Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Dalam Masa Persalinan Nama : Elsa Tri Monika Nim : 140052
Persalinan Persalinan adalah proses pergerakan keluarnya janin, plasenta, dan membran dari dalam rahim melalui jalan lahir. Proses ini berawal daripembekuan dan dilatasi serviks akibat kontraksi uterus dengan frekuensi,durasi, dan kekuatan yang teratur ( Rohani, 2011). Partus normal adalah bila bayi lahir dengan presentasi belakang kepala tanpa memakai alat-alat atau pertolongan istimewa serta tidak melukai ibu dan bayi, dan umumnya berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam (Winkjosastro, 2007).
Lanjutan... Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan ( 37 – 42 minggu ) lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Prawihardjo, 2008). Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37 – 42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Syaifuddin, 2002, hal : 100).
Sebab-sebab dimulainya persalinan Penurunan kadar progesteron Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim. Sebaliknya estrogen meninggikan kerentanan otot rahim. Selama kehamilan terdapat keseimbangan antara kadar progesteron dan estrogen di dalam darah, tetapi pada akhir kehamilan kadar progesteron menurun sehingga timbul his. Teori oxytocin Pada akhir kehamilan kadar oxytocin bertambah, oleh karena itu timbul kontraksi otot-otot rahim. 3. Keregangan otot Seperti halnya dengan kandung kencing dan lambung, bila dindingnya teregang oleh karena isinya bertambah maka timbul kontraksi untuk mengeluarkan isinya. Demikian pula dengan rahim, maka dengan majunya kehamilan otot-otot makin teregang dan otot-otot rahim makin rentan.
Pengaruh janin Hypofise dan kelenjar suprarenal janin dianggap mempunyai peranan, karena pada anencephalus tidak terjadi proses persalinan. 5. Teori prostaglandin Prostaglandin yang dihasilkan oleh desidua dianggap menjadi salah satu sebab permulaan persalinan. 6. Lightening Terbenamnya kepala janin ke dalam rongga panggul karena berkurangnya tempat di dalam uterus dan sedikit melebarnya symphisis. Keadaan ini sering meringankan keluhan pernafasan serta heartburn dan pada primigravida akan terlihat pada kehamilan 36 mingu sementara pada multipara baru tampak setelah persalinan dimulai mengingat otot-otot abdomennya lebih kendor.
Kontraksi Braxton-Hicks Sering buang air kecil Sering buang air kecil yang disebabkan oleh tekanan kepala janin pada kandung kemih. Kontraksi Braxton-Hicks Kontraksi Braxton-Hicks pada saat uterus yang teregang dan mudah dirangsang itu menimbulkan distensi dinding abdomen sehingga dinding abdomen menjadi lebih tipis dan kulit menjadi lebih peka. Helen Parrer, 2001
Tahapan Persalinan (kala I,II,III,IV) kala I : Tahap Pembukaan In partu (partus mulai) ditandai dengan lendir bercampur darah, karena serviks mulai membuka dan mendatar. Darah berasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler sekitar karnalis servikalis karena pergeseran ketika serviks mendatar dan terbuka. Pada kala ini terbagi atas dua fase : Fase Laten : Dimana pembukaan serviks berlangsung lambat, sampai pembukaan 3 cm. Fase Aktif : Yang terbagi atas 3 subfase yaitu : -akselerasi -steady -deselarasi Kala I adalah tahap terlama, berlangsung 12-14 jam untuk kehamilan pertama dan 6-10 jam untuk kehamilan berikutnya. Pada tahap ini mulut rahim akan menjadi tipis dan terbuka karena adanya kontraksi rahim secara berkala untuk mendorong bayi ke jalan lahir.
