TEKNIK INFERENSI Teknik inferensi adalah proses yang digunakan dalam sistem pakar untuk menghasilkan suatu informasi baru yang diperoleh dari informasi yang telah diketahui sebelumnya. Proses inferensi dilakukan dalam suatu modul yang disebut inference engine yang berisi program program tentang bagaimana mengendalikan proses reasoning Proses reasoning adalah proses bekerja dengan pengetahuan, fakta, dan strategi pemecah masalah untuk mengambil suatu kesimpulan. Metode reasoning terbagi : Deductive reasoning Untuk mendeduksi informasi baru dari hubungan logika pada informasi yang telah diketahui. Contoh 1 : Implikasi : saya akan basah kuyup jika berdiri di tengah-tengah hujan deras Aksioma : saya berdiri di tengah-tengah hujan deras Konklusi : saya akan basah kuyup IF A is True AND IF A IMPLIES B is True, Then B is True Contoh 2 : Implikasi : saya akan terlambat jika ban motor saya bocor Aksioma : ban motor saya bocor Konklusi : saya akan terlambat Contoh 3 : Implikasi : saya akan tidak lulus kuliah jika saya gagal mengikuti ujian sidang Aksioma : saya gagal mengikuti ujian sidang Konklusi : saya akan tidak lulus kuliah
2. Inductive Reasoning Untuk mengambil kesimpulan umum dari sejumlah fakta khusus tertentu. Dibutuhkan minimal 2 buah premis, lebih banyak premis lebih bagus. Contoh 1 : Premis : Monyet di Kebun Binatang Ragunan makan pisang Premis : Monyet di Kebun Binatang Bogor makan pisang Konklusi : Semua monyet makan pisang Contoh 2 : Premis : Ayam bertelur Premis : Itik bertelur Premis : Bebek bertelur Konklusi : Semua unggas bertelur Contoh 3 : Premis : Paus hidup di air Premis : Maskoki hidup di air Premis : Piranha hidup di air Konklusi : semua ikan hidup di air
Penalaran deduktif adalah jika untuk memperoleh inferemsi tertentu dengan menggunakan premis umum (kebenaran umum dianggap benar). Logika argumen adalah kumpulan dari pernyataan-pernyataan yang telah dinyatakan untuk dibenarkan sebagai dasar dari rantai penalaran (Chain of reasoning), salah satu jenisnya adalah sylogisme. Contoh sylogisme 1 : Premis Mayor : Siapapun yang dapat membuat program adalah pintar Premis Minor : Arief dapat membuat program Konklusi : Oleh karenanya Arief adalah pintar Premis-premis disebut juga antecedent dan konklusi/kesimpulan disebut consequent Karakteristik yang penting dari penalaran deduktif adalah kebenaran konklusi harus mengikuti kebenaran premis-premisnya Contoh sylogisme 2 : Premis Mayor : Semua makhluk hidup perlu makan untuk mempertahankan hidup Premis Minor : Anton adalah makhluk hidup Konklusi : Oleh karenanya Anton perlu makan untuk mempertahankan hidup Contoh sylogisme 3 : Premis Mayor : Semua manusia akan mati Premis Minor : Yuni adalah manusia Konklusi : Oleh karenanya Yuni akan mati Contoh sylogisme 4 : Premis Mayor : Semua manusia menghirup oksigen untuk bernafas Premis Minor : Ani adalah manusia Konklusi : Oleh karenanya Ani menghirup oksigen untuk bernafas