D4 Keselamatan & Kesehatan Kerja UNIDA Gontor GIZI KERJA D4 Keselamatan & Kesehatan Kerja UNIDA Gontor
Keywords Zat gizi Produktivitas Kalori Metabolisme Hemoglobin Anemia
Produktivitas Nasional Gizi kerja Produktivitas Nasional
Produktifitas menurun Produktivitas perusahaan menurun Gizi kurang Anemia Gangguan metabolisme Kelelahan Produktifitas menurun Produktivitas perusahaan menurun Ekonomi perusahaan lemah Ekonomi nasional lemah
Zat Gizi Sumber energi Pertumbuhan dan perkembangan Pergantian sel-sel yang rusak Zat pelindung menjaga keseimbangan cairan Zat gizi adalah zat-zat yang diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi, mempunyainilai yang sangat penting (tergantung dari macam- macam bahan makanannya) untuk memperoleh energi guna melakukan kegiatan fisik sehari- hari bagi para pekerja.
Gizi kurang ? Gizi lebih ? Kekurangan atau kelebihan zat gizi yang diterima tubuh seseorang akan sama mempunyai dampak yang negatif, perbaikan konsumsi pangan dan peningkatan status gizi sesuai atau seimbang dengan yang diperlukan tubuh merupakan unsur penting yang berdampak positif bagi peningkatan kualitas hidup manusia, sehat, kreatif dan produktif.
Gizi kerja gizi yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk melakukan suatu pekerjaan sesuai dengan jenis pekerjaan dan beban kerjanya ilmu gizi yang diterapkan kepada masyarakat tenaga kerja dengan tujuan untuk meningkatkan taraf kesehatan tenaga kerja sehingga tercapai tingkat produktivitas dan efisiensi kerja yang setinggi-tingginya.
Penyakit gizi kerja penyakit gizi sebagai akibat kerja ataupun ada hubungan dengan kerja Pengelolaan gizi kerja suatu rangkaian kegiatan penyediaanmakan bagi tenaga kerja di perusahaan yang dimulai dari rencana perencanaan menu hingga peyajiannya dengan memperhatikan kecukupan kalori dan zat gizi, pemilihan jenis dan bahan makanan, santasi tempat pengolahan dan tempat penyajian, waktu dan teknis penyajian bagi tenaga kerja Produktivitas merupakan sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari esok harus lebih baik dari hari ini atau perbandingan antara output (keluaran atau jumlah yang dihasilkan) dengan input (masukan atau setiap sumber daya yang digunakan).
Indikator gizi kerja = Hb “Diperkirakan 30 – 40 % tenaga kerja di indonesia menderita anemia defisiensi besi”
Arti penting gizi kerja Kecukupan gizi menentukan prestasi pekerja prestasi kerja dipengaruhi oleh derajat kesehatan seseorang Tenaga kerja yang sehat akan bekerja lebih giat, produktif, dan teliti sehingga dapat mencegah kecelakaan yang mungkin terjadi dalam bekerja Makin baik status gizi seseorang semakin baik kualitas fisiknya
Produktivitas kerja Berbagai penelitian telah dilakukan yang membuktikan adanya hubungan bermakna antara gizi kerja dengan produktifitas Darwin Karyadi (1984) melakukan penelitian tentang peranan gizi dengan produktifitas dimana dengan penambahan gizi terjadi kenaikan produktifitas kerja. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa para penyadap getah yang tidak menderita anemia memiliki produktifitas 20% lebih tinggi daripada yang menderita anemia
Gizi kerja pada hakikatnya bukan sekedar pemberian “uang makan” Gizi kerja pada hakikatnya bukan sekedar pemberian “uang makan”. Penyelenggaraan oleh perusahaan dengan standar tertentu, terutama dari segi kualitas sangat diperlukan
Faktor-faktor yang mempengaruhi keadaan gizi tenaga kerja Di dalam tubuh selalu terjadi kegiatan sel yang disebut metabolisme. Metabolisme membutuhkan bahan bakar untuk menghasilkan energi dalam satuan kalori Kalori dihasilkan oleh pembakaran bahan-bahan makanan yang masuk ke dalam tubuh dengan menggunakan oksigen dari udara
Faktor lingkungan kerja Tekanan panas Tenaga kerja yang bekerja di tempat dengan suhu tinggi kebutuhan air dan garam sebagai pengganti cairan yang hilang perlu mendapat perhatian. Pada lingkungan yang panas dengan jenis pekerjaan berat, sekurang-kurangnya 2,8 liter, pada pekerjaan ringan 1,9 liter Bahan kimia Bahan kimia yang dapat menyebabkan keracunan kronis dengan akibat penurunan berat badan. Timah hitam dapat mempengaruhi pembentukan sel darah merah yang berakibat anemia, sedangkan zat kimia bersifat asam merangsang dan merusak selaput lendir lambung Faktor biologis tenaga kerja yang bekerja di pertambangan, perkebunan, peternakan, beresiko terinfeksi cacing dan bakteri Faktor psikologis stres kerja akibat ketidakserasian hubungan antar manusia, berpengaruh pada intake makanan dan produktifitas kerja Gaya hidup terlalu banyak bekerja kurang olah raga kurang memerhatikan gizi seimbang menimbulkan berbagai problem kesehatan juga menurunkan produktivitas kerja.
