OM SWASTYASTU
BIOETIK keperawatan
Nama anggota kelompok : I GUSTI AYU GEDE ANDI SUARI (P07120014070) AYU MIANDA LESTARI (P07120014071) I GUSTI AYU MADE PITRI RAHAYU (P07120014079) I DEWA AYU AGUNG YULI UMARDEWI (P07120014090) ANAK AGUNG AYU DWI IRMA RIYANTI (P07120014091)
PENGERTIAN BIOETIKA
Definisi Etika Etika diartikan sebagai ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang seharusnya diperbuat (Amin, 1983). Etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan dalam bergaul antar sesamanya dan menegaskan mana tang baik dan mana yang buruk.
Definisi Bioetik Bioetika ialah semacam ilmu pengetahuan yang menawarkan pemecahan masalah bagi konflik moral yang timbul dalam tindakan dan praktek kedokteran dan ilmu hayati. Bioetika diartikan sebagai studi interdisipliner tentang problem-problem yang ditimbulkan oleh perkembangan di bidang biologi dan ilmu kedokteran baik pada skala mikro maupun makro, dan dampaknya atas masyarakat luas serta sistem nilainya kini dan masa mendatang (Bertens, 2009).
Sejarah Bioetik Istilah “Bioetik“ pertama kali muncul pada tahun 1974, dan diperkenalkan oleh Van Rensselaer Potter dalam bukunya Bioethics: Bridge to the Future (1971). Ia mendifinisikan bioetika sebagai sebuah disiplin ilmu yang mengkombinasikan pengetahuan biologi dengan pengetahuan sistim nilai manusiawi. Jauh sebelum lahir bioetika, di kebudayaan barat, dikenal Sumpah Hipocrates (abad III dan IV SM) yang berisi implikasi etika kedokteran: kewajiban etika dokter berhadapan dengan guru dan keluarga serta hubungan antara dokter dengan pasien. Sumpah ini merupakan bagian dari Corpus Hippocraticum, kumpulan tulisan yang diklasifikasikan para Bapak Kedokteran.
Empat Prinsip Dasar Bioetika Autonomy (Otonomi): adalah suatu kebebasan bertindak, mengambil keputusan sesuai dengan rencana yang ditentukannya sendiri, termasuk bertanggung jawab atas putusan tersebut. Justice (Keadilan): adalah pembagian manfaat dan beban. Keadilan dapat dibedakan dua tipe dasar yakni: Keadilan komparatif adalah proporsional artinya keadilan ditentukan oleh hasil perbandinganya dengan yang lain berdasarkan kebutuhannya. Misal, transplantasi ginjal akan lebih dibutuhkan oleh pasien fase terminal kegagalan ginjal, daripada pasien baru didiagnosis penderita penyakit ginjal. Keadilan non-komparatif artinya semua sama, dalam hal ini keadilan ditentukan oleh prinsip (pokoknya harus sama, bukan oleh kebutuhan).
Beneficence (berbuat baik): Kewajiban berbuat baik menuntut kita harus membantu orang lain atau memperhatikan kesejahteraan orang lain. Namun kewajiban berbuat baik juga harus mempertimbangkan resiko dan manfaat. Hal inilah yang menimbulkan kerumitan masalah, karena pertimbangan resiko dan manfaat juga sering menimbulkan masalah baru. d. Non-maleficent (tidak merugikan): Asas “tidak merugikan” (Non-maleficence) merupakan suatu cara teknis untuk menyatakan bahwa kita berkewajiban tidak mencelakakan orang lain, salah satu prinsip paling tradisional dari etika kedokteran. Primum non nocere, yang terpenting adalah jangan merugikan. Inilah prinsip dasar tradisi Hipokratik. Jika tidak bisa berbuat baik kepada seseorang, maka sekurang-kurangnya wajib untuk tidak merugikan orang itu.
Tujuan Bioetika Bioetika sangat diperlukan sebagai pengawal riset biologi dan bioteknologi modern. Pembelajaran bioetika diarahkan untuk mencegah dampak negatif yang muncul dari teknologi. Pembelajaran bioetika menunjukkan pada mahasiswa untuk menjadi ilmuwan yang memiliki tanggung jawab sosial.
d. Pembelajaran bioetika dibutuhkan karena menekankan pada pengembangan berpikir kritis untuk menentukan sisi baik dan buruk atau dimensi etis dari biologi modern dan teknologi yang terkait dengan kehidupan. e. Pembelajaran bioetika dapat melatih mahasiswa menjadi ilmuwan biologi yang dapat mempertimbangkan tindakan- tindakan yang akan dilakukan
PENDEKATAN DALAM BIOETIKA
Pendekatan Bioetik Tenaga keperawatan memiliki komitmen yang tinggi untuk memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas berdasarkan standar perilaku yang etis dalam praktek asuhan profesional Pengetahuan tentang perilaku etis dimulai dari pendidikan perawat dan berlanjut pada diskusi formal maupun informal dengan rekan sejawat atau teman di lingkungan sekitar baik kampus ataupu lingkungan tempat tinggal. Dalam hal ini keperawatan seringkali menggunakan 3 pendekatan yaitu : pendekatan teleologik Pendekatan deontologik Pendekatan intuitionism.
Pendekatan Teleologik Pendekatan Teleologik adalah suