Ahmad Yusuf Rambe Cindy Febriani Halimatusadiaah Jesi Herda Valentina Nadailla Mahsyuri Putra Kurniawan Putri Nursyahfitri Kelompok 1
Teori Produksi
Teori produksi adalah studi tentang produksi atau proses ekonomi untuk mengubah factor produksi (Input) menjadi hasil produksi (Output). Produksi menggunakan sumber daya untuk menciptakan barang atau jasa yang sesuai untuk digunakan. Dalam teori produksi, produksi adalah suatu kegiatan untuk menambah nilai guna pada suatu barang. Produksi di ukur sebagai “tingkat hasil produksi (output) per periode waktu”
Bentuk-Bentuk Organisasi Perusahaan 1. Perusahaan perorangan (Proprietorship) Perusahaan perorangan (Proprietorship) adalah organisasi perusahaan yang terbanyak jumlahnya dalam setiap perekonomian. Usaha ini dilakukan secara kecil-kecilan, yaitu modalnya tidak begitu besar dan begitu pula dengan hasil produksi dan penjualannya. Perusahaan perorangan adalah perusahaan yang di miliki secara perorangan (single owner-a proprietor) yang memiliki tanggung jawab tidak terbatas (unlimited liability). Tanggung jawab tidak terbatas maksudnya adalah semua harta yang di miliki adalah bagian yang tak terpisahkan dari resiko usaha yang di jalankan. Kelebihan dari tipe perusahaan ini adalah mudah untuk di bentuk dan sederhana dalam pengambilan keputusan serta relatif sangat terjamin kerahasiaannya. Sedangkan kekurangannya adalah relatif sulit untuk mendapatkan modal. Contoh : penjual sate, restoran, took kelontong dan penjual makanan dan minuman.
Bentuk-Bentuk Organisasi Perusahaan 2. Perusahaan Perkongsian atau Firma Orang-orang yang tergabung dalam perusahaan ini beberapa diantaranya memiliki tanggung jawab tidak terbatas (unlimited liability). Bagi semua orang yang tergabung dalam perusahaan persekutuan ini sepakat untuk menanggung secara bersama-sama semua kewajiban yang terjadi(joint unlimited liability). Modal perusahaan dikumpulkan dari anggota-anggota perkongsian itu. Beberapa keuntungan perusahaan ini adalah mudah untuk di dirikan, pengambilan keputusan cepat dan pengelola dapat mengambil uang tunai”kapan saja”. Sedangkan kelemahannya adalah relatif sukar untuk mendapatkan tambahan modal dari pihak ketiga atau pihak independen (misalnya Bank).
Bentuk-Bentuk Organisasi Perusahaan 3. Perseroan Terbatas Dari segi jumlah produksi dan hasil penjualan yang dilakukankannya, organisasi perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas adalah bentuk perusahaan yang paling “penting. Di Negara-negara maju sebagian besar hasil produksi nasional diciptakan oleh perusahaan seperti ini. Perseroan adalah perusahaan yang di miliki oleh seorang atau lebih yang menjadi pemilik saham/sero perusahaan tersebut. Keuntungan tipe perusahaan ini adalah adanya tanggung jawab terbatas, skala usaha relatif besar sehingga biaya modal memungkinkan untuk di tekan serendah mungkin. Kelemahannya adalah stuktur manajemen yang kompleks menyebabkan pengambilan keputusan relatif lambat dan mahal.
