09.3 Hari-9.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
09 Control Statement if 143.
Advertisements

Linked List BEBERAPA CONTOH SOAL 6.3 & 7.3 NESTED LOOP.
3 Variabel, Konstanta Tipe Data dan dalam Bahasa C/C++ Java dan Bab
7. 1 Bab 07 Menginput Nilai melalui Keyboard.
ARRAY Dr. Lily Wulandari.
Soal-Soal Latihan Mandiri
Algorithm and Data Structures.
Algoritma dan Struktur Data
Pertemuan String Matakuliah : T0616 / Algoritma dan Pemrograman
Dasar Pemrograman Operasi String.
Tipe Data Terstruktur Pengantar Logika dan Teknik Pemrograman
Pemrogramman Terstruktur
Bocoran Soal 6.3 & 7.3 NESTED LOOP UTS.
Castaka Agus Sugianto, M.Kom., M.CS
Universitas Budi Luhur
{Pertemuan 6 Struktur Perulangan}
INPUT DAN OUTPUT OLEH: SRI SUPATMI,S.KOM.
Bab & 7.3 NESTED LOOP Array 1 Dimensi 273.
#include<stdio.h>
STACK 6.3 & 7.3 NESTED LOOP.
Looping, Percabangan dan Array
POINTER 6.3 & 7.3 NESTED LOOP.
06.3 Hari-6.
{Pertemuan 7 Struktur Perulangan Lanjutan}
04.2 Hari-4.
04.1 Hari-4.
Introduction using 03b to Algorithm C / C++ teknik dasar Algoritma.
Struktur Data Khoiriya Latifa, M.Kom.
Pertemuan ke -12 Khoiriya Latifa, M.Kom.
07.3 Hari-7.
Contoh Aplikasi Sederhana
PERTEMUAN 9 Algoritma Presented by : Sity Aisyah, M.Kom
09.5 Hari-9.
09.4 Hari-9.
TEL 2112 Dasar Komputer & Pemograman Larik (Array)
Contoh Aplikasi Sederhana
02.1 Hari-2.
7.1 Bab 07 Menginput Nilai melalui Keyboard 103.
Struktur Data Khoiriya Latifa, M.Kom.
FUNCTION 6.3 & 7.3 NESTED LOOP.
10.5 Nested loop 6.3 & 7.3 NESTED LOOP 255.
291.
Pemograman Terstruktur
04.2 Hari-4.
Linked List 6.3 & 7.3 NESTED LOOP.
Looping, Percabangan dan Array
Pemograman Terstruktur
VARIABEL DAN TIPE DATA Erizal, S.Si, M.Kom Sistem Informasi
Pertemuan Hari ke - 1 Sesi-2.
Pertemuan Hari ke - 1 Sesi-1.
RECURSION ( rekursi ).
mencetak Total kedua bilangan tersebut
Praktikum KBP 2 Array.
09.6 Hari-9.
Array.
BAB 14 RECURSION Pengertian Recursion. Recursion:
Arithmetic Expression
Bab 08 Menghitung Total Data yang Diinput Dari Keyboard
Introduction 04 to Algorithm LOOP sebagai pembentuk kerangka dasar
Bab 05 Tipe Data dan Mengisi Variabel
Nested if 164.
STRUKTUR perulangan (1)
Mencetak Nilai Konstanta
Soal-soal.
Array.
Array.
Bab 03 Variabel dan Tipe Data
contoh aplikasi array 2 dimensi
ARRAY.
BAB 14 RECURSION Pengertian Recursion. Recursion:
Transcript presentasi:

09.3 Hari-9

dengan nilai yang diketik 09.3 Mengisi array 1 D dengan nilai yang diketik melalui keyboard

Memory 5 5 Ilustrasi menginput data melalui keyboard SCREEN Data yang diketik melalui keyboard harus diterima oleh sebuah variabel.

Memory 5 Ilustrasi menginput data melalui keyboard 5 SCREEN Data yang diketik melalui keyboard dapat diterima oleh sebuah variabel atau sebuah elemen array.

5 Memory Ilustrasi menginput data melalui keyboard 5 5 11. 6 Ilustrasi menginput data melalui keyboard 5 Memory 5 KEYBOARD 5 SCREEN Data yang diketik melalui keyboard dapat diterima oleh sebuah variabel kemudian disalin kesebuah elemen array.

Input Numerik

Contoh-1. Dalam lembar dokumen ada data berupa nilai ujian mahasiswa, integer positip sebagai berikut: 57, 75, 90, 55, 60, 62, 72, 58, 76, 69, 67, 82, 65, 48, 79, 64, 50, dst. Sudah ada (sudah dibuat) array satu dimensi int A[11], belum ada isinya. Soal : Susun program untuk menginput data dari luar melalui keyboard, dan mengisinya ke dalam array sehingga isi array menjadi : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 57 75 90 55 60 62 72 58 76 69 67

Cara-1. Data yang diinput dari Keyboard 57, 75, 90, 55, 60, 62, 72, 58, 76, 69, 67, 82, 65, 48, 79, 64, 50, dst. Disimpan dalam array : int A[11] 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 A[ ] 57 75 90 55 60 62 72 58 76 69 67 Cara-1. int X,I; I = 0; while( I<= 10) { scanf(“%i”, &X ); A[ I ] = X; I++; } int X,I; for(I=0; I<=10; I++) { scanf(“%i”, &X ); A[ I ] = X; } 291

Data yang diinput dari Keyboard 57, 75, 90, 55, 60, 62, 72, 58, 76, 69, 67, 82, 65, 48, 79, 64, 50, dst. Disimpan dalam array : int A[11] 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 57 75 90 55 60 62 72 58 76 69 67 Cara-2. int I; I = 0; while( I<= 10) { scanf(“%i”, &A[ I ] ); I++; } int I; for(I=0; I<=10; I++) { scanf(“%i”, &A[ I ] ); } 291

