Program Higiene Industri dan Sistem Manajemen Higiene Industri . Program Higiene Industri dan Sistem Manajemen Higiene Industri
Pelaksanaan program higiene industri/program lingkungan kerja dan Keselamatan kerja di industri terdiri dari 5 (lima ) komponen dasar: (1) Pengenalan bahaya beresiko (Hazard regenition ) (2) Idenfikasi bahaya (Hazard identification) (3) Evaluasi bahaya (Hazard evaluation ) (4) Pengendalian bahaya (Hazard control) dan (5) Pendidikan dan pelatihan karjawan
1. PENGENALAN HAZARD Bahaya : adalah segala sesuatu sumber baik dalam bentuk substansi/kondisi tertentu yang mempunyai potensi untuk menyebabkan kerugian (Loss)
Komponen HAZARD 1. Karakteristik internal bahaya Ex : gas, debu, cair, padat, dsb 2. Bentuk bahan dan peralatan 3. Hubungan antara pemajanan dan efek 4. Pola dan cara bahaya dari proses ke individu 5. Kondisi dan frekuensi pemakaian alat dan bahan 6. Aspek pengetahuan, sikap dan perilaku kerja
Faktor-faktor di lingkungan kerja : KONSEP BAHAYA Faktor-faktor di lingkungan kerja : Manusia Peralatan dan perlengkapan di tempat kerja Material Lingkungan Dapat menjadi sumber terjadinya kecelakaankerja dan penyakit akibat kerja (PAK) yang bersifat bahaya atau resiko
2. IDENFIKASI BAHAYA (HAZARD IDENTIFICATION) 1. Bahaya fisik Ex : Suhu ekstrim, kebisingan, dsb 2. Bahaya mekanik Ex : Mesin-mesin pemotong, bahaya getaran, dsb 3. Bahaya kimia Ex : Pemakaian antiseptic, pestisida, pelarut organic, dsb 4. Bahaya biologis Ex : Bakteri, virus, serangga, tikus, ular, yang menyebabkan terjadinya Penyakit Akibat Kerja (PAK)
3. EVALUASI BAHAYA Ada dua macam evaluasi bahaya , yaitu evaluasi pemaparan (exposed) udara lingkungan kerja dan, evaluasi pemaparan biologi. Sedangkan tujuan evaluasi bahaya, yaitu pemaparan terhadap bahan- bahan berbahaya di tempat kerja atau dilingkungan kerja adalah ingin mengetahui apakah tingkat pemaparan yang sedang berjalan masih dibawah dari nilai batas pemaparan yang diperbolehkan oleh perundang- undangan.
4. PENGENDALIAN BAHAYA Hierarki pengendalian bahaya : 1. Pengendalian Teknik 2. Pengendalian Administratif 3. Pengendalian dengan Alat Pelindung Diri (APD) Semua tipe pengendalian dpt digunakan scr bersamaan,tetapi prioritas hrs diberikan kepada pengendalian teknik sebelum pengendalian lain diaplikasikan/dicoba.
Ad.1. Pengendalian Teknik Adl : Pengendalian yg terbaik krn menghilangkan bahaya yg ada / menghilangkan kemungkinan bahaya tsb mengenai pekerja Sasaran pengendalian teknik adalah bahaya yg ada scr langsung Efektifitasnya tdk tergantung pd perilaku pekerja.
Yang termasuk metoda pengendalian teknik : . Yang termasuk metoda pengendalian teknik : Mendisain kembali proses produksi, spt : mengganti motor berbahan bakar bensin dg motor listrik Mekanisasi proses produksi, spt : menggunakan ban berjalan Menggunakan produk yg lebih aman, spt : menggunakan bhn kimia yg tdk beracun, tdk mudah terbakar Mengisolasi proses atau mengisolasi pekerja dr proses, spt : memasang penutup pd alat yg mengeluarkan bunyi yg keras, membangun ruang pengendali
Ad.2. Pengendalian Administratif Pengendalian administratif tdk menghilangkan bahaya scr langsung tetapi digunakan utk membatasi waktu kontak antara pekerja dg bahaya Efektifitasnya tergantung pd perilaku manusia
Ad.3. Pengendalian dg Alat Pelindung Diri (APD) Merupakan sistem pengendalian yg paling lemah Digunakan sbg cara yg terakhir utk melindungi pekerja jika pengendalian teknik dan administratif tdk mungkin dilakukan atau dlm keadaan darurat APD tdk menghilangkan ataupun mengurangi bahaya yg ada, tetapi hanya mengurangi jumlah kontak dg bahaya dg menempatkan penghalang Efektifitasnya tergantung perilaku pekerja
Penilaian Resiko Bahaya: Penilaian resiko dimulai dari perkiraaan : (1 )Potensiko resiko bahaya, (2)Jenis bahaya dan besarnya resiko, (3)Jumlah dan karakteristik tingkat pemaparan, dan (4)Dampak terhadap lingkungan,
5. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KARYAWAN Diadakannya pnddkn spt: Pelatihan Seminar Workshop
TERIMA KASIH