Pertemuan 1 PERENCANAAN.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
V. PENGANGGARAN BISNIS ANGGARAN SEBAGAI PERALATAN MANAJEMEN (ADMINISTRASI BISNIS) ANGGARAN ATAU BUSINESS BUDGET adalah salah satu bentuk dari berbagai.
Advertisements

Strategi Pembangunan dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya
KONSEP DASAR PERENCANAN PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN NASIONAL, SEKTOR DAN DAERAH
Nama: Nova Al- Muhdor NIM: Class: B
PUBLIC EXPENDITURE MANAGEMENT
Perencanaan Tata Guna Lahan
PERENCANAAN (planning)
KEWIRAUSAHAAN DAN PERSPEKTIF PENGUSAHA USAHA KECIL
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN STRATEGIC PLANNING AND BUDGETING KELOMPOK 1 6 AK2 . YULIA NOVITA SUPERI JAHUDA
Perkembangan Ekonomi Indonesia
PERTEMUAN 4 Proses Perencanaan
PERENCANAAN (planning)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
BAB IV PERENCANAAN.
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
PERENCANAAN (planning)
Proses kebijakan publik dalam pembangunan
Perencanaan dan Pengembangan Bisnis
Pertemuan 1 PERENCANAAN.
PERENCANAAN (PLANNING)
MANAJEMEN UMUM.
BAB I MANAJEMEN KEUANGAN
Mata Kuliah : Manajemen Strategik
Grassroot Approach considering local context
Ciri-ciri & Tujuan Perencanaan Pembangunan
CARAMENGATASI MASALAH EKONOMI
Ella Ekaristy,S.Pd.
Universitas Negeri Semarang
PERENCANAAN EKONOMI KE PERENCANAAN PEMBANGUNAN
PERENCANAAN DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
ANGGARAN SEKTOR PUBLIK
Teori dan Permasalahan Pembangunan Ekonomi
PERENCANAAN ( PLANNING )
BAB 6 PERENCANAAN 1. PERENCANAAN 2. PROSES PERENCANAAN 3. PERENCANAAN SITUASIONAL 4. PERENCANAAN DAN TINGKATAN MANAJEMEN 5. HAMBATAN DAN PEMECAHAN MASALAH.
Sessi 3 PROSES PERENCANAAN STRATEGIS
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
SISTEM EKONOMI Pertemuan 4.
Grassroot Approach considering local context
Materi Kuliah EKONOMI PEMBANGUNAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Suatu Fungsi Manajemen
Pertemuan ix PERENCANAAN DAN RENCANA
PEMBANGUNAN EKONOMI KONSEP PEMBANGUNAN EKONOMI
RENCANA BISNIS Investasi yang dilakukan merupkan usaha menanamkan faktor produksi langka dalam usaha atau proyek tertentu. Tujuan investasi  memperoleh.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI
ADZIB GAIZHA F A
ENDRI SANOPAKA, S.Sos STISIPOL RAJA HAJI
Kesesuaian Kebijakan Ekonomi Konvensional dalam Kebijakan Pembangunan
PERENCANAAN (planning)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Merumuskan Visi dan Misi
Hakikat dan manfaat manajemen strategik
PEMBANGUNAN PETERNAKAN
Merumuskan Visi dan Misi
Singgih pudjirahardjo
TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI
PERENCANAAN (planning)
PERENCANAAN (planning)
GEOSTRATEGI INDONESIA Nurlaila fitriasani Rima safitri Tutia rahmi Yusrawati1604 M. aji syahputra1604.
KEWIRAUSAHAAN DAN PERSPEKTIF PENGUSAHA USAHA KECIL
PERENCANAAN (planning)
PERENCANAAN (planning)
PEMBANGUNAN PETERNAKAN
BALANCED SCORECARD DAN PERKEMBANGAN NYA
PERENCANAAN (Planning)
KELOMPOK 2 ALFIAN MUBAROK SRI DEWI NURMAESIH HARIS SUHAILY.
BALANCED SCORECARD DAN PERKEMBANGAN NYA
3/23/ Model Pembangunan Ekonomi Dosen: Dr. Sri Endang Kornita, SE, MSi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Riau Pekanbaru 2018.
Soraya Lestari, SE, M. Si Pengantar Manajemen
ANGGARAN SEKTOR PUBLIK
Transcript presentasi:

Pertemuan 1 PERENCANAAN

Definisi (G. R. Terry) Perencanaan adalah memilih dan menghubungkan fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-sumsi mengenai masa yang akan datang dengan jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan- kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Asas-Asas Perencanaan Principle of contribution to objective Principle of efficiency of planning Principle of primacy planning Principle of planning premise Principle of policy framework Principle of timing

Principle of planning communication Principle of alternative Principle of limiting factor The commitment principle Principle of flexibility Principle of navigation change Principle of strategic planning

Tujuan perencanaan Untuk menentukan tujuan, kebijakan-kebijakan, prosedur, dan program. Untuk menjadikan tindakan ekonomis Usaha untuk memperkecil resiko Menyebabkan kegiatan dilakukan teratur Memberikan gambaran yang jelas dan lengkap tentang seluruh pekerjaan Menjadi landasan untuk pengendalian Usaha untuk menghindari mismanagement dalam penempatan karyawan. Membantu peningkatan dayaguna dan hasil guna.

Jenis-jenis rencana Tujuan Kebijakan (policy) Prosedur Rule Program Budget Metode Strategy

Tujuan menjadi jelas, objective dan rasional Semua aktivitas terarah, teratur dan ekonomis Meningkatkan dayaguna dan hasil guna semua potensi yang dimiliki Semua aktivitas teratur dan bermanfaat Memberikan landasan untuk pengendalian Merangsang prestasi kerja Memberikan gambaran mengenai seluruh pekerjaan dengan jelas dan lengkap

Syarat-syarat perencanaan dan rencana Merumuskan dahulu masalah yang akan direncanakan sejelas-jelasnya Perencanaan harus didasarkan pada informasi, data dan fakta Menetapkan beberapa alternative dan premisnya Putuskanlah suatu keputusan yang menjadi rencana.

Pertemuan 2 PEMBANGUNAN

Definisi: Pembangunan didefinisikan sebagai pertumbuhan dari suatu yang lebih rendah menuju keadaan yang lebih tinggi atau lebih maju. Pembangunan juga berarti kemajuan yang berjalan setahap demi setahap dan lambat laun menuju pada kematangan yang dapat diartikan sebagai proses tanpa berhenti ( never ending proces ).

Pembangunan: Ø Modernisasi Ø Perubahan Ø Pemupukan Modal Ø Pertumbuhan Ekonomi Ø Kemajuan Pengetahuan Dan Teknologi Ø Industrialisasi Ø Perubahan Sosial Yang Teratur Ø Pembangunan Bangsa Ø Penyempurnaan Kesejahteraan Umum Ø Demokratisasi Ø Inovasi Dan Swakarya

Pembangunan Nasional 1. Kesejahteraan ekonomi, baik makmur maupun keadilan; 2. Modernisasi, proses kearah masyarakat maju; 3. Pembangunan bangsa, proses pengembangan masyarakat primodial dengan pelaksanaan Wawasan Nusantara; 4. Wawasan lingkungan dalam arti memecahkan masalah lingkungan antara lain : Kebodohan dan kemiskinan; 5. Pembangunan manusia dalam hal ini kualitas sumber daya manusia. Ji

Teori pembangunan: Teori Pembangunan Adam Smith, dikenal dengan ‘Teori Hukum Alam’ yang meyakini berlakunya doktrin ‘hukum alam’ dalam persoalan ekonomi maka wajar kalau ia menganjurkan kebijakan ‘pasar bebas’ dalam ekonomi. Kekuatan yang tidak terlihat, yaitu pasar persaingan sempurna yang merupakan mekanisme menuju keseimbangan secara otomatis, cenderung untuk memaksimumkan kesejahteraan nasional.