Contoh-2. Dalam lembar dokumen ada data berupa nilai ujian mahasiswa, integer positip sebagai berikut: 57, 75, 90, 55, 60, 62, 72, 58, 76, 69, 67, 82, 65, 48, 79, 64, 50, dst. Sudah ada (sudah dibuat) array satu dimensi int A[11], belum ada isinya. Soal : Susun program untuk menginput data dari luar melalui keyboard. Bila data yang diinput nilainya < 60, tidak disimpan ke dalam array. Tapi bila nilai yang diinput >=60, maka disimpan ke dalam array sehingga isi array menjadi : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 75 90 60 62 72 76 69 67 82 65 79

Cara-1. (hanya satu cara) Contoh-2 Data yang diinput dari Keyboard 57, 75, 90, 55, 60, 62, 72, 58, 76, 69, 67, 82, 65, 48, 79, 64, 50, dst. Disimpan dalam array : int A[11] 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 75 90 60 62 72 76 69 67 82 65 79 Cara-1. (hanya satu cara) int X,I; I = 0; while( I<= 10) { scanf(“%i”, &X ); if(X>=60) A[ I ] = X; I++; } int X,I; for(I=0; I<=10; I++) { scanf(“%i”, &X ); if(X>=60) A[ I ] = X; } 291

Input string

Menginput String kedalam array Contoh-3. Susun program (penggalan program) untuk menginput suatu kalimat dan memasukkannya ke dalam array satu dimensi. Kemudian cetak isi array tersebut Misal panjang kalimat tidak lebih dari 9 karakter (10 karakter dengan tanda ‘end’ hasil ketikan tombol <Enter>). 292

#include<stdio.h> void main() { char S[10]; scanf(“%s”, S ); Contoh-3. Susun program (penggalan program) untuk menginput suatu kalimat dan memasukkannya ke dalam array satu dimensi. Kemudian cetak isi array tersebut Misal panjang kalimat tidak lebih dari 9 karakter (10 karakter dengan tanda ‘end’ hasil ketikan tombol <Enter>. Jawab-3 Input dengan scanf( ) #include<stdio.h> void main() { char S[10]; scanf(“%s”, S ); printf(“%s”, S ); } Bila diinput : JAKARTA <Enter> 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 S[ ] J A K A R T A \0 Tercetak : JAKARTA atau dicetak dengan puts(S); 292

char S[10]; scanf(“%s”, S ); JAKARTA S[ ] \0 Isinya tidak diketahui Bila diinput : JAKARTA <Enter> 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 S[ ] J A K R T \0 Isinya tidak diketahui Hanya satu lokasi ini yang diisi dengan karakter NULL 292

#include<stdio.h> void main() { char S[10]; int I; Contoh-3. Susun program (penggalan program) untuk menginput suatu kalimat dan memasukkannya ke dalam array satu dimensi. Kemudian cetak isi array tersebut Misal panjang kalimat tidak lebih dari 9 karakter (10 karakter dengan tanda ‘end’ hasil ketikan tombol <Enter>. #include<stdio.h> void main() { char S[10]; int I; scanf(“%s”, S); I=0; while( S[ I ] != ‘\0’) { printf(“%c”, S[ I ]); I++; } Bila diinput : JAKARTA <Enter> 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 S[ ] J A K A R T A \0 Tercetak : JAKARTA 292

#include<stdio.h> void main() { char S[10]; int I; Contoh-3. Susun program (penggalan program) untuk menginput suatu kalimat dan memasukkannya ke dalam array satu dimensi. Kemudian cetak isi array tersebut Misal panjang kalimat tidak lebih dari 9 karakter (10 karakter dengan tanda ‘end’ hasil ketikan tombol <Enter>. #include<stdio.h> void main() { char S[10]; int I; scanf(“%s”, S); I=0; while(S[I] != ‘\0’) { printf(“%c ”, S[ I ]); I++; } Bila diinput : JAKARTA <Enter> 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 S[ ] J A K A R T A \0 Tercetak : J A K A R T A Ada satu spasi 292

#include<stdio.h> void main() { char S[10]; int I; Contoh-3. Susun program (penggalan program) untuk menginput suatu kalimat dan memasukkannya ke dalam array satu dimensi. Kemudian cetak isi array tersebut Misal panjang kalimat tidak lebih dari 9 karakter (10 karakter dengan tanda ‘end’ hasil ketikan tombol <Enter>. #include<stdio.h> void main() { char S[10]; int I; scanf(“%s”, S); I=0; while(S[I] != ‘\0’) { printf(“\n%c”, S[I]); I++; } Bila diinput : JAKARTA <Enter> 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 S[ ] J A K A R T A \0 Tercetak : J A K R T \n 292

scanf( ) \0 292  Bila data yang di INPUT bila dicetak dengan : printf( “%s “, S ); atau puts(S) Akan disimpan dalam variable array S 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 ABC Tercetak : ABC (\0 = Tanda untuk batas nilai) A B C \0 ABC DE Tercetak : ABC A B C \0 Tercetak : ABC (b= blank didepan tidak ikut disimpan) bbABC A B C \0 “ABC DE” “ A B C \0 tercetak : “ABC ABCDEFGHI Tercetak : ABCDEFGHI (Untuk S[10] maksimum 9 karakter) A B C D E F G H I \0 ABCDEFGHIJ Error lebih dari 9 karakter 12345 1 2 3 4 5 \0 Tercetak karakter : 12345  \0 Tak ada yang tercetak 292

puts(S); Jawab-3 Input dengan gets() #include<stdio.h> void main() { char S[10]; gets(S); printf(“%s”, S); } Bila diinput : JAKARTA <Enter> 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 S[ ] J A K A R T A \0 Tercetak : JAKARTA atau dicetak dengan puts(S);

Jawab-3 Input dengan gets() #include<stdio.h> void main() { char S[10]; int I; gets( S ); I=0; while(S[I] != ‘\0’) { printf(“%c”, S[ I ]); I++; } Bila diinput : JAKARTA <Enter> 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 S[ ] J A K A R T A \0 Tercetak : JAKARTA

Jawab-3 Input dengan gets() #include<stdio.h> void main() { char S[10]; int I; gets( S ); I=0; while(S[I] != ‘\0’) { printf(“%c ”, S[ I ]); I++; } Bila diinput : JAKARTA <Enter> 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 S[ ] J A K A R T A \0 Tercetak : J A K A R T A Ada satu spasi

Jawab-3 Input dengan gets() #include<stdio.h> void main() { char S[10]; int I; gets( S ); I=0; while(S[I] != ‘\0’) { printf(“\n%c”, S[ I ]); I++; } Bila diinput : JAKARTA <Enter> 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 S[ ] J A K A R T A \0 Tercetak : J A K R T

 ABC ABCbbDE bbABC “ABCbbDE” ABCDEFGHI ABCDEFGHIJ 12345 bila dicetak dengan : printf( “%s “, S ); atau puts(S) Bila data yang di INPUT dengan get(S) Akan disimpan dalam variable array S 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 ABC A B C \0 Tercetak : ABC ABCbbDE Tercetak : ABC DE A B C D E \0 bbABC A B C \0 Tercetak : bbABC (b= blank) “ABCbbDE” “ A B C D E “ \0 tercetak : “ABC DE” ABCDEFGHI A B C D E F G H I \0 Tercetak : ABCDEFGHI ABCDEFGHIJ Error lebih dari 9 karakter 12345 1 2 3 4 5 \0 Tercetak : 12345  \0 Tak ada yang tercetak

Mencetak Isi Array Satu Dimensi

Contoh-1. Sudah ada array Satu Dimensi A[11], sudah ada isinya dengan ilustrasi sebagai berikut : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 17 10 5 15 25 11 8 3 16 19 Susun program (penggalan program) untuk mencetak isi array tersebut sehingga tercetak dengan urutan sebagai berikut : 12 17 10 - 19 Program? 295

{ printf(“\n%i”, A[ I ] ); } Contoh-1. Sudah ada array Satu Dimensi A[11], sudah ada isinya dengan ilustrasi sebagai berikut : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 17 10 5 15 25 11 8 3 16 19 Susun program (penggalan program) untuk mencetak isi array tersebut sehingga tercetak dengan urutan sebagai berikut : 12 17 10 - 19 for(I=0; I<= 10; I++) { printf(“\n%i”, A[ I ] ); } 295

Contoh-2. Sudah ada array Satu Dimensi A[11], sudah ada isinya dengan ilustrasi sebagai berikut : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 17 10 5 15 25 11 8 3 16 19 Susun program (penggalan program) untuk mencetak isi array tersebut sehingga tercetak dengan urutan sebagai berikut : 19 16 3 8 11 - 12 Program? 295

{ printf(“\n%i”, A[ 10-I ] ); } Contoh-2. Sudah ada array Satu Dimensi A[11], sudah ada isinya dengan ilustrasi sebagai berikut : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 17 10 5 15 25 11 8 3 16 19 Susun program (penggalan program) untuk mencetak isi array tersebut sehingga tercetak dengan urutan sebagai berikut : 19 16 3 8 11 - 12 Cara-1 for(I=0; I<= 10; I++) { printf(“\n%i”, A[ 10-I ] ); }

{ printf(“\n%i”, A[ I ] ); } Contoh-2. Sudah ada array Satu Dimensi A[11], sudah ada isinya dengan ilustrasi sebagai berikut : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 17 10 5 15 25 11 8 3 16 19 Susun program (penggalan program) untuk mencetak isi array tersebut sehingga tercetak dengan urutan sebagai berikut : 19 16 3 8 11 - 12 Cara-2 for(I=10; >= 10; I--) { printf(“\n%i”, A[ I ] ); }

Contoh-3. Sudah ada array Satu Dimensi A[11], sudah ada isinya dengan ilustrasi sebagai berikut : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 17 10 5 15 25 11 8 3 16 19 Susun program (penggalan program) untuk mencetak isi array tersebut sehingga tercetak dengan urutan sebagai berikut : 12 10 15 11 3 19 Program? 296

{ printf(“\n%i”, A[ I ] ); } Contoh-3. Sudah ada array Satu Dimensi A[11], sudah ada isinya dengan ilustrasi sebagai berikut : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 17 10 5 15 25 11 8 3 16 19 Susun program (penggalan program) untuk mencetak isi array tersebut sehingga tercetak dengan urutan sebagai berikut : 12 10 15 11 3 19 for(I=0; I<= 10; I+=2) { printf(“\n%i”, A[ I ] ); } 296

Contoh-4. Sudah ada array Satu Dimensi A[11], sudah ada isinya dengan ilustrasi sebagai berikut : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 17 10 5 15 25 11 8 3 16 19 Susun program (penggalan program) untuk mencetak isi array yang nilainya lebih besar dari 10, sehingga tercetak dengan urutan sebagai berikut : 12 17 15 25 11 16 19 Program? 296

for(I=0; I<= 10; I++) { if(A[I] > 10 ) printf(“\n%i”, A[ I ] ); Contoh-4. Sudah ada array Satu Dimensi A[11], sudah ada isinya dengan ilustrasi sebagai berikut : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 17 10 5 15 25 11 8 3 16 19 Susun program (penggalan program) untuk mencetak isi array yang nilainya lebih besar dari 10, sehingga tercetak dengan urutan sebagai berikut : 12 17 15 25 11 16 19 for(I=0; I<= 10; I++) { if(A[I] > 10 ) printf(“\n%i”, A[ I ] ); } 296

Contoh-5. Sudah ada array Satu Dimensi A[11], sudah ada isinya dengan ilustrasi sebagai berikut : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 17 10 5 15 25 11 8 3 16 19 Susun program (penggalan program) untuk mencetak TOTAL seluruh isi array : Program? 296

T = 0; for(I=0; I<= 10; I++) { T = T + A[ I ]; } Contoh-5. Sudah ada array Satu Dimensi A[11], sudah ada isinya dengan ilustrasi sebagai berikut : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 17 10 5 15 25 11 8 3 16 19 Susun program (penggalan program) untuk mencetak TOTAL seluruh isi array : T = 0; for(I=0; I<= 10; I++) { T = T + A[ I ]; } printf(“\n%i”, T ); 296

Contoh-6. Sudah ada array Satu Dimensi A[11], sudah ada isinya dengan ilustrasi sebagai berikut : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 17 10 5 15 25 11 8 3 16 19 Susun program (penggalan program) untuk mencetak isi array yang nilainya merupakan bilangan genap. Program? 296

printf(“\n%i”, A[ I ]; ); } Contoh-6. Sudah ada array Satu Dimensi A[11], sudah ada isinya dengan ilustrasi sebagai berikut : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 17 10 5 15 25 11 8 3 16 19 Susun program (penggalan program) untuk mencetak isi array yang nilainya merupakan bilangan genap. for(I=0; I<= 10; I++) { if( A[ I ] % 2 == 0 ) printf(“\n%i”, A[ I ]; ); } 296

Soal

A B C D E F G H I J K L M N O A B C D E F G H I J K L M N O A B C 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 A B C D E F G H I J K L M N O a. A B C D E F G H I J K L M N O b. c. A B C D E F G H I J K L M N O d. A B C D E F G H I J K L M N O A B C D E F G H I J K L M N O e. A B C D E F G H I J K L M N O f. A B C D E F G H I J K L M N O g. A F K B G L C H M D I N E J O

Program? A B C D E F G H I J K L M N O Contoh-7a Sudah ada array Satu Dimensi yang dibuat dengan char A[15], sudah ada isinya dengan ilustrasi sebagai berikut : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 A B C D E F G H I J K L M N O Susun program (penggalan program) untuk mencetak isi array tersebut sehingga tercetak dengan urutan sebagai berikut : A B C D E F G H I J K L M N O Program?

I Cara-1. for(I=0; I<=14; I++) { printf(“%c “, A[ I ] ); } I=0; 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Char A[15][ A B C D E F G H I J K L M N O I 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 a. Tercetak : A B C D E F G H I J K L M N O Cara-1. Pakai for(): for(I=0; I<=14; I++) { printf(“%c “, A[ I ] ); } Pakai while() I=0; While(I<=14) { printf(“%c “, A[ I ] ); I++; }

A B C D E F G H I J K L M N O I N Cara-2a. N=0; 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Char A[15][ A B C D E F G H I J K L M N O a. Tercetak : A B C D E F G H I J K L M N O I 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Cara-2a. N=0; for(I=0; I<=14; I++) { printf(“%c “, A[N] ); N++; } Pakai for(): Pakai while() N=0; I=0; While(I<=14) { printf(“%c “, A[N] ); N++; I++; } I Hanya untuk Mengatur Loop 15 kali

A B C D E F G H I J K L M N O I N Cara-2b. N=0; 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Char A[15][ A B C D E F G H I J K L M N O a. Tercetak : A B C D E F G H I J K L M N O I 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Cara-2b. N=0; for(I=1; I<=15; I++) { printf(“%c “, A[N] ); N++; } Pakai for(): Pakai while() N=0; I=1; While(I<=15) { printf(“%c “, A[N] ); N++; I++; } I Hanya untuk Mengatur Loop 15 kali

? A B C D E F G H I J K L M N O Loop 3 x 5 I*5 + J I dan J Char A[15] 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Char A[15] A B C D E F G H I J K L M N O a. Tercetak : A B C D E F G H I J K L M N O I 1 2 J 1 2 3 4 I*5+J Cara-3a for(I=0; I<=2; I++) { for(J=0;J<=4;J++) { printf(“%c “, A[………………] ); } 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 ? Loop 3 x 5 I*5 + J I dan J Selain untuk mengatur loop, juga nilainya digunakan sebagai pembentuk nilai yang dicetak

? A B C D E F G H I J K L M N O Loop 3 x 5 (I-1)*5 + J-1 I dan J 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Char A[15] A B C D E F G H I J K L M N O a. Tercetak : A B C D E F G H I J K L M N O I 1 2 3 J 1 2 3 4 5 (I-1)*5 + J-1 Cara-3b for(I=1; I<=3; I++) { for(J=1;J<=5;J++) { printf(“%c “, A[………………………] ); } 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 ? Loop 3 x 5 (I-1)*5 + J-1 I dan J Selain untuk mengatur loop, juga nilainya digunakan sebagai pembentuk nilai yang dicetak

? A B C D E F G H I J K L M N O Loop 5 x 3 I*3 + J I dan J Char A[15] 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Char A[15] A B C D E F G H I J K L M N O a. Tercetak : A B C D E F G H I J K L M N O I 1 2 3 4 J 1 2 I*3+J Cara-3c for(I=0; I<=4; I++) { for(J=0;J<=2;J++) { printf(“%c “, A[………………] ); } 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 ? Loop 5 x 3 I*3 + J I dan J Selain untuk mengatur loop, juga nilainya digunakan sebagai pembentuk nilai yang dicetak

? A B C D E F G H I J K L M N O Loop 5 x 3 (I-1)*3 + J-1 I dan J 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Char A[15] A B C D E F G H I J K L M N O a. Tercetak : A B C D E F G H I J K L M N O I 1 2 3 4 5 J 1 2 3 (I-1)*3 + J-1 Cara-3d for(I=1; I<=5; I++) { for(J=1;J<=3;J++) { printf(“%c “, A[………………………] ); } 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 ? Loop 5 x 3 (I-1)*3 + J-1 I dan J Selain untuk mengatur loop, juga nilainya digunakan sebagai pembentuk nilai yang dicetak

A B C D E F G H I J K L M N O Char A[15] a. Tercetak : Cara-4a N=0; 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Char A[15] A B C D E F G H I J K L M N O a. Tercetak : A B C D E F G H I J K L M N O I 1 2 3 J 1 2 3 4 5 N Cara-4a 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 N=0; for(I=1; I<=3; I++) { for(J=1;J<=5;J++) { printf(“%c “, A[ N ] ); N++; } Nested loop 3 x 5 mencetak 15 kali Ada banyak cara untuk membuat loop 15 kali

A B C D E F G H I J K L M N O Char A[15] a. Tercetak : Cara-4b N=0; 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Char A[15] A B C D E F G H I J K L M N O a. Tercetak : A B C D E F G H I J K L M N O I 1 2 3 4 5 J 1 2 3 N Cara-4b 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 N=0; for(I=1; I<=5; I++) { for(J=1;J<=3;J++) { printf(“%c “, A[ N ] ); N++; } Nested loop 5 x 3 mencetak 15 kali Ada banyak cara untuk membuat loop 15 kali

