PEMANASAN GLOBAL HSE WEEKLY MEETING 2014
PEMANASAN GLOBAL (1) Pemanasan Global kenaikan suhu permukaan bumi (atmosfer, laut dan daratan bumi) yang disebabkan oleh peningkatan emisi karbon dioksida (CO2) dan gas-gas lain yang biasa dikenal sebagai gas rumah kaca yang menyelimuti bumi.
PEMANASAN GLOBAL (2) Secara alamiah sinar matahari yang masuk ke bumi Sebagian dipantulkan kembali oleh permukaan bumi ke angkasa. Sebagian lagi akan diserap oleh gas-gas di atmosfer yang menyelimuti bumi (gas rumah kaca) sehingga sinar terperangkap dalam bumi dan menghangatkan seluruh bumi EFEK RUMAH KACA
EFEK RUMAH KACA (ERK) Peristiwa ERK menyebabkan bumi menjadi hangat dan layak ditempati manusia karena jika tidak ada ERK, suhu permukaan bumi akan berada pada kisaran 0 – 18°C. Jika tidak ada efek rumah kaca, permukaan bumi akan tertutupi oleh lapisan es dan sebaliknya jika efek rumah kaca berlebihan maka akan menyebabkan pemanasan global. Gas-gas rumah kaca, antara lain : CO2 (Karbon dioksida) CO2 merupakan salah satu gas rumah kaca yang terbentuk secara alami. Namun seiring perkembangan jaman, CO2 lebih banyak dihasilkan akibat aktivitas manusia. Meningkatnya jumlah CO2 yang dilepas ke atmosfer disebabkan beberapa aktivitas manusia seperti, membakar bahan bakar fosil, limbah padat, dan kayu. Jumlah pepohonan yang mampu menyerap CO2 semakin berkurang akibat pembakaran hutan maupun perambahan hutan untuk diambil kayunya atau perluasan lahan pertanian.
EFEK RUMAH KACA (ERK) CH4 (Metana) CH4 merupakan penangkap panas yang efektif karena mampu menangkap panas 20 kali lebih banyak dibandingkan dengan CO2. Gas CH4 dihasilkan oleh kegiatan produksi dan transportasi batu bara, gas alam, dan minyak bumi. Selain itu, gas CH4 juga dihasilkan dari pembusukan limbah organik di tempat pembuangan sampah, dan dikeluarkan oleh hewan-hewan tertentu terutama sapi, sebagai produk samping dari pencernaan. Beberapa ribu tahun lalu, miliaran ton CH4 terbentuk dari pembusukan tumbuh- tumbuhan Arktik di Kutub Utara. Saat kutub utara mulai menghangat, CH4 yang tersimpan di dasar laut dapat mempercepat pemanasan di kawasan itu. N2O (Nitrogen oksida) NO dihasilkan terutama dari pembakaran bahan bakar fosil, kegiatan pertanian dan proses industri. Gas NO dapat menangkap panas 300 kali lebih besar dibandingkan dengan CO2.
EFEK RUMAH KACA (ERK) HCFC (Hydrofluorocarbon) CH4 merupakan penangkap panas yang efektif karena mampu menangkap panas 20 kali lebih banyak dibandingkan dengan CO2. Gas CH4 dihasilkan oleh kegiatan produksi dan transportasi batu bara, gas alam, dan minyak bumi. Selain itu, gas CH4 juga dihasilkan dari pembusukan limbah organik di tempat pembuangan sampah, dan dikeluarkan oleh hewan-hewan tertentu terutama sapi, sebagai produk samping dari pencernaan. Beberapa ribu tahun lalu, miliaran ton CH4 terbentuk dari pembusukan tumbuh- tumbuhan Arktik di Kutub Utara. Saat kutub utara mulai menghangat, CH4 yang tersimpan di dasar laut dapat mempercepat pemanasan di kawasan itu. CFC (klorofluorokarbon) NO dihasilkan terutama dari pembakaran bahan bakar fosil, kegiatan pertanian dan proses industri.
EFEK RUMAH KACA (ERK) Perbandingan Masa Hidup Gas Rumah Kaca dan Kekuatan Menangkap Panas (Insulator)
AKTIFITAS-AKTIFITAS YANG MENGHASILKAN GRK Perbandingan Masa Hidup Gas Rumah Kaca dan Kekuatan Menangkap Panas (Insulator)
CFC (klorofluorokarbon) SF6 (Sulfur hexafluorida) H2O (Dihidrogen oksida)
Second Page : "Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum."
Kebiasaan menggunakan kendaraan pribadi terutama mobil dibandingkan dengan kendaraan umum, perjalanan dengan pesawat udara, penggunaan pendingin udara atau pemanas ruangan, penggunaan perangkat komputer pribadi dan perangkat hiburan lainnya, adalah bentuk kebiasaan hidup yang berkontribusi terhadap percepatan pemanasan global. Faktanya hampir seluruh kegiatan kita sepanjang hari telah berkontribusi terhadap kenaikan emisi gas rumah kaca di atmosfer. Hal ini terjadi karena sebagain besar aktivitas manusia membutuhkan sumber energi yang saat ini, sebagian besar masih berasal dari bahan bakar fossil seperti: minyak bumi, gas alam dan batubara; dan ekstraksi sumber daya alam lainnya. Jumlah emisi gas rumah kaca yang diproduksi oleh suatu organisasi, peristiwa (event), produk atau individu itulah yang disebut sebagai Jejak Karbon, yang lazimnya dinyatakan dalam satuan ton karbon atau ton karbon dioksida ekuivalen.