PENDAHULUAN Perkembangan Ilmu Ekonomi Economics – Ilmu Ekonomi 1776 Adam Smith “An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations”. Thomas Malthus, David Ricardo dan John Stuart Mill Ahli-ahli ekonomi Klasik. Mazhab Austria: Leon Walras, Alfred Marshall (1880) ekonomi mikro Karl Marx (sosialis-komunis) menganut ekonomi liberal “golongan New Left”. Depresi ekonomi (1930an) melahirkan ahli ekonomi baru, yaitu John Maynard Keynes “General Theory of Employment, Interest and Money” Post-Keynesian Economists kelompok Moneterists, kelompok Rational Expectations dsb kelompok Supply Side Economists.
PENDAHULUAN Definisi dan Pengertian Ilmu Ekonomi; studi mengenai bagaimana perilaku orang dan masyarakat dalam melakukan pilihan dengan atau tanpa menggunakan uang, dengan menggunakan sumberdaya yang terbatas, tetapi dapat digunakan dengan berbagai cara, untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya sekarang atau waktu yang akan datang (Samuelson) Kajian ilmu ekonomi menjadi sangat materiil, tidak memasukkan unsur etika, pandangan hidup, kaidah hukum dan lain-lain yang bersifat non ekonomi.
ILMU EKONOMI SEBAGAI ILMU SOSIAL Mempelajari perilaku manusia dalam masyarakat. Ilmu-ilmu sosial lain yang mempelajari perilaku manusia dalam masyarakat antara lain: Sosiologi, Antropologi, Politik, Psikologi, Bahasa dan lain-lain. PERILAKU MANUSIA YANG BAGAIMANA? Perilaku rasional (rational behavior) dari pelaku-pelaku ekonomi yang berinteraksi melalui pertukaran pasar (market exchange). Harus rasional dalam upaya pemilihan sarana (metode) yang tepat untuk mencapai tujuan tertentu (efektif), dengan melibatkan perbandingan antara keuntungan, biaya, kebaikan, keburukan dari tindakan-tindakan yang akan ditempuh (efisien).
Beberapa definisi ilmu ekonomi, seluruhnya tidak ada yang memasukkan unsure-unsur etika yang bersifat non ekonomik. Banyak perdebatan yang berkaitan dengan pertanyaan mengenai apa yang seharusnya Oleh karena itu dalam mempelajari ilmu ekonomi ada pernyataan positif dan pernyataan normatif. Pernyataan positif ; pernyataan mengenai fakta-fakta yang ada dalam masyarakat , kebenarannya dapat dibuktikan - Apabila beras dijual ke kota, harganya akan lebih tinggi dari pada di desa. Pernyataan normatif ; pernyataan yang bersifat subyektif atau value judgement ( apa yang sebaiknya harus ada) berhubungan dengan nilai etika , sangat dipengaruhi oleh hal-hal yang bersifat tidak rasional Nilai kebenarannya sulit dibuktikan dalam kenyataan. - Peningkatan kesejahteraan masyarakat harus disertai dengan pemerataan pendapatan.
Dalam ilmu ekonomi, fenomena ekonomi sifatnya berulang, sehingga informasinya dapat dihimpun sebagai data statistik, oleh karena itu fenomena ekonomi dapat diramalkan dengan menggunakan metoda tertentu. Misalnya: Fluktuasi harga daging ayam. Tingkat produksi daging yang dijual di pasar. Jumlah penduduk yang mengkonsumsi daging babi. Kebutuhan impor susu sapi perah per bulan.
SISTEM EKONOMI Kapitalisme. Kebebasan hak milik swasta atas alat-alat produksi, serta mencari laba dalam kondisi persaingan. Ada dua kombinasi sistem laissez faire (kebebasan) dan Competitive (persaingan) sehingga menghasilkan suatu Free private enterprise (usaha swasta bebas). Sosialisme. Hak atas sumber-sumber produksi baik pemilikan maupun pengawasannya ada di bawah kekuasaan pemerintah bagi kepentingan ekonomi rakyat.
SISTEM EKONOMI Komunisme. Memberikan pengertian yang kompleks (doktrin, cita-cita bersama, bentuk pemerintahan, maupun sistem ekonomi) Setiap orang hidup dan bekerja dengan motto ”FROM EACH ACCORDING TO HIS ABILITY, TO EACH ACCORDING TO HIS NEEDS”. Campuran. Gabungan sistem kapitalisme dan sosialisme negara-negara berkembang.
Masalah Ekonomi Keinginan manusia yang diimplementasikan menjadi kebutuhan sifatnya tidak terbatas Persoalan ekonomi yang paling mendasar adalah kelangkaan (scarcity) dalam arti tidak semua barang dan jasa dapat diperoleh individu, pada saat diinginkan dan dibutuhkan. Katagori Kebutuhan manusia : Kepentingannya; Kebutuhan pokok (primer), misalnya sandang, pangan, papan Kebutuhan tambahan (sekunder) Sifatnya: memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani. Tujuannya: memenuhi kebutuhan individu atau sosial. Waktunya: masa kini/sekarang atau waktu yang akan datang.