Bentuk-Bentuk Organisasi Perusahaan 4. Bentuk Lain Organisasi Perusahaan Tiga jenis organisasi perusahaan diatas adalah organisasi perusahaan yang meliputi sebagian besar perusahaan yang ada diberbagai perekonomian. Disamping itu terdapat juga organisasi perusahaan yang bentuknya sedikit berbeda dari ketiga jenis yang diuraikan diatas, yaitu : perusahaan Negara dan usaha koperasi. Perusahaan milik Negara, Perusahaan ini lebih dikenal sebagai BUMN(Badan Usaha Milik Negara). Pada umumnya perusahaan Negara dikelola seperti perusahaan perseroan terbatas. Perbedaannya terletak pada pemilikan perusahaan tersebut, yaitu saham-saham dari perusahaan Negara adalah dimiliki oleh pemerintah. Dengan demikian pengurus perusahaan juga diangkat dan diberhentikan oleh pemerintah. Perusahaan pemerintah biasanya menjalankan kegiatan menyediakan jasa-jasa yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat . Perusahaan koperasi adalah perusahaan yang didirikan bukan untuk mencari keuntungan tetapi untuk melindungi kepentingan para anggotanya. Perusahaan koperasi dapat dibedakan menjadi tiga jenis : koperasi konsumsi, koperasi produksi,dan koperasi kredit. Bentuk-Bentuk Organisasi Perusahaan Bentuk lain perusahaan dibagi dua : 1. Perusahaan milik negara 2. Perusahaan Koperasi
Tujuan Perusahaan Dalam teori ekonomi, berbagai jenis perusahaan dipandang sebagai unit badan usaha yang mempunyai tujuan yang sama yaitu “mencapai keuntungan yang maksimum”. Untuk tujuan itu, ia menjalankan usaha yang bersamaan yaitu mengatur penggunaan factor produksi dengan cara seefisien mungkin sehingga “ usaha memaksimumkan keuntungan dapat dicapai dengan cara yang dari sudut ekonomi dipandang dengan cara yang paling efisien”. Keuntungan diperoleh apabila hasil penjualan melebihi dari biaya produksi, dan kerugian akan dialami apabila hasil penjualan kurang dari biaya produksi. Keuntungan maksimum dicapai apabila perbedaan diantara hasil penjualan dan biaya produksi mencapai tingkat yang paling besar.
Fungsi Produksi Q = f ( K, L, R , T ) Fungsi produksi menjelaskan hubungan antara faktor-faktor produksi dengan hasil produksi. Faktor produksi dikenal dengan istilah input ,sedangkan hasil produksi disebut sebagai output. Fungsi produksi selalu dinyatakan dalam bentuk rumus ,yaitu sebagai berikut : Keterangan : K = jumlah stok modal L = jumlah tenaga kerja R = adalah kekayaan alam T = tingkat teknologi yang digunakan Q = jumlah produksi yang dihasilkan oleh berbagai jenis faktor-faktor produksi Fungsi Produksi Q = f ( K, L, R , T )
Faktor Teori Produksi Dalam teori ini input atau sumber daya yang di gunakan dalam proses produksi disebut faktor-faktor produksi sebagai berikut : a. Manusia (Tenaga Kerja) b. Modal c. Sumber Daya Alam (Tanah) d. Skill (Teknologi)
Teori Produksi Dengan Satu Faktor Berubah Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan diantara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut. Dalam analisis tersebut bahwa faktor-faktor produksi lainnya adalah tetap jumlahnya, yaitu modal dan tanah jumlahnya di anggap tidak mengalami perubahan. Satu- satunya faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya adalah tenaga kerja
Di dalam teori produksi dengan satu faktor berubah ada hukum yang berlaku yaitu, Hukum hasil lebih yang semakin berkurang Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa : “Apabila faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif. Sifat pertambahan produksi seperti ini menyebabkan pertambahan produksi total semakin lambat dan akhirnya ia mencapai tingkat yang maksimum dan kemudian menurun”. Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa tenaga kerja yang digunakan dapat dibedakan dalam 3 tahap : Tahap pertama : produksi total mengalami pertambahan yang semakin cepat. Tahap kedua : produksi total pertambahannya. Tahap ketiga : produksi total semakin lama semakin berkurang.
Hubungan jumlah tenaga kerja dan jumlah produksi TABEL 1.1 Hubungan jumlah tenaga kerja dan jumlah produksi Tanah (Hektar) TenagaKerja (orang) TP (unit) MP AP Tahap 1 2 3 150 400 810 250 410 200 270 Pertama 4 5 6 7 8 1080 1290 1440 1505 1520 210 65 15 258 240 215 180 Kedua 9 10 1300 -80 -140 160 130 Ketiga Dalam gambaran itu ditunjukkan bahwa produksi total yang ditunjukkan dalam kolom (3) mengalami pertambahan yang semakin cepat apabila tenaga kerja ditambah dari 1 menjadi 2, dan 2 menjadi 3. Maka dalam keadaan ini kegiatan memproduksi mencapai tahap pertama yang setiap tambahan tenaga kerja menghasilkan tambahan produksi yang lebih besar dari yang dicapai pekerja sebelumnya. Dalam analisis ekonomi keadaan itu dinamakan produksi marjinal pekerja yang semakin bertambah. Data dalam kolom (4) yaitu data produksi marjinal. Pada tahap pertama,apabila tenaga kerja di tambah dari 3 menjadi 4, kemudian 4 menjadi 5, kemudian 5 menjadi 6, dan seterusnya, produksi total tetap bertambah, tetapi jumlah pertambahannya semakin lama semakin sedikit. Tahap kedua, yaitu keadaan dimana produksi marjinal semakin berkurang. Pada Tahap ketiga, pertambahan tenaga kerja tidak akan menambah produksi total, yaitu produksi total berkurang. pada waktu tenaga kerja bertambah dari 7 menjadi 8, produksi total masih mengalami peningkatan, yaitu sebanyak 15 unit. Akan tetapi apabila satu lagi tenaga kerja ditambah dari 8 menjadi 9 pekerja, produksi total menurun. produksi total berkurang lebih lanjut apabila tenaga kerja menjadi 10.
Produksi Total, Produksi Rata-Rata Dan Produksi Marjinal Produksi marjinal yaitu tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu tenaga kerja yang digunakan. Apabila ΔL adalah pertambahan tenaga kerja ΔTP adalah pertambahan produksi total, maka produksi marjinal (MP) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut : Produksi rata-rata yaitu produksi yang secara rata-rata. Apabila produksi total adalah TP, jumlah tenaga kerja adalah L, maka produksi rata-rata (AP) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut : Produksi Total yaitu jumlah produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja tertentu. Keadaan dalam tahap ketiga ini menunjukkan bahwa tenaga kerja yang digunakan adalah jauh melebihi daripada yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan produksi tersebut secara efisien. MP = ΔTP ΔL AP = TP L
Teori produksi dengan dua faktor berubah Analisis yang baru saja dibuat menggambarkan bagaimana tingkat produksi akan mengalami perubahan apabila dimisalkan satu factor produksi, yaitu tenaga kerja, terus-menerus ditambah tetapi factor-faktor produksi lainnya dianggap tetap jumlahnya, yaitu tidak dapat diubah lagi. Dalam analisis yang berikut dimisalkan terdapat dua jenis factor produksi yang dapat diubah jumlahnya. Kita misalkan yang dapat diubah adalah tenaga kerja dan modal. Misalkan pula bahwa kedua factor produksi yang dapat berubah ini dapat dipertukar-tukarkan penggunaannya; yaitu tenaga kerja dapat menggantikan modal atau sebaliknya. Apabila dimisalkan pula harga tenaga kerja dan pembayaran per unit kepada factor modal diketahui, analisis tentang bagaimana perusahaan akan meminimumkan biaya dalam usahanya untuk mencapai suatu tingkat produksi tertentu dapat ditunjukkan.
Teori produksi dengan dua faktor berubah Kurva produksi sama (ISOQUANT) Yang dimaksud dengan isoquant adalah kurva yang merupakan tempat kedudukan titik-titik yang menunjukan kombinasi dua factor produksi guna menghasilkan tingkat produksi yang sama. Kurva isoquant memiliki cirri-ciri sama dengan kurva indefferensi dalam teori prilaku konsumen. Kurva isoquant menunjukkan kombinasi dua faktor produksi yang menghasilkan jumlah produk yang sama. Garis biaya sama (ISOCOST) Isocost adalah kurva yang menunjukan kedudukan dari titik-titik yang menunjukan kombinasi factor produksi yang dibeli oleh produsen dengan sejumlah anggaran tertentu. Kombiniasi pengunaan Ciri-ciri kurva isocost sama dengan budget line atau kurva garis anggaran dalam teori prilaku konsumen.