Teori Malthus. Thomas Robert Malthus tidak menganggap proses pembangunan ekonomi terjadi dengan sendirinya, memerlukan berbagai usaha yang konsisten di pihak rakyat. Jadi proses pembangunan adalah suatu proses naik-turunnya aktivitas ekonomi lebih daripada sekedar lancar-tidaknya aktivitas ekonomi.

Azas pembangunan nasional di Indonesia 1. Keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Manfaat 3. Demokrasi 4. Adil dan makmur 5. Keseimbangan 6. Hukum 7. Kemandirian 8. Kejuangan 9. Iptek

Pembangunan adalah konsep mengenai kemajuan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan suatu negara.  Gunar Myrdall ------- negara kurang berkembang/tidak berkembang (underdeveloped).  Meier, Baldwin, & Barbara Ward------- ‘negara miskin’.  Hicks--------  negara sedang berkembang (the developing countries)’. Sekarang sering muncul istilah baru ‘dunia ketiga’.

Ciri-ciri & Tujuan Perencanaan Pembangunan Pertemuan 3

Usaha yang dicerminkan dalam rencana untuk mencapai perkembangan ‘sosial ekonomi’ yang tetap ( steady social econimic growth ). Dalam hal ini berusaha untuk meningkatkan produksi nasional, misalnya pangan, tekstil, hasil hutan, tambang, dan sebagainya. Usaha yang dicerminkan dalam rencana untuk meningkatkan pendapatan perkapita dan dapat mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi.  Usaha untuk merubah struktur ekonomi dari ‘agrari’ ke ‘industriali’, terasuk agri bisnis pedesaan dan industri- industri kecil di pedesaan ‘ditumbuhkembangkan’ Perluasan kesempatan kerja, dalam hal ini untuk mengantisipasi pengangguran tak kentara (yang merupakan tantangan berat bagi pembangunan nasional).

untuk pemerataan antara daerah yang satu dengan daerah yang lainnya.  Usaha pembinaan lembaga-lembaga ekonomi masyarakat, misalnya pengusaha-pengusaha kecil dan koperasi.  Berusaha secara terus menerus menjaga stabilitas ekonomi diberbagai sektor. Perubahan struktural perkembangan masyarakat, misalnya kepemilikan dan penguasaan faktor-faktor produksi..

Kelemahan Perencanaan Pembangunan Di Negara Berkembang Menurut Arthur Lewis dan Alberet Waterson beberapa kelemahan perencanaan pembangunan di negara- negara berkembang, yaitu : 1) Seringkali merupakan dokumen politik mengenai cita-cita pembangunan yang dikehendaki atau yang diinginkan; 2) Sering kurang mendapatkan dukungan politik dan kurangnya kestabilan politik; 3) Kurangnya hubungan dan koordinasi antara penyususn rencana dan pada rencananya (Team) dengan pelaksana rencana dan para pelaksananya; 4) Dalam pemilihan (dalam bidang) berbagai alternatif, sehingga menguntungkan bagi suatu pihak dan merugikan bagi pihak lainnya (trade offs), dalam hal ini perlu ada kesepakatan antara berbagai tujuan pembangunan tersebut (reconciliation);

5) Kurang dukungan data statistik, hasil penelitian dan informasi yang mendukung untuk satu perencanan; 6) Kurang menguasai teknik-teknik perencanaan dan kurangnya sumber daya manusia untuk itu. 7) Kurang menyadari dan kurang perhatian, bahwa perencanaan merupakan suatu proses yang saling berhubungan erat antara perencanaan dengan pelaksanaannya. 8) Kurangnya kemampuan administrasi pemerintahan untuk pelksanaan rencana pembangunan. Administrasi dan politik seringkali merupakan hambatan utama dalam pelaksanaan perencanaan pembangunan.

