ARSITEKTUR PERANGKAT LUNAK
Arsitektur perangkat lunak adalah sekumpulan pernyataan yang menggambarkan komponen perangkat lunak dan fungsi-fungsi yang ada pada komponen tersebut. Menggambarkan struktur teknis, batasan-batasan, ciri-ciri, serta antarmuka pada komponen-komponen tersebut. Arsitektur merupakan rancangan fisik sistem dan oleh karena itu membutuhkan rencana yang matang pada saat pembuatannya (Krafzig et al, 2004).
LAYERING Software Layer terbagi menjadi empat lapisan, yaitu :
A QUALITY FOCUS (FOKUS KUALITAS) Fokus pertama kali yang dibuat adalah Kita akan membangun kualitas yang seperti apa,siapa sasaran kita, aplikasi yang dibangun siapa pengguna dan lai-lain Oleh karena itu FOKUS KUALITAS ini programmer akan mengetahui level sebuah aplikasi yang dibangun. Misalnya akan dibangun APLIKASI PEMUTAR MUSIC. Dengan berpatokan pada FOKUS KUALITAS maka Programmer akan mengetahui sampai dimana aplikasi yang akan dibangun. File Music bisa beraneka ragam mulai dari MP3, MP2, AUDIO TRACK, WAV, MDI dan lain-lain. Dengan FOKUS KUALITAS programmer akan mengetahui bentuk dari aplikasi yang akan bangun.
PROCESS Setelah diketahui Fokus Kualitas dari Perangkat Lunak yang akan dibangun, maka pemrogram harus mengetahui bagaimana proses yang harus dijalani oleh pemrograman sehubungan dengan Fokus Kualitas dari Perangkat Lunak yang diharapkan, Proses-proses ini dilakukan terurut dan tepat, agar tidak terjadi kesalahan pada saat sebuah aplikasi di Launching. Proses-proses yang ada akan dikerjakan sesuai dengan Kunci Proses Area yang ada (KPA/Key Process Area).
METHODS Methods atau Metode merupakan salah satu hal yang penting dalam Pembuatan Perangkat Lunak. Dengan metode, pembuat program akan melakukan langkah-langkah dan tindakan-tindakan yang sesuai dengan metode yang ada. Metode yang digunakan harus disesuaikan dengan perangkat lunak yang dibangun, dan tujuan dari pembuatan perangkat lunak.
TOOLS Tools merupakan alat bantu yang dapat digunakan oleh programmer dalam menyelesaikan proyek yang ada. Mulai dari tools animasi tools multimedia, tools normalisasi dan lain-lain. Misalnya : X3D, power designer, paintshop pro, etc.
RAGAM ARSITEKTUR Data Centered Architectures Data Flow Architectures Call and Return Architectures Layered architectures Event-based Implicit Invocation Repositories Table Driven Interpreters Heterogeneous Architectures.
Data Centered Architectures Arsitektur ini memiliki tujuan untuk mencapai kualitas integrability data. Istilah ini mengacu ke sistem di mana akses dan update dari menyimpan data diakses secara luas adalah tujuan utama mereka. Analisis Data Centered Architectures : 1. Memastikan integritas data 2. Handal, aman, dijamin testability 3. Klien independen pada sistem: kinerja dan kegunaan di sisi klien baik 4. Masalah dengan skalabilitas 5. Solusi: repositori bersama, replikasi tapi ini meningkatkan kompleksitas
Data Flow Architectures Arsitektur ini memiliki tujuan untuk mencapai kualitas pemakaian ulang dan modifiability. Gaya Data Flow Architectures ditandai dengan melihat sistem sebagai rangkaian transformasi pada potongan-potongan berturut-turut input data. Data Flow Architectures dapat diklasifikasikan ke dalam Batch Sekuensial Architectures dan Pipes and Filters. Dalam gaya batch berurutan setiap langkah berjalan untuk penyelesaian sebelum langkah berikutnya mulai. Misalnya pipa baris perintah UNIX. Dalam pipa dan filter akan menjalankan langkah-langkah gaya merangkap bagian pengolahan data secara bertahap.
Call and Return Architectures Call and Return Arhitectures memiliki tujuan untuk mencapai kualitas modifiability dan solvabilitas.
Layered architectures Sebuah sistem berlapis diatur secara hirarki, setiap lapisan menyediakan layanan kepada lapisan di atasnya dan melayani sebagai klien ke lapisan bawah.
PENGENALAN STRUKTUR CHART DIAGRAM Struktur chart berfungsi untuk mendefinisikan dan mengilustrasikan organisasi dari sistem informasi secara berjenjang dalam bentuk modul dan submodul. Struktur chart juga menunjukkan hubungan elemen data dan elemen kontrol antara hubungan modulnya.
Elemen Struktur Chart Diagram terdiri dari : Elemen data Elemen control Modul
TRANSFORMASI DFD KE STRUKTUR CHART DIAGRAM Untuk masalah sederhana pembuatan structure chart untuk menggambarkan rancangan modul program dapat dilakukan tanpa harus memodelkan hasil analisis terlebih dahulu. Tetapi untuk masalah yang cukup besar dan kompleks pembuatan rancangan modul program harus dilakukan setelah hasil analisis selesai dimodelkan.
Tahap Pembuatan Structure Chart dari DFD : Ubah diagram Konteks menjadi modul utama (top module) dari structure chart. Ubah DFD level O menjadi modul-modul yang dipanggil oleh modul utama. Ubah DFD level rinci menjadi modul-modul lainnya sesuai dengan fungsinya dengan pendekatan Transform Analysis dan atau Transaction Analysis. Evaluasi dan perbaiki structure chart yang diperoleh dengan memperhatikan coupling, cohesion dan lain-lain.
Untuk mengubah DFD berbentuk Transformasi dengan cara : Bagi DFD menjadi tiga kelompok bagian yaitu bagian Input,pusat transformasi dan keluaran. Gambarkan bagian pusat transformasi, input dan output dari DFD masing- masing sebagai sebuah komponen fungsional (Modul). Tempatkan pusat transformasi atau komponen fungsional yang baru sebagai modul pemanggil di level atas dari structure chart dan tempatkan yang lainnya di level berikutnya sebagai modul yang akan dipanggil. Tambahkan sub fungsi-fungsi yang dibutuhkan untuk setiap level untuk melengkapi penggambaran structure chartnya.
INTERAKSI KOMPONEN
Tugas Bentuk kelompok dan diskusikan mengenai ragam arsitektur PL (1 Kelompok 1 model) ! Presentasikan hasil diskusi di depan kelas Buatlah contoh transformasi DFD ke struktur chart diagram! Buatlah laporan dalam bentuk diagram (individu)!