Contoh-7b Sudah ada array Satu Dimensi yang dibuat dengan char A[15], sudah ada isinya dengan ilustrasi sebagai berikut : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 A B C D E F G H I J K L M N O Susun program (penggalan program) untuk mencetak isi array tersebut sehingga tercetak dengan urutan sebagai berikut : A B C D E F G H I J K L M N O Program? 297

{ printf(“\n%c “, A[ I ] ); } Contoh-7b Sudah ada array Satu Dimensi yang dibuat dengan char A[15], sudah ada isinya dengan ilustrasi sebagai berikut : A B C D E F G H I J K L M N O 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Tercetak : A B C D E F G H I J K L M N O for(I=0; I<=14; I++) { printf(“\n%c “, A[ I ] ); } Pakai for(): Pakai while() I=0; While(I<=14) { printf(“\n%c “, A[ I ] ); I++; }

Cara lain sama dengan 7a

A B C D E F G H I J K L M N O Program? Contoh-7c. Sudah ada array Satu Dimensi yang dibuat dengan char A[15], sudah ada isinya dengan ilustrasi sebagai berikut : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 A B C D E F G H I J K L M N O Susun program (penggalan program) untuk mencetak isi array tersebut sehingga tercetak dengan urutan sebagai berikut : A B C D E F G H I J K L M N O Program? 297

A B C D E F G H I J K L M N O Cara-1, menggunakan nested loop 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Contoh-7c. Tercetak : A B C D E F G H I J K L M N O I J N 1 2 3 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Cara-1, menggunakan nested loop N = 0; for(I=1; I <= 3; I++) { for(J=1; J<=5; J++) { printf(“%2c”, A[ N ] ); N = N + 1; } printf(“\n”);

A B C D E F G H I J K L M N O for(I=1; I <= 3; I++) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Contoh-7c. Tercetak : A B C D E F G H I J K L M N O I J (I-1)*5 + J-1 1 2 3 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Cara-2, Tidak menggunakan variabel N for(I=1; I <= 3; I++) { for(J=1; J<=5; J++) { printf(“%2c”, A[(I-1)*5 + J-1 ] ); } printf(“\n”); 297

A B C D E F G H I J K L M N O for(I=1; I<=15; I++ ) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Contoh-7c. Tercetak : A B C D E F G H I J K L M N O I I % 5 = 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 2 3 4 Cara-3, Tidak menggunakan Nested Loop Menggunakan MOD for(I=1; I<=15; I++ ) { printf(“%2c”, A[ I-1] ); if ( I%5 == 0 ) printf(“\n”); } 298

A B C D E F G H I J K L M N O n = 0; for(I=0; I <= 14; I++ ) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Contoh-7c. Tercetak : A B C D E F G H I J K L M N O I n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 2 3 4 5 Cara-4, Tidak menggunakan MOD n = 0; for(I=0; I <= 14; I++ ) { printf(“%2c”, A[ I] ); n = n + 1; if(n == 5) { printf(“\n”); n = 0; } }

n = 0; for(I=0; I <= 14; I++ ) { printf(“%2c”, A[ I] ); n = n + 1; if(n == 5) { printf(“\n”); n = 0; } } Perkembangan nilai I dan nilai n while (I<=14) n = n+1 if (n==5) printf ( “\n” ) nilai n sekarang I n printf I++ 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 dst 1 2 3 4 dst T dst A[0] A[1] A[2] A[3] A[4] A[5] A[6] A[7] A[8] A[9] A[10] dst 1 2 3 4 5 dst F F F F True 1 dst pindah baris tetap = 1 tetap = 2 tetap = 3 tetap = 4 menjadi 0 dst 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 dst

A B C D E F G H I J K L M N O Program? Contoh-7d. Sudah ada array Satu Dimensi yang dibuat dengan char A[15], sudah ada isinya dengan ilustrasi sebagai berikut : A B C D E F G H I J K L M N O 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Susun program (penggalan program) untuk mencetak isi array tersebut sehingga tercetak dengan urutan sebagai berikut : A B C D E F G H I J K L M N O Program? 297

A B C D E F G H I J K L M N O Cara-1 N = 0; for(I=1; I <= 5; I++) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Contoh-7d. Tercetak : A B C D E F G H I J K L M N O I J N 1 2 3 4 5 1 2 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Cara-1 N = 0; for(I=1; I <= 5; I++) { for(J=1; J<=3; J++) { printf(“%2c”, A[ N ] ); N = N + 1; } printf( “\n” );

A B C D E F G H I J K L M N O Cara-2 Contoh-7d. I J (I-1)*3+J-1 1 2 3 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Contoh-7d. Tercetak : A B C D E F G H I J K L M N O I J (I-1)*3+J-1 1 2 3 4 5 1 2 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Cara-2 for(I=1; I <= 5; I++) { for(J=1; J<=3; J++) { printf(“%2c”, A[ (I-1)*3 + J-1 ] ); } printf( “\n” );

A B C D E F G H I J K L M N O Cara-3 for(I=0; I <= 4; I++) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Contoh-7d. Tercetak : A B C D E F G H I J K L M N O I J I*3+ J 1 2 3 4 1 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Cara-3 for(I=0; I <= 4; I++) { for(J=0; J<=2; J++) { printf(“%2c”, A[ I*3 + J ] ); } printf( “\n” );

A B C D E F G H I J K L M N O Program? Contoh-7e. Sudah ada array Satu Dimensi yang dibuat dengan char A[15], sudah ada isinya dengan ilustrasi sebagai berikut : A B C D E F G H I J K L M N O 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Susun program (penggalan program) untuk mencetak isi array tersebut sehingga tercetak dengan urutan sebagai berikut : A B C D E F G H I J K L M N O Program? 297

A B C D E F G H I J K L M N O Cara-1 N = 0; for(I=1; I <= 5; I++) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Contoh-7e. I J N Tercetak : A B C D E F G H I J K L M N O 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Cara-1 N = 0; for(I=1; I <= 5; I++) { for(J=1; J<=I; J++) { printf(“%2c”, A[ N ] ); N = N + 1; } printf( “\n” );

