Corporate Social Responsibility

CSR atau Tanggung Jawab Sosial Perusahaan CSR merupakan suatu topik etika bisnis yang menarik dibicarakan beberapa tahun kebelakang. Antara lain yg dibicarakan adalah apakah memang perusahaan memiliki tanggung jawab moral dan sosial?, jika ada sejauh manakah lingkup tanggung jawab tersebut? Dalam prinsip etika profesi dan prinsip etika bisnis, memang tanggung jawab adalah salah satu prinsip etika yang penting, terutama dalam hal tanggung jawab moral, baik moral individu pelaku bisnis maupun moral perusahaan sebagai sebuah organisasi. Tanggung jawab sosial perusahaan, baru berkembang dalam beberapa waktu kebelakang, terutama untuk tujuan mengimplementasikan prinsip moral perusahaan agar keberadaannya juga bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar, dimana perusahaan tersebut beroperasi. Bentuk-bentuk CSR kemudian, dimanfaatkan oleh pemerintah utk membantu program-program pemerintah yang membutuhkan dana besar, sementara reward kepada perusahaannya diberikan dalam bentuk pengurangan pajak.

Apa itu perusahaan? Perusahaan adalah sebuah badan hukum. Artinya, perusahaan dibentuk berdasarkan hukum tertentu dan disahkan dengan hukum atau aturan legal tertentu;  keberadaannya dijamin dan sah menurut hukum tertentu Sebagai badan hukum, perusahaan memiliki hak-hak legal tertentu sebagaimana manusia, misalnya hak milik pribadi, hak paten, hak atas merk tertentu, dsb. Selain itu, perusahaan juga memiliki kewajiban legal untuk menghormati hak legal perusahaan lain; yaitu tidak boleh merampas hak perusahaan lain Dgn kondisi ini, tampak bhw perusahaan kurang lebih sama dengan manusia, memiliki hak dan kewajiban legal. Namun apakah itu juga berarti perusahaan punya tanggung jawab dan kewajiban moral?

Status Perusahaan De George membedakan dua pandangan mengenai status perusahaan: Legal-creator  perusahaan adalah sepenuhnya produk hukum, dan karena itu ada hanya berdasarkan hukum. Perusahaan diciptakan oleh negara dan tidak mungkin ada tanpa negara. Karena negara dan hukum adalah ciptaan masyarakat, maka perusahaan juga ciptaan masyarakat. Perusahaan diciptakan masyarakat untuk kepentingan masyarakat, jika perusahaan tdk lagi bermanfaat bagi masyarakat, maka masyarakat bisa meniadakannya

Status perusahaan legal-recognition perusahaan sebagai suatu usaha bebas dan produktif. perusahaan terbentuk oleh orang atau kelompok orang tertentu utk melakukan kegiatan tertentu dengan cara tertentu secara bebas demi kepentingan orang-orang tadi Perusahaan bukan bentukan negara atau masyarakat, maka perusahaan menetapkan sendiri tujuannya dan beroperasi sedemikian rupa untuk mencapai tujuannya itu Perusahaan dibentuk untuk mencapai kepentingan para pendirinya, sedangkan melayani masyarakat bukanlah tujuan utamanya, namun ketika masyarakat merasa dirugikan dengan keberadaan perusahaan, kegiatan perusahaan menjadi terbatasi oleh kepentingan masyarakat

Mengapa perusahaan memiliki CSR Perusahaan dan seluruh karyawannya adalah bagian integral dari masyarakat setempat Perusahaan telah diuntungkan dengan mendapat hak mengelola sumber daya alam yang ada dalam masyarakat dan mendapatkan keuntungan dari hal itu CSR merupakan komitmen moral bagi perusahaan untuk tidak melakukan kegiatan bisnis tertentu yang dapat merugikan masyarakat Dengan CSR perusahaan menjalin hubungan sosial yang lebih baik dengen masyarakat, dan dengan demikian perusahaan akan lebih diterima keberadaannya dalam masyarakat

Argumen yg mendukung CSR Kebutuhan dan harapan masyarakat yang semakin berubah Utk bisa bertahan dlm persaingan bisnis modern, pelaku bisnis menyadari utk tdk hny memusatkan perhatian pd keuntungan saja, namun adanya tuntutan dari masy utk memperlakukan karyawan dan lingkungan dgn baik, krn jika tdk, masy bisa memboikot produk mereka Terbatasnya sumber daya alam Perusahaan dituntut utk scr bijaksana mengelola sumber daya alam dan memanfaatkannya scr bertanggung jawab, utk menjaga keberlangsungan usaha mereka, salah satunya bisa diwujudkan melalui kegiatan-kegiatan CSR Lingkungan sosial yg lebih baik Salah satu implikasi etis perusahaan adl bhw bisnis punya kewajiban dan tanggung jawab moral utk memperbaiki lingkungan sosialnya, misalnya dengan merekrut sumber daya manusia dilingkunga perusahaan utk mengurangi pengangguran dan meningkatkan taraf hidup mrk

Argumen yang mendukung CSR Perimbangan tanggung jawab dan kekuasaan CSR bisa dimanfaatkan guna mengimbangi kekuasaan bisnis modern yg semakin meraksasa. Asumsinya, jika bisnis membuat seseorang mempunyai kekuasaan yg sangat besar, maka dibutuhkan tanggung jawab sosial (CSR) utk bisa mengimbangi dan mengontrol kekuasaan bisnis yg besar itu Bisnis mempunyai sumber daya yang berguna Perusahaan tdk hanya mempunyai sumber daya finansial dlm bentuk modal (materi), perusahaan sesungguhnya jg terdiri dari sumber daya manusia yg ahli dibidangnya masing-masing, mereka profesional dlm mengelola, mengorganisir, dan menjalankan kegiatan tertentu yg melibatkan banyak orang dan bermanfaat bagi masyarakat. Kemampuan mrk dlm bisnis bisa dimanfaatkan juga utk memecahkan permasalahn sosial dlm masyarakat Keuntungan jangka panjang Dengan CSR, akan terbangun citra positif perusahaan bagi masyarakat, dan hal ini bisa memberi nilai positif bagi perkembangan dan kelangsungan hidup perusahaan tersebut secara jangka panjang

Argumen yang menolak CSR Tujuan utama bisnis adl mengejar keuntungan yg sebesar-besarnya Menurut Mikon J Friedman, yg menjadi perhatian utama perusahaan adl bagaimana mendatangkan untung sebesar-besarnya, itu berarti sumber daya harus digunakan sehemat dan seefisien mungkin utk memperoleh untung, krn itu konsep CSR hrs ditentang krn akan menimbulkan ketidak efisien-an. Tujuan yang terbagi-bagi dan harapan yang membingungkan Keberadaan CSR akan menimbulkan minat dan perhatian yg beraneka ragam yg pd akhirnya akan mengalihkan bahkan mengacaukan perhatian para pemimpin perusahaan yg pd gilirannya akan membingungkan mereka dlm menjalankan perusahaan

Argumen yang menolak CSR Biaya keterlibatan sosial CSR dianggap memberatkan masyarakat, karena biaya yg digunakan utk CSR bukan lah biaya yg disediakan perusahaan, melainkan biaya yg diperhitungkan dari harga barang dan jasa yg ditawarkan dalam pasar Kurangnya tenaga terampil dibidang kegiatan sosial Para pemimpin perusahaan bukanlah orang yang profesional dlm membuat pilihan dan keputusan moral, mrk hanya profesional dlm bisnis dan ekonomi saja. Karena itu perusahaan tidak punya tenaga terampil yg siap utk melakukan kegiatan-kegiatan sosial