Teknik Reportase Meliput berita dan menggali informasi memiliki tahapan • Lapisan pertama: Adalah fakta-fakta permukaan. Seperti: siaran pers, konferensi pers, pidato, dan sebagainya. Informasi disediakan narasumber sehingga masih sepihak. • Lapisan kedua: Adalah upaya pelaporan yang dilakukan sendiri oleh si reporter. Di sini, sang reporter melakukan verifikasi, pelaporan investigatif, liputan atas peristiwa-peristiwa spontan, dan sebagainya. Di sini, peristiwa sudah bergerak di luar kontrol narasumber awal. • Lapisan ketiga: Adalah interpretasi (penafsiran) dan analisis. Di sini si reporter menguraikan signifikansi atau arti penting suatu peristiwa, penyebab-penyebabnya, dan konsekuensinya.
LIPUTAN INVESTIGASI Apa Itu Investigasi • Liputan investigasi (investigatif reporting) adalah praktik jurnalisme, yang menggunakan metode investigasi dalam mencari informasi (Satrio Arismunandar) Karakter 1. Merupakan produk kerja asli jurnalis bersangkutan, bukan hasil investigasi dari sebuah instansi pemerintah atau nonpemerintah. 2. Mengandung informasi yang tidak akan terungkap tanpa usaha si jurnalis 3. Berkaitan dengan kepentingan publik.
Bentuk 1. Pelaporan investigatif orisinal (original investigative reporting): Melibatkan reporter itu sendiri dalam mengungkap dan mendokumentasikan berbagai aktivitas subjek, yang sebelumnya tidak diketahui oleh publik. Jurnalis mungkin menggunakan taktik mirip dengan kerja polisi. Seperti, penggunaan tenaga informan, pemeriksaan catatan/data publik, bahkan dalam situasi tertentu pemantauan aktivitas dengan sembunyi sembunyi dan penggunaan penyamaran. 3. Pelaporan terhadap investigasi (reporting on investigations): Pelaporan berkembang dari temuan awal atau bocoran informasi, dari sebuah penyelidikan resmi yang sudah berlangsung atau yang sedang dipersiapkan oleh pihak lain, biasanya oleh badan badan pemerintah. 2. Pelaporan investigatif interpretatif (interpretative investigative reporting): Pelaporan interpretatif berkembang sebagai hasil dari pemikiran dan analisis yang cermat, terhadap gagasan serta pengejaran fakta fakta yang diikuti, untuk memadukan semua informasi itu dalam konteks yang baru dan lebih lengkap.
Cara Menemukan Fakta • Mempelajari sumber sumber yang sering diabaikan, seperti arsip, rekaman pembicaraan telepon, buku alamat, catatan pajak, dan perizinan. • Bicara kepada warga di lingkungan sekitar atau sumber anonim yang bocorkan informasi. • Menggunakan sumber riset berlangganan (di internet). • Melakukan penyamaran.
Jenis Berita 1. Berita Langsung ( Straight News ) : Berita tentang peristiwa yang penting dan harus segera disampaikan kepada pembaca. 2. Berita Ringan ( Soft News ) : Berita yang menampilkan sesuatu yang menarik, penting dan bersifat informatif. 3. Berita Kisah (Feature): Tulisan mengenai kejadian tyang dapat menggugah perasaan dan menambah pengetahuan pembaca melalui penjelasan yang rinci, lengkap, mendalam dan tidak terpengaruh waktu. PLAY
Rumus Menulis 5 W + 1 H 1. What : Apa yang terjadi 2 Rumus Menulis 5 W + 1 H 1. What : Apa yang terjadi 2. Where: Tempat Kejadian/dimana terjadi 3. When: Waktu sebuah peristiwa/kapan terjadi 4. Who: Sumber dan tokoh yang menjadi pemeran utama dalam berita/Siapa 5. Why: Mengapa peristiwa itu terjadi 6. How: Bagaimana kejadian, situasi/suasana
Penulisan Lead 1. Berisi kalimat langsung yang mudah dimengerti pembaca 2. Mencakup unsur 5W + 1H 3. Ditempatkan di alinea pertama 4. Maksimal tiga kalimat yang tidak bertele-tele 5. Merupakan bagian terpenting dari berita Isi Berita • Merupakan pengembangan Why dan How • Memuat kutipan berupa pernyataan yang dinyatakan langsung dari sumber berita. Kutipan berfungsi sebagai penguat kalimat sebelumnnya Lead (Kepala Berita) Kalimat yang menjadi bagian terpenting dari sebuah berita sehingga menempati alinea pertama dari sebuah berita. Fungsinya sebagai penarik perhatian dan identitas berita. Lead bisa mengedepankan salah satu dari unsur 5W + IH
Teknik reportase atau teknik peliputan berita merupakan hal mendasar yang perlu dikuasai para jurnalis. Namun, membahas teknik reportase, berarti juga membahas bagaimana cara media bekerja, sebelum mereka memutuskan untuk meliput suatu acara, kegiatan atau peristiwa.Setiap media memiliki apa yang disebut kriteria kelayakan berita. Selain itu, mereka juga memiliki apa yang disebut kebijakan redaksional (editorial policy). Kriteria kelayakan berita itu bersifat umum (universal), dan tak jauh berbeda antara satu media dengan media yang lain. Sedangkan kebijakan redaksional setiap media bisa berbeda, tergantung visi dan misi atau ideologi yang dianutnya.
TERIMAKASIH Kepada Sumber Data Sumber Gambar DESAIN SPONSOR http://reportase-bebagi.blogspot.com http://duniareportase.co.id Sumber Gambar http://martin-electroforever.blogspot.com www.google.com ttp://animasigif.co.id DESAIN HERI.MARTIN Pencari Data ANDIKA.PRATAMA TIM DISKUSI AGUS ROMI IMAN NURHIDAYAH IBNU FAHRUROZI SPONSOR