kalori intake yang masuk ke dalam tubuh digunakan dalam bentuk : Metabolis me basal Metabolisme basal adalah sejumlah tenaga yang diperlukan oleh tubuh dalam kegiatan istirahat Pengaruh makanan atas kegiatan tubuh kira-kira 10 % dari kegiatan metabolisme basal Kerja otot Kerja otot sangat dipeng aruhi oleh berat atau ringann ya aktivita s tubuh
zat gizi yang dibutuhkan oleh seseorang sangat ditentukan oleh aktifitas yang dilakukannya sehari-hari Makin berat aktifitas yang dilakukanmaka kebutuhan zat gizi akan meningkat pula terutama energi
Jenis Pekerjaan Laki-laki Perempuan Ringan 2.400 kalori 2.000 kalori Sedang 2.600 Kalori berat 3.000 Kalori 2.600 kalori
Contoh Seorang pekerja laki-laki dengan kategori jenis pekerjaan sedang, pagi hari sebelum berangkat kerja sarapan pagi, berupa Sepiring Nasi goreng + satu butir telur ceplok dan segelas teh manis, maka kalori yang didapat adalah : Sepiring nasi goreng = 140 gram x 4 (karbohidrat) = 560 kalori Satu butir telur = 40 gram x 4 (protein) = 160 kalori 2 sendok makan minyak gr = 20 gram x 9 (lemak) = 180 kalori 2 sendok makan gula (teh) = 16 gram x 4 (karbohidrat) = 64 kalori Jadi tubuh telah dibekali dengan makan pagi sebanyak = 964 kalori Sehingga kebutuhan untuk makan siang dan malam tersisa 1.636 kalori (Sedang 2.600 kalori – 964 kalori = 1.636 kalori )
Gangguan gizi Kurang pemasukan (intake) protein, akan mempengaruhi kalori yang kurang dan berakibat berkurangnya kapasitas kerja Defisiensi sat besi menyebabkan banyaknya kasus anemia Kekurangan vitamin A, berakibat gangguan pada penglihatan yang mempengaruhi adaptasi dari terang ke gelap dan berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja Kekurangan yodium, dapat mengganggu metabolisme menurunkan kemampuan dan kecepatan kerja.
Standar Porsi Produktivitas per jam akan lebih besar bila ada kalori tambahan. Dianjurkan pula agar menajemen perusahaan memberikan makanan tambahan pada saat istirahat setelah 4-5 jam bekerja. Apabila tenaga kerja mulai bekerja pada pukul 07.00, sebaiknya makaan tambahan diberikan sekitar 11.00
Pedoman untuk penyusun menu berimbang adalah empat sehat lima sempurna Pedoman untuk penyusun menu berimbang adalah empat sehat lima sempurna. Pekerjaan sangat memerlukan tenaga atau energi yang digunakan untuk melakukan kegiatan ataupun kerja dan hal ini tergantung dari : Umur Jenis kelamin (lali-laki, dan perempuan) Keadaan khusus (sakit, menyusui, melahirkan, dan lain-lain.) Metabolisme Jenis pekerjaan (ringan, sedang, berat) yang merupakan suatu beban kerja. Keadaan lingkungan sebagai beban tambahan, yang meliputi fisik, kimia, biologi,fisiologi (ergonomi) dan psikologi.
beberapa saran kepada perusahaan : 1. Menyediakan kantin perusahaan dengan tujuan meningkatkan dan memperbaiki gizi tenaga kerja dan tanpa disadari memberiakn pengetahuan tentang gizi terhadap pekerja. Tanggung jawab pihak manajemen. Letak terpisah. Luas 25 m2 untuk kira-kira 50 orang. Pemberian makan ketika waktu istirahat atau kira-kira 4 – 5 jam setelah bekerja. Petugas dapat penyuluhan tentang kesehatan, gizi, dan kebersihan. Petugas harus dikontrol kesehatannya.
Pemberian makanan atau snack secara cuma-cuma pada jam-jam tertentu dimana hal ini akan memperlambat munculnya kelelehan, meningkatkan kecepatan dan ketelitian kerja dan menghindari waktu istirahat curian. Pemberian makanan tambahan dan adanya kantin di perusahaan dapat mencegah terjadinya penyakit sehingga kehilangan waktu kerja karena absensi sakit dapat ditekan. Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan dan gizi secara teratur sehingga kesehatantenga kerja yang setinggi-tingginya dapat dicapai dan dipertahankan. Menerapakan hasil penelitian tentang gizi kerja yang telah dilakukan untuk meningkatkan status gizi tenaga kerja dalam upaya peningkatan efisiensi danproduktivitas kerja yang setinggi-tingginya.