Pengantar Teknologi Mineral

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERAN MIGAS DALAM MENDUKUNG KETAHANAN ENERGI NASIONAL
Advertisements

Penyusunan PDB Indonesia Berwawasan Lingkungan (SEEA)
PENYUSUNAN NERACA FISIK DAN MONETER MINERAL
EKONOMI SUMBER DAYA ALAM (ESDA)
PERTEMUAN KE-3 EKONOMI SYARIAH
PERINDUSTRIAN MEDIA PEMBELAJARAN VERRY A.J.M. SILALAHI,S.Sos.
SUMBER DAYA ALAM.
Penggolongan Bahan Galian
SUBDIT. STATISTIK PERTAMBANGAN DAN ENERGI
KEBIJAKAN DAN REVITALISASI PERTANIAN
P OTENSI PEMBANGUNAN WILAYAH PESISIR. P OTENSI WILAYAH PESISIR SECARA GARIS BESAR : Sumber daya yang dapat pulih (renewable) Sumber daya yang tidak dapat.
ALOKASI SUMBER DAYA. ALOKASI SUMBER DAYA Sumber daya manusia disebut juga tenaga kerja (labour) MACAM-MACAM SUMBER DAYA Sumber Daya Manusia (SDM) Sumber.
RETNO ENDAH ANDAYANI, S.Pd
STATISTIK PERTAMBANGAN NON MIGAS
DIMENSI PEMBANGUNAN: KEDAULATAN ENERGI
Kerjasama Indonesia-Jepang dalam Bidang Upgrade Brown Coal
Aspek Hukum Minyak dan Gas Bumi
Perdagangan Internasional
BAB 3 SUMBER DAYA ALAM.
HUTAN DAN PEMANASAN BUMI
Banama tingang makmur Business Plan.
PROJECT PROFILE KANDI GOLD & BASE METAL INDUSTRIAL PROJECT
KINERJA SEKTOR INDUSTRI TRIWULAN II TAHUN 2015
TKW 435 PENGANTAR GEOLOGI PERTEMUAN 05
Industri Pertambangan
AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI
KERUSAKAN LINGKUNGAN DALAM PANDANGAN ISLAM.
HUKUM PERTAMBANGAN MASRUDI MUCHTAR, S.H.,M.H..
Sumber Daya Alam yang Berhubungan dengan Aspek Geografi
K 02 SEJARAH DAN RUANG LINGKUP ENERGI
Pertambangan Pertambangan adalah kegiatan usaha pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian (mineral, batu.
KELANGKAAN SUMBERDAYA ALAM
PROSPEK DAN POTENSI UKM.
SUMBER DAYA ALAM.
PERAN UMKM DALAM PEREKONOMIAN DI INDONESIA
PENDUDUK,INDUSTRIALISASI
APBN dan Pembangunan di Indonesia
Sumber Daya Alam & Energi
Advanced Learning Geography 1
Peran dan Perkembangan Agribisnis di Indonesia
PERANAN PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI NASIONAL
SUMBER EKONOMI YANG LANGKA KEBUTUHAN MANUSIA YANG TIDAK TERBATAS DAN
PENGANTAR TEKNOLOGI MINERAL
“ NEGARA MAJU & BERKEMBANG “
GEOGRAFI KELAS XI IPS SMT 1
PENDUDUK,INDUSTRIALISASI
KELANGKAAN SUMBERDAYA ALAM
Pengantar Sumberdaya Mineral
KERUSAKAN LINGKUNGAN DALAM PANDANGAN ISLAM.
PEREKONOMIAN INDONESIA
Mempercepat Transformasi Industri Manufaktur Untuk Mewujudkan Industrialisasi Indonesia Yang Berdaya Saing Global Presented by :
“Assalammu’alaikum Wr,Wb”
FORMAT BAGIAN UTAMA SKRIPSI
Profil negara maju jepang “negeri matahari terbit”
Potensi Sumber Daya Alam Indonesia ( Batu Bara)
PENYEDIAAN BAHAN INDUSTRI
KERUSAKAN LINGKUNGAN DALAM PANDANGAN ISLAM.
Klasifikasi Potensi Energi Panas Bumi di Indonesia
KERUSAKAN LINGKUNGAN DALAM PANDANGAN ISLAM.
PENDUDUK,INDUSTRIALISASI
PENDUDUK,INDUSTRIALISASI
KELANGKAAN SUMBERDAYA ALAM
DIKLAT PNBP PKP2A III LAN
KELANGKAAN SUMBERDAYA ALAM
PENDUDUK,INDUSTRIALISASI
KELANGKAAN SUMBERDAYA ALAM
PENDUDUK,INDUSTRIALISASI
PENDUDUK,INDUSTRIALISASI
Judul : Perkembangan industri di Era globalisasi Terhadap pendapatan nasional indonesia Nama : Agustinus Jono Npm :
Unit Advanced Learning Geography 1 Sebaran Barang Tambang di Indonesia.
Transcript presentasi:

