PANELIS
Untuk melakukan penilaian pada uji sensoris diperlukan orang/panelis yang harus bertindak sebagai instrumen/alat.
MACAM PANELIS Kelebihan : sensitivitas tinggi Panelis ahli (Expert) Kelebihan : sensitivitas tinggi ~ dapat menentukan mutu dengan cepat dan tepat Biasa digunakan pada industri khusus seperti : tembakau, teh, wine Kemampuan dapat menurun (kesehatan /kejiwaan) Biasanya tidak hanya satu orang
Digunakan untuk uji pembedaan 2. Panelis terlatih : hasil seleksi + latihan Digunakan untuk uji pembedaan 3. Panelis tidak terlatih Digunakan untuk mengetahui tingkat kesenangan /tingkat kemauan menggunakan suatu produk Panelis semi terlatih??
ANALIS SENSORIS – PANEL LEADER Tanggung jawab : menjamin pengujian dilaksanakan dengan benar dan dengan cara yang tepat Memperoleh pendidikan/pelatihan formal Pengalaman praktek akan memantapkan pengetahuannya
PANEL LEADER Menjamin : - Setiap panel memainkan kemampuan terbaiknya Tugas yang ditetapkan untuk panelis efektif dan lengkap Analis sensoris dapat juga berperan sebagai panel leader
Kualifikasi analis sensoris/panel leader : Mampu untuk mendapatkan respek Mampu memimpin tanpa menjadi diktator Mempunyai perhatian secara aktif terhadap kisaran produk dan sadar akan kunci persoalan teknis Memahami peran, relevansi dan pembatasannya
Kualifikasi……. lanjutan Mampu memutuskan/menyarankan prosedur sensoris yang benar Mampu mengorganisasi kerja, waktu dan sumber daya Mampu mengintegrasikan kerja sesuai dengan bagian yang lain dalam proyek
MEREKRUT PANELIS Panelis terlatih maupun tidak terlatih (khusus panel in-house) biasanya diambil dari personil suatu institusi dimana percobaan dilakukan Bisa juga dari peserta seminar, kontak personal atau penyebaran kuesioner
Informasi yang perlu diperhatikan dari calon panelis : 1. Ketertarikan Tertarik berkonsentrasi selama pengujian 2. Ketersediaan waktu kehadiran min 80% 3. Kesehatan Secara umum harus sehat Tidak alergi terhadap bahan yang diuji Infeksi minor pada hidung dan tenggorokan ~ mempengaruhi persepsi flavor Kehamilan
4. Sikap terhadap produk Harus mau menguji semua produk yang diuji 5 4. Sikap terhadap produk Harus mau menguji semua produk yang diuji 5. Kepribadian stabil Tak pasif atau terlalu dominan Tak mudah bingung dengan tugas yang diberikan Tetap obyektif meskipun ada gangguan emosional dalam kehidupannya
6. Faktor lain Pekerjaan Pendidikan Pengalaman sensoris Umur Suka merokok
ORIENTASI PANELIS Panelis yang berpotensi dikumpulkan sehingga panel leader berkesempatan untuk : - Menerangkan pentingnya uji sensoris - Menunjukkan fasilitas pengujian - Menerangkan prosedur pengujian dan bagaimana harus mengisi kuesioner ~ Semua panelis diharapkan menyelesaikan pengujian dengan cara yang sama
Panelis dihimbau tidak makan/minum/merokok paling tidak 30 menit sebelum pengujian Mendiskusikan produk yang akan diuji harus dihindari
SELEKSI PANELIS ~ untuk panelis terlatih WAWANCARA PENYARINGAN (SCREENING) LATIHAN (TRAINING) EVALUASI KEMAMPUAN
Diadakan berdasar : Ketepatan dan kemampuan mengadakan pengujian Tingkat kemampuan / kepekaan dalam mengindera Perhatian terhadap pekerjaan pengujian inderawi dan kesediannya meluangkan waktu secara periodik.
