PERAN SEKTOR KEHUTANAN TERHADAP PEMANASAN GLOBAL Kelompok 6 Ari Syahputra RANAYUS Khairul Soleh Khamilatun Khusna Maharani Tirthasari Nurmalinda Pratiwi Yuni Ulfa Rahmi PERAN SEKTOR KEHUTANAN TERHADAP PEMANASAN GLOBAL
Efek Rumah Kaca Efek rumah kaca, yang pertama kali diusulkan oleh Joseph Fourier pada 1824, merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda langit (terutama planet atau satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfernya Energi yang masuk ke Bumi: 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer, 25% diserap awan,45% diserap permukaan bumi, 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi
Peran Kehutan dalam Pemanasan Global Hutan adalah komponen penting dalam masalah karbon dan daur hidrologis dunia. Sekitar 18-20% dari emisi anthropogenic GRK dunia berasal dari “perubahan tata guna lahan dan sector kehutanan” khususnya di negara berkembang seperti Indonesia (IPCC, 2007). Hutan telah berjasa dalam keseimbangan iklim, mengurangi polusi, mereduksi, menyerap CO2 dan mengurangi pemanasan global.
Lanjutan… Di Indonesia sendiri, penggunaan tanah dan alih fungsi tanah mengakibatkan pelepasan 2-3 milyar ton CO2 setiap tahun. Bila dalam periodesasi awal Indonesia dikenal sebagai Zamrud Khatulistiwa, maka pada tahun 2008 gelar tersebut sudah berganti sebagai Negara peghancur hutan tercepat versi Guiness book of record 2008.
Lanjutan… Studi lembaga penelitian kehutanan International Centre for International Forestry Research (CIFOR) menyatakan, dari konversi lahan gambut saja (jumlah lahan gambut di Indonesia mencapai 22,5 juta hektar dan hampir separuhnya sudah rusak), Indonesia melepas 1.100 juta ton karbon dioksida (CO2) ke udara pertahun.
Perubahan Iklim dan Kehutanan Perubahan iklim yang sedang berlangsung saat ini telah banyak dikaji oleh berbagai pihak karena dampak yang ditimbulkan nyata dirasakan. Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Bumi di Rio de Janeiro pada tahun 1992 terdapat 154 negara yang sepakat untuk mengadopsi Konvensi Kerangka Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perubahan Iklim (United Nations Frameworks Convention on Climate Change, UNFCCC).
Lanjutan… Sejak tahun 1995 negara- negara para pihak yang terdiri dari Annex I (negara industri yang berkomitmen untuk mengembalikan emisi GRK ke tingkatan tahun 1990 pada tahun 2000), Annex II (negara yang mempunyai kewajiban untuk menyediakan sumberdaya finansial dan memfasilitasi transfer teknologi untuk negara berkembang) dan non Annex I (negara berkembang yang telah menyetujui UUNFCCC dan tidak termasuk dalam Annex I)
Kebijakan Indonesia Terhadap Perubahan Iklim Dunia Panel Antar Pemerintah untuk Perubahan Iklim (Intergovernmental Panel on Climate Change, IPCC) dalam salah satu laporannya menyebutkan bahwa deforestasi berkontribusi sebanyak 17% terhadap total emisi GRK global dibandingkan dengan sumber emisi lainnya.
Total emisi seluruh sektor serta besar emisi pada masing- masing sektor tersaji dalam tabel 1
Dampak Pemanasan Global Iklim Mulai Tidak Stabil Peningkatan permukaan laut Suhu global cenderung meningkat Gangguan ekologis Dampak sosial dan politik
Ancaman Global warming Terhadap sektor Pertanian Indonesia Fenomenapanen padi kosong Musim yang tidak menentu (Anomali Iklim) Kalender tanam berubah Penurunan Produksi Pertanian Indonesia.
Upaya Mengatasi Pemanasan Global Konferensi Climate Change (UNFCCC) Mitigasi Adaptasi