ALGORITMA BRUTE FORCE Pertemuan 3.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STRUKTUR DATA (3) sorting array
Advertisements

STRUKTUR DATA sorting array
SORTING (PENGURUTAN) Sorting adalah proses mengatur sekumpulan objek menurut aturan atau susunan tertentu. Urutan objek tersebut dapat menaik (ascending.
PENGURUTAN (SORTING).
SORTING.
STRUKTUR DATA (3) sorting array
SORTING.
Algoritma & Struktur Data Sorting Evangs Mailoa.
STRUKTUR DATA (4) Sorting dan Searching Array
Desain dan Analisis Algoritma
Design and Analysis Algorithm
Algoritma Divide and Conquer
Algoritma Brute Force (lanjutan)
Algoritma Brute Force Oleh: Rinaldi Munir
Pengurutan (Sorting) Diperlukan untuk mempercepat pencaharian suatu target dalam suatu daftar (list). Jenis Pengurutan:  Ascending Pengurutan dilakukan.
Sorting (Pengurutan).
Pertemuan-2 Kriteria kebaikan suatu algoritme Correctness
Metode Pengurutan (Sorting)
Algoritma Divide and Conquer (Bagian 1) Wahyul Wahidah Maulida, ST., M.Eng.
12-CRS-0106 REVISED 8 FEB 2013 CSG523/ Desain dan Analisis Algoritma Divide and Conquer Intelligence, Computing, Multimedia (ICM)
Algoritma Brute Force Oleh: Muhammad Musta’in ( )
Sorting Algorithm Norma Amalia, ST, M.Eng.
Insertion Sort Dilakukan dengan cara membandingkan data ke-i (di mana i dimulai dari data ke-2 sampai dengan data terakhir) dengan data berikutnya.
Algoritma dan Pemrograman – Pertemuan 3 & 4 Sorting (Pengurutan)
Perbandingan Algoritma Brute Force dan Depth First Search (DFS) dalam Kasus Travelling Salesman Problem (TSP) Ervin Yohannes ( )
Algoritma Brute Force.
Algoritma Bruteforce Team Fasilkom.
CSG3F3/ Desain dan Analisis Algoritma
STRUKTUR DATA Chapt 07 : Sorting Oleh : Yuli Praptomo PHS, S.Kom.
Algoritma dan Struktur Data
MATERI PERKULIAHAN ANALISIS ALGORITMA
KUG1A3 Algoritma& Pemrograman
Algoritma Divide and Conquer
PENGURUTAN (SORTING) Pengurutan adalah proses mengatur sekumpulan objek menurut urutan atau susunan tertentu. Urutan objek tersebut dapat dilakukan secara.
PENGURUTAN (SORTING).
Algoritma Bruteforce (disarikan dari diktat Strategi Algoritma, Rinaldi Munir) Team Fasilkom.
Exhaustive Search.
SORTING (Lanjut).
Pengurutan pada Array Tim PHKI Modul Dasar Pemrograman
STRUKTUR DATA (3) sorting array
Metode pemecahan masalah
SORTING (PENGURUTAN) Sorting adalah proses mengatur sekumpulan objek menurut aturan atau susunan tertentu. Urutan objek tersebut dapat menaik (ascending.
STRUKTUR DATA sorting array
Imam Gunawan, M. Kom STMIK-AMIK Jayanusa Padang
Pengurutan Rekaman SUB Pengurutan Gelembung.
SORTING (PENGURUTAN) Sorting adalah proses mengatur sekumpulan objek menurut aturan atau susunan tertentu. Urutan objek tersebut dapat menaik (ascending.
Shorting (Pengurutan)
Apakah Algoritma & Struktur Data itu ?
Bubble sort.
Sorting.
Algoritma Brute Force.
STRUKTUR DATA (3) sorting array
Algoritma Divide and Conquer
Algoritma Divide and Conquer
SORTING (PENGURUTAN) Sorting adalah proses mengatur sekumpulan objek menurut aturan atau susunan tertentu. Urutan objek tersebut dapat menaik (ascending.
Algoritma Divide and Conquer
Pertemuan 4 Sorting (1) jual [Valdo] Lunatik Chubby Stylus.
IT234 Algoritma dan Struktur Data
Algoritma Divide and Conquer
Sorting Dasar Pemrograman
ALGORITMA PEMROGRAMAN
PEMROGRAMAN Belajar memrogram : belajar tentang metodologi pemecahan masalah, kemudian menuangkannya dalam suatu notasi yang mudah dipahami Belajar bahasa.
STRUKTUR DATA (3) sorting array
Algoritma Brute Force.
IT234 Algoritma dan Struktur Data
Desain dan Analisis Algoritma
IT234 Algoritma dan Struktur Data
SORTING Sorting adalah proses mengatur sekumpulan objek menurut aturan atau susunan tertentu. Urutan objek tersebut dapat menaik (ascending = dari data.
Defri Kurniawan SORTING Defri Kurniawan
SORTING.
Transcript presentasi:

ALGORITMA BRUTE FORCE Pertemuan 3

Definisi Brute force adalah sebuah pendekatan yang lempang untuk memecahkan suatu masalah, biasanya didasarkan pada pernyataan masalah (problem statement) dan definisi konsep yang dilibatkan. Algoritma brute force memecahkan masalah dengan sangat sederhana, langsung dan dengan cara yang jelas.

Karakteristik Algoritma Brute Force Algoritma brute force umumnya tidak “cerdas” dan tidak mangkus, karena ia membutuhkan jumlah langkah yang besar dalam penyelesaiannya. Kadang-kadang algoritma brute force disebut juga algoritma naiv Algoritma brute force seringkali merupakan pilihan yang kurang disukai karena ketidakmangkusannya itu, tetapi dengan mencari pola-pola yang mendasar, keteraturan, atau trik-trik khusus, biasanya akan membantu kita menemukan algoritma yang lebih cerdas dan lebih mangkus.

Untuk masalah yang ukurannya kecil, kesederhanaan brute force biasanya lebih diperhitungkan daripada ketidakmangkusannya. Algoritma brute force sering digunakan sebagai basis bila membandingkan beberapa alternatif algoritma yang mangkus. Algoritma brute force seringkali lebih mudah diimplementasikan daripada algoritma yang lebih canggih, dan karena kesederhanaannya, kadang-kadang algoritma brute force dapat lebih mangkus (ditinjau dari segi implementasi).

Konsep Bubble Sort / metode gelembung Metode/algoritma pengurutan dengan cara melakukan penukaran data dengan tepat disebelahnya secara terus menerus sampai bisa dipastikan dalam satu iterasi tertentu tidak ada lagi perubahan. Jika tidak ada perubahan berarti data sudah terurut.

Algoritma Bubble Sort

Algoritma Bubble Sort Membandingkan data ke-i dengan data ke-(i+1) (tepat bersebelahan). Jika tidak sesuai maka tukar (data ke-i = data ke-(i+1) dan data ke-(i+1) = data ke-i). Membandingkan data ke-(i+1) dengan data ke-(i+2). Selesai satu iterasi, adalah jika kita sudah selesai membandingkan antara (n-1) dgn n. Setelah selesai satu iterasi kita lanjutkan lagi iterasi berikutnya sesuai dengan aturan ke-1. mulai dari data ke-1 dgn data ke-2, dst. Proses akan berhenti jika tidak ada pertukaran dalam satu iterasi.

Contoh Misalkan data : 6, 4, 3, 2 dan ingin mengurutkan data ini (ascending) dengan menggunakan bubble sort. Berikut ini adalah proses yang terjadi: Iterasi ke-1: 4, 6, 3, 2 :: 4, 3, 6, 2 :: 4, 3, 2, 6 (ada 3 pertukaran) Iterasi ke-2: 3, 4, 2, 6 :: 3, 2, 4, 6 :: 3, 2, 4, 6 (ada 2 pertukaran) Iterasi ke-3: 2, 3, 4, 6 :: 2, 3, 4, 6 :: 2, 3, 4, 6 (ada 1 pertukaran) Iterasi ke-4: 2, 3, 4, 6 :: 2, 3, 4, 6 :: 2, 3, 4, 6 (ada 0 pertukaran) -> proses selesai

Analisis Algoritma Bubble Sort  

Kondisi Average-Case Jumlah pass ditentukan dari elemen mana yang mengalami penggeseran ke kiri paling banyak.    

Kekuatan dan Kelemahan Metode Brute Force Metode brute force dapat digunakan untuk memecahkan hampir sebagian besar masalah. Metode brute force sederhana dan mudah dimengerti. Metode brute force menghasilkan algoritma yang layak untuk beberapa masalah penting seperti pencarian, pengurutan, pencocokan string, perkalian matriks. Metode brute force menghasilkan algoritma baku (standard) untuk tugas-tugas komputasi seperti penjumlahan/perkalian n buah bilangan, menentukan elemen minimum atau maksimum di dalam tabel (list).

Kelemahan: Metode brute force jarang menghasilkan algoritma yang mangkus. Beberapa algoritma brute force lambat sehingga tidak dapat diterima. Tidak sekontruktif/sekreatif teknik pemecahan masalah lainnya.

TUGAS Insertion Sort