KOMUNIKASI KELOMPOK-KECIL DALAM ORGANISASI Komunikasi Organisasi, Sesi 07 KOMUNIKASI KELOMPOK-KECIL DALAM ORGANISASI Tinjauan tentang Komunikasi Antarpribadi Definisi dan Fungsi Dyadic dan Small Group Jenis-jenis Komunikasi Antarpribadi dalam kelompok kecil
Tinjauan Tentang Komunikasi Antarpribadi Menurut Joseph A Devito dalam bukunya “The Interpersonal Communication Book”. (Devito, 1989:4) bahwa komunikasi antarpribadi adalah: “ Proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau di antara sekelompok kecil orang-orang, dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika”. Jadi komunikasi antarpribadi dapat berlangsung antara dua orang yang memang sedang berdua seperti, suami istri yang sedang bercakap-cakap, ataupun antara orang tua dan anak. Pentingnya situasi komunikasi antarpribadi ialah karena prosesnya memungkinkan berlangsung secara dialogis. Komunikasi yang berlangsung secara dialogis selalu lebih baik daripada secara monologis.monolog menunjukan suatu bentuk komunikasi dimana seorang berbicara, yang lain mendengarkan, jadi tidak ada interaksi, yang aktif hanya komunikator saja, sedangkan komunikan bersifat pasif.
Dyadic dan Small Group Komunikasi antarpribadi yang dimaksud adalah proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka, seperti yang dinyatakan R. Wayne Pace. Menurut sifatnya komunikasi antarpribadi dapat dibedakan atas dua macam, yakni komunikasi diadik (dyadic Communication) dan komunikasi kelompok kecil (small group communication). Komunikasi diadik adalah proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang dalam situasi tatap muka. Komunikasi diadik menurut pace dapat dilakukan dalam tiga bentuk yaitu, percakapan dialog, dan wawancara. Percakapan dapat berlangsung dalam suasana yang bersahabat dan informal. Dialog berlangsung dalam situasi yang lebih intim, lebih dalam, dan lebih personal.
Fungsi Komunikasi Pribadi dalam kelompok Fungsi komunikasi antarpribadi ialah berusaha meningkatkan hubungan insani (human relations), menghindari dan mengatasi konflik- konflik pribadi,mengurangi ketidakpastian sesuatu serta berbagai pengetahuan dan pengalaman dengan orang lain. Komunikasi antarpribadi dapat meningkatkan hubungan kemanusiaan diantara pihak-pihak yang berkomunikasi. Dalam hidup bermasyarakat seseorang bisa memperoleh kemudahan- kemudahan dalam hidupnya karena memiliki banyak sahabat. Melalui komunikasi antarpribadi juga kita dapat berusaha membina hubungan yang baik, sehingga menghindari dan mengatasi terjadinya konflik-konflik diantara kita.
Tujuan Komunikasi Antarpribadi Mengenal diri sendiri dan orang lain, Mengetahui dunia luar, Menciptakan dan memelihara hubungan menjadi bermakna, Mengubah sikap dan perilaku, Bermain dan mencari hiburan, dan 6. Membantu orang lain.
Efektifitas Komunikasi Antarpribadi Dibandingkan dengan bentuk-bentuk komunikasi lainnya, komunikasi antarpribadi dinilai paling ampuh dalam kegiatan mengubah sikap, kepercayaan, opini, dan perilaku komunikan. Alasannya adalah sebagai berikut : Komunikan berlangsung tatap muka: Komunikasi antarpribadi umumnya berlangsung secara tatap muka (face to face). Komunikator dengan komunikan saling bertatap muka , maka terjadilah kontak pribadi (personal contact), pribadi komunikator menyentuh pribadi komunikan. Kelebihan komunikasi antarpribadi dalam mengubah sikap, kepercayaan, opini dan perilaku komunikan itulah, maka komunikasi antarpribadi acapkali dipergunakan untuk melancarkan komunikasi persuasif (persuasive communication) yakni suatu teknik komunikasi secara psikologis manusiawi yang sifatnya halus, luwes berupa ajakan, bujukan atau rayuan.
Pengertian Komunikasi Kelompok Kecil Para ahli tidak memiliki kata sepakat mengenai pengertian atau definisi kelompok. Hal itu bukanlah sesuatu yang aneh karena masing- masing ahli mempunyai sudut pandang yang berbeda satu sama lain mengenai pengertian kelompok. Pengertian kelompok dari segi persepsi, seperti dikemukakan oleh Smith, “We may define a social group as a unit consisting of a plural number of separate organism (agents) who have a collective perception of their unity and who have the ability to act or are acting in a unitary manner toward their environment”. Dalam hal ini, Smith menggunakan istilah social group sebagai unit yang terdiri atas beberapa anggota yang mempunyai persepsi bersama tentang kesatuan mereka (Walgito, 2007:6-7). Selain itu terdapat juga pengertian kelompok atas dasar motivasi, tujuan, interdepedensi, interaksi, dan juga struktur.
