Studi Kasus : Desain Rumah Tinggal Sederhana Pertemuan 21 dan 22

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
APLIKASI RANCANGAN 3.
Advertisements

Pertemuan/ Tatap muka Pokok Bahasan Materi TIK Metode
LATAR BELAKANG MASALAH
MINGGU KE- 15 PENJABARAN ISI SATUAN ACARA PENGAJARAN
MINGGU KE- 15 PENJABARAN ISI SATUAN ACARA PENGAJARAN
ANALISA Menguraikan permasalahan dan membuat alternatif-alternatif pemecahan masalah.
A N A L I S I S TAPAK Chairul Maulidi Mata Kuliah: Perencanaan Tapak
Software design lanjutan Pertemuan 3. MEMULAI PROYEK BARU Pendekatan menggunakan conceptual building mass adalah workflow pemodelan yang mengikuti tahapan.
Gaya Geser Pada Penampang Beton Prategang Pertemuan 12
Studio Perencanaan Tapak Pertemuan 7
Study Grouping Pertemuan 22, 23 & 24
Studio Perancangan Arsitektur 04
Studio Perencanaan Tapak Pertemuan 4
Studio Perencanaan Tapak Pertemuan 3
PENGENALAN ERGONOMI INTERIOR Pertemuan ke -2
Studi Kasus : Desain Rumah Tinggal Sederhana Pertemuan 19 & 20
Pengantar Rumah tinggal 3 Kamar Tidur Pertemuan 1,2 & 3
KONSEP RUANG Pertemuan 13 – 14
ANALISA Menguraikan permasalahan dan membuat alternatif-alternatif pemecahan masalah.
Studio Perencanaan Tapak Pertemuan 2
Matakuliah : S0084 / Teori dan Perancangan Struktur Beton
Pengamatan dan Analisis Tapak Pertemuan 16, 17, 18
Konsep Tata Ruang Pertemuan 22
Program Ruang Pertemuan 11
Matakuliah: R0464 / Perancangan Tapak Tahun: September 2008 Tugas Besar Pertemuan 13 s/d 26.
Pendahuluan Pertemuan 1-2
Metode perancangan, menurut : Chernikov Pertemuan 7 Matakuliah: R0422 / Metode Perancangan Arsitektur Tahun: 2007.
Analisa Site Hardi Putra Pratama
SISTEMATIKA Laporan Perancangan
PENGERTIAN UMUM PETA.
BESARAN RUANG Pertemuan 11
HUBUNGAN ANTAR RUANG Pertemuan 12
TATA RUANG DALAM MODUL PRAKTIKUM.
Teknologi Dan Rekayasa
PENGENALAN ERGONOMI INTERIOR Pertemuan ke - 10
PENGENALAN ERGONOMI INTERIOR Pertemuan ke - 7
Sintesis Tapak Pertemuan 19, 20
ANALISIS LINGKUNGAN FISIK TAPAK
PROSES PERANCANGAN DARI TAHAP AWAL HINGGA SKEMATIK DESAIN
SO324 - REKAYASA TRANSPORTASI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA 2005
Desain Interior I SKEMA HUBUNGAN ANTAR RUANG Pertemuan 9-10
Studi Kasus : Desain Rumah Tinggal Sederhana Pertemuan 23 dan 24
KRITERIA DESAIN, STANDAR DESAIN, DAN METODE ANALISIS PERTEMUAN 6
FUNGSI DAN JENIS PERATURAN BANGUNAN Pertemuan 1-2
DESAIN STRUKTUR BALOK BETON PERSEGI BERTULANGAN RANGKAP PERTEMUAN 14
Proses Perancangan Dalam Interior Pertemuan 7
REVIEW METODOLOGI PERANCANGAN ARSITEKTUR Pertemuan 1
Perancangan Pertemuan 7
PRESENTASI DAN EVALUASI Pertemuan 39
TUGAS MANDIRI 2b: Teknik Presentasi
Matakuliah : R0116/ Studio Perancangan Arsitektur 6 Tahun : 2006
Matakuliah : R0116/ Studio Perancangan Arsitektur 6 Tahun : 2006
DSS Development Case – 2 Pertemuan - 18
Space Programming & Space Analysis Pertemuan 7 & 8
Analisa Tapak (1). Menentukan letak Main Entrance dan Side
PERTEMUAN KE-04 ANALISA TAPAK
KONSEP PERANCANGAN Memilih salah satu dari alternatif-alternatif yang sudah dibuat dalam tahap analisa, untuk dijadikan dasar pemikiran dan acuan dalam.
THEATRE GALLERY AND TRAINING OPERA
Soal Desain Interior 3 W 0186 Matakuliah : Desain Interior 3
Dosen : Icha Anggriani, S.T
Perencanaan Tapak Pertemuan 21
Matakuliah : Desain Komunikasi Visual II (New Media)
STRUKTUR BANGUNAN SIPIL I
EKOLOGI DAN EKOLOGI ARSITEKTUR
PERENCANAAN TAPAK BERKELANJUTAN – PRINSIP ANALISIS
1 PEMBUATAN DETAIL ENGINEERING DESAIN MESS MAHASISWA PEMKAB TAPANULI UTARA DI MEDAN.
PERAIRAN INDONESIA. ASPEK KEWILAYAHAN Dasar aspek kewilayahan tentang pemikiran akan wawasan nusantara yaitu didasarkan atas letak geografis yaitu batas-batas.
DISUSUN OLEH KELOMPOK 2: 3.MAILIKI LOIS WOLOR ( ) 4.DERMAWAN LESAN ( ) ARSITEKTUR TROPIS (PERBEDAAN ARSITEKTUR TROPIS BASAH DAN KERING)
ANALISA SITE (STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR DAN STUDIO STRUKTUR DAN KONSTRUKSI) NAMA KELOMPOK : 1.ARTHA PROVIDENSIA GULO( ) 2.TONI HERMAN J. DAWOLO( )
Konstruksi dan utilitas gedung. MENGGAMBAR PROYEKSI BANGUNAN PENGERTIAN Rancangan = desain Merancang = to design atau mendesain Perancang = desainer Rencana.
Transcript presentasi:

Studi Kasus : Desain Rumah Tinggal Sederhana Pertemuan 21 dan 22 Matakuliah : R0534/ Studio Perancangan Arsitektur I Tahun : 2007 Studi Kasus : Desain Rumah Tinggal Sederhana Pertemuan 21 dan 22

Studi Kasus : Tugas Lanjutan Pilih sebuah rumah tipe 36 dengan luas tanah minimum 90 (boleh berkelompok) Lakukan pengembangan dari rumah tersebut (secara mandiri) Kumpulkan data yang berkaitan dengan pengguna, kondisi bangunan, lingkungan, arah utara- selatan, jalan, dan informasi lainnya. Bina Nusantara

Potensi Site Hal yang perlu diketahui : Dimensi site Kontur (kondisi permukaan site) Posisi Site (dengan arah utara dan selatan) Kondisi lingkungan (jalan, drainage, posisi site dengan site lainnya) Peraturan daerah (KDB, GSB) Bina Nusantara

Analisa Site : Kebisingan Analisa ini mencakup : Data tentang sumber bising Hal-hal yang dilakukan untuk mereduksi kebisingan Bina Nusantara

Analisa Site : View Analisa ini mencakup : Potensi view disekitar site Memanfaatkan view (bila memang dibutuhkan) Bina Nusantara

Analisa Site : Terhadap potensi sinar matahari Analisa ini memuat : 1. Data tentang posisi site terhadap siklus peredaran matahari (Timur – Barat). 2. Hal-hal yang dilakukan terkait dengan arah sinar matahari Bina Nusantara

Analisa Site : Entrance Beberapa bangunan membutuhkan entrance yang maksimal ( mis : bangunan untuk usaha) dan beberapa bangunan tidak terlalu membutuhkan hal tersebut. Analisa ini mencakup : Kondisi eksternal sistim sirkulasi kendaraan Upaya untuk mendapatkan Main Entrance dan Side Entrance Bina Nusantara

Analisa Site : Orientasi Beberapa bangunan membutuhkan orientasi bangunan yang maksimal, namun beberapa bangunan tidak membutuhkan itu. Analisa ini mencakup : Kondisi lingkungan sekitar site Arah orientasi yang baik (sesuai dengan tuntutan bangunan) Sumber Gambar : Anatomi Denah, Ir. Setyo, Djambatan Bina Nusantara

Analisa Site : Sirkulasi Internal Hubungan jalan dengan ruang Melewati ruang-ruang - integritas ruang dipertahankan - konfigurasi jalan luwes Menembus ruang-ruang - jalan dapat menembus sebuah ruang menurut sumbunya, miring atau sepanjang sisinya Berakhir dalam ruang - lokasi ruang menentukan jalan Bina Nusantara

Zoning Zoning umumnya terdiri dari : Private, Semi Private, Publik dan Service Penentuan zoning didasari oleh semua analisa yang ada. Bina Nusantara