MANAJEMEN KEUANGAN DAERAH Prinsip-prinsip Pokok Dalam Pengeluaran Negara, Pengaruh Pengeluaran Negara dan Prinsip- prinsip yang membatasi pengeluaran negara Dosen Pengampuh Alfansyah Fathur, SE., M.Si
Pengeluaran Negara Pengeluaran negara dapat juga diartikan sebagai penggunaan uang dan sumberdaya suatu negara untuk membiayai suatau kegiatan negara atau pemerintah dalam rangka mewujudkan fungsinya dalam melakukan kesejahteraan. Aspek Keuangan Negara Aspek Penerimaan Aspek Pengeluaran, termasuk salah satu aspek dari penggunaan sumberdaya ekonomi secara langsung yang dimiliki dan atau dikuasai oleh pemerintah dan secara tidak langsung dimiliki oleh masyarakat dalam arti seluas-luasnya.
Prinsip Pokok Dalam Pengeluaran Negara Adam Smith mengemukakan prinsip pokok dalam pengeluaran Negara menjadi Tujuh, yaitu : 1.Asas moralita. 2.Asas nasionalita. 3.Asas kerakyatan atau demokrasi. 4.Asas fungsionalita atau asas teologis. 5.Asas rasionalita. 6.Asas perkembangan. 7.Asas keseimbangan dan keadilan.
Pengaruh Pengeluaraan Negara Pengeluaraan Negara terhadap Perekonomian Cara untuk menggolongkan pos-pos penerimaan dan pengeluaran yang masing-masing menghasilkan tolok ukur yang berbeda mengenai Pengaruh pengeluaraannya. Ada empat tolok ukur Pengaruh pengeluraan, yaitu : - saldo anggaran keseluruhan - konsep nilai bersih, - defisit domestik dan - defisit moneter
Saldo Anggaran Keseluruhan Konsep ini ingin mengukur besarnya pinjaman bersih pemerintah dan didefinisikan sebagai : G – T = B = Bn + Bb + Bf Jika Pemerintah tidak mengeluarkan obligasi kepada masyarakat, maka saldo anggaran keseluruhan menjadi : G – T – B = Bb + Bf APBN dicatat demikian rupa sehingga menjadi anggaran berimbang : G – T – B = 0
Catatan : G= Seluruh pembelian barang dan jasa (didalam maupun luar negeri), pembayaran transer dan pemberian pinjaman bersih. T = Seluruh penerimaan, termasuk penerimaan pajak dan bukan pajak B = Pinjaman total pemerintah Bn= Pinjaman pemerintah dari masyarakat di luar sektor perbankan Bb= Pinjaman pemerintah dari sektor perbankan Bf=Pinjaman pemerintah dari luar negeri
Sejak APBN 2000 saldo anggaran keseluruhan defisit dibiayai melalui: a. Pembiayaan Dalam Negeri : Perbankan Dalam Negeri Non Perbankan Dalam Negeri b. Pembiayaan Luar Negeri Bersih Penarikan pinjaman luar negeri (bruto) Pembayaran cicilan pokok utang luar negeri
Konsep Nilai Bersih Y ang dimaksud defisit menurut konsep nilai bersih adalah saldo dalam rekening lancar APBN. Konsep ini digunakan untuk mengukur besarnya tabungan yang diciptakan oleh sektor pemerintah, sehingga diketahui besarnya sumbangan sektor pemerintah terhadap pembentukan modal masyarakat.
Defisit Domestik Saldo anggaran keseluruhan tidak merupakan tolok ukur yang tepat bagi dampak APBN terhadap pereknomian dalam negeri maupun terhadap neraca pembayaran. Bila G dan T dipecah menjadi dua bagian (dalam negeri dan luar negeri) G = Gd + Gf T = Td + Tf, maka persamaan (2) di atas menjadi (Gd – Td) + (Gf – Tf) = + Bf (Gd–Td)=dampak langsung putaran pertama terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) (Gf–Tf) =dampak langsaung putaran pertama terhadap neraca pembayaran
Sedangkan uraian orientasi domestik dan orientasi domestik dan orientasi luar negeri dengan persamaan anggaran berimbang sebagai berikut : G = R G = Gf + Gd R = Rf + Rd keterangan : G = total pengeluaran, R = Total penerimaan Gf = bunga/cicilan utang luar negeri + lainnya Gd = pengeluaran rutin murni + pengeluaran pembangunan Rf = penerimaan migas + penerimaan pembangunan (utang luar negeri) Rd = penerimaan non migas s
Gf + Gd = Rf + Rd Gd – Rd = Rf – Gf Gd = G – Gf Rd = R – Rf Keterangan : Gf + Gd = Rf + Rd, menunjukkan anggaran berimbang Gd – Rd = Rf – Gf, menunjukkan defisit anggaran Dn (Gd – Rd) sama atau ditutup dengan surplus (Rf – Gf) anggaran LN G – Gf =,pengeluaran netto domestik R – Rf =,penerimaan netto domestik
Defisit Anggaran DN (gd – Rd) dalam rupiah dibiayai dengan surplus anggaran Ln (rf – Gf) dalam valuta asing, penukaran semacam ini akan menambah jumlah uang beredar (melalui penambahan base money atau uang primer) jika devisa tadi dibeli langsung oleh Bank Indonesia ataupun bank komersial dengan menciptakan uang giral
Defisit Moneter Indonesia Konsep ini banyak digunakan dikalangan perbankan Indonesia terutama angka-angka yang mengukur defisit anggaran belanja ini diterbitkan oleh Bank Indonesia (sebagai data mengenai “faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah uang beredar”). Defisit diukur sebagai posisi bersih (netto) pemerintah terhadap sektor perbankan : G – T – Gf – Gb Karena Bn = 0
Di dalam konsep ini bantuan luar negeri dianggap sebagai penerimaan, diperlakukan sebagai pos yang tidak mempengaruhi posisi bersih. Bantuan luar negeri tidak dilihat fungsinya sebagai sumber dana bagi kekurangan pembiayaan pemerintah, tetapi sebagai pos pengeluaran yang langsung dikaitkan dengan sumber pembiayaannya.
Prinsip yang Membatasi Pengeluaran Negara Prinsip yang membatasi pengeluaran pemerintah jika dilihat dari kemampuan negara dalam mendapatkan penerimaan negara, yaitu : 1. Pay as you go principle, artinya setiap pengeluaran pemerintah dibatasi oleh kemampuan untuk pembiayaannya yang berasal dari penerimaan rutin dan pembangunan 2. Take rate limitation, yang berarti setiap pengeluaran pemerintah harus dilihat dari penerimaan negara yang didapat dari sumber pajak 3. Debt rate limitation, dimana pengeluaran pemerintah dibatasi oleh jumlah penerimaan yang diterima oleh pemerintah
Dari aspek yang diharapkan maka pengeluaran Negara harus berprinsip: Liquidity Productive Reproductive Segi Aspek Pengeluaran Negara Segi Aspek Pengeluaran Negara
Dilihat dari sasaran yang ingin dicapai, maka pengeluaran pemerintah harus memenuhi prinsip; Economizing Principle Better Selection of Alternative Principle More Performance Eat Money Expensed Segi Sasaran Pengeluaran Negara Segi Sasaran Pengeluaran Negara
Klasifikasi pengeluaran negara 1.Pengeluaran/belanja rutin dan pengeluaran/ belanja pembangunan. 2.Current Expenditure. 3.Obligatory Expenditure. 4.Real and Transfer Expenditure. 5.Consolidated Expenditure. 6.Liquidated Expenditure.
SEKIAN TERIMA KASIH... !!!