KURIKULUM.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
Advertisements

Workshop Wakasek Kurikulum
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
1. RESPONSI I I. Orang yang baik adalah orang yang : II. Guru yang ideal adalah guru yang : III. Peserta didik yang baik adalah : IV. Jika saya memiliki.
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
KARAKTER “MARITIM” MAHASISWA UNIVERSITAS HASANUDDIN
PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang
Bagi para guru sebaiknya lebih ditekankan pada pembahasan slide hal: 5,6,7,8,9,
MANAJEMEN KESISWAAN.
Pendidikan Karakter di SMP oleh Eko Widodo
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
Sumber daya usaha kerajinan limbah tekstil
Pelatihan Pendampingan Kurikulum 2013
Click to edit Master title style
Sikap dan Perilaku Wirausaha
Pelatihan Pendampingan Kurikulum 2013
Desiminasi implementasi KURIKULUM 2013
PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
ANALISIS DOKUMEN: SKL, KI, KD, SILABUS, DAN PEDOMAN MATA PELAJARAN
SKL, KI, KD, dan Indikator Pencapaian Kompetensi
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
KURIKULUM 2013 DAN PROFESIONALISASI BIMBINGAN DAN KONSELING
DI PERGURUAN TINGGI DALAM KONTEKS
MERANCANG PEMBELAJARAN IPA DI SD PERTEMUAN 13
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK
1.3a Pendekatan saintifik. 1.3a Pendekatan saintifik.
PENGUATAN PROSES PEMBELAJARAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
SEMINAR DAN LOKAKARYA NASIONAL “BELA NEGARA” “GRAND DESIGN KURIKULUM BELA NEGARA DAN RANCANGAN IMPLEMENTASINYA” TEGUH SOEDARTO Surabaya, 1 Oktober 2016.
TAKSONOMI TUJUAN PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2012
Apa yang harus dilakukan?
STRUKTUR KURIKULUM 2013 Pendekatan Saintifik.
2.1.A ANALISIS DOKUMEN: SKL, KI-KD, SILABUS, DAN TEMATIK TERPADU
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)
Pendidikan karakter Apakah karakter? Apakah pendidikan karakter?
PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER (PPK)
Konsep kewirausahaan BY : SUTEGO.
Nilai-Nilai Karakter Anak di Indonesia
KURIKULUM 2013 Team Pengembang Kurikulum SMA61.
Pengintegrasian Berbagai Nilai dan Materi ke dalam Mata Pelajaran
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
18 NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DALAM PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA
PENERAPAN TEKNIK, MODEL, DAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA BERBAGAI JENIS TEKS Oleh: Khaerunnisa, M.Pd. Jakarta, 26 November 2015.
PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
PENGEMBANGAN Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Proses produksi kerajinan tekstil berdasarkan standar isi dan standar kerja BY : SUTEGO.
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang
SMA Negeri 1 Ngaprah Bandung, 8 September 2017
Administrasi Pembelajaran
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
Pendekatan Terpadu dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
PEMBELAJARAN BAHASA BERBASIS GENRE
ANALISIS KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
PROSES PEMBELAJARAN Implementasi Kurikulum
PENGUATAN PEMAHAMAN KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
2.1.A ANALISIS DOKUMEN: SKL, KI-KD, SILABUS MATA PELAJARAN MATEMATIKA
Magister Manajemen PendidikanPascasarjana
ANALISIS DOKUMEN: SKL, KI, KD, SILABUS, DAN INSPIRASI PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar.
KOMPETENSI INTI (KI) KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang
Administrasi Pembelajaran 1 IHT SMA Negeri 1 Ngamparah Bandung, 8 September 2017 Bersama: Agus Hermawan.
HOTS Pengembangan INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
3 HAL PENTING DALAM IMPLEMENTASI K-13
Sosialisasi KTSP ANALISIS KETERKAITAN SKL, KI dan KD.
Transcript presentasi:

KURIKULUM

Pengertian Kurikulum UU No. 20/2003 Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. kurikulum Tujuan Kompetensi Isi dan Bahan Materi Cara Proses Pengaturan Penilaian

Tiga hal yang akan dicapai Kurikulum Karakter kompetensi Literasi

Tiga hal yang akan dicapai Kurikulum KARAKTER Bagaimana menghadapi lingkungan yang terus berubah? Bagaimana mengatasi tantangan yang kompleks? Bagaimana menerapkan keterampilan inti untuk kegiatan sehari-hari? KOMPETENSI LITERASI

Agenda Kurikulum 1 2 3 Kualitas Karakter Kompetensi Literasi Kurikulum Bagaimana menghadapi lingkungan yang terus berubah. Kompetensi Bagaimana mengatasi tantangan yang kompleks. Literasi Bagaimana menerapkan keterampilan inti untuk kegiatan sehari-hari. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Iman & taqwa Cinta tanah air Rasa ingin tahu Inisiatif Gigih Kemampuan beradaptasi Kepemimpinan Kesadaran sosial dan budaya Berpikir kritis/memecahkan masalah Kreativitas Komunikasi Kolaborasi Baca tulis Berhitung Literasi sains Literasi informasi teknologi dan komunikasi Literasi keuangan Literasi budaya dan kewarganegaraan Agenda Kurikulum Pembelajaran Perbukuan Penilaian Monitor & feedback K13 Kurikulum kontekstual – KTSP Kurikulum vokasi Kurikulum inklusif futuristik Pembelajaran abad 21 Pembelajaran dinamis saintifik Wholistic learning Buku pendamping kurikulum Buku teks Buku pengayaan Buku bacaan Penilain Kelas & Sekolah INAP Ujian Nasional Survei Internasional

Kemampuan Belajar dan Berinovasi Kerangka Kurikulum (Curr Framework) Kompetensi Abad 21: Kemampuan Belajar dan Berinovasi Literasi Digital Kecakapan Hidup Berpikir Kritis dan Penyelesaian Masalah Kreativitas dan Inovasi Komunikasi Kolaborasi Literasi Informasi Literasi Media Literasi Teknologi Fleksibilitas dan Adaptabilitas Inisiatif dan Mandiri Interaksi Lintas Sosial-Budaya Produktivitas dan Akuntabilitas Kepemimpinan dan Tanggung Jawab NKRI Keberagaman SDG HAM Kualitas Hidup Lingkungan Karakter Demokrasi PA-BP PPKn Bahasa Matematika IPA IPS Seni Budaya & Keterampilan PJOK Numerasi Literasi Kemampuan Berpikir Kritis Kolaborasi Kreatifitas Komunikasi Konteks Kompetensi Mata Pelajaran Karakter Ketaqwaan/religius, cinta tanah air, toleran, menghormati keberagaman, jujur, adil, empati, penyayang, rasa hormat, kesederhanaan, pengampun, rendah hati, integritas, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggungjawab, kerja keras, sederhana, berani, peduli dll.

Konsep Kurikulum Berdiversifikasi Landasan : Pancasila, Konstitusi Negara, UU SPN Tujuan : Penumbuhan karakter bangsa Kontekstualisasi Pendidikan sesuai kebutuhan siswa, kepentingan bangsa dan negara Nasional Negara berperadaban, maritim, agraris, niaga/jasa Daerah Budaya lokal/kearifan lokal, keragaman alam Sekolah Keunggulan dan konteks masing-masing sekolah Tema: budaya, maritim, agraris, niaga/jasa Geosociocultural: basis potensi lokal konteks nasional dan global dlm spirit Bhineka Tunggal Ika Peragaman Bangun/Struktur Kurikulum ‘prasmanan’: guru dan siswa dapat menikmati menu sesuai selera, tapi tak lupa menu pokok: kompetensi utama

PERAGAMAN KURIKULUM Pengayaan Kurikulum: STRATEGI Membaur dalam Kurikulum (Blanded Curr): Tema Pembelajaran Kontekstuan Silabus, RPP, Kegiatan, Bahan Pengayaan Kurikulum: Dalam mapel yang ada (supplement Curr): (Tambahan KD) Mata Pelajaran Tersendiri (Compliment Curr) Kurikulum bergerak secara dinamis mengikuti perubahan zaman, karena harus senantiasa relevan dalam menjawab kebutuhan manusia (pendidikan) yang berkembang dari masa ke masa

1. KARAKTER

Karakter Moral Kinerja

KONFIGURASI NILAI (SOSIAL-KULTURAL-PSIKOLOGIS) beriman dan bertakwa, jujur, amanah, adil, bertanggung jawab, berempati, berani mengambil resiko, pantang menyerah, rela berkorban, dan berjiwa patriotik cerdas, kritis, kreatif, inovatif, ingin tahu, berpikir terbuka, produktif, berorientasi Ipteks, dan reflektif OLAH PIKIR OLAH HATI ramah, saling menghargai, toleran, peduli, suka menolong, gotong royong, nasionalis, kosmopolit , mengutamakan kepentingan umum, bangga menggunakan bahasa dan produk Indonesia, dinamis, kerja keras, dan beretos kerja OLAH RAGA OLAH RASA/ KARSA bersih dan sehat, disiplin, sportif, tangguh, andal, berdaya tahan, bersahabat, kooperatif, determinatif, kompetitif, ceria, dan gigih

NILAI-NILAI NILAI DESKRIPSI 1. Religius 2. Jujur 3. Toleransi Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain 2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan 3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya 4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan

Lanjutan… NILAI DESKRIPSI 5. Kerja Keras 6. Kreatif 7. Mandiri Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai habatan belajar dan tugas serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya 6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari apa yang telah dimiliki 7. Mandiri Sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas 8. Demokratis cara berfikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain 9. Rasa Ingin Tahu sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar

Lanjutan… NILAI DESKRIPSI 10. Semangat Kebangsaan 11. Cinta Tanah Air cara berpikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya 11. Cinta Tanah Air Cara berfikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya 12. Menghargai Prestasi Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain 13. Bersahabat/ KomunikAtif Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain

Lanjutan… NILAI DESKRIPSI 14. Cinta Damai 15. Gemar Membaca 16. Peduli Sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya 15. Gemar Membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya 16. Peduli Lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi 17. Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan 18. Tanggung Jawab Sikap dan perilaku seseorang dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan YME

Bersahabat/Komunikatif PROSES: PENGEMBANGAN NILAI-NILAI KARAKTER Variasi Metode Pembelajaran: Metode pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) Metode pembelajaran berbasis proyek (project based learning) Metode pembelajaran melalui penemuan/ pencarian/penelitian (inquiry/discovery learning) Dsb Religius Jujur Toleransi Disiplin Kerja Keras Kreatif Mandiri Demokratis Rasa Ingin Tahu Semangat Kebangsaan Cinta Tanah Air Menghargai Prestasi Bersahabat/Komunikatif Cinta Damai Gemar Membaca Peduli Lingkungan Peduli Sosial Tanggung Jawab (dan lain-lain) Nilai-nilai Karakter Nilai Utama Religius Nasionalis Mandiri Gotong Royong Integritas Olah Hati Olah Pikir Olah Karsa Olah Raga (Etika) (Kinestetika) (Literasi) (Estetika) Filosofi Pendidikan Karakter Ki Hajar Dewantara Kristalisasi Nilai-Nilai

2. LITERASI

Literasi Literasi Informasi Literasi Teknologi Literasi Media

Apa itu teks? Teks bukan diartikan sebagai hanya tulisan berbentuk artikel. Teks merupakan perwujudan kegiatan sosial, yang memiliki tujuan sosial.

Genre Genre merupakan pengelompokan (bentuk pola pikir) dari suatu peristiwa komunikasi. Setiap peristiwa komunikasi memiliki tujuan komunikatif yang berbeda-beda dalam wujud komunikasinya. Wujud komunikasi ditentukan oleh masyarakat yang menghasilkan genre tersebut (Swales, 2003).

Ruang Lingkup Genre (Teks) TIPE TEKS Lokasi Sosial Menggam-barkan (Describing) Laporan (Report): melaporkan informasi Buku rujukan, dokumenter, buku panduan, laporan eksperimental (penelitian), presentasi kelompok Deskripsi: menggambarkan peristiwa, hal, sastra Pengamatan diri, objek, lingkungan, perasaan, dll. Menjelaskan (Explaining) Eksplanasi: menjelaskan sesuatu Paparan, pidato/ceramah, tulisan ilmiah (popular)

Memerintah (Instructing) Ruang Lingkup Genre (Teks) GENRE TIPE TEKS Lokasi Sosial Memerintah (Instructing) Instruksi/ Prosedur: menunjukkan bgm sesuatu dilakukan Buku panduan/ manual (penerapan), instruksi pengobatan, aturan olahraga, rencana pembelajaran (RPP), instruksi, resep, pengarahan/pengaturan Berargumen (Arguing) Eksposisi: memberi pendapat atau sudut pandang (MEYAKINKAN/Mempengaruhi): iklan, kuliah, ceramah/pidato, editorial, surat pembaca, artikel Koran/majalah Diskusi (MENGEVALUASI suatu persoalan dengan sudut pandang tertentu, 2 atau lebih) Respon/reviu Menanggapi teks sastra, kritik sastra, resensi

Mencerita-kan (Narrating) Ruang Lingkup Genre (Teks) GENRE TIPE TEKS Lokasi Sosial Mencerita-kan (Narrating) Rekon (Recount): menceritakan peristiwa secara berurutan Jurnal, buku harian, artikel Koran, berita, rekon sejarah, surat, log, garis waktu (time line) Narasi: menceritakan kisah atau nasehat Prosa (Fiksi ilmiah, fantasi, fabel, cerita rakyat, mitos, dll.), dan drama. Puisi Puisi, puisi rakyat (pantun, syair, gurindam)

Jenis teks Ada 7 jenis teks sebagai tujuan sosial, yaitu: 1. laporan (report), 2. rekon (recount), 3. eksplanasi (explanation), 4. eksposisi (exposition: discussion, response or review), 5. deskripsi (description), 6. prosedur (procedure), dan 7. narasi (narrative)

LITERASI

The 4Cs framework for CLIL (Coyle, 2005)

PENGALAMAN BELAJAR META-KOGNITIF PROSEDUR KONSEP FAKTA MELA-PORKAN MENCE-RITAKAN KEMBALI MENDES-KRIPSIKAN MENJE-LASKAN (EKSPLANASI) MENYU-SUN EKSPOSISI MEMBUAT PROSEDUR MENCERITAKAN

3. KOMPETENSI

3a. Kompetensi Sikap

TINGKATAN SIKAP DESKRIPSI Menerima nilai Kesediaan menerima suatu nilai dan memberikan perhatian terhadap nilai tersebut Menanggapi nilai Kesediaan menjawab suatu nilai dan ada rasa puas dalam membicarakan nilai tersebut Menghargai nilai Menganggap nilai tersebut baik; menyukai nilai tersebut; dan komitmen terhadap nilai tersebut Menghayati nilai Memasukkan nilai tersebut sebagai bagian dari sistem nilai dirinya Mengamalkan nilai Mengembangkan nilai tersebut sebagai ciri dirinya dalam berpikir, berkata, berkomunikasi, dan bertindak (karakter) (sumber: Olahan Krathwohl dkk., 1964)

Sikap Perilaku Menerima nilai memilih, mendengar, mengikuti, memberi, menganut, mematuhi, meminati Menanggapi nilai menjawab, membantu, mengajukan, mengompromikan, menyenangi, menyambut, mendudkung, menyetujui, menampilkan, melaporkan, memilih, mengatakan, memilah, menolak Menghargai nilai mengasumsikan, meyakini, melengkapi, meyakinkan, memperjelas, memprakarsai, mengimani, mengundang, menggabungkan, mengusulkan, menekankan, menyumbang Menghayati nilai menganut, mengubah, menata, mengklasifikasikan, mengombinasikan, mempertahankan, membangun, membentuk pendapat, memadukan, mengelola, menegosiasi, merembuk Mengamalkan nilai mengubah perilaku, berakhlak mulia, mempengaruhi, mengaktualisasi, melayani, membuktikan,memberi solusi

Tingkat Perkembangan Keyakinan (Stages of Faith) Fowler (1981) Universalizing Berjiwa tercerahkan   Conjuctive Kesadaran akan saling keterhubungan Individual-Reflective Sadar tahu-diri secara individual. Synthetic Conventional Rasa keterikatan mengikuti aturan Mythic-Literal Kesungguhan seadanya. Intuitive-Projective Peniruan-seadanya/apa-adanya. Undifferentiated Faith Kepercayaan seadanya.

Lawrence Kohlberg: 1975 Melihat bagaimana kelebihan dan kelemahan manusia dipengaruhi oleh komunikasi/pergaulan Mengenali kesepakatan yang akan meningkatkan kesejahteraan kedua belah pihak Mampu melihat sistem normatif yang abstrak   Mengenal orientasi baik atau buruk Melihat bahwa orang lain memiliki tujuan dan pilihan, yang mungkin sesuai atau tidak sesuai dengan aturan. Tidak mengenal norma lain, hanya norma dirinya yang dikenal.

3b. Kompetensi Pengetahuan

Kreativitas dan inovasi Kecakapan Abad 21 KECAKAPAN ABAD 21 Berpikir kritis Kreativitas dan inovasi komunikasi Kolaborasi

Kompetensi yang Tidak Dibatasi Pemenggalan Taksonomi Proses Berpikir Kerangka Penyusunan KD Lama Kerangka Penyusunan KD Revisi Dimensi Proses Berpikir Menerapkan Mengevaluasi Mengingat Menganalisis Memahami Mencipta SMA/SMK Mencipta Keluasan & Kedalaman Mengevaluasi Dimensi Proses Berpikir SMA/SMK Menganalisis SMP Menerapkan SMP SD Faktual Memahami Konseptual SD Prosedural Metakognitif Mengingat Faktual Konseptual Prosedural Metakognitif Dimensi Pengetahuan Dimensi Pengetahuan

Knowledge Dimension Knowledge Remember Comprehension Understand FIGURE A.1 Summary of the Structural Changes from the Original Framework to The Revision Knowledge Dimension Separate Dimension Noun Aspect Knowledge Remember Verb Aspect Comprehension Understand Application Apply Cognitive Process Analysis Analyse Synthesis Evaluate Evaluation Create

TINGKATAN TAKSONOMI BERPIKIR (ANDERSON, 2001)

THE COGNITIVE PROCESS DESCRIPTION CREATE Put element together to form a coherent whole, reorganise into a new pattern or structure EVALUATE Make judgment based on criteria and standard ANALYSE Break materials into constituent parts and determine how parts relate to one another to an overall structures of purposes APPLAY Carry out or use procedure in a given situation UNDERSTAND Construct meaning from ibstructional messages, including oral, written and grafic communication REMEMBER Retrieve relevant knowledge from long term memory

FACTUAL CONCEPTUAL PROCEDURE META-COGNITIVE The basic elements students must know to be acquanted with a dicipline or solve problems in it The interrelation-ship among the basic elements within a larger structure that enable them to function together How to do something, methods of inquiry, and criteria for using skills, algorithms, techniques and methods Knowledge of cognition in general as well as awarness and knowledge of one;s own cognition

META-COGNITIVE PROCEDURE CONCEPTUAL FACTUAL REMEMBER UNDER-STAND APPLY IDENTIFY PREDICT USE DECONSTRUCT REFLECT CREATE PROCEDURE RECALL CLARIFY CARRY OUT INTEGRATE JUDGE DESIGN CONCEPTUAL RECOGNISE CLASSIFY PROVIDE DIFFERENTI-ATE DETERMINE ASSAMBLE FACTUAL LIST SUMMARIZE RESPOND SELECT CHECK GENERATE REMEMBER UNDER-STAND APPLY ANALYZE EVALUATE

3c. Kompetensi Keterampilan

Dave Imitasi Meniru, mengikuti, mereplikasi, mengulangi [Peniruannya blm sempurna] Manipulasi Membuat kembali, membangun, melaksanakan, mengimplementasikan Presisi Mendemonstrasikan, melengkapi, mempertunjukkan, menyempurnakan, mengkalibrasi, mengontrol Artikulasi Mengonstruksikan, memecahkan, mengombinasikan, mengkoordinasikan, mengadaptasi, mengembangkan, memformulasi Naturalisasi Merancang, menspesifikasi, mengelola

Simpson Uraian Dave Persepsi   Kesiapan Meniru Menunjukan perhatian untuk melakukan suatu gerakan Menunjukan kesiapan mental dan fisik untuk melakukan suatu gerakan Meniru gerakan secara terbimbing Imitasi Mengulangi kegiatan yang telah didemonstrasikan atau dijelaskan, meliputi tahap coba-coba hingga mencapai respon yang tepat

Membiasa kan gerakan (mecha- nism) Melakukan gerakan mekanistik Manipulasi melakukan suatu pekerjaan dengan sedikit percaya dan kemampuan melalui perintah dan berlatih Mahir (complex or overt response) Melakukan gerakan kompleks dan termodifik asi Presisi melakukan suatu tugas atau aktivitas dengan keahlian dan kualitas yang tinggi dengan unjuk kerja yang cepat, halus, dan akurat serta efisien tanpa bantuan atau instruksi

Menjadi gerakan alami (adaptation) Menjadi gerakan alami yang diciptakan sendiri atas dasar gerakan yang sudah dikuasai sebelumnya Artikulasi Keterampilan berkembang dengan baik sehingga seseorang dapat mengubah pola gerakan sesuai dengan persyaratan khusus untuk dapat digunakan mengatasi situasi problem yang tidak sesuai SOP Menjadi tindakan orisinal (origination) Menjadi gerakan baru yang orisinal dan sukar ditiru oleh orang lain dan menjadi ciri khasnya Naturali- sasi melakukan unjuk kerja level tinggi secara alamiah, tanpa perlu berpikir lama dengan mengkreasi langkah kerja baru

SIKAP, PENGETAHUAN, DAN KETERAMPILAN Bloom Direvisi Anderson Krathwohl Bloom Direvisi Anderson Dyers Dave Sympson Menerima Mengingat Mengamati Imitasi Persepsi,Kesiapan, Meniru merespon Memahami Menanya Manipulasi Membiasakan Menghargai Menerapkan Mencoba Presisi Mahir Menghayati Menganalisis Menalar Artikulasi Alami Mengamalkan Mengevaluasi Menyaji Naturalisasi Orsinil Mencipta

PEMBELAJARAN

BERBASIS AKTIVITAS Guru menciptakan pembelajaran sehingga siswa: Mengalami: Berdialog dengan: Melakukan Orang lain = Interaksi Mengamati Diri sendiri = Refleksi (L. Dee Fink, 1999)

Scaffolding Learning in Context Teacher regulated Joint Practice Student Regulated Joint Practice/ teacher together with students Teacher led/ modelled Independent student led I do, you help/ You do, I help You do, I watch I do, you watch Adapted from: Strategic Reading: Guiding Students to Lifelong Literacy by Jeffrey Wilhelm, Tanya Baker, and Julie Dube. Copyright © 2001

Model Lain: Discovery/Inquiry Learning Karakteristik pembelajaran: peserta didik secara aktif menemukan ide dan mendapatkan makna Komponen Stimulasi dan Identifikasi Masalah Mengumpulkan Informasi Pegolahan Informasi Verifikasi Hasil Generalisasi

Model Lain: Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Karakteristik: peserta didik secara aktif memecahkan masalah kontekstual Komponen Identifikasi dan Merumuskan Masalah Menyusun Rancangan Penyelesaian Masalah Mengumpulkan Informasi Mengolah Informasi Menyelesaikan Masalah

Model Lain: Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) Karakteristik: peserta didik secara aktif menyelesaikan suatu project, penyelesaian memerlukan waktu penyelesaian relatif lama Komponen Identifikasi dan Merumuskan Project Menyusun Rancangan Penyelesaian Project Mengumpulkan Informasi Pengolahan Informasi Menyusun Laporan

Model Lain: Cooperatif Learning Karakteristik: kerjasama tim dalam melaksanakan pembelajaran   Komponen Menyampai-kan Tujuan Menyajikan Informasi Membentuk Kelompok Bekerja Dalam Kelompok Presentasi Hasil Kerja Kelompok Menerima Umpan Balik

MODEL PEMELAJARAN BAHASA INDONESIA (Model ini dikonstruksi oleh Agus Trianto dan M. Hamka dalam Pengembangan Inspirasi Pembelajaran Bahasa Indonesia, Puskurbuk, tahun 2016)

KERANGKA LOGIS KURIKULUM Manusia Indonesia kini dan masa datang Silabus SKL Inspirasi Pembelajar-an dan Penilain SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK Buku KI-KD How to measure How to Assess Learning Outcomes Proses Pembelajararan dan Penilain A S K Assessment of Learning Assessment as learning Assessmen for learning

PENGEMBANGAN KI, KD, DAN KONTEKS PENGALAMAN BELAJAR (PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN) SISWA: BERKARAKTER, KOMPETEN, DAN LITERAT LOTS HOTS PENGEMBANGAN KI, KD, DAN KONTEKS

Pembelajaran bertujuan mengembangkan bakat, minat, dan potensi peserta didik agar berkarakter, kompeten, dan literat. Untuk mencapai hasil tersebut diperlukan pengalaman belajar yang bervariasi mulai dari yang sederhana sampai pengalaman belajar yang kompleks. Dalam kegiatan tersebut guru harus melaksanakan pembelajaran dan penilaian yang relevan Pembelajaran dalam setiap mata pelajaran terkait dengan kompetensi universal dan konteks yang harus memacu peserta didik untuk memiliki ketrampilan berpikir dari yang sederhana (LOTS) menuju berpikir tingkat tinggi (HOTS). Kegiatan pembelajaran tersebut tidak dapat sekaligus dilaksanakan, tetapi sedikit demi sedikit melalui perkembangan: dari LOTS menujuHOTS, sehingga pada akhirnya HOTS menjadi karakter peserta didik. Melalui pembelajaran tersebut pada akhirnya dapat mengahasilkan lulusan yang berkarakter, kompeten, dan literat untuk siap menghadapi tantangan Abad 21.