PERENCANAAN DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Pertemuan 4-5

Dalam sistem keuangan dan administrasi negara modern, anggaran untuk perencanaan dan pembiayaan pembangunan mempunyai fungsi dan peran penting, antara lain : (1) Sebagai peralatan kebijaksanaan yang multi fungsional, yang semuanya dimaksudkan untuk mencapai cita-cita dan berbagai tujuan negara dan bangsa yang bersangkutan. (2) Merupakan realisasi konkrit dari “politik pembangunan” yang akan menentukan kualitas hidup dan kehidupan bangsa ini sekarang dan masa yang akan datang. (3) Sebagai alat untuk mencegah keuangan dan kekayaan negara disalahgunakan untuk tujuan- tujuan yang tidak sah.

Dalam sejarah perkembangan administrasi negara, suatu sistem perencanaan dan penyusunan anggaran mempunyai fungsi dan tujuan yang berbeda-beda, secara kronologis pertumbuhannya dimulai dengan Sistem Tradisional : Incremental Budgeting atau Line-item / Object Expenditures Budget, lalu Performance Budgeting System, diikuti oleh Program Budgeting Syatem, kemudianPlanning Programing and Budgeting System (PPBS) dan terakhir adalah Sistem ZBB (Zero Base Budgeting).

Sistem Tradisional : Incremental Budgeting atau Line-item / Object Expenditures Budget adalah sistem anggaran yang mengacu pada Undang- undang Perbendaharaan Indonesia(Indische Compabilities Wet / ICW ). Adapun ciri-ciri pokok dari sistem tradisional adalah : Berorientasi kepada pertanggung jawaban (accounting). Berdasarkan objek-objek pengeluaran (object or expenditureatau input). Berpangkal kepada satuan-satuan organisasi (Organization units)  Asumsi yang mendasarinya adalah bahwa “tugas pokok dan fungsi” suatu badan serta berbagai kegiatan pokok yang sedang berjalan adalah tetap. Mengutamakan pembiayaan yang marginal dan berorientasi pada hal-hal yang bersifat taktis dan berjangka pendek.

Performance Budgeting System yang kemudian berkembang dengan Sistem Program Budgeting (Program Budgeting Syatem). Sistem ini memiliki ciri-ciri antara lain :  Berorientasi kepada penata-laksanaan (management control). Memusatkan perhatian pada program dan kegiatan pada instansi pemerintah dan atas dasar itu dilakukan klasifikasi anggaran.  Berdasarkan pendayagunaan (efficiency) dari hasil-hasil pelaksanaan (outputs) dan effisiensi dalam alokasi. Menekankan keterkaitan antara input dan output, serta penilaian cost benefit.

Planning Programing and Budgeting Syatem (PPBS)  diIndonesia dikenal dengan nama Sistem Perencanaan , Pembuatan Program Dan Anggaran (SIPPA) merupakan perkembangan lebih lanjut dari Performace & Program Budgeting. Adapun ciri-ciri utamanya adalah : 1) Berorientasi kepada perencanaan strategis 2) Tekanan pokoknya tertuju pada tiga hal :  tujuan  output yang terukur, dan  dampak 3) Menekankan pemanfatan cost benefit dan cost effectiveness, serta berorientasi jangka panjang.

Sistem ZBB (Zero Base Budgeting) Sistem ini berpangkal pada PPBS dan MBO (Management By Objectives). Sistem ini mengkaitkan proses perencanaan, penganggaran, dan pengkajian-ulang berbagai kegiatan program, baik yang lama (sedang berjalan) ataupun yang baru (dimasa depan). Pada garis besarnya ZBB mempunyai ciri-ciri : 1) Identifikasi yang jelas tentang maksud dan tujuan serta tentang faktor-faktor organisasi, prosedur, dan faktor-faktor operasional lainnya. 2) Penilaian dan pencocokan berbagai kebutuhan dengan sumber- sumber yang tersedia untuk membantu proses realokasi yang rasional. 3) Identifikasi yang sistematis dari alternatif-alternatif, pelaksanaan keji-ilang terhadap berbagai pos pengeluaran atau pembiayaan berbagai program dan kegiatan. 4) ZBB secara terpadu menggunakan teknik-teknik penentuan tujuan, analisa incremental, analisa berbagai alternatif dancost- benefit, serta pengukuran performance.  

