Kelompok 8 MENGENAL BERBAGAI MODEL PEMBELAJARAN Yayah Fauziah 1113015000006 Widya Septyani 1113015000034 Fatma Hanivah 1113015000038 Usriatun Hasanah 1113015000068
Mastery learning Cara Kerja Mastery Learning Pembelajaran tuntas (mastery learning) adalah pendekatan dalam pembelajaran yang mempersyaratkan peserta didik menguasai secara tuntas seluruh standar kompetensi maupun kompetensi dasar mata pelajaran tertentu Cara Kerja Mastery Learning Menyediakan waktu pencapaian tujuan Memberikan Perbaikan Pembelajaran 3) Mangatur Satuan Kurikulum
Kelebihan Mastery Learning Mastery Learning menawarkan kemungkinan yang mengasyikan bagi yang akan menggunakan dan/atau mempelajarinya. Para guru akan mencari sebagaimana yang mereka pahami dan mencari penjelasan di sini bahwa: pertama, Mastery Learning memberi suatu pikiran yang efisien dan efektif untuk mentransformasikan pendekatan yang didasarkan pada group-based mastery learning ke dalam kualitas pembelajaran secara optimal masing-masing siswa
Kekurangan Mastery Learning Masalah utama yang paling dirasakan terletak pada inti dari pendekatan Mastery Learning: dalam setting sekolah umum, waktu pembelajaran terlalu beragam (Slavin, 1987b). Jika guru memberikan perbaikan dalam jam kelas, maka perhatian guru secara kontinyu terpecah antara siswa pandai dan siswa kurang pandai. Dan hal ini kadang-kadang secara tidak disadari oleh guru telah menghabiskan waktu lebih lama sengan siswa yang lamban,
Multiple intelegences based learning Pemahaman mengenai kecerdasan yang dimiliki manusia dalam konteks belajar merupakan sesuatu yang penting. Karena itu kajian tentang kecerdasan manusia perlu dikemukakan. Dalam literatur tentang kecerdasan bisa ditemukan dalam pemikirannya Howard Gardner tentang kecerdasan jamak (multiple intelegence). Kesembilan kecerdasan Kecerdasan Linguistik Kecerdasan Logis-Matematis Kecerdasan Spasial Kecerdasan Musikal Kecerdasan Naturalis Kecerdasan Kinestetik-Jasmani Kecerdasan Antarpribadi Kecerdasan Intrapribadi (Dalam diri sendiri ) i . Kecerdasan Eksistensialis
ITC based learning (computer based learning) Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran. Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Media yang dapat digunakan dalam pembelajaran berbasis ICT Internet Intranet Mobile phone CD-ROM/Flash Disk
Web based learning/e-learning Menurut Prof. Dr. Sulistyoweni Widanarko ”E-Learning adalah proses pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara sistematis dengan mengintegrasikan semua komponen pembelajaran, termasuk interaksi pembelajaran lintas ruang dan waktu, dengan kualitas yang terjamin”.
Kelebihan e-Learning Tersedianya fasilitas e-moderating di mana guru dan siswa dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu. Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur dan terjadual melalui internet, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari; Siswa dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan di mana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer. A
Kekurangan e-learning Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar dan mengajar; Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial; Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan; Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT;
Pembelajaran langsung dan mandiri (SBJJ) Pengertian Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan jarak jauh adalah suatu model pembelajaran yang membebaskan pebelajar untuk dapat belajar tanpa terikat oleh ruang dan waktu dengan sedikit mungkin bantuan dari orang lain Prinsip-prinsip pendidikan jarak jauh, diantaranya Prinsip Kemandirian Prinsip Keluwesan 3. Prinsip Keterkinian 4. Prinsip Kesesuaian 5. Prinsip Mobilitas 6. Prinsip Efisiensi
Media dalam pendidikan terbuka dan jarak jauh Media Cetak b. Media Massa/Siar/Tayang c. media pribadi/personal d. Media Telekomunikasi
Pembelajaran Berbasis Lingkungan Model environmental learning merupakan model pembelajaran berbasis lingkungan yang dikembangkan agar siswa memperoleh pengalaman lebih berkaitan dengan lingkungan sekitar. Ali (2010:26) menyatakan bahwa, “Model environmental learning adalah model pembelajaran yang mengedepankan pengalaman siswa dalam hubungannya dengan alam sekitar, sehingga siswa dapat dengan mudah memahami isi materi yang disampaikan”. Artinya, model pembelajaran environmental learning ditujukan agar siswa dapat memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekitar.
KELEBIHAN Adapun yang menjadi kelebihan penggunaan model environmental learning adalah siswa tidak bosan dengan apa yang dipelajari, siswa mendapatkan pengetahuan dan pemahaman dengan cara mengamati sendiri, dan menumbuhkan kecintaan siswa terhadap lingkungan” (Ali, 2010:34). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa dengan model environmental learning siswa akan lebih memahami dirinya sendiri dan lingkungannya. KELEMAHAN Ali (2010:34) mengungkapkan bahwa, “Kelemahan environmental learning di antaranya yaitu membutuhkan tenaga yang lebih, dan hanya dapat digunakan dalam beberapa materi pembelajaran”. Tenaga lebih yang dimaksud yaitu keahlian guru dalam menyusun tema materi pembelajaran yang harus disesuaikan dengan lingkungan belajar siswa.