MUHAMMAD HAJARUL ASWAD

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
REGRESI LINIER SEDERHANA
Advertisements

ANALISIS REGRESI DAN KORELASI
Operations Management
Analisis Data: Memeriksa Perbedaan
ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINIER
PENDUGA REGRESI (REGRESSION ESTIMATOR)
KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANA
Misna Alisa A1A Faisal RahmanA1A Adirta RisandiA1A Muhammad ShodiqinA1A RusiyanaA1A
BAB XIII REGRESI BERGANDA.
Teknik Pemisahan Biaya Campuran
BAB 15 ANALISIS REGRESI DAN KORELASI LINIER
PERAMALAN /FORE CASTING
MUHAMMAD HAJARUL ASWAD
Probabilitas dan Statistika
K O N S E P D A S A R A N A L I S I S R E G R E S I
Regresi Linear Dua Variabel
BAB 15 ANALISIS REGRESI DAN KORELASI LINIER
REGRESI LINIER BERGANDA (MULTIPLE LINEAR REGRESSION)
REGRESI LINIER SEDERHANA
Regresi & Korelasi Linier Sederhana
ANALISA REGRESI & KORELASI SEDERHANA
Presented by Kelompok 7 Mirah Midadan Richard Pasolang Reski Tasik
ANALISIS REGRESI DAN KORELASI LINIER
Analisis Regresi Sederhana
REGRESI DAN KORELASI.
Analisis Korelasi dan Regresi linier
PERAMALAN “Proyeksi Tren”
Bab 4 Estimasi Permintaan
Regresi dan Korelasi Linier
ANALISIS REGRESI DAN KORELASI
Operations Management
REGRESI LINEAR DALAM ANALISIS KUANTITATIF
STATISTIK II Pertemuan 14: Analisis Regresi dan Korelasi
STATISTIKA ANALISIS REGRESI DAN KORELASI
Korelasi dan Regresi Aria Gusti.
Pertemuan ke 14.
Program Studi Statistika Semester Ganjil 2012
ANALISIS REGRESI BERGANDA
STATISTIK II Pertemuan 14: Analisis Regresi dan Korelasi
Pertemuan ke 14.
REGRESI LINEAR SEDERHANA
Regresi Linier (Linear Regression)
ANALISIS REGRESI & KORELASI
PERAMALAN DENGAN GARIS REGRESI
MUHAMMAD HAJARUL ASWAD
Program Studi Statistika Semester Ganjil 2012
Regresi Sederhana : Estimasi
Operations Management
STATISTIKA INDUSTRI I ANALISIS REGRESI DAN KORELASI LINIER (1)
PERTEMUAN KE-14 STATISTIK DESKRIPTIF
ANALISIS KORELASI.
REGRESI LINIER BERGANDA (MULTIPLE REGRESSION)
REGRESI LINIER BERGANDA (MULTIPLE LINEAR REGRESSION)
Analisis Regresi.
Disampaikan Pada Kuliah : Ekonometrika Terapan Jurusan Ekonomi Syariah
Agribusiness Study of Programme Wiraraja University
KORELASI DAN REGRESI SEDERHANA
REGRESI 1 1.OBSERVASI 2.PENGAMATAN 3.PENGUKURAN (Xi, Yi)
TEKNIK REGRESI BERGANDA
STATISTIK II Pertemuan 12: Analisis Regresi dan Korelasi
REGRESI LINEAR.
ANALISIS REGRESI & KORELASI
Analisis Regresi Regresi Linear Sederhana
Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global
Lektion ACHT(#8) – analisis regresi
Korelasi dan Regresi Aria Gusti.
Korelasi dan Regresi Aria Gusti.
ANALISIS REGRESI DAN KORELASI
Analisis Regresi Regresi Linear Sederhana
Teknik Regresi.
Transcript presentasi:

MUHAMMAD HAJARUL ASWAD Pertemuan 4 MUHAMMAD HAJARUL ASWAD

3. Regresi Sederhana: Masalah Estimasi 3.1. Regresi (Reg. Populasi & Reg. Sampel) 3.2. Metode Kuadrat Terkecil (Ordinary Least Squares = OLS) 3.3. Konsep Nilai Residual 3.4. Koefisien Determinasi (R)

3.1. Regresi (Regresi Populasi & Regresi Sampel) Regresi linear populasi Yi = β0 + β1Xi + εi (1) Yi = nilai peubah tak bebas (dependent) dalam pengamatan ke-i Xi = nilai peubah bebas (independent) dari pengamatan ke-i εi = nilai error β0 dan β1 = parameter Regresi linear sampel (2) Ŷi = 𝛽 0 + 𝛽 1 Xi + 𝜀 𝑖 Dengan Ŷi , 𝛽 0 , 𝛽 1 , dan 𝜀 𝑖 adalah nilai estimasi untuk setiap Yi, β0, β1, dan εi seperti yang terlihat pada Persamaan (1) Persamaan (2) biasa juga ditulis ke dalam bentuk seperti yang terlihat pada Persamaan (3) berikut: (3) Y = a + bX + e