PERENCANAAN EKONOMI KE PERENCANAAN PEMBANGUNAN Pertemuan 6-7

Alasan-alasan Terjadinya Perubahan Dari Perencanaan Ekonomi Ke Perencanaan Pembangunan Michael P. Todaro (1983 : 165).  dalam buku Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga menyatakan bahwa : “Perencanaan ekonomi bisa diartikan dengan suatu usaha pemerintah yang sungguh-sungguh untuk mengkoordinasikan semua keputusan ekonomi dalam jangka panjang dan untuk mempengaruhi secara langsung dan dalam beberapa hal, bahkan mengendalikan tingkat dan pertumbuhan variabel ekonomi yang penting dari suatu negara (penghasilan, konsumsi, lapangan kerja, investasi, tabungan eksport, import dan lain- lain) dalam rangka usaha untuk mencapai tujuan-tujuan pembangunan”.

Pada pelaksanaannya pembangunan yang menitikberatkan bidang ekonomi belum berhasil memajukan perkembangan masyarakat mencapai kesejahteraan. Hal ini disebabkan pembangunan ekonomi dipengaruhi oleh banyak variabel.

upaya pembangunan ekonomi di negara-negara yang sedang berkembang yang banyak mengalami kegagalan A) Adanya ciri-ciri negara yang terbelakang. B) Lingkaran setan kemiskinan. C) Tingkat pembentukan modal yang rendah D) Hambatan sosio-budaya. E) Efek dari globalisasi menjadikan komunikasi antar masyarakat maju dengan masyarakat berkembang semakin mudah tetapi menimbulkan hasrat dari masyarakat negara berkembang ingin meniru pola konsumsi negara maju disebut demonstration effect. F) Dampak kekuatan internasional. 

Proses Prencanaan Pembangunan  Dimulai dari pandangan dan tujuan politik pemerintah, perencanaan itu berusaha menetapkan tujuan kebijaksanaan, terutama sekali menyangkut pembangunan ekonomi masa depan. Suatu rencana pembangunan menyusun stretegi yang ditujukan untuk mencapai saran-saran tersebut, yang biasanya dimasukkan dalam target spesifik. Rencana itu berusaha menciptakan koordinasi secara terpusat, pelaksanaan kebijaksanaan-kebijaksanaan dan prinsip-prinsip dalam negeri yang konsisten, memilih tindakan-tindakan yang optimal mengenai implementasi strategi dan mencapai target, dan dimaksudkan untuk bisa dipergunakan sebagai kerangka kerja dalam mengarahkan keputusan- keputusan atau tindakan-tindakan selanjutnya dari hari ke hari.

 Perencanaan itu mencakup seluruh perekonomian (dan karena itu perencanaan itu adalah ‘komprehensif’, bertentangan dengan perencanaan ‘kolonial’ atau ‘sektor pemerintah’). Untuk mengusahakan secara optimal dan konsisten, rencana komprehensif itu harus lebih banyak menggunakan model ekonomi makro yang diformulasi, dan akan dipergunakan untuk proyeksi pelaksanaan ekonomi yang direncanakan untuk masa yang akan datang.  Suatu rencana pembangunan biasanya meliputi jangka waktu, katakanlah 5 tahun, dan secara fisik dinyatakan sebagai dokumen rencana jangka menengah (medium term plan document), yang mungkin saja berhubungan dengan perspektif rencana jangka panjang dan dilengkapi dengan rencana tahunan.

Unsur-unsur Pokok Dalam Perencanaan Pembangunan (1) Berencana, artinya dari, oleh, dan untuk rakyat (2) Menyeluruh, artinya meliputi aspek keidupan dan penghidupan berbangsa dan bernegara (EPOLEKSOSBUD-HANKAM) (3) Terpadu, artinya dilaksanakan oleh pemerintah bersama-sama dengan rakyat (4) Terarah, artinya mempunyai arah yang jelas, dalam hal ini bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya. (5) Berlanjut, artinya terus menerus meningkatkan kesejahteraan dan keamanan rakyat.