Pengantar Teknologi Mineral Part 2 Rahmadhani Pratama, M.Pd

Karakteristik Sumberdaya Mineral Indonesia

Tidak dapat dipungkiri, sumberdaya mineral sebagai salah satu sumberdaya alam, merupakan sumber yang sangat penting dalam menopang perekonomian Indonesia.

Bahkan beberapa jenis mineral, yakni minyak dan gas bumi, pernah menjadi soko guru perekonomian Pemerintah.

Dalam skala global, mineral – khususnya penghasil energi utama; bahkan berperan strategis dalam menentukan peta perpolitikan dunia.

Sementara mineral dalam bentuk logam mulia emas juga memiliki posisi penting dalam perekonomian dunia.

Namun sayangnya sumberdaya mineral adalah sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui lagi, pada suatu saat sumberdaya tersebut tidak akan ada lagi di bumi jika terus – menerus digunakan. Selain itu sumberdaya mineral juga memiliki nilai berbeda diwaktu yang berbeda, serta rentan dipengaruhi oleh isu – isu global dunia

Penyebaran mineral di Indonesia tidak merata sesuai kondisi geologi di sepanjang bentang kepulauan nusantara.

Melalui pemetaan geologi, baik secara remote sensing (penginderaan jarak jauh) maupun dari hasil ground truth (kenyataan lapangan), Indonesia telah memiliki peta geologi yang mencakup seluruh wilayah Indonesia.

Berdasar peta geologi tersebut para ahli dapat menyusun berbagai teori atau hipotesis dalam tujuan pencarian mineral, sebab pembentukan mineral berkaitan dengan berbagai proses geologis.

Berdasar teori geologi terbaru yang dikenal dengan teori tektonik global dan teori tektonik lempeng, maka jalur – jalur magmatik yang membawa cebakan mineral di kepulauan Indonesia telah dapat diketahui dan diprediksi letaknya.

Pemetaan geologi yang selesai pada tahun 1995 memanfaatkan teori tersebut dalam menelusuri penyebaran batuan, menyimpulkan bahwa di Indonesia terdapat 15 jalur mineralisasi logam dasar, sebagai dasar karakteristik sumberdaya mineral di Indonesia.

Pembentukan mineral logam sangat erat kaitannya dengan proses magmatik. Lingkungan pembentukan mineral logam umumnya dijumpai di dalam batuan vulkanik.

Hal ini dapat dipahami karena proses magmatik berlangsung simultan dengan kegiatan gunung api. Sebagai akibat erosi yang intensif, batuan magmatik tersebut dapat muncul ke permukaan dan hanya menyisakan sedikit batuan vulkanik. Jika permukaan erosi tersebut tepat berada pada zona mineralisasi, maka mineral logam telah tersingkap dan sangat mudah untuk diperoleh

Mineral yang dipakai sehari – hari dalam kehidupan umat manusia tidak semuanya terdapat di Indonesia. Diperkirakan hanya 30% atau 30 Macam mineral utama terdapat di Indonesia. Mineral tersebut adalah emas, perak, tembaga, nikel, timah putih, timah hitam, alumunium, besi, mangan, chromit, minyak bumi, gas bumi, batubara, yodium, berbagai garam, berbagai mineral industri (asbes, bentonit, zeolit, belerang, fosfat, batu gamping dll), batu mulia, termasuk intan, dan bahan bangunan.

