KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DALAM MASA PERSALINAN NURJANNAH 140067
PENGERTIAN Beberapa pengertian dari persalinan adalah sebagai berikut : Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya seviks dan janin turun kedalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses di mana janin dan ketuban didorong keluar melalui jalan lahir. (sarwono, 2008:100) Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan ari) yang telah cukup bulan atau dapat di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). (Manuaba, 998:157)
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa persalinan adalah proses pengeluaran (kelahiran) hasil konsepsi yang dapat hidup di luar uterus melalui vagina ke dunia luar.
Ada beberapa teori yang menyatakan kemungkinan menyebaban terjadinya persalinan, antara lain : Teori keregangan Teori penurunan progesteron Teori oksitosin internal Teori prostaglandin Teori hipotalamus-pituitari-glandula suprarenalis Teori berkurangnya nutrisi Teori plasenta menjadi tua Teori iritasi mekanik
SEBAB-SEBAB DIMULAINYA PERSALINAN Beberapa teori yang kompleks yang dianggap berpengaruh terhadap kejadian persalinan, yaitu faktor hormon, struktur uterus, sirkulasi uterus, pengaruh tekanan pada saraf dan nutrisi. Perlu kita ketahui hormon-hormon yang dominan saat hamil, antara lain : Estrogen Progesteron
TAHAPAN PERSALINAN (KALA I, II, III, IV) Dalam proses persalinan ada beberapa tahapan yang harus di lalui oleh ibu, tahapan tersebut dikenal dengan empat kala, yaitu : Kala satu (kala pembukaan) Kala satu persalinan di mulai sejak terjadinya kontraksi uterus atau dikenal dengan his yang teratur dan meningkat (baik frekuensi maupun kekuatannya) hingga serviks berdilatasi hingga 10 cm (pembukaan lengkap) atau kala pembukaan berlangsung dari mulai adanya pembukaan sampai pembukaan lengkap.
Kala satu persalinan dibagi menjadi 2 fase, yaitu : Fase laten pada kala saat persalinan : Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebakan penipisan dan pembukaan serviks secara bertahap. Dimulai dari adanya pembukaan sampai pembukaan serviks mencapai 3 cm atau serviks membuka kurang dari 4 cm. Pada umumnya, fase laten berlangsung hampir atau hingga 8 jam.
b) Fase aktif pada kala satu persalinan : Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara bertahap (kontraksi dianggap adekuat/memadai jika terjadi tiga kali atau lebih dalam waktu 10 menit dan berlangsung selama 40 detik atau lebih). Dari pembukaan 4 cm hingga mencapai pembukaan lengkap atau 10 cm, akan terjadi dengan kecepatan rata-rata 1 cm per jam (nulipara atau primigravida) atau lebih dari 1 cm hingga 2 cm (multipara). Terjadi penurunan bagian terbawah janin. Pada umumnya, fase aktif berlangsung hampir atau hingga 6 jam.
Fase aktif dibagi 3 fase, yaitu : Fase akselerasi, pembukaan 3 ke 4, dalam waktu 2 jam. Fase kemajuan maksimal/dilatasi maksimal, pembukaan berlangsung sangat cepat, yaitu dari pembukaan 4 ke 9, dalam waktu 2 jam. Fase deselerasi, pembukaan 9 ke 10, dalam waktu 2 jam.
2. Kala dua (pengeluaran bayi) Kala dua persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan berakhir dengan kelahiran bayi. Kala dua disebut juga dengan kala pengeluaran bayi. Tanda dan gejala kala dua adalah : Ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi. Ibu merasakan adanya peningkatkan tekanan pada rektum dan/atau vaginanya. Perinium menonjol. Vulva-vagina dan spingter ani membuka. Meningkatnya pengeluaran lendir bercampu darah.
3. Kala tiga (Pelepasan Uri) Kala tiga persalinan disebut juga dengan kala uri atau kala pengeluaran plasenta. Kala tiga persalinan di mulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban. Setelah kala dua persalinan, kontraksi uterus berhenti sekitar 5-10 menit. Dengan lahirnya bayi, sudah mulai pelepasan plasenta pada lapisan Nitabusch, karena sifat retraksi otot rahim.
4. Kala empat (pemantauan) Kala tiga persalinan disebut juga dengan kala pemantauan. Kala empat di mulai dari setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelah itu. Pada kala paling sering terjadi perdarahan postpartum, yaitu pada 2 jam pertama postpatum. Masalah/komplikasi yang dapat muncul pada kala empat adalah perdarahan yang mungkin disebakan oleh atonia uteri, laserasi jalan lahir dan sisa plasenta. Oleh karena itu harus dilakukan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan pervaginam.
2-3 lingkup asuhan persalinan kali dalam 15 menit pertama pasca persalinan. Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pascapersalinan. Setiap 20-30 menit pada jam kedua pascapersalinan. Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik, melakukan asuhan yang sesuai untuk menatalaksana atonia uteri.
TUJUAN ASUHAN PERSALINAN Tujuan utama dari asuhan persalinan ini adalah mengupayakan kelangsungan hidup serta mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya melalui berbagai upaya yang berintegrasi dan lengkap serta intervensi minimal sehingga prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga secara optimal
Tujuan lain dari asuhan persalinan adalah : Untuk memastikan bahwa proses persalinan berjalan normal atau alamiah dengan intervensi minimal sehingga ibu dan bayi selamat dan sehat. Memelihara, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan fisik, mental, sosial dan spiritual ibu. Memastikan tidak ada penyulit komplikasi dalam persalinan. Memfasilitasi ibu agar mendapatkan pengalaman melahirkan yang menyenangkan sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap kelancaran masa nifasnya. Memfasilitasi jalinan kasih sayang antara ibu, bayi dan keluarga. Mempersiapkan ibu dan keluarga dalam menghadapi perubahan peran terhadap kelahiran bayinya.
TANDA-TANDA PERSALINAN Berikut ini akan dijelaskan mengenai tanda-tanda persalinan, antara lain : Terjadinya his persalinan Perubahan serviks Pengeluaran cairan