkau bergegas bertandang kerumah-NYA ( ALLAH ) Sore itu ……mentari merah merona Dengan tegar engkau berjalan pulang Tampak berat menyeret gerobak itu Yang penuh hasil jerih payah seharian Walau peluh membasahi sekujur tubuhnya Namun kecerian tampak memancar diwajahnya Pemulung tua itu tinggal diujung jalan Istri tercinta ..........satu-satunya teman hidupnya Menjelang malam …..banyak anak dan remaja bertandang Senyum ramah……. selalu mereka menyambutnya Kata bijak …….selalu mereka tuturkan Mengeja Al Qur’an dan menghafal Surat selalu mereka ajarkan