Modul 9 Unsur Feature Unsur sebuah feature terdiri dari beberapa hal. 1. Kreatifitas berbeda dengan penulisan berita, dalam penulisa feature seorang wartawan dapat ‘menciptakan’ sebuah cerita. Namun, tulisan harus tetap akurat. Karangan fiktif atau khayalan tidak diperkenankan. Dalam sebuah peristiwa seorang wartawa dapat menulis feature. Tapi sebelumnya ia harus mengumpulkan data yang diperlukan sebelum menulis.
2. Subyektif Dalam sebuah feature bisa saja tulisan dalam bentuk ‘aku’ sehingga wartawan bisa memasukkan pikiran dan emosinya sendiri. Meskipun banyak wartawan yang dididik dalam reportase obyektif, teknik ini bisa digunakan bila tidak ada pilihan lain dan hasilnya tetap obyektif dan enak dibaca. Misalnya pengalaman bepergian ke Eropa Timur . Bagaimana musim dingin di wilayah itu atau mengurus visa di negara orang dan sebagainya.
3. Informatif Feature bisa memberikan informasi kepada masyarakat tentang aspek kehidupan yang mungkin diabaikan dalam berita biasa atau straight news. Misalnya manfaat yang dirasakan siswa sekolah dengan adanya musium bersejarah.
4. Menghibur Kini, feature menjadi andalan surat kabar dalam bersaing dengan media elektronik. Feature bisa digunakan untuk mengulas peristiwa secara mendalam dan detail. Inilah yang tidak bisa dilakukan media elektronik yang memiliki keterbatasan jam siaran.
5. Awet Tulisan tentang feature bisa lebih awet hingga berbulan-bulan. Banyak tulisan feature yang disimpan sebagai arsip. Biasanya, feature baru diturunkan bila kekurangan berita baru. Kondisi ini biasanya terjadi pada surat kabar harian.
6. Mencari ide Ide diperoleh dengan mudah. Bukalah mata dan lihatlah disekitar anda. Karena anda akan menemukan banyak bahan tulisan yang tidak ada habisnya.
7. Memilih sudut berita (angle) yang tepat Setelah menemukan ide, tugas berikutnya adalah menentukan dari sudut mana yang paling efektif untuk melakukan penulisan. Pendekatan ini disebut story angle (segi cerita). Misal tugas membuat tulisan tentang pekan raya. Tidak mungkin menulis begitu banyak hal tentang pekan raya. Reporter harus memilih salah satu segi cerita atau sudut yang akan ditulisnya.
8. Buatlah outline Outline (rencana penulisan) berfungsi sebagai kerangka sebelum menulis. Outline menjaga agar tulisan tidak kacau urutan cerita, tumpang tindih atau terjadi pengulangan cerita. Tanpa outline, penulisan sering tergelincir dari kasus.
9. Penulisan feature tetap menggunakan jurnalistik dasar karena teknik itu sangat efektif untuk berkomunikasi. Penggunaan piramida terbalik sangat diperlukan guna memudahkan pembuatan. Informasi penting dimuat paling atas hingga bagian tengah tubuh tulisan. Sedangkan informasi kurang penting diletakkan di akhir tulisan agar memudahkan untuk dibuang bila tidak diperlukan.
10. Akurat Penulisan Feature harus akurat dan tidak boleh ada cerita khayalan atau fiktif. Demikian pula dalam penulisan nama, alamat, pekerjaan, lokasi kejadian, dan identitas lainnya yang diperlukan. Bila perlu gunakan buku pedoman seperti kamus untuk mencari kata atau istilah yang tepat. Penulis harus mampu berimajinasi merangkai kata-kata yang efektif menjadi sebuah cerita menarik.
11. Lead Penulisan feature yang baik terletak pada paragraf pertama, yakni lead. Fungsinya menangkap minat pembaca. Tanpa lead, sama dengan mengail ikan tanpa umpan. Lead berfungsi menarik pembaca untuk mengikuti jalan cerita dan membuat jalan cerita menjadi lancar.