A B C D E F G H I J K L M N O Cara-2 N = 0; for(I=1; I <= 5; I++) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Contoh-7e. I J N Tercetak : A B C D E F G H I J K L M N O 1 2 3 4 5 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Cara-2 N = 0; for(I=1; I <= 5; I++) { for(J=6-I; J<=5; J++) { printf(“%2c”, A[ N ] ); N = N + 1; } printf( “\n” );

A B C D E F G H I J K L M N O Cara-3 N = 0; for(I=1; I <= 5; I++) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Contoh-7e. I J N Tercetak : A B C D E F G H I J K L M N O I 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Cara-3 N = 0; for(I=1; I <= 5; I++) { for(J=1; J<=I; J++) { printf(“%2c”, A[ N ] ); N = N + 1; } printf( “\n” );

A B C D E F G H I J K L M N O Cara-3 N = 0; for(I=1; I <= 5; I++) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Contoh-7e. I J N Tercetak : A B C D E F G H I J K L M N O (I-1) 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Cara-3 N = 0; for(I=1; I <= 5; I++) { for(J=6-I; J<=5; J++) { printf(“%2c”, A[ N ] ); N = N + 1; } printf( “\n” );

A B C D E F G H I J K L M N O Program? Contoh-7f. Sudah ada array Satu Dimensi yang dibuat dengan char A[15], sudah ada isinya dengan ilustrasi sebagai berikut : A B C D E F G H I J K L M N O 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Susun program (penggalan program) untuk mencetak isi array tersebut sehingga tercetak dengan urutan sebagai berikut : A B C D E F G H I J K L M N O Program? 297

A B C D E F G H I J K L M N O Cara-1 N = 0; for(I=1; I <= 5; I++) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Contoh-7f. I J N Tercetak : A B C D E F G H I J K L M N O 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Cara-1 N = 0; for(I=1; I <= 5; I++) { for(J=I; J<=5; J++) { printf(“%2c”, A[ N ] ); N = N + 1; } printf( “\n” );

A B C D E F G H I J K L M N O Cara-2 N = 0; for(I=1; I <= 5; I++) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Contoh-7f. I J N Tercetak : A B C D E F G H I J K L M N O 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Cara-2 N = 0; for(I=1; I <= 5; I++) { for(J=1; J<=6-I; J++) { printf(“%2c”, A[ N ] ); N = N + 1; } printf( “\n” );

A F K B G L C H M D I N E J O Program? Contoh-7g. Sudah ada array Satu Dimensi yang dibuat dengan char A[15], sudah ada isinya dengan ilustrasi sebagai berikut : A B C D E F G H I J K L M N O 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Susun program (penggalan program) untuk mencetak isi array tersebut sehingga tercetak dengan urutan sebagai berikut : A F K B G L C H M D I N E J O Program? 297

A F K B G L C H M D I N E J O Cara-1 for(I=0; I <= 4; I++) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Contoh-7g. I J Tercetak : A F K B G L C H M D I N E J O 1 2 3 4 5 10 1 6 11 2 7 12 3 8 13 4 9 14 Cara-1 for(I=0; I <= 4; I++) { for(J=I; J<=14; J=J+5) { printf(“%2c”, A[ J ] ); } printf( “\n” );

A F K B G L C H M D I N E J O Cara-2 for(I=1; I <= 5; I++) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Contoh-7g. I J N Tercetak : A F K B G L C H M D I N E J O 1 2 3 4 5 1 2 3 5 10 1 6 11 2 7 12 3 8 13 4 9 14 Cara-2 for(I=1; I <= 5; I++) { N = I-1; for(J=1; J<=3; J++) { printf(“%2c”, A[ N ] ); N = N + 5; } printf( “\n” );

A F K B G L C H M D I N E J O Cara-3 for(I=0; I <= 4; I++) { N = I; 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Contoh-7g. I J N Tercetak : A F K B G L C H M D I N E J O 1 2 3 4 1 2 5 10 1 6 11 2 7 12 3 8 13 4 9 14 Cara-3 for(I=0; I <= 4; I++) { N = I; for(J=0; J<=2; J++) { printf(“%2c”, A[ N ] ); N = N + 5; } printf( “\n” );

11. 103 11.8 Menyalin isi array ke array lain. Contoh-1. Sudah ada array A Satu Dimensi yang dibuat dengan int A[11]. Sudah ada isinya dengan ilustrasi sebagai berikut : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 A 12 17 10 5 15 25 11 7 25 16 19 Sudah ada array B Satu Dimensi yang dibuat dengan int B[11]. Belum diisi dengan ilustrasi sebagai berikut : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 B Susun program untuk menyalin isi array A ke array B, sehingga isi array B menjadi : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 B 12 17 10 5 15 25 11 7 25 16 19 Jawab-1 Ilustrasi proses: 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 A 12 17 10 5 15 25 11 7 25 16 19 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 B 12 17 10 5 15 25 11 7 25 16 19 Cara-1. Cara-2. Cara-3. I = 0; while( I<= 10) { B[I] = A[I]; I++; } I = 0; J = 0; while( I<= 10) { B[J] = A[I]; J++; I++; } I = 10; while( I>= 0) {B[I] = A[I]; I--; } Disalin dari A[0] sampai dengan A[10] Disalin dari A[10] sampai dengan A[0] Disalin dari A[0] sampai dengan A[10] A dengan indeks I, dan B dengan indeks J

11. 104 Contoh-2. Sudah ada array A Satu Dimensi yang dibuat dengan int A[11]. Sudah ada isinya dengan ilustrasi sebagai berikut : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 A 12 17 10 5 15 25 11 7 25 16 19 Sudah ada array B Satu Dimensi yang dibuat dengan int B[11]. Belum diisi dengan ilustrasi sebagai berikut : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 B Susun program untuk menyalin isi array A ke array B, sehingga isi array B menjadi : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 B 19 16 25 7 11 25 15 5 10 17 12 Jawab-2 Ilustrasi Proses 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 A 12 17 10 5 15 25 11 7 25 16 19 B 19 16 25 7 11 25 15 5 10 17 12 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Cara-1. Cara-2. Cara-3. I = 0; while( I<= 10) { B[10-I] = [I]; I++; } I = 0; J = 10; while( I<= 10) { B[J] = A[I]; I++; J--; } I = 10; while( I>= 0) { B[10-I] = A[I]; I--; } Disalin dari A[0] ke B[10] sampai dengan A[10] ke A[0] Disalin dari A[0] ke B[10] sampai dengan A[10] ke A[0] dimana A menggunakan indeks I dan B menggunakan indeks J Disalin dari A[10] ke B[0] sampai dengan A[0] ke B[10]

