*Operator - ARITMATIKA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERCABANGAN / SELEKSI.
Advertisements

CONDITION I (Tunggal – Ganda) IF - Then
TIPE data Tipe data yang dikenal dalam bahasa pascal antara lain :
DATA DAN OPERATOR. Tipe Data Ordinal : dapat ditentukan dengan pasti pendahulunya / pengikutnya Byte : integer (bulat) positip dari 0 sampai 255. shortint.
MATERI 9 FUNGSI REKURSIF.
VARIABEL DAN OPERATOR.
Computer Science, University of Brawijaya Putra Pandu Adikara, S.Kom Algoritma dan Struktur Data Seleksi Kondisi.
STRUKTUR DATA PERTEMUAN 5
Cakupan Graf (Lanjutan) Pertemuan 7.
Selamat datang Di Prosedur dan Fungsi. Sub Program “Adl Program kecil yg dpt di panggil berulang-ulang sesuai dg kebutuhan”  Manfaatnya: 1.Memudahkan.
Bab 2 – b PERINTAH 2 B Percabangan. PERCABANGAN Tidak setiap baris program akan dikerjakan Hanya yang memenuhi syarat (kondisi) Syarat terdiri dari operand-operand,
*Operator - ARITMATIKA
Logika & Algoritma -- Pertemuan II: Variabel dan Operator Logika & Algoritma --
Pengenalan PHP Operator Aritmatika:
ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA
Algoritma (Struktur, Tipe Data, Input/Output)
Notasi Algoritma.
OPERATOR LOGIKA.
Chapter 3 PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR
Algoritma Dan Pemrograman
MODUL KE-9 PEMILIHAN.
Konsep Teknologi Informasi a
Pertemuan 2 Muhamad Haikal, S.Kom., MT
STRUKTUR DASAR ALGORITMA
PRAKTIKUM ALGORITMA PEMROGRAMAN
Notasi Algoritma & Tipe Data
ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN Tipe Data
PERTEMUAN 2 Bambang Irawan.
STRUKTUR DATA PERTEMUAN 1
IF … THEN …, IF … THEN … ELSE … CASE … OF …
Dasar-Dasar Pemrograman
Tipe, Nama, dan Nilai Anifuddin azis.
Variabel dan Ekspresi Struktur Percabangan dan Struktur Perulangan
Dasar-Dasar Pemrograman
BAB 3 EKSPRESI BOOLEAN.
PERTEMUAN – V&VI PERCABANGAN IF CASE.
Algoritma Pemrograman
Operator Operator adalah perintah yang memanipulasi nilai atau variabel dan memberikan suatu hasil. Macam – macam operator yang terdapat pada PowerBuilder.
Algoritma & Pemrograman 1
Algoritma dan Pemrograman
ANALISIS LEKSIKAL (Scanner)
Menuliskan Algoritma Dengan Pseudocode
PERCABANGAN / SELEKSI.
ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN Tipe Data
Tipe Data, Nama dan Nilai
Struktur Dasar Algoritma dan Runtunan
Algoritma & Pemrograman 1
Metode Pengujian Perangkat Lunak (White Box)
Dasar-dasar Pemrograman
OPERATOR RELASI & LOGIKA
LOOPING / PERULANGAN FOR - DO WHILE - DO REPEAT - UNTIL
Pemrograman Choice Ramos Somya, S.Kom., M.Cs..
Dasar-Dasar Pemrograman
Metode Pengujian Perangkat Lunak (White Box)
DATA DAN OPERATOR.
Pemrograman Repetisi pada Pascal Ramos Somya, S.Kom., M.Cs.
Dasar-Dasar Pemrograman
Dasar-Dasar Pemrograman
for FOR (inisialisasi variabel; syarat; increase) {
Dasar Pemrograman PASCAL II
Nested if 164.
Chapter 3.2 : Tipe, Nama dan Nilai
Pemrograman Repetisi pada Pascal Ramos Somya, S.Kom., M.Cs.
STRUKTUR DASAR ALGORITMA
Dasar-Dasar Pemrograman
Algoritma 1 Temu 2.
Dasar-Dasar Pemrograman
SMK BINA INSAN Pemograman Dasar Operasi Aritmatika Dan Logika Yobi Saputra 22.
BAB 7 EKSPRESI BOOLEAN.
CONDITION I (Tunggal – Ganda) IF - Then. Seleksi kondisi adalah proses penentuan langkah berikutnya berdasarkan proses yang terjadi sebelumnya. Bila kondisi.
Transcript presentasi:

*Operator - ARITMATIKA PERTEMUAN – 6 & 7 OPERATOR & KONDISI *Operator - ARITMATIKA *Operator - LOGIKA KONDISI

OPERATOR : relasi pembanding Operator Aritmatik : * , / , DIV , MOD , + , - Operator Logika : AND, OR , NOT Operator Relasi (=), (:=) biasa dipakai utk perbandingan. Perbedaan antara operator (=) dan (:=) : = digunakan utk melakukan pembandingan := digunakan utk memberikan nilai pd suatu variabel

Operator Aritmatik Digunakan untuk mengubah nilai secara matematis Misal x=10*3 Maka nilai x = 30 X=x-10 Maka nilai x=20

Operator Logika Berlaku untuk bilangan Boolean Contoh: AND OR NOT Hasil pembanding dari Boolean : True & False ( benar / salah ) .

Contoh Bilangan Boolean A=10  hasil : False/salah (A=65,B=66,) 10>5  hasil : True 5<=4  hasil : False ‘Andi’=‘ANDI’  hasil : True A=a  hasil : False (a=97,b=98,…dst) 7*7=48+1  hasil : True

TABEL operator pada boolean hasil AND TRUE Jika kedua operand bernilai benar FALSE Jika salah satu bernilai salah OR Jika salah satu benar Jika keduanya salah NOT Salah / false Benar / true

TABEL KEBENARAN : A B A or B A and B Not A Not B False F T True

KONDISI : pernyataan pembanding Kondisi , biasa digunakan untuk melakukan perulangan . Kondisi menghasilkan nilai yg bersifat True / False Kondisi biasa diikuti dgn operator logika = , > , < , >= , <= Contoh : JIKA (kondisi) MAKA cetak(hasil) IF (A>10) then writeln(‘betul’); Contoh (lengkap) sbb :

1 2 If (kondisi1) then Begin pernyataan1; End Elseif (kondisi2) then pernyataan2: Else pernyataan3; End; If (kondisi1) then pernyataan1 Elseif (kondisi2) then pernyataan2 Else pernyataan3; If (kondisi1) then pernyataan1 Elseif (kondisi2) then pernyataan2 Else pernyataan3; If (kondisi1) then Begin pernyataan1; End Elseif (kondisi2) then pernyataan2: Elseif (kondisi3) then pernyataan3; End; Catt: Kalau pernyataannya hanya 1 pernyataan, maka bisa tanpa menggunakan begin ... end

Contoh-1: Konversi Nilai Buat Algol , Flowchart dan program untuk pernyataan berikut ini : Masukkan Nilai : 0 – 40  Nilai=‘E’ 41 – 59  Nilai=‘D’ 60 – 70  Nilai=‘C’ 71 – 80  Nilai=‘B’ 81 – 100  Nilai=‘A’

Jwb-Latihan1 : ALGOL 1. Masukkan (Nilai) 2. Baca(Nilai) 3. Jika (nilai<0) dan (nilai<=40),cetak(E) 4. Jika tidak ,apakah (nilai<=59),cetak(D) 5. Jika tidak ,apakah (nilai<=70),cetak(C) 6. Jika tidak ,apakah (nilai<=80),cetak(B) 7. Jika tidak ,apakah (nilai<=100),cetak(A) 8. Selesai

Dlm bentuk pemrogram pascal : Uses wincrt; Var N : integer; Begin if (N<0) and (N<=40) then write(‘D’) elseif (N<=70) then write(‘C’) elseif (N<=80) then write(‘B’) elseif (N<=100) then write(‘A’); End.

Contoh-2 : bilangan A B C OUTPUT A > B > C Bilangan Berbeda Buat Algol , flowchart , program untuk pernyataan di bawah ini : A B C OUTPUT A > B > C Bilangan Berbeda A = B = C Bilangan Sama A < B < C Bilangan Urut Selain ini Bilangan Langka

ALGOL : 1.Masukkan (A,B,C) 2.Baca (A,B,C) 3.Jika (A>B) dan (B>C) maka cetak(bil.berbeda) 3.Jika tdk,apakah (A=B) dan (B=C)maka cetak(bil.sama) 4.Jika tdk,apakah (A<B) dan (B<C)maka cetak(bil.urut) 5. Jika tidak , cetak (bil.langka) 6. Selesai

Contoh-3 : Bilangan 1..10, jika < 5 maka disebut kecil, kalau tidak besar If (kondisi) then Begin pernyataan1; End Else pernyataan2; End; If (x<5) then Begin writeln(‘bilangan kecil); End Else writeln(‘bilangan besar’); End;

Sampai jumpa