Kuliah Osteoporosis FK Unand Dr. Eva Decroli, SpPD Kuliah Osteoporosis FK Unand
Tulang normal pada usia 30 tahun Tulang osteoporosis pada usia 70 tahun
Defenisi OSTEOPENIA : Hilangnya sejumlah masa tulang akibat berbagai keadaan OSTEOPOROSIS :bila osteopenia telah melewati ambang batas untuk terjadinya fraktur ditandai oleh : menurunnya massa tulang dan struktur tulang masih dalam batas normal
Remodelling tulang Sel-sel tulang yg berfungsi dalam proses membentuk tulang, resorpsi tulang, keseimbangan mineral tulang (remodelling tulang) Osteoblas : fungsi memproduksi osteoid atau matrik tulang guna memproduksi pospat, osteocalsin, kolagen, mineralisasi tulang. Osteosit : menjadikan tulang sensitif terhadap tekanan, mengontrol mineralisasi tulang Osteoklas : berfungsi dalam menyerap tulang, merusak massa tulang.
Klasifikasi Osteoporosis Osteoporosis Primer :kekurangan hormon (wanita), usia lanjut, ketuaan. OP tipe I : dihubungkan dgn penurunan hormon (post menopouse osteoporosis) OP tipe II : senile osteoporosis. 2. Osteoporosis Sekunder : disebabkan oleh keadaan klinis tertentu.
Insiden : 1.7 – 2.4 % usia lebih 25 tahun laki-laki : wanita = 1 : 8 Faktor yg mempengaruhi epidemiologi OP Diet rendah calsium Kandungan calsium air minum rendah pada daerah-daerah tertentu Menyusui lebih dri usia 2 tahun Paritas tinggi
Pendekatan klinis osteoporosis Anamnesis Pemeriksaan fisik Pemeriksaan biokimia tulang Pengukuran densitas massa tulang Pemeriksaan radiologi Pemeriksaan fungsi organ terkait seperti : ginjal, hati, sal. cerna, tiroid dsb.
Anamnesis Fraktur yg berhubungan dgn OP : - kompresi vertebral - fraktur colles - fraktur collum femoris Usia : usia sp 30 th densitas massa tulang , 6 thn post menopouse densitas tulang Defisiensi estrogen : daur haid tak teratur densitas massa tulang Menoupose dini Defisiensi testosteron : pada laki-laki Obat-obatan : kortikosteroid, hormon tiroid, heparin, fuosemid, antasida yg mengandung AL erat hubungan dgn OP HCT : mempertahankan densitas massa tulang Diet : asupan calsium rendah densitas massa tulang
Anamnesis : Imunobilisasi yg lama : densitas massa tulang menurun cepat Rokok, alkohol : densitas massa tulang rendah Berkurangnya tinggi badan : pada orangtua, gangguan pertumbuhan pada anak, nyeri tulang, gastrektomi, obstruksi billier Riwayat keluarga
Pemeriksaan Fisik Ukur TB, BB Gaya berjalan, deformitas tulang Tanda-tanda hipocalsemia Tanda-tanda hipoperatiroidisme idiopatik Kyfosis atau gibbus (dowager’s hump) Protuberentia abdomen, spasme otot paravertebrine, kulit tipis (tanda Mc. Conkey)
Pemeriksaan biokimia tulang calsium total serum Calsium ion Calsium urin Fosfor urin Fosfat urin Osteocalsin, serum Priridinolin urin Hormonal paration & vit D (bila perlu)
Pemeriksaan radiologi sangat tidak sensitif (densitas 50 % gambar radiologi belum spesifik) Melihat vertebal (membedakan dengan penyakit degeneratif) Gambar radiologi yang khas pada OP - penipisan korteks dan daerah trabekular lebih nyata - pada vertebra : picture frame vertebra.
Pemeriksaan densitas massa tulang sekunder posisi untuk menilai densitas tulang Dapat menilai faktor prognosis, prediksi fraktur & diagnosis osteoporosis Metode : SPA (Single Photon Absorptimetry) SPX (Single Xray Absorptimetry) DPX (dual energy Xray Absorptimetry) alat Dexa (terutama untuk lumbal & proximal femur) QCT (Quantitation computed Tomografi)
Kriteria WHO Normal : bila densitas tulang – 1 SD pada (T score) Osteopeni : bila densitas massa tulang – 1 SD s/d – 2.5 SD (T score) Osteoporosis : bila densitas tulang -2.5 SD atau kurang Osteoporosis berat : yaitu osteoporosis disertai fraktur
Pengobatan - Estrogen : ..terbaik untuk OP post menopause dosis estrogen tes conyugasi 0.625 – 1.25 mg/hari saran : monografi tiap tahun deteksi ca mamae Bifosfonat : absorpsi sangat buruk harus minum saat puasa Calcitonin : menghambat resorpsi osteoklas Suplemen calsium : dosis 1000 – 1500 mg/hari Vit D : dosis 400 u/hari
Osteopososis Sekunder OS akibat glucocorticoid dosis tinggi 1. Lama, menyebabkan densitas massa tulang 2. Akan menghambat proses diferensiasi osteoblast 3. Akan menghambat absorpsi Ca dan resorpsi tulang Dosis 15-20 mg/hari malabsorpsi Ca menghambat sekresi ganado tropin oleh hipofise sehingga produksi estrogen, testoteron, androsteron
Mencegah OP dalam pemakaian steroid Gunakan dosis seminimal mungkin dalam waktu singkat Tingkatkan aktifitas fisik Hindari obat-obatan anti hipertensi Perkecil risiko jatuh Suplement Ca yang cukup Koreksi defisiensi vit D Therapy : sama dengan OP lainnya
II. OP pada hipertiroidism Hormon tiroid meningkat remodelling tulang khususnya resorpsi tulang Hormon tiroid punya efek terhadap produksi osteocalsin & alkali phosfatase