11. 105 Contoh-3. Sudah ada array A Satu Dimensi yang dibuat dengan int A[11]. Sudah ada isinya dengan ilustrasi sebagai berikut : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 A 12 17 10 5 15 25 11 7 25 16 19 Sudah ada array B Satu Dimensi yang dibuat dengan int B[11]. Belum diisi dengan ilustrasi sebagai berikut : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 B Susun program untuk menyalin isi array A yang nilainya lebih besar dari 15 ke array B, sehingga isi array B menjadi : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 B 17 25 25 16 19 Jawab-3 Ilustrasi proses: 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 A 12 17 10 5 15 25 11 7 25 16 19 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 B 17 25 25 16 19 Cara-1. Cara-2. Cara-3. I = 0; while( I<= 10) {if(A[I] > 15) B[I] = A[I]; I++; } I = 0; J = 0; while( I<= 10) {if(A[I] > 15) B[J] = A[I]; J++; I++; } I = 10; while( I>= 0) {ifA[I] > 15) B[I]=A[I]; I--; } Disalin dari A[0] sampai dengan A[10] Disalin dari A[10] sampai dengan A[0] Disalin dari A[0] sampai dengan A[10] A dengan indeks I, dan B dengan indeks J

11. 106 Contoh-4. Sudah ada array A Satu Dimensi yang dibuat dengan int A[11]. Sudah ada isinya dengan ilustrasi sebagai berikut : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 A 12 17 10 5 15 25 11 7 25 16 19 Sudah ada array B Satu Dimensi yang dibuat dengan int B[11]. Belum diisi dengan ilustrasi sebagai berikut : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 B Susun program untuk menyalin isi array A yang nilainya lebih besar dari 15 ke array B, sehingga isi array B menjadi : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 B 17 25 25 16 19 Jawab-4 Ilustrasi proses: 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 A 12 17 10 5 15 25 11 7 25 16 19 B 17 25 25 16 19 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Cara-1. I = 0; J = 0; while( I<= 10) { if(A[I] > 15) { B[J] = A[I]; J++; } I++; } J baru ditambah dengan 1 bila sudah mengisi satu elemen pada array B Array A dengan indeks I, dan array B dengan indeks J.

11. 107 Contoh-5. Sudah ada array A Satu Dimensi yang dibuat dengan int A[11]. Sudah ada isinya dengan ilustrasi sebagai berikut : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 A 12 17 10 5 15 25 11 7 25 16 19 Sudah ada array B Satu Dimensi yang dibuat dengan int B[11]. Belum diisi dengan ilustrasi sebagai berikut : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 B Susun program untuk menyalin 6 elemen pertama isi array A , ke array B, sehingga isi array B menjadi : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 B 12 17 10 5 15 25 Jawab-5 Ilustrasi proses: 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Array A naik satu langkah A 12 17 10 5 15 25 11 7 25 16 19 B 12 17 10 5 15 25 Array B naik dua langkah 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Cara-1. I = 0; J = 0; while( I<= 10) { B[J] = A[I]; J+=2; I++; } J selalu ditambah 2, sedangkan I selalu ditambah 1 Array A naik satu langkah, array B naik 2 langkah.

11. 108 Contoh-6. Sudah ada array A Satu Dimensi yang dibuat dengan int A[11]. Sudah ada isinya dengan ilustrasi sebagai berikut : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 A 12 17 10 5 15 25 11 7 25 16 19 Sudah ada array B Satu Dimensi yang dibuat dengan int B[11]. Belum diisi dengan ilustrasi sebagai berikut : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 B Susun program untuk menyalin 5 elemen pertama isi array A , ke array B, sehingga isi array B menjadi : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 B 12 17 10 5 15 Jawab-10.7.6 Ilustrasi proses: 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 A 12 17 10 5 15 25 11 7 25 16 19 Array A selalu naik satu langkah B 12 17 10 5 15 Array B selalu naik X langkah, dimana X awalnya = 1, kemudian X selalu naik 1. 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Cara-1. I = 0; J = 0; while( I<= 10) { B[J] = A[I]; J+=X; X++; I++; } J selalu ditambah X, dimana X selalu ditambah 1

11. 109 11.9. Soal-Soal Latihan Mandiri. Soal-1. Sudah ada array A Satu Dimensi yang dibuat dengan int A[9]. Belum ada isinya dengan ilustrasi sebagai berikut : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Gambarkan kembali array tersebut lengkap dengan isinya bila diisi dengan program sebagai berikut : a. I=0; while(I<=8) { A[I] = I; I++; } b. I=0; while(I<=8) { A[I] = I; I+=2; } c. I=8; while(I>=0) { A[I] = I; I--; } d. I=0; while(I<=8) { A[I] = I*2+1; I++; } e. I=0; while(I<=8) { A[I] = pow(2,(I-1)); I++; } f. N =1; I=0; while(I<=8) { A[I] = N; N++; I++; } g. N =1; I=0; while(I<=8) { A[I] = N; N+=2; I++; } h. N =5; I=0; while(I<=8) { A[I] = N; N+=3; I++; } i. N =1; I=0; while(I<=8) { A[I] = N; N++; I+=N; } j. N = 1; X = 1; I = 0; while(I<=8) { A[I] = N; N+=X; X+=1; I++; } k. N = 1; X = 1; I = 0; while(I<=8) { A[I] = N; N++; X+=1; I+=X; }

11. 110 Soal-2. Sudah ada array A Satu Dimensi yang dibuat dengan int A[11]. Belum ada isinya dengan ilustrasi sebagai berikut : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Susun program (penggalan program) untuk mengisi array tersebut sehingga isinya menjadi sebagai berikut : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 a. 1 2 3 4 5 6 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 b. 1 3 5 7 9 11 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 c. 1 3 6 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 d. 2 5 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 e. 2 6 12 20 30 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 f. 100 95 85 70 50 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 g. 5 4 3 2 1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 h. 1 2 3 4 5 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 i. 1 3 6 10

