TEORI DASAR ALIRAN Air yang mengalir mempunyai energi yang dapat digunakan untuk memutar roda turbin, karena itu pusat-pusat tenaga air dihubungkan disungai-sungai.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MEKANIKA ZALIR (FLUIDA)
Advertisements

Tugas Mekanika Fluida ‘Kontinuitas’
Nama : Dwi Rizal Ahmad NIM :
UJICOBA UTS MEKANIKA FLUIDA
FLUIDA BERGERAK ALIRAN FLUIDA.
TUGAS MEKANIKA FLUIDA Disusun oleh : AFIF SUSANTO PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA.
FLUIDA DINAMIS j.
Mekanika Fluida Membahas :
Berkelas.
FLUIDA (ZAT ALIR) Padat Wujud zat cair Fluida gas.
Matakuliah : K0614 / FISIKA Tahun : 2006
FLUIDA DINAMIK.
RIZKI ARRAHMAN KELAS C. ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA  Sistem perpipaan adalah suatu sistem yang banyak digunakan untuk memindahkan fluida, baik.
Kuliah Mekanika Fluida
Mekanika Fluida – Fani Yayuk Supomo, ST., MT
Kelompok II Matakuliah UNIT PROSES
Kuliah MEKANIKA FLUIDA
Tugas Mekanika Fluida Persamaan Kontinuitas
Selamat Belajar… Bersama Media Inovasi Mandiri Semoga Sukses !!
Dinamika Fluida Disusun oleh : Gading Pratomo ( )
Fluida TIM FISIKA UHAMKA 2012
FISIKA FLUIDA yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id
CONTOH SOAL & PEMBAHASAN MEKANIKA FLUIDA disusun oleh silfiana dewi_
MEKANIKA FLUIDA Farid Suleman
Mekanika Fluida Jurusan Teknik Sipil Pertemuan: 4.
Fulida Ideal : Syarat fluida dikatakan ideal: 1. Tidak kompresibel 2
Hidrostatika Hidrostatika adalah ilmu yang mempelajari fluida yang tidak bergerak. Fluida ialah zat yang dapat mengalir. Seperti zat cair dan gas. Tekanan.
Nama :M Nendra Satya Ramadhan Nim :
FLUIDA DINAMIS Oleh: STAVINI BELIA
Mempelajari gerak partikel zat cair pada setiap titik medan aliran di setiap saat, tanpa meninjau gaya yang menyebabkan gerak aliran di setiap saat, tanpa.
Ir. Mochamad Dady Ma‘mun M.Eng, Phd
Ir. Mochamad Dady Ma‘mun M.Eng, Phd
HIDRODINAMIKA.
Mekanika Fluida Dasar Persamaan Momentum Volumen Kendali Differensial
Konsep Aliran Zat Cair Melalui (Dalam) Pipa
HUKUM TERMODINAMIKA I Disebut juga Hukum kekekalan energi :
DINAMIKA FLUIDA.
Ir. Mochamad Dady Ma‘mun M.Eng, Phd
ALIRAN INVISCID DAN INCOMPRESSIBLE, PERSAMAAN MOMENTUM, PERSAMAAN EULER DAN PERSAMAAN BERNOULLI Dosen: Novi Indah Riani, S.Pd., MT.
MEKANIKA ZAT PADAT DAN FLUIDA
1 HIDRODINAMIKA Aliran Berdasarkan cara gerak partikel zat cair aliran dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu : 1. Aliran Laminair, yaitu suatu aliran.
Pertemuan 21 Pergerakan air tanah
DINAMIKA FLUIDA.
FLUIDA DINAMIS.
Kuliah Mekanika Fluida
m  v  kg m3 P F A  Newton meter 2  
Dasar Perhitungan Hidrolik
DINAMIKA FLUIDA FISIKA SMK PERGURUAN CIKINI.
MEKANIKA ZALIR (FLUIDA)
Kuliah Mekanika Fluida
MEKANIKA FLUIDA BESARAN-BESARAN FLUIDA Tekanan, p [Pa]
Kuliah MEKANIKA FLUIDA
MODUL 2: ALIRAN BAHAN CAIR Dr. A. Ridwan M.,ST.,M.Si,M.Sc.
MEKANIKA ZALIR (FLUIDA)
FLUIDA DINAMIS j.
DINAMIKA FLUIDA.
PERTEMUAN 1.
BAHAN AJAR FISIKA FLUIDA DINAMIS
PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI
BAB 1 ASAS POMPA.
MEKANIKA FLUIDA BESARAN-BESARAN FLUIDA Tekanan, p [Pa]
Dasar Konversi Energi 9/15/2018 PS S1 Teknik Elektro.
MEKANIKA FLUIDA Sifat – sifat Fluida.
Fluida adalah zat yang dapat mengalir Contoh : udara, air,minyak dll
PRINSIP-PRINSIP PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI BAB 4.
MENYELIDIKI PENGARUH LUAS PENAMPANG PIPA TERHADAP LAJU ALIRAN PADA SISTEM AERATOR VENTURI MENGGUNAKAN PRINSIP BERNOULLI DIAN DANITA SEMINAR.
Tugas Akhir PENGUJIAN POMPA HIDRAM SEBAGAI POMPA RAMAH LINGKUNGAN
Menik Dwi Kurniatie, S.Si., M.Biotech. Universitas Dian Nuswantoro
FLUIDA. PENDAHULUAN Berdasarkan wujudnya materi di bedakan menjadi 3 : padat, cair dan gas. Benda padat : memiliki sifat mempertahankan bentuk dan ukuran.
1. Aliran bersifat steady/tunak(tetap) FLUIDA FLUIDA IDEAL FLUIDA SEJATI 2. Nonviscous (tidak kental) 2. Viscous (kental) 1. alirannya turbulen 3. Incompresibel.
Transcript presentasi:

TEORI DASAR ALIRAN Air yang mengalir mempunyai energi yang dapat digunakan untuk memutar roda turbin, karena itu pusat-pusat tenaga air dihubungkan disungai-sungai dan di pegunungan- pegunungan. Pusat tenaga air tersebut dapat dibedakan dalam 2 golongan, yaitu pusat tenaga air tekanan tinggi dan pusat tenaga air tekanan rendah.

Menunjukan bagan pusat tekanan tinggi, dari sini dapat diketahui bahwa dengan didirikanya bendungan di daerah yang tinggi akan terdapat sebuah reservoar air yang cukup besar. Dengan menggunakan pipa, air tersebut dialirkan ke rumah pusat tenaga. Yang dibangun di bagian bawah bendungan. Dan di dalam rumah tersebut telah dipasang dua buah nosel turbin pelton, lewat nosel itulah air akan menyemprot keluar dan menggerakkan roda turbin, kemudian baru air dibuang ke sungai.

Dari selisih tinggi permukaan air atas TPA dan permukaan air bawah TPB terdapat tinggi air jatuh H. Dengan menggunakan rumus- rumus mekanika fluida, daya turbin, luas penampang lintang saluran dan dimensi bagian- bagian turbin lainnya serta bentuk energi dari aliran air dapat ditentukan.

DAYA YANG DIHASILKAN TURBIN Dari kapasitas dan tinggi air jatuh H dapat diperoleh daya yang dihasilkan turbin

P = . ρ . g . H .ηT P dalam kW, bila m3 / detik ρ kg / m3 ; g m / detik2 H m ;

Sebab : m = = = = watt Note: 1000 W = 1 kW

Bila massa aliran dan tinggi air jatuh telah diketahui, maka daya yang dihasilkan P = . g . H .ηT

Petunjuk : pada turbin air biasanya diketahui kapasitas air , tetapi pada turbin uap dan gas diketahui jumlah massa fluida ( uap dan gas ) m yang dialirkan, di antara kedua satuan tersebut terdapat hubungan: = =  v

ρ v kerapatan volume spesifik Besarnya harga kerapatan dan volume spesifik cairan praktis tidak berubah, sedangkan untuk gas dan uap sangat tergantung kepada tekanan dan temperatur.