Beberapa mineral telah menjadi andalan sektor pertambangan di Indonesia. Produksi dan cadangannya juga cukup besar.

Timah, misalnya, memproduksi sekitar 15% produksi dunia, sementara cadangannya lebih kurang 8% cadangan dunia. Cadangan nikel mencapai 15% cadangan dunia, tetapi produksinya baru mencapai 10% produksi dunia.

Mckelvey (1973).

Potensi minyak dan gas bumi terkandung dalam 60 cekungan dan baru 25% yang dieksploitasi. Menurut perkiraan, sumberdaya minyak bumi mencapai lebih kurang 70 – 72 milyar barrel, sedangkan yang sudah diteliti dan sudah dapat digolongkan sebagai cadangan baru kurang lebih 9 – 10 milyar barrel.

Sumberdaya dan cadangan minyak bumi Indonesia akan bertambah terus bila eksplorasi terus dilakukan. Belum lagi potensi yang mungkin ada di dalam batuan yang lebih tua (batuan Pra-Tersier), karena sejauh ini minyak dan gas bumi baru diproduksi dari batuan berumur Tersier karena lebih dangkal letaknya. Demikian pula potensi sumberdaya mineral lainnya yang masih bisa untuk dikembangkan.

Pertambangan minyak dan gas bumi pernah menjadi soko guru perekonomian pemerintah. Namun karena kurangnya eksplorasi di bidang migas ini telah menyebabkan kita harus mengimpor minyak mentah untuk menutup defisit konsumsi BBM yang setiap tahun meningkat 6-7%.

Padahal sebelum krisis besar tahun 1998 dengan adanya iklim investasi di sektor pertambangan yang cukup kondusif, di sektor pertambangan umum banyak PMA yang masuk. Meski masih didominasi oleh PMA seperti Freeport, INCO dan Newmont Mining karena investasi memerlukan modal besar dan teknologi canggih. Namun belakangan tumbuh pula perusahaan swasta seperti Medco, perusahaan nasional seperti Pertamina dan sejumlah BUMN dominan seperti Aneka Tambang dan Batu Bara.

Namun kontribusi sektor tambang terhadap pendapatan negara hanya mencapai 4 persen pada tahun 2005, akibat sebagian besar produksi mineral diekspor dalam bentuk bahan mentah seperti emas, nikel, timah, boksit, dan batubara. Setelah hampir 40 tahun indonesia mengelola sektor tambang ternyata masih belum mampu mengembangkan industri hilir berbahan baku mineral. Hal inilah yang menyebabkan sektor tambang tidak memberikan value added yang nyata buat perekonomian nasional.

Dengan telah mengetahui karakteristik dan potensi sumberdaya mineral di Indonesia, Pemerintah sebenarnya dapat mengambil langkah kebijakan yang paling strategis dalam pengelolaannya. Kebijakan tersebut hendaknya disusun secara cermat dan hati – hati karena kesempatan untuk memanfaatkannya hanya satu kali, sekali keliru dalam menetapkan kebijakan, sumberdaya tersebut akan hilang untuk selama – lamanya.

Jika hanya mengikuti pesanan negara maju, selamanya Indonesia hanya akan menjadi wilayah pengerukan. Tanpa perubahan drastis dan mendasar, kemiskinan dan kerusakan lingkungan akan selamanya menjadi wajah sektor pertambangan di Indonesia.

DISKUSI Berikan pendapat kalian Menurut kalian kebijakan apa yang dapat diambil pemerintah untuk mengatasi masalah yang telah dikemukakan tadi?

SEKIAN

Daftar Pustaka Barito Raya’s blog= https://antoniuspatianom.wordpress.com/2009/07/19/sumberdaya-mineral-di-indonesia-karakteristik-dan-potensinya/ Posted on Juli 19, 2009