Matakuliah : R0022/Pengantar Arsitektur Tahun : Sept 2005 Versi : 1/1 Pertemuan 02
Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Mahasiswa dapat Menjelaskan arsitektur sebagai salah satu bentuk budaya manusia (C2) TIK-2
Sejarah perkembangan kebudayaan dan peradaban Outline Materi Sejarah perkembangan kebudayaan dan peradaban Pengaruhnya terhadap arsitektur
I. Kebudayaan dan Peradaban Dalam periode zaman batu, manusia telah mulai berusaha melindungi diri merka dari bahaya dan gangguan iklim, banjir, hujan, binatang buas dan musuh. Oleh karena keterbatasan peralatan dan teknologi, maka tempat yang paling ideal adalah goa-goa yang ada dilereng gunung atau bukit Kemudian manusia mulai mengenal teknik pertanian dan peternakan yang sederhana. Dan seiirng dengan perkembangan ini, manusia mulai hidup tetap disuatu tempat dan tidak “nomaden”. Manusia memulai membangun “rumah” yang sangat sederhana untuk menghindari ancaman alam, musuh dan iklim dll-nya.
Manusia mulai hidup berkelompok dan mangenal “kota”, berdagang, sistem kemasyarakatan, sistem mata pencaharian hidup dsb-nya. Seiring dengan kamajuan ini maka sistem teknologi dan peralatan mulai berkembang dan hal ini juga tercermin dalam dunia arsitektur Selanjutnya perkembangan kebudayaan dan peradaban manusa dipengaruhi oleh unsur kepercayaan, dewa, dewi, sistem kerajaan, agama, dll-nya. Perkembangan pada suatu daerah atau bangsa berlain-lainan dan demikian juga dengan pertumbuhan arsitektur dari daerah tersebut.
II. Perkembangan Profesi Arsitek Kata ‘Arsitek” berasal dari bahasa Yunani “architecton” yang terdiri atas 2 kata yakni “archi” yang artinya kepala dan “tecton” yang berarti tukang kayu. Mungkin teknik yang pertama kali dikenal peradaban manusia adalah teknik perkayuan. Dalam bahasa Sangsakerta dinamakan ‘wastu widya” yang artinya ‘wastu” (bangunan dan ‘widya” (ilmu) atau “ilmu bangunan”.
Dulu arsitek adalah seorang “manusia super” dia menguasai dan membuat bukan hanya perancangan tetapi juga ahli struktur, tukang kayu dan batu, pemahat, pelukis, ahli interior, tetapi dengan berkembangnya seni ilmu pengetahuan maka seorang manusia tidak dapat menguasai begitu banyak keahlian. Sekarang arsitek harus mengetahui “sistem” dari disiplin yagn terkait dengan bangunan seperti stuktur, mechanical, electrical (M & E), Interior, Exerior, Sound system, fire protection, dll-nya. Jari arsitek tidak harus menguasai disiplin terkait dengan bangunan secara quantitatip tetapi cukup secara kualitatip.
Malahan dalam perancangan besar akhir-akhir ini timbul profesi arsitek yang mempunyai spesialisasi dalam bidang tertentu, seperti khusus dapur, kamar mandi, tampak, “core” transportasi vertical, sistem “smart building” dll-nya. Hasil karya arsitektur dapat menggambarkan keadaan semi budaya, adat istiadat, dan kemajuan teknologi pada waktu bangunan tersebut dikerjakan. Memang karya arsitektur adalah hasil dari suatu kebudayaan.