Aktivitas ekonomi modern Jenis barang dan jasa apa yang diproduksi dan berapa banyaknya. Dengan cara apa (metode) barang dan jasa diproduksi. Bagaimana barang dan jasa dialokasikan diantara anggota masyarakat. Apakah seluruh sumber daya nasional sudah termanfaatkan seluruhnya atau masih ada yang belum termanfaatkan. Apakah daya beli ter erosi oleh pengaruh inflasi. Apakah kapasitas ekonomi untuk memproduksi barang terus tumbuh antar waktu. Sumber Daya dan Komoditi Sumber daya (barang) adalah sumber-sumber yang mampu menghasilkan barang atau jasa untuk memuaskan keinginan manusia. Barang bebas; barang atau sumber daya yang dapat dimanfaatkan tanpa memerlukan pengorbanan Barang ekonomi; barang atau sumber daya, yang pemanfaatannya memerlukan pengorbanan, baik uang atau tenaga.
Sumberdaya Ekonomi: Lefwitch , sumber daya manusia (human resources) dan sumber daya alam ((natural resources). Sumitro Djojohadikusumo sumberdaya alam (natural resources), Modal, Sumber daya manusia (human resources) dan keahlian (skill). Lipsey, et al. sumberdaya alam, manusia baik mental maupun fisik, serta capital Seluruh sumber daya tersebut sebagai faktor produksi (factor of production), karena digunakan untuk menghasilkan barang (goods) atau jasa (services) yang diinginkan masyarakat. Komoditas (commodities) barang hasil produksi nyata (tangible) dapat dilihat dan diraba seperti pakaian, telur, daging, sepatu dan lain-lain tidak nyata (intangible), tidak dapat dilihat atau diraba tetapi dapat dirasakan manfaatnya seperti tukang cukur sebagai pekerja jasa potong rambut, dokter sebagai pekerja jasa kesembuhan
Proses produksi kegiatan menciptakan kegunaan (nilai guna) barang dan jasa Proses konsumsi kegiatan menghabiskan nilai guna dari barang dan jasa. Tujuan Kegiatan Produksi : menambah guna barang dan jasa, mencakup berbagai jenis kegunaan, yaitu guna bentuk (form utility), guna tempat (place utility), guna waktu (time utility), guna pemilikan (possesion utility), dan guna jasa (service utility). Dalam menciptakan nilai guna, proses produksi menggunakan alat bantu teknologi. Karena tuntutan untuk memenuhi kebutuhan manusia semakin lama semakin besar, maka teknologi harus terus diciptakan untuk menjawab tuntutan tersebut. Peningkatan teknologi efisiensi produksi penghematan ongkos produksi, peningkatan produktivitas, peningkatan kualitas barang dan jasa, dihasilkannya produk-produk baru.
Batas Kemungkinan Produksi Beberapa persoalan yang dihadapi dalam suatu perekonomian dapat diterangkan dengan bantuan kurva kemungkinan produksi: yaitu kurva/grafik yang menunjukkan batas maksimum dari tingkat produksi yang dapat dicapai oleh suatu masyarakat dengan menggunakan sumber daya yang dimilikinya. Tabel 1.1. Gabungan Kombinasi Produksi Kombinasi Alat Perang Barang Konsumsi A 15 B 1 14 C 2 12 D 3 9 E 4 5 F
Ilustrasi 1.1. Kurva Batas kemungkinan Produksi
Ilustrasi 1.2. Model Dasar Perekonomian (dua Sektor) w, i, r, p Faktor Produksi RT KONSUMSI Belanja Barang/ jasa PRODUKSI Ilustrasi 1.2. Model Dasar Perekonomian (dua Sektor)
Hubungan antar Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro Ekonomi Makro mengkaji fenomena ekonomi secara agregat atau keseluruhan, Titik berat persoalan ekonomi makro adalah pendapatan nasional dan segala variabel yang mempengaruhi dan dipengaruhi olehnya, seperti konsumsi, investasi, uang, pengangguran, inflasi, kebijaksanaan ekonomi pemerintah dan sebagainya Ilmu ekonomi mikro berusaha melihat perilaku individu atau rumahtangga sebagai konsumen dan individu atau perusahan sebagai produsen saling bekerja dan berinteraksi dalam melakukan kegiatan ekonomi mereka masing-masing. Ekonomi mikro mengkaji mengenai fenomena ekonomi pada tingkat individu, dengan unit analisisnya adalah unit perusahaan (firm) atau unit rumah tangga (household)
Masalah Ekonomi di Negara Berkembang Taraf hidup yang rendah Produktivitas yang rendah. Laju pertambahan penduduk yang tinggi. Angka pengangguran yang tinggi. Ketergantungan pada ekspor hasil-hasil pertanian.