Kala II : Tahap Pengeluaran Bayi Pada kala pengeluaran janin, rasa mulas terkordinir, kuat, cepat dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin turun masuk ruang panggul sehingga terjadilah tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara reflektoris menimbulkan rasa mengedan. Anda merasa seperti mau buang air besar, dengan tanda anus terbuka. Kala III : Tahap Pengeluaran Plasenta Dimulai setelah bayi lahir, dan plasenta akan keluar dengan sendirinya. Proses melahirkan plasenta berlangsung antara 5-30 menit. Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah kira-kira 100-200 cc. Kala IV: Tahap Pengawasan Tahap ini digunakan untuk melakukan pengawasan terhadap bahaya perdarahan. Pengawasan ini dilakukan selam kurang lebih dua jam. Dalam tahap ini ibu masih mengeluarkan darah dari vagina, tapi tidak banyak, yang berasal dari pembuluh darah yang ada di dinding rahim tempat terlepasnya plasenta, dan setelah beberapa hari anda akan mengeluarkan cairan sedikit darah yang disebut lokia yang berasal dari sisa-sisa jaringan.
Tujuan asuhan persalinan Mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayi
Asuhan kala I persalinan a. Membantu ibu dalam masa persalinan, jika ia tampak gelisah, ketakutan dan kesakitan. Beri dukungan seperti : yakinkan ibu kalau ia bisa melalui proses persalinan dengan lancar. Berikan informasi mengenai proses dan kemjuan persalinan yaitu : memberitahu ibu kalau kemajuan persalinannya berlangsung dengan baik, ditandai dengan bertambahnya pembukaan. Dengarkan keluhan ibu dan memberikan support bahwa ibu bisa melalui proses persalinan.
B. Jika ibu tampak kesakitan, dukungan atau asuhan yang dapat diberikan : Lakukan perubahan posisi, disini bisa merubah posisi yang dianggapnya nyaman. Sarankan ibu untuk berjalan bila sanggup dan ketika ada his anjurkan ibu untuk bertumpu / berpegangan pada sisi tempat tidur. Anjurkan orang-orang yang menemani ibu (suami / ibunya) untuk memijat atau menggosok punggung ibu. Ajurkan ibu untuk melakukan aktivitas sesuai dengan kesanggupannya, seperti : menyapu, mandi, mencuci dll.
Asuhan Kala II persalinan a. Memberikan dukungan terus menerus kepada ibu dengan cara : -Mendampingi ibu agar merasa nyaman -Menawarkan ibu minum, mengipasi dan memijit ibu -Menjaga kebersihan diri b. Memberikan dukungan mental untuk mengurangi kecemasan dan ketakutan ibu yaitu : -Penjelasan tentang proses dan kemajuan persalinan -Menjelaskan prosedur yang akan diberikan
Asuhan kala III persalinan a. Melaksanakan manajemen aktif kala III meliputi ; Pemberian oksitosin segera Pengendalian tali pusat terkendali Pemijatan uterus setelah plasenta lahir b. Jika menggunakan manajemen aktif plasenta belum juga lahir dalam waktu 15 mnt, berikan injeksi oksitosin 10 UI (IM) dosis kedua c. Jika menggunakan manajemen aktif plasenta belum juga lahir dalam waktu 30 mnt, berikan injeksi oksitosin 10 UI (IM) dosis ketiga, sebelumnya periksa kandung kemih dan tanda-tanda pelepasan plasenta. d. Periksa ibu dengan seksama dan jahit jika ada laserasi pada serviks atau vagina dan perineum.
Tanda-tanda persalinan 1. Terjadinya his. His persalinan mempunyai sifat : -Pinggang terasa sakit dan menjalar kedepan -Sifatnay teratur, interval makin pendek, dan kekuatannya makin kuat -Mempunyai pengaruh terhadap pembukaan serviks -Makin beraktivitas kekuatan makin bertambah 2. Pengeluaran lendir dan darah (pembawa tanda). Dengan his persalinan terjadi perubahan serviks yang menimbulkan : -Pendataran dan pembukaan serviks -Pembukaan menyebabkan lendir yang terdapat pada kanalis servikalis terlepas -Terjadi pedarahan karena kapiler pembuluh darah pecah
Terima Kasih