Global problem Global warming (pemanasan global) – peristiwa naiknya intensitas efek rumah kaca (ERK)
ERK terjadi karena adanya gas dalam atmosfer yang menyerap sinar panas/infra merah, yang dipancarkan oleh bumi. Gas itu disebut gas rumah kaca (GRK). Dengan penyerapan itu sinar panas terperangkap sehingga naiklah suhu permukaan bumi.
Gas rumah kaca perlu agar suhu bumi rata-rata 15 derajat C Gas rumah kaca perlu agar suhu bumi rata-rata 15 derajat C. Jika tidak maka suhu bumi -18 derajat C. Kadar GRK dalam atmosfer naik yaitu CO2. Sumber CO2 dan CH4 terbanyak adalah dari pembakaran bahan bakar fossil seperti batubara, gas bumi, dan minyak
Sumber CO2 lain adalah dari pembakaran hutan Sumber CO2 lain adalah dari pembakaran hutan. Carbon yang tersimpan di dalamnya lepas ke udara sebagai CO2 dan N2O Cultivation of rice in paddies and use of inorganic fertilizers, which release N2O into the troposphere
Largest contributors to CO2 emissions Thousands of coal burning power and industrial plants. Emission of CO2 from US coal burning power and industrial plants alone exceed the combined CO2 emissions of 146 nations where 75% of the world’s people live. More than 700 million gasoline burning motor vehicles (555 million of them cars).
Akibat Global warming Daerah pertanian di Amerika Utara dan Eropa akan bergeser ke utara. Ini menguntungkan negara di utara seperti Canada, Finlandia, Swedia, Norwegia.
Akibat global warming Perubahan iklim se dunia, termasuk perubahan curah hujan. Perlu banyak dana untuk membangun prasarana pertanian, Menaikkan frekwensi dan intensitas badai. Menaikkan suhu permukaan laut.
Global Warming Intergovernmental Panel on Climate Change Kenaikan suhu udara di Indonesia 0,2 – 1 derajat Celcius dalam lima tahun terakhir (2001 – 2006)
Kenaikan tertinggi perubahan suhu max di Denpasar 0,087 derjat C, di Polonia Medan sebesar 0,172 derajat C.
Global Warming Mencairkan es di kutub. Jumlah es berkurang 10% sejak 1960. Salju yang menyelimuti pegunungan Himalaya seluas 33.000 km2 akan mencair pada 2100. Kenaikan permukaan air laut setinggi 10 – 25 cm dalam 100 tahun terakhir. 2000 pulau di Indonesia akan tenggelam pada 2030.
Global Warming Dengan kenaikan suhu maka : Pada musim hujan, curah hujan meninggi, banjir Pada musim kemarau, kekeringan panjang Musim hujan memendek, musim kemarau semakin panjang Badai tropis semakin sering – nelayan melaut rata-rata tinggal 200 hari setahun dibandingkan 365 hari setahun pada 10 tahun lalu.
Ikan-ikan berenang semakin dalam sehingga nelayan harus tambah ongkos alat dan bahan bakar. El nino menjadi sekali dalam 3-4 thn, yang semula 7 tahun rentangnya
Global Warming Christian Aid – 1 miliar orang akan bermigrasi. Mereka mencari tempat yang aman karena negaranya dilanda banjir, kekeringan, kelaparan, dan wabah berbagai penyakit. Nyamuk malaria dan demam berdarah berkembang semakin cepat. Masa inkubasinya lebih pendek karena naiknya suhu udara.
Global Warming Jenis penyakit baru juga akan muncul dari perubahan iklim ini (Paulus Winarso, Anggota Dewan Riset Nasional Bidang Sains Dasar)
Gas Rumah Kaca Penggunan bahan bakar fossil Pemakaian peralatan elektronik Penggundulan hutan Kebakaran hutan (kerusakan hutan menjadi penyumbang gas rumah kaca terbesar. FAO – Indonesia adalah negara penghancur hutan tercepat di dunia)
Gas Rumah Kaca Penyumbang gas rumah kaca CO2 terbesar di dunia : Amerika Serikat China Indonesia
Sampah, 64,8 kg CO2 per orang per tahun Lebih 860,000 ton CO2 per tahun dihasilkan sampah dari Jakarta Menghidupkan AC selama 5 jam mengkonsumsi 1.095 kWh listrik dan menghasilkan emisi CO2 800 kg per tahun.
Kepunahan jenis Penyebabnya adalah hujan asam dan penyusutan luas hutan. 50 – 150 species bumi punah setiap hari. 50 % dari 10 juta species yang ada saat ini diprediksi akan punah dalam 100 tahun ke depan.
Kepunahan jenis Laju kepunahan beragam species saat ini mencapai 40 – 400 kali lipat dari laju kepunahan 500 thn yang lalu – Ign Pramana Yuda, peneliti Teknobiologi dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Laju kepunahan burung dan binatang menyusui antara tahun 1600 dan 1975, diperkirakan mencapai 5 – 50 kali lipat dari laju kepunahan sebelumnya.
Kepunahan jenis Kepunahan juga mengancam gen dan ekosistem tempat species tersebut tinggal. Indonesia adalah salah satu kawasan yang memiliki ancaman kepunahan terbesar. Ekosistem hutan tropis berkurang 10 juta – 20 juta hektar setiap tahun.
Kepunahan jenis 70 % terumbu karang di Indonesia juga mengalami kerusakan sedang hingga berat. Kerusakan juga terjadi di hutan bakau, sungai, danau, dan kawasan pertanian. Kepunahan massal terbaru terjadi 65 juta tahun lalu. Saat ini usia species kurang dari 35.000 tahun, padahal jutaan tahun lalu satu species bisa berusia 10 juta tahun.
Kepunahan jenis Kepunahan disebabkan oleh polusi, eksploitasi berlebihan pada sumber daya alam, industrialisasi.
Ozon Adalah senyawa kimia yang terdiri dari 3 atom oksigen. Di atmosfer atas dia melindungi mahluk hidup dari sinar ultraviolet yang dipancarkan matahari. Sinar ultraviolet dapat menyebabkan kanker kulit, katarak, dan menurunnya kekebalan tubuh.
Penurunan lapisan ozon karena zat kimia Chlorofluorocarbon (CFC) yang digunakan sebagai gas freon, gas pendorong dalam aerosol, dalam pembuatan plastik busa.
Acid Rain Hujan Asam Disebabkan oleh pencemaran udara yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, yaitu gas bumi, minyak bumi, dan batu bara. Pembakaran menghasilkan gas oksida belerang dan oksida nitrogen. Kedua gas ini dalam udara mengalami reaksi kimia dan berubah menjadi asam yaitu asam sulfat dan asam nitrat.
Asam dapat langsung terbawa angin ke permukaan bumi dan mengenai mahluk hidup dan bangunan. Asam yang langsung mengenai permukaan bumi – Deposisi kering Sebagian asam terbawa angin ke atas dan terbawa oleh hujan yang turun ke bumi dan disebut – Deposisi basah Deposisi kering dan basah disebut Hujan Asam
Akibat hujan asam Kematian banyak organisme air di sungai dan danau Kerusakan hutan – di Eropa 50 juta ha hutan rusak Menaikkan kelarutan beberapa jenis logam – timbal di pipa air Merusak bangunan.
Ekologi Ilmu tentang hubungan timbal balik mahluk hidup dengan lingkungan hidupnya. Bahasa Yunani : Oikos = rumah ; Logos = Ilmu Ilmu tentang mahluk hidup di dalam rumahnya. Ekologi manusia, Ekologi hewan, Ekologi Tumbuhan.
Ekologi dan Ekonomi Ekologi – Materi, Energi, Informasi Ekonomi – Uang Ekologi – Ekonomi Alam
Antroposentris – Melihat permasalahan dari sudut kepentingan manusia.
Pengelolaan Lingkungan Hidup Ekologi Ekonomi Teknologi Politik Sosial Budaya
Ekosistem Konsep sentral dalam Ekologi, suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan lingkungannya. Terbentuk oleh komponen hidup dan tak hidup di suatu tempat yang berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur Contoh : aquarium, hutan, bumi
Ekosistem Bumi Sub Ekosistem Lautan Sub Ekosistem Danau Sub Ekosistem Sungai Sub Ekosistem Daratan Sub Ekosistem Hutan Sub Ekosistem Belukar Sub Ekosistem Padang Pasir
Pendekatan Ekosistem adalah Pendekatan Holistik
Materi Materi terdiri dari unsur Kimia seperti Carbon, Hidrogen, Oksigen, Nitrogen, Fosfor (alam) Californium (Cf), Einsteinium (Es), Fermium (Fm), Lawrencium (Lw) (laboratorium) Unsur Kimia membentuk Molekul
Materi Materi kita dapatkan di dalam makanan. Makanan mengandung zat yang mengatur proses kimia dalam tubuh (Metabolisme) Produsen vs Konsumen Rantai Makanan : Herbivora, Carnivora Daur Materi atau Daur Biogeokimia karena daur itu meliputi proses biologi, geologi, dan kimia.
Energi Energi tidak dapat kita lihat. Yang terlihat adalah efek energi tersebut. Dalam hidup digunakan 3 jenis energi : energi matahari, panas bumi, nuklir. Penambatan energi matahari itu terjadi dalam proses fotosintesis. 6 CO2 + 6 H2O---------C6H12O6+6O2 Metabolisme Intern (negara berkembang) vs Ekstern (negara maju)
Energi Angin berasal dari energi matahari Energi dalam air sungai berasal dari matahari Energi nuklir untuk pembangkit listrik dan menggerakkan kapal
Informasi Makin banyak pengetahuan tambahan yang kita dapatkan dari pesan itu, makin tinggi kandungan informasinya.
Hukum Termodinamika I – Jumlah energi dalam alam semesta adalah konstan. II – Energi yang ada itu tidak seluruhnya dapat dipakai untuk melakukan kerja. Bagian energi yang tidak dapat dipakai itu disebut Entropi. Secara universal Entropi selalu bertambah.
Adaptasi Menyesuaikan diri dengan Lingkungan Adaptasi Fisiologi Adaptasi Morfologi Adaptasi Kelakuan Adaptasi Kultural
Lingkungan Hidup Ruang yang ditempati suatu mahluk hidup bersama dengan benda tak hidup di dalamnya. Contoh : Rumah, Pulau Papua
Sifat Lingkungan Hidup ditentukan oleh Jenis dan Jumlah masing masing unsur lingkungan hidup tersebut. Hubungan atau Interaksi antara unsur dalam lingkungan hidup itu. Kelakuan atau Kondisi unsur lingkungan hidup. Faktor non materiil : suhu, cahaya, kebisingan.
Dobzhansky Gen menentukan tanggapan apa yang akan terjadi terhadap faktor lingkungan Gen bukanlah penentu sifat, melainkan penentu reaksi atau tanggapan terhadap lingkungan Contoh tumbuhan hijau di kamar gelap.
Mutu Lingkungan Hidup Mutu Lingkungan yang baik membuat orang betah dalam lingkungan tersebut. Pendekatan Holistik : penghasilan, iklim, sosial. Mutu Lingkungan berhubungan dengan Mutu Hidup, yang juga berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan dasar (sehat, aman, manusiawi)
Lingkungan Hidup sebagai Sumber Daya Tanah, Udara, Sungai, Pantai, Laut, Ikan Laut, Tragedi of the Commons Jalan – sumber daya buatan manusia
Kebutuhan Dasar Untuk kelangsungan hidup hayati Untuk kelangsungan hidup manusiawi Untuk memilih
Manfaat dan Resiko Lingkungan Gunung Berapi Penduduk Pembangunan
Pengelolaan Lingkungan Hidup bab 4 Usaha untuk memelihara dan memperbaiki mutu lingkungan agar kebutuhan dasar kita dapat terpenuhi dengan sebaik-baiknya.
Apakah bisa melestarikan keserasian dan keseimbangan lingkungan yang berarti membuat tetap tak berubah/kekal keserasian dan keseimbangan lingkungan.
Melestarikan daya dukung lingkungan yang dapat menopang secara terlanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang kita usahakan dalam pembangunan.
Ekosentris vs Antroposentris
Daya dukung lingkungan berkelanjutan Bumi haruslan kita berikan kepada generasi berikutnya dalam keadaan yang lebih baik
Daya dukung berkelanjutan Faktor Biofisik : proses ekologi, keanekaan jenis. Contoh : Hutan – menghasilkan O2 dan fungsi hidro orologi Faktor Sosial budaya ekonomi Berfilsafat, beragama, berseni, berilmu
Dayalenting Kemampuan suatu sistem untuk pulih setelah ia terkena gangguan
Ruang Lingkup Pengelolaan Lingkungan Pengelolaan lingkungan secara rutin Perencanaan dini Perencanaan pengelolaan lingkungan berdasarkan perkiraan dampak lingkungan yang akan terjadi. Perencanaan pengelolaan lingkungan untuk memperbaiki lingkungan yang mengalami kerusakan
Analisis Dampak Lingkungan Pre Audit Adanya rencana kegiatan Adanya garis dasar Untuk proyek yang belum jadi
AMRIL Analisis Manfaat dan Resiko Lingkungan Untuk proyek yang telah jadi
Dayadukung Lingkungan Berkelanjutan : Pembangunan untuk kita dan generasi yang akan datang. Bumi bukanlah warisan yang kita dapat dari nenek moyang
Citra Lingkungan Menggambarkan anggapan orang tentang struktur lingkungan, bagaimana lingkungan itu berfungsi, reaksinya terhadap tindakan orang serta hubungan manusia dengan lingkungannya.