11. 111 Soal-3. Sudah ada array A Satu Dimensi yang dibuat dengan int A[11]. Belum ada isinya dengan ilustrasi sebagai berikut : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Dalam dokumen ada data tertulis dengan urutan sebagai berikut : 12, 15, 7, 10, 5, 2, 17, 25, 9, 20, 35, 28, 14, 11, 999 (999 sebagai End Of Data) Susun program (penggalan program) untuk menginput data dalam dokumen diatas, satu persatu (mulai dari urutan paling kiri) dan menyimpannya kedalam array sehingga isi array menjadi : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 a. 12 15 7 10 5 2 17 25 9 20 35 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 b. 35 20 9 25 17 2 5 10 7 15 12 diisi berurutan dari belakang 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 c. 12 15 7 10 5 2 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Yang disimpan hanya bila data yang diinput bernilai lebih besar dari 9.Disimpan sesuai dengan urutan letak data dalam dokumen, Diinput sebatas data yang ada dan sebatas tempat array yang tersedia. d. 12 15 10 17 25 20 35 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Yang disimpan hanya bila data yang diinput bernilai lebih besar dari 9. Disimpan berderetan dalam array, Diinput sebatas data yang ada dan sebatas tempat array yang tersedia. e. 12 15 10 17 25 20 35 28 14 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Yang disimpan hanya bila nilai yang diinput yang bernilai ganjil. Nilai yang diinput sebatas nilai yang ada, dan sebatas tempat yang tersedia Nilai 999 hanya sebagai batas, tidak ikut disimpan f. 15 7 5 17 25 9 35 11 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Yang disimpan hanya bila data yang diinput yang bernilai ganjil. Disimpan dalam array sesuai dengan tata letak (urutannya) dalam okumen. Nilai yang diinput sebatas nilai yang ada, dan sebatas tempat yang tersedia Nilai 999 hanya sebagai batas, tidak ikut disimpan g. 15 7 5 17 25 9 35

11. 112 Soal-4. Sudah ada array A Satu Dimensi yang dibuat dengan int A[12]. Sudah ada isinya dengan ilustrasi sebagai berikut : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 15 7 10 5 2 17 25 9 20 35 14 Susun program (penggalan program) untuk mencetak isi array tersebut sehingga tercetak sebagai berikut : Catatan : Setiap nilai menempati 4 lokasi (space) a. 12 15 7 10 5 2 17 25 9 20 35 14 b. 14 35 20 9 25 17 2 5 10 7 15 12 c. 12 15 10 17 25 20 35 14 (hanya yang bernilai lebih besar dari 9) d 15 7 5 17 25 9 35 (hanya yang bernilai ganjil) Untuk Soal e, f dan g, setiap baris, maksimal 3 buah nilai e. 12 15 7 10 5 2 17 25 9 20 35 14 f. 12 15 10 17 25 20 35 14 g. 15 7 5 17 25 9 35 ( hanya yang bernilai lebih besar dari 9) ( hanya yang bernilai ganjil) Soal-5. Sudah ada array Satu Dimensi yang dibuat dengan char A[15], sudah ada isinya dengan ilustrasi sebagai berikut : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 A B C D E F G H I J K L M N O Susun program (penggalan program) untuk mencetak isi array tersebut sehingga tercetak sebagai berikut : a. A B C D E F G H I J K L M N O b. A B C D E F G H I J K L M N O c. A B C D E F G H I J K L M N O d. A B C D E F G H I J K L M N O e. A B C D E F G H I J K L M N O f. A B C D E F G H O N M L K J I H g. A B C D E F G H I J K L M N O h. A B D G K

11. 113 Soal-6. Sudah ada array A Satu Dimensi yang dibuat dengan int A[12]. Sudah ada isinya dengan ilustrasi sebagai berikut : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 15 7 10 5 2 17 25 9 20 35 14 Apa yang tercetak bila array diatas dicetak dengan instruksi (penggalan program) berikut ini : a. I=0; while(I<=11) {printf(“%4i”, A[I]); I++; } b. I=0; while(I<=11) {printf(“\n%4i”, A[I]); I+=4; } c. I=0; while(I<=11) {printf(“%4i”, A[11-I]); I++; } d. I=0; while(I<=11) {printf(“\n%4i”, A[I*2+1]); I+=3; } e. I=0; while(I<=11) {if(I<20) printf(“%4i”, A[I]); I++; } f. I=0; while(I<=11) {if(I%2 == 0) printf(“%4i”, A[I]); I++; } g. I=0; while(I<=11) {if(fmod(I,2) == 0) printf(“%4i”, A[I]); I++; } h. N=1; I=0; while(I<=11) { printf(“%4i”, A[N]); N++; I+=2; } g. N=1; I=0; while(I<=11) { printf(“%4i”, A[N]); N++; I+=N; } h. N=1; X=1; I=0; while(I<=11) { printf(“%4i”, A[N]); N++; I+=X; X++; }

11. 114 Soal-7. Sudah ada array Satu Dimensi yang dibuat dengan char A[15], sudah ada isinya dengan ilustrasi sebagai berikut : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 A B C D E F G H I J K L M N O Apa yang tercetak bila array diatas dicetak dengan instruksi (penggalan program berikut ini : a. I=0; while(I<=4) {J=0; while(J<=2) {printf(“%3c”, A[I*3 + J]); J++; } printf(“\n”); I++; b. N=0; I=0; while(I<=4) { J=0; while(J<=2) { printf(“%3c”, A[N]); J++; } printf(“\n”); I++; c. I=0; while(I<=14) { printf(“%3c”, A[I]); if((I+1)%3 == 0) printf(“\n”); I++; } d. N=0; I=0; while(I<=14) { printf(“%3c”, A[I]); N++; if( N == 3) { printf(“\n”); N = 0; } I++; e. N=0; I=1; while(I<=4) { J=I; while(J<=4) { printf(“%3c”, A[N]); J++; } printf(“\n”); I++; f. N=0; I=1; while(I<=4) { J=1; while(J<=I) { printf(“%3c”, A[N]); J++; } printf(“\n”); I++;