METODE PENELITIAN SOSIAL KMK-106 (3 SKS) Dosen : Ade Suryani M.Soc.Sc.
METODE PENELITIAN SOSIAL Tujuan : Mahasiswa dapat memahami dan menerapkan langkah-langkah dalam melakukan penelitian sosial. Penilaian: Kehadiran : 10 % Tugas : 20 % UTS : 30 % UAS : 40 %
BAHAN BACAAN (LITERATUR) Birowo, Antonius. 2004. Metode Penelitian Komunikasi; teori dan aplikasi. Yogyakarta, Gitanyali. Bungin, Burhan. 2007. Penelitian kualitatif: Komunikasi, ekonomi, kebijakan publik dan ilmu sosial lainnya. Jakarta, Kencana. Irawan, Prasetya. 2007. Penelitian Kualitatif & Kuantitatif untuk ilmu-ilmu sosial. Depok, DIA-FISIP UI. Pawito. 2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta, LkiS.
Filsafat penelitian 2 cara manusia mendapatkan pengetahuan pemberitahuan Pengalaman Pengetahuan berkembang karena rasa ingin tahu yang dimiliki oleh manusia
ILMU DAN PENGETAHUAN Ilmu = pengetahuan yang telah memenuhi syarat- syarat ilmiah. Pengetahuan adalah informasi tentang suatu obyek yang belum tentu kebenarannya. Syarat-syarat ilmiah: Empiris (bisa dibuktikan) Rasional (dicerna dengan logika) Sistematis (Susunan) Determinisme (Kausalitas) Parsimoni (kesederhanaan)
4 CARA UMUM UNTUK “TAHU” menurut CHARLES PIERCE Method of Tenacity: Keteguhan, keuletan Method of Authority: Percaya pada apa yang telah ditentukan oleh Yang Maha Kuasa Method of Intuition: percaya pada intuisi, setuju pada alasan-alasan yang masuk akal, pengalaman tidak terlalu penting Method of science: menggunakan objektivitas, menguji kebenaran sendiri
PENELITIAN (RESEARCH) RESEARCH RE- SEARCH Penelitian (Hillway) adalah suatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut. 2 JENIS PENELITIAN (RESEARCH) : BASIC RESEARCH APPLIED RESEARCH TUJUAN MELAKUKAN PENELITIAN: TO PREDICT (memprediksi) TO EXPLAIN (menjelaskan) TO CONTROL (mengontrol)
Paradigma Paradigma adalah cara memandang realitas, sehingga perlu dimengerti dalam lingkup kegunaan. Sebagai konstruksi manusia, paradigma tidak dipahami dalam lingkup benar atau salah. Paradigma penelitian sosial yang juga dianut dalam penelitian komunikasi terpilah dalam dua bagian besar: positivisme dan non positivisme. Penelitian komunikasi kuantitatif (objectivist) dan kualitatif (subjectivist) dicirikan oleh perbedaan paradigma.
POSITIVISM INTERPETATIVE CRITICAL mengandalkan fakta-fakta empiris untuk bisa meramalkan (empirisme, rasionalisme, idealisme) INTERPETATIVE Mengandalkan penafsiran agar bisa memahami CRITICAL Menganalisis fenomena secara kritis untuk bisa memberdayakan