Perhitungan daya yang dihasilkan turbin dari faktor kerja spesifik Y dan massa aliran m adalah P = . Y. ηT

PENENTUAN LUAS PENAMPANG SALURAN Diameter pipa dan luas penampang lintang saluran dalam turbin dapat dihitung dengan menggunakan persamaan kontinuitas. Yang dimaksud dengan luas penampang lintang saluran adalah suatu luasan permukaan irisan saluran yang dibuat tegak lurus dengan arah aliran cairan.

Dengan diketahuinya luas penampang lintang saluran A dan kecepatan c, maka kapasitas air yang mengalir . = A . c Dari sini didapat

Bila m adalah massa air yang mengalir, maka =  v = Jadi persamaan air yang mengalir menjadi: =  v = = A  c

Persamaan energi

Persamaan spesifik energi

Persamaan Bernoulli tentang ketinggian

Tinggi tekanan Tinggi kecepatan Z = merupakan ketinggian dari suatu tempat yang dipakai sebagai orientasi. Tinggi tekanan Tinggi kecepatan

Jadi persamaan Bernoulli dapat dikatakan sebagai berikut : Pada tiap saat dan tiap posisi yang ditinjau dari suatu aliran didalam pipa tanpa gesekan yang tidak bergerak, akan mempunyai jumlah energi potensial, energi tekanan,dan energi kecepatan yang sama besarnya.

Persamaan Bernoulli bentuk umum

Persamaan umum kecepatan aliran C=√2g.∆h

1.2 PERUBAHAN BENTUK ENERGI Dari rumus-rumus yang telah dijelaskan sebelumnya menunjukkan bahwa pada air aliran tertutup perubahan energi yang terkandung, yaitu energi tekan yang berubah menjadi energi kecepatan dan sebaliknya. Dan kemudian energi yang berasal dari energi potensial tersebut digunakan untuk memutar roda turbin. Energi potensial Energi tekan Energi kecepatan Turbin air

Contoh Persoalan Diketahui tinggi air jatuh H = 20 m, dengan kapasitas aliran air V = 10 m3/det. Posisi z d A c C2/2g p/ρg m m2 m/det 20 - ∞ 1 13,6 1,51 1,79 5,6 1,6 4,8 2 4,9 0,94 0,70 14,3 10,4 4,7 3 1,8 0,76 0,46 21,7 24,0 -5,8 4 0,80 0,5 19,8

Skema Head potensial, Head kecepatan dan Head tekan

Penyelesaian Hc4, c4 z0 + p0/(ρ.g) + c02/2g = z4+p4/(ρ.g)+c42/2g Hc4 = 20 m c42/2g = 20 m c4 = √(2 . 9,81 . 20) c4 = 19,8 m/det

Penyelesaian A4, d4 V = A4 . c4 c4 = V / A4 A4 = 10 / 19,8 A4 = 0,505 m2 d4 = √((4 . 0,505)/π) d4 = 0,804 m

Penyelesaian c3, Hc3, Hp3 V / A3 = c3 = 21,7 m/det Hc3 = 24 m z3 + p3/(ρ.g) + c32/2g = z4+p4/(ρ.g)+c42/2g 1,8 + Hp3 + 24 = 0 + 0 + 20 Hp3 = - 5,8 m

Penyelesaian c2, Hc2, Hp2 V / A2 = c2 = 14,3 m/det Hc2 = 10,4 m z2 + p2/(ρ.g) + c22/2g = z4+p4/(ρ.g)+c42/2g 4,9 + Hp2 + 10,4 = 0 + 0 + 20 Hp2 = 4,7 m

Penyelesaian c3, Hc3, Hp3 V / A1 = c1 = 5,6 m/det Hc1 = 1,6 m z1 + p1/(ρ.g) + c12/2g = z0+p0/(ρ.g) +c02/2g 13,6 + Hp1 + 1,6 = 20 + 0 + 0 Hp1 = 4,8 m

DISUSUN OLEH : JIMMY NOREL (015214066) J B KARISMA P (035214043) LORENSIUS HENDRI (035214057)

Terima Kasih