Komunikasi Antar Pribadi & Kelompok Oleh : Reza Praditya Yudha, M.I.Kom
A. Pendahuluan Definisi Ciri-ciri (Hardjana, 2007): - Definisi berdasarkan komponen - Definisi berdasarkan hubungan diadik - Definisi berdasarkan pengembangan Definisi de Vito (1997) : - Berdasarkan tahap pengembangan : Kontak – terlibat – akrab – rusak –putus - Berdasarkan kedalaman & keluasan Bentuk pesan verbal dan non verbal. Mencakup perilaku tertentu. Berproses pengembangan. Terdiri dari feedback, interaksi, dan koherensi. Berjalan menurut peraturan tertentu. Kegiatan aktif. Saling mengubah.
B. Daya Tarik Antarpribadi (De Vito, 1997): Daya tarik (fisik dan kepribadian) Kedekatan (proksimitas) Pengukuhan Kesamaan Komplemen
C. Pengembangan dan Perusakan Hubungan Alasan pengembangan hubungan Mengurangi kesepian Mendapatkan rangsangan (stimulasi) Mendapatkan pengetahuan diri Memaksimalkan kesenangan, meminimalkan penderitaan Memrakarsai hubungan Meneliti kualitas Melihat lampu hijau Membuka perjumpaan Topik yang memadukan Citra menyenangkan Recanakan pertemuan berikutnya.
Perusakan hubungan Melemahnya ikatan yang mempertalikan orang bersama. Perusakan passing away dan sudden death Manfaat memberikan waktu untuk memperoleh kembali kemandirian dan kebebasan Sebab perusakan hubungan Alasan untuk membina hubungan telah meluntur. Hubungan pihak ketiga. Perubahan sifat hubungan. Harapan yang tak terkatakan. Seks. Pekerjaan. Masalah keuangan. Ketidaksetaraan.
Komunikasi dalam hubungan yang sedang memburuk: Menarik diri secara non verbal atau isyarat non verbal. Mengurangi pengungkapan diri Mengelabui Memberikan evaluasi negative Mengubah perilaku yang diharapkan Kurang saling bertukar pujian.
D. Memperbaiki Komunikasi Antarpribadi Kualitas umum untuk menilai efektivitas hubungan antarpribadi: Keterbukaan (Openness): - Komunikator terbuka, bereaksi jujur terhadap stimulus, dan bertanggungjawab atas ungkapan perasaan atau pikiran Empati - diungkapkan secara verbal, nonverbal, suportif (deskriptif, spontan, provisionalisme), positif, setara, tindakan pragmatis (percaya diri & kebersatuan)
E. Manajemen Konflik Definisi : proses alamiah yang melekat pada semua hubungan dan dapat diatasi dengan pengelolaan konstruksi lewat komunikasi (Hocker dan Wilmot, 1991, dalam Tubbs & Moss, 2005) Phillips (1988, dalam Tubbs & Moss, 2005) mengidentifikasi tahap konflik : Tingkat I: Perbedaan untuk menyelesaikan konflik. Ada pertukaran-bebas informasi yang jujur. Tingkat II: Perselisihan untuk menjadi rugi sesedikit mungkin. Pertukaran informasi kini dijaga. Tingkat III: Pernyataan untuk menang. Kedua pihak bertukar informasi untuk membuktikan sesuatu. Tingkat IV: Pertarungan Terbatas untuk mengurangi kekuatan lawan sehingga lawan tersebut bukan suatu gangguan lagi. Tingkat V: Perang Sebenarnya untuk melenyapkan pihak lain dengan risiko apapun. Kemenangan merupakan hal terpenting.
Manajemen Konflik yang Tidak Produktif Manajemen konflik yang produktif Penghindaran, non-negosiasi, dan redefinisi Pemaksaan Minimasi Menyalahkan Peredam “Karung goni” Manipulasi Penolakan pribadi Berkelahi secara sportif Bertengkar secara aktif Bertanggung jawab atas pikiran dan perasaan Anda Langsung dan spesifik Gunakan humor untuk meredakan ketegangan (Bach dan Wyden, 1968, dalam De Vito, 1997):