Ŷi disebut nilai estimasi karena apabila nilai 𝛽 0 dan 𝛽 1 telah diperoleh, maka dapat diprediksi nilai Y ke-i untuk setiap X ke-i yang diketahui. Lebih lanjut, parameter b pada Persamaan (3) disebut dengan koefisien regresi yang menunjukkan besarnya pengaruh peubah bebas X terhadap peubah terikat Y. Selanjutnya, tanpa mengurangi keterumuman, akan digunakan Persamaan (3) untuk menuliskan persamaan regresi sampel linear sederhana.

3.2. Metode Kuadrat Terkecil (Ordinary Least Squares = OLS) OLS merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk menghitung harga a dan b pada Persamaan (3). Metode lain yang dapat digunakan adalah Maximum Likelihood dan Method of moments meskipun hasil estimasi paramater yang diperoleh akan sama dengan bentuk OLS seperti yang terlihat pada Persamaan (4) s/d Persamaan (8).

dengan 𝑋 dan 𝑌 adalah nilai rata-rata dari X dan Y. BUKTI Misalkan diketahui data hasil observasi sebesar n. Dengan menggunakan OLS diperoleh nilai a dan b sebagai berikut: dengan 𝑋 dan 𝑌 adalah nilai rata-rata dari X dan Y.

dengan 𝑋 dan 𝑌 adalah nilai rata-rata dari X dan Y.

3.3. Konsep Nilai Residual Reg sampel yang dilakukan ad.cara yg dilakukan u/ mengestimasi reg populasi. Karena sampelnya acak, maka kemungkinan akan terjadi variabilitas estimator a dan b. Ketepatan estimator OLS diukur dengan menghitung Standar Error (SE) masing2 estimator. SE untuk masing-masing estimator dapat dilihat pada Persamaan (6) dan Persamaan (9). Semakin kecil nilai SE dari masing-masing estimator, semakin akurat nilai estimator yang diperoleh terhadap nilai aktualnya. SE merupakan akar dari varian estimator a dan b. Regresi populasi Regresi sampel Estimasi

Standar error (Se) untuk estimator a dan b

3.4. Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) didefinisikan sebagai proporsi atau persentase dari total variasi peubah terikat Y yang dapat dijelaskan oleh garis regresi (peubah bebas X). Apabila garis regresi tepat pada semua data Y (R2 → 1) maka semakin baik garis regresi dalam menjelaskan data aktualnya, sebaliknya apabila R2 → 0 maka garis regresi yang diperoleh tidak baik.

Koefisien determinasi dapat diperoleh dengan menggunakan rumuse berikut: Koefisien determinasi (R2) dapat pula dihitung dengan menggunakan pendekatan koefisien korelasi (r) dimana koefisien determinasi sama dengan hasil kuadrat dari koefisien korelasi. R2XY = (rxy)2 (15)

Contoh Kasus Misalkan akan dilihat pengaruh harga sepeda motor (X) terhadap jumlah permintaan sepeda motor (Y) di suatu daerah tertentu. Data penjualan di 8 agen yang dijadikan sampel adalah sebagai berikut: Agen 1 2 3 4 5 6 7 8 X (juta) 9,94 9,87 9,88 9,91 9,92 9,89 9,93 9,90 Y (Unit) 84 100 99 93 90 97 88 94 Solusi

Dari hasil perhitungan, diperoleh: Koefisien korelasi rXY = -0,9902. Artinya terdapat hubungan yang negatif dan sangat tinggi antara harga dengan jumlah permintaan sepeda motor. Dalam hal ini, semakin tinggi harga sepeda motor maka jumlah permintaan semakin sedikit, dan sebaliknya. Persamaan regresi linear sederhana dari kasus tersebut adalah: Y = 2321,75 – 225X. Artinya, jika harga naik (turun) sebesar Rp.1 (juta) maka jumlah permintaan sepeda motor akan turun (naik) sebesar 225 unit. Koefisien determinasi (R2) = 0,9804 . Artinya, variasi harga mampu menjelaskan jumlah permintaan sepeda motor sebesar 98,04% sementara sisanya sebesar 1,92% dijelaskan oleh variabel lain selain harga.

4. REGRESI SEDERHANA: EVALUASI HASIL ESTIMASI S E L E S A I NEXT: 4. REGRESI SEDERHANA: EVALUASI HASIL ESTIMASI