SKEMA Tahap I wawancara Mulai pengujian diterima Tidak (ditolak) ya ya penyaringan Diterima untuk latihan Latihan Evaluasi kemampuan Apakah panelis Memenuhi syarat Untuk Penyajian sesung guhnya Mulai pengujian ya tidak Kembali ke tahap I dengan calon baru Tahap III lanjutkan latihan Tahap I Tahap II Tahap III Tahap IV ya ya
Penyaringan awal untuk kemampuan umum dengan uji sederhana, a.l. : Uji rasa dasar Rasa dasar Senyawa Konsentrasi Manis Sukrosa 1%b/v (2,5g/250ml) Asin NaCl 0,2%b/v (0,5g/250ml) Asam Asam sitrat 0,04%b/v (0,1g/250ml) Pahit Kafein 0,05%b/v (0,05g/250ml)
Sampel disajikan berkode, calon panelis diminta mengisi apa rada dasarnya Bila tidak bisa menilai rasa dasar tak bisa digunakan untuk panelis rasa b. Uji rasa bau/aroma Disajikan seri botol gelap bertutup, masing-masing berisi sedikit odoran (cair diteteskan di gulungan kapas padat langsung diletakkan, ditutupi gulungan kapas atau kain)
Panelis diminta menghirup 3 kali dan mengidentifikasi setiap bau dengan menuliskan namanya atau deskripsi umum Panelis tiak bisa mengidentifikasi aroma, tidak baik untuk pengujian aroma c. Bila atribut warna diperhatikan, juga perlu dilakukan pengujian
Kemampuan melaksanakan prosedur pengujian Calon yang lolos panyaringan awal diberi kesempatan melakukan pengujian pada kondisi yang lebih realistis Disimulasi sesuai pengujian sesungguhnya, menggunakan produk yang mirip/identik, dan tugasnya relevan
Kriteria seleksi Calon panelis lolos seleksi bila : Uji duo-trio atau triangle : - 60% benar untuk kriteria mudah dideteksi - 40% benar untuk kriteria cakup sulit dideteksi Uji deskripsi manggunakan 60% deskripsi yang relevan dengan produk Uji rangking melakukan kesalahan hanya pada urutan yang berturutan
PELATIHAN PANELIS - meningkatkan kemampuan dan rasa percaya diri - Membangun pengetahuan tentang produk - Meningkatkan motivasi - Meningkatkan kesadaran apa yang sebenarnya diharapkan darinya - Menghasilkan data valid dan bebas dari kesukaan personal
Pelatihan Umum Bagaimana menggunakan indranya Organisasi dan format pengujian Proses pengujian Bentuk uji dan kuesioner
Pelatihan untuk tugas khusus 1. Uji pembedaan Harus tahu prosedur yang benar Bila untuk mengenalkan prosedur uji baru atau modifikasi prosedur (panelis tidak akrab) harus dilakukan pelatihan lebih dulu Perlu diadakan seri ulangan untuk melihat konsistensi panelis
Uji rangking lebih kompleks daripada uji pembedaan sederhana ~ panelis perlu tahu dan paham atribut sensoris yang diuji Uji skoring/rating harus paham dasar kalsifikasi 2. Uji deskriptif Panelis harus cukup terbiasa dengan kisaran karakteristik sensoris produk
8 tahapan pelatihan calon panelis uji deskriptif: i 8 tahapan pelatihan calon panelis uji deskriptif: i. Penggunaan skala intensitas ii. Pemunculan kata atau istilah iii. Diskusi kosa kata iv. Definisi dan persetujuan kosa kata v. Penggunaan kontrol skala dan kontrol nilai vi. Tata letak kuesioner vii. Pengulangan pengujian viii. Umpan balik 1-8 : profil konsenus/konvensional 1-2 : profil bebas
Pemantauan kemampuan panelis Kemampuan calon panelis dipantau selama pelatihan Pelatihan berikutnya fokus pada karakteristik sampel yang calon panelis kesulitan mengidentifikasi dan mengevaluasi Pemantauan dilakukan pada panel keseluruhan maupun panel individu Individu yang mempunyai error mean square kecil dapat digunakan dalam pengujian sesungguhnya
PANELIS UJI PENERIMAAN / KESUKAAN Hanya dilakukan oleh responden dengan benar-benar naif (tak dibuat-buat) Responden dipilih benar-benar berdasar demografi dan penggunaan produk Tidak diperlukan/diperbolehkan adanya pelatihan khusus Responden tetap harus paham instruksi dan prosedur uji
HAL – HAL YANG DAPAT MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PENGUJIAN MOTIVASI SENSITIVITAS PSYSIOLOGIS KESALAHAN PSIKOLOGIS
KESALAHAN PSIKOLOGIS : a. TENDENSI SENTRAL (CENTRAL TENDENCY) Menganggap semua sampel yang diuji hampir sama (cenderung memilih nilai tengah) b.CONTRAST EFFECT Sampel dinilai lebih tinggi / rendah c. EXPECTATION ERROR Informasi yang diterima oleh panelis sebelum pengujian d. STIMULUS ERROR Panelis dipengaruhi oleh sifat-sifat yang tidak relevan/
e. LOGICAL ERROR Penilaian dihubungkan dengan sifat lain yang secara logis selalu berkaitan dengan sifat yang dinilai f,. HALO EFFECT Sifat yang dinilai lebih dari 1 faktor shg panelis memberikan kesan yg umum g. SUGESTI
BERAPA PANELIS YANG DIGUNAKAN DALAM PENGUJIAN Uji Panelis 1. Pembedaan : Berpasangan 20 Duo-trio 20 Triangle 18 Rangking 5 Skoring 8 2. Deskriptif 8
3. Kesukaan Uji kesukaan 2 sampel 50 (Tak terlatih) Rangking 50 (Tak terlatih) Skoring/hedonik 70 (tak terlatih) Catatan : jumlah calon panelis yang digunakan pada tahap seleksi minimal 2 kali yang dibutuhkan