Sirkulasi Tatapmuka Kelompok yang baik adalah kelompok yang dapat mengatur sirkulasi tatap muka yang intensif di antara anggota kelompok, serta tatap muka itu pula akan mengatur sirkulasi komunikasi makna di antara mereka, sehingga mampu melahirkan sentimen-sentimen kelompok serta kerinduan di antara mereka. Pengertiaan kelompok tersebut termasuk dalam definisi kelompok kecil, karena dengan jumlah anggota yang kecil memungkinkan semua anggota bisa berkomunikasi secara relatif mudah, baik sebagai sumber maupun sebagai penerima informasi. Para anggota dapat mengatur pertemuan tatap muka, dapat saling berhubungan satu sama lain dengan tujuan yang sama, dan memiliki struktur di antara mereka.
Mengidentifikasi Komunikasi Kelompok Kecil Komunikasi kelompok kecil (small group communication) merupakan komunikasi yang berlangsung secara tatap muka karena komunikator dan komunikan berada dalam situasi saling berhadapan dan saling melihat. Para anggotanya saling berinteraksi satu sama lain dan lebih intens. Menurut Shaw (1976) ada enam cara untuk mengidentifikasikan suatu komunikasi kelompok kecil yaitu suatu kumpulan individu yang dapat mempengaruhi satu sama lain, memperoleh beberapa kepuasan satu sama lain, berinteraksi untuk beberapa tujuan, mengambil peranan, terikat satu sama lain, dan berkomunikasi tatap muka. Jika salah satu dari komponen itu hilang, individu yang terlibat tidaklah berkomunikasi dalam kelompok kecil
Empat Elemen Komunikasi Kelompok Ada empat elemen kelompok yang dikemukakan oleh Adler dan Rodman yaitu interaksi, waktu, ukuran, dan tujuan. Interaksi dalam komunikasi kelompok merupakan faktor yang penting, karena melalui interaksi inilah, kita dapat melihat perbedaan antara kelompok dengan istilah yang disebut dengan coact. Coact adalah sekumpulan orang yang secara serentak terikat dalam aktivitas yang sama, namun tanpa komunikasi satu sama lain. Sekumpulan orang yang berinteraksi untuk jangka waktu yang singkat, tidak dapat digolongkan sebagai kelompok, karena kelompok mempersyaratkan interaksi dalam jangka waktu yang panjang sehingga akan dimiliki karakteristik atau ciri yang tidak dipunyai oleh kumpulan yang bersifat sementara. Ukuran atau jumlah partisipan dalam komunikasi kelompok tidak ada yang pasti.
Tujuan yang mengandung pengertian bahwa keanggotaan dalam suatu kelompok akan membantu individu yang menjadi anggota kelompok tersebut dapat mewujudkan satu atau lebih tujuannya (Bungin, 2006:266-267). Tujuan komunikasi kelompok kecil mungkin dapat digunakan untuk menyelesaikan bermacam-macam tugas atau untuk memecahkan masalah. Akan tetapi, dari semua tujuan itu sebenarnya dapat dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu untuk tujuan personal dan tujuan yang berhubungan dengan tugas atau pekerjaan. Alasan seseorang masuk dalam kelompok dapat dibedakan atas empat tujuan utama yaitu untuk hubungan sosial, penyaluran, untuk terapi, dan untuk belajar. Tujuan tersebut merupakan tujuan personal. Sedangkan tujuan yang berhubungan untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan yaitu untuk membuat keputusan dan pemecahan suatu masalah.
Tipe Komunikasi Kelompok Kecil Ronald B. Adler dan George Rodman dalam bukunya Understanding Human Communication, membagi kelompok kecil dalam tiga tipe, yaitu: Kelompok Belajar (Learning Group) Kata ‘belajar’ atau learning, tidak tertuju pada pengertian pendidikan sekolah saja, namun juga termasuk belajar dalam kelompok (learning group), seperti kelompok keterampilan, kelompok belajar musik, kelompok bela diri, kelompok diskusi dan sebagainya. Tujuannya adalah meningkatkan informasi, pengetahuan, dan kemampuan diri para anggotanya.
Kelompok Petumbuhan (Growth Group) Kelompok pertumbuhan memusatkan perhatiannya kepada permasalahan pribadi yang dihadapi para anggotanya. Wujud nyatanya adalah kelompok bimbingan perkawinan, kelompok bimbingan psikologi, kelompok terapi, serta kelompok yang memusatkan aktivitasnya pada pertumbuhan keyakinan diri, yang biasa disebut dengan consciousness-raising group. Kelompok Pemecahan Masalah Kelompok ini bertujuan untuk membantu anggota kelompok lainnya memecahkan masalahnya. Kelompok akan memberi akses informasi kepada individu sehubungan dengan masalah yang dialaminya, berupa pengalaman anggota kelompok lain ketika menghadapi masalah yang sama, atau informasi lain yang dapat membantu individu memecahkan masalahnya. Kelompok juga memberi kekuatan emosional kepada individu dalam membuat keputusan dan melakukan sebuah tindakan untuk mengatasi masalah individu.
Tipe komunikasi kelompok kecil dinilai oleh banyak kalangan sebagai pengembangan dari komunikasi antarpribadi. Trenholm dan Jensen (1995:26) mengatakan bahwa komunikasi antara dua orang yang berlangsung secara tatap muka, biasanya bersifat spontan dan informal. Peserta satu sama lain menerima umpan balik secara maksimal. Peserta komunikasi berperan secara fleksibel sebagai pengirim dan penerima. Setelah orang ketiga bergabung di dalam interaksi tersebut, berakhirlah komunikasi antarpribadi, dan berubah menjadi komunikasi kelompok kecil (Wiryanto, 2005:45). Tidak ada batasan yang jelas tentang berapa jumlah orang yang berada dalam satu kelompok kecil, namun pada umumnya kelompok kecil terdiri dari 2-15 orang. Jumlah yang lebih kecil dari 2 orang bukanlah kelompok, begitu juga jumlah anggota kelompok yang melebihi 15 orang, akan menyulitkan setiap anggota berinteraksi dengan anggota kelompok lainnya secara intensif dan face to face. Bahkan ada juga yang menyatakan komunikasi kelompok kecil antara 20-30 orang, tetapi tidak lebih dari 50 orang.
Jenis-jenis Komunikasi Antarpribadi Secara teoritis komunikasi antarpribadi diklasifikasikan menjadi dua jenis menurut sifatnya, yaitu: Komunikasi diadik (Dyadic communication): Komunikasi diadik adalah komunikasi antarpribadi yang berlangsung antara dua orang yakni yang seorang adalah komunikator yang menyampaikan pesan, dan seorang lagi komunikan yang menerima pesan. Komunikasi triadik (Triadic communication): Komunikasi triadik adalah komunikasi antarpribadi yang pelakunya terdiri dari tiga orang, yakni seorang komunikator dan dua orang komunikan. Apabila dibandingkan dengan komunikasi diadik, maka komunikasi triadik lebih efektif, karena komunikator memusatkan perhatiannya kepada seorang komunikan, sehingga ia dapat menguasai frame of reference komunikan sepenuhnya, juga umpan balik yang berlangsung. Kedua faktor ini sangat berpengaruh terhadap efektif tidaknya proses komunikasi.
Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Komunikasi antarpribadi dinyatakan efektif bila pertemuan komunikasi merupakan hal yang menyenangkan bagi komunikan. Dalam ancangan humanistik ada lima kualitas umum yang dipertimbangkan yaitu: 1. Keterbukaan: Kualitas keterbukaan mengacu pada sedikitnya tiga aspek dari komunikasi antarpribadi. Komunikasi antarpribadi yang efektiv harus terbuka kepada orang yang diajak berinteraksi. Ini tidaklah berarti bahwa orang harus dengan segera membukakan semua riwayat hidupnya. Aspek keterbukaan yang kedua mengacu pada kesediaan komunikator untuk bereaksi secara jujur terhadap stimulus yang datang. Orang yang diam, tidak kritis, dan tidak tanggap pada umumnya merupakan peserta percakapan yang menjemukan.
Aspek yang ketiga, menyangkut “kepemilikan” perasaan dan pikiran (Bochner & Kelly, 1974. Terbuka dalam pengertian ini adalah mengakui bahwa perasaan dan pikiran yang anda lontarkan adalah memang milik anda dan anda bertanggung jawab atasnya. 2. Empati (empathy) Henry Backrack (1976) mendefinisikan empati sebagai kemampuan seseorang untuk “mengetahui” apa yang sedang dialami orang lain pada saat tetentu, dari sudut pandang orang lain itu melalui, melalui kacamata orang lain itu.
4. Sikap positif (positiveness) 3. Sikap mendukung (supportiveness) Hubungan antarpribadi yang efektiv adalah hubungan dimana terdapat sikap mendukung (supportiveness), suatu konsep yang perumusannya dilakukan berdasarkan karya Jack Gibb. 4. Sikap positif (positiveness) Mengkomunikasikan sikap positif dalam komunikasi antarpribadi dengan sedikitnya dua cara, yaitu: Menyatakan sikap positif. sikap positif mengacu pada sedikitnya dua aspek dari komunikasi antarpribadi. Pertama, komunikasi antarpribadi terbina jika orang memiliki sikap positif terhadap diri mereka sendiri. Kedua, perasaan positif untuk situasi komunikasi pada umumnya sangat penting untuk interaksi yang efektif.
5. Dan kesetaraan (equality) Secara positif mendorong orang yng menjadi teman kita berinteraksi. Sikap positif dapat dijelaskan lebih jauh dengan istilah stroking (dorongan). Dorongan adalah istilah yang berasal dari kosakata umum, yang dipandang sangat penting dalam analisis transaksional dan dalam interaksi antarmanusia secara umum. 5. Dan kesetaraan (equality) Komunikasi antarpribadi akan lebih efektiv bila suasananya setara. Artinya, harus ada pengakuan secara diam-diam bahwa kedua pihak samasama bernilai dan berharga, dan bahwa masing-masing pihak mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan.