KOMPETENSI KOMUNIKASI PENYULUH * * * KOMPETENSI KOMUNIKASI PENYULUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI ANGGI AYUDIA ARIFANO
KOMUNIKASI INTERPERSONAL Kesuksesan seorang penyuluh ditentukan oleh kemampuannnya membina dan memelihara kontak-kontak pribadi dan hubungan yang akrab dengan khalayaknya, yang disebut juga dengan : KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Komunikasi interpersonal ialah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal maupun nonverbal (Mulyana:2000)
Teknik Berkomunikasi secara tatap muka 1. Berbicaralah yang membuat Anda dimengerti oleh orang lain Untuk itu gunakan kata-kata dan ilustrasi yang dapat dengan mudah dikenali dan dimengerti oleh khalayak. 2. Komunikasi adalah perbuatan berbagi Selalu harus diingat bahwa yang diinginkan ialah suatu dialog antara penyuluh dan yang disuluh.
3. Komunikasi adalah menyangkut rasa percaya Rasa percaya dapat dibangun dengan menjadikan diri kita jujur mengenai diri sendiri dan tentang tujuan kita. Jhonson (1981) menjelaskan langkah-langkah dalam membangun kepercayaan : Pribadi A mengambil resiko dengan mengungkapkan pikiran, perasaan dan reaksinya terhadap situasi kepada pribadi B. sementara pribadi B, menanggapinya dengan penerimaan, dukungan, dan kerjasama, serta membalas keterbukaan pribadi A dengan mengungkapkan pikiran, perasaan, dan reaksinya terhadap situasi kepada pribadi A. Atau pribadi B menunjukkan penerimaan, dukungan dan kerja sama kepada pribadi A. sedangkan pribadi A menanggapinya dengan mengungkapkan pikiran, perasaan dan reaksi terhadap situasi kepada pribadi B. Untuk mengkomunikasikan penerimaan, dukungan dan kerja sama, dibutuhkan keterampilan untuk mengungkapkan kehangatan, pemahaman yang tepat, dan intense-intensi yang bersifat kooperatif.
4. Komunikasi adalah saling mendengarkan Bicaralah dari hati ke hati dengan orang- orang yang anda suluh mengenai masalah nyata yang mereka hadapi. Agar komunikasi kita menjadi lebih intim dan personal, maka kita perlu mengkomunikasikan kepada lawan bicara kita bahwa kita mendengarkan dan memahaminya. Berikut beberapa kesalahan pendengar dalam berkomunikasi: - Tidak menaruh perhatian pada pengirim pesan - Sudah merumuskan jawaban sebelum mendengarkan semua yang hendak dikatakan oleh pengirim - Cenderung mendengarkan detail-detail, seperti kata-kata, intonasi,dsb - Kecenderungan untuk menilai, menghakimi, membenarkan atau menyalahkan pernyataan yang disampaikan oleh pengirim. Cara menghindari kecenderungan diatas: belajar membiasakan diri memberikan tanggapan penuh pemahaman dalam mendengarkan. Hal ini agar mengkomunikasikan kesediaan penerima untuk memahami pengirim tanpa memberikan penilaian atas pernyataan-pernyataannya, serta menolongnya menangkap gagasan dan perasaan yang diungkapkan dari sudut pandang pengirim.
5. Komunikasi adalah kejujuran Jangan berjanji tentang suatu yang tidak dapat dipenuhi. Cobalah untuk mengatakan sesuatu apa adanya dan sesuai dengan fakta yang terjadi. 6. Komunikasi lebih dari sekedar kata-kata Kita juga berkomunikasi dengan tindakan non-verbal atau bahasa tubuh sehingga orang tidak jenuh dengan ceramah kita. Jadi, tampillah dengan bahasa tubuh semenarik mungkin agar pesan yang kita sampaikan dapat dengan mudah dicerna oleh masyarakat.
7. Komunikasi adalah umpan balik Setiap orang ingin tahu apa yang terjadi dengan ide dan usul mereka. Selalu informasikan hal itu kepada mereka sehingga tak ada seorang pun yang merasa bahwa keikutsertaan dan jerih payahnya sia-sia belaka.
Agar bisa menjalin komunikasi antarpribadi dengan masyarakat sebagaimana semestinya, seorang penyuluh dituntut untuk memperhatikan hal-hal berikut ini: Kemampuan empati Maksudnya adalah seorang penyuluh harus mengusahakan memandang persoalan dari kacamata warga masyarakat, dan bukan sekedar dari sudut pandang seorang penyuluh. Menciptakan situasi homophily dengan khalayak Dalam berkomunikasi dengan khalayak, si penyuluh dirasakan sama atau setara dengan khalayak yang dihadapinya. Bila sumber dan penerima mempunyai kesamaan dalam pengertian, sikap dan keyakinan dan bahasa, maka komunikasi antara mereka kemungkinan sekali akan efektif. Menegakkan keserasian dengan budaya masyarakat setempat. Jika masyarakat tidak merasakan keserasian antra budaya hidup mereka dengan apa yang ditawarkan penyuluh, maka sukar bagi masyarakat tersebut untuk dapat menerima program tersebut dan menjadikannya bagian kehidupan sehari-hari.
KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI
KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI Menurut Sigman dan Swanson (1984), metoda penyuluhan dan keterampilan berkomunikasi merupakan “educational tools” atau perkakas pendidikan bagi para personil penyuluhan. Kemampuan berkomunikasi bahkan merupakan factor yang menentukan sukses atau gagalnya seorang penyuluh.
Menurut Jhonson (1981), terdapat beberapa keterampilan dasar berkomunikasi yang harus diketahui oleh seorang penyuluh, yaitu: Kita harus mampu saling memahami. Meliputi sikap percaya, pembukaan diri, keinsafan diri, dan penerimaan diri. Agar dapat saling memahami, mula-mula kita harus saling percaya. Sesudah itu kita saling membuka diri, yaitu saling mengungkapkan tanggapan kita terhadap situasi yang sedang kita hadapi, termasuk kata-kata yang diucapkan atau perbuatan yang dilakukan oleh lawan komunikasi kita. Kita harus mampu mengkomunikasikan pikiran dan perasaan secara tepat dan jelas Kemampuan ini disertai kemampuan menunjukkan sikap hangat dan rasa senang serta kemampuan mendengarkan dengan cara yang akan menunjukkan bahwa kita memahami lawan komunikasi kita. Dengan begitu, kita memulai, mengembangkan, dan memelihara komunikasi dengan orang lain.
Kita harus saling mampu saling menerima dan memberi dukungan atau saling menolong Kita harus mampu menanggapi keluhan orang lain dengan cara-cara yang bersifat menolong agar orang tersebut mampu menemukan pemecahan yang konstruktif terhadap masalahnya. Kita harus mampu memecahkan konflik dan bentuk-bentuk masalah antarpribadi melalui cara-cara konstruktif. Artinya, dengan cara-cara yang semakin mendekatkan kita dengan lawan komunikasi kita dan menjadikan komunikasi kita semakin tumbuh dan berkembang.
STUDI KASUS
Anton adalah seorang petugas penyuluh pertanian yang akan ditugaskan pada Desa Cicangkung. Inovasi yang harus diberikannya adalah penggunaan Urea Tablet pada lahan sawah milik petani. Apa yang harus dilakukan oleh Anton agar ia dapat diterima masyarakat dan inovasi yang dibawanya dapat diadopsi oleh masyarakat?
Perhatikan faktor situasonal dan faktor personal Timbulkan atraksi interpersonal, yaitu kesukaan pada orang lain, sikap positif dan daya tarik seseorang. Bentuk persepsi interpersonal orang terhadap dirinya Perhatikan faktor situasonal dan faktor personal - Faktor personal : kesamaan karakteristik personal (similarity) - Faktor situasional: daya tarik fisik (Physical Attractivness), ganjaran (Reward), familiarity, kedekatan (Proximily) dan kemampuan (Competence). Sebaiknya lebih banyak melakukan pertemuan dengan masyarakat desa yang pada awalnya dengan satu individu,sprt pemuka pendapat (Opinion Leader) (http://www.ellytakmp.blogspot.com)
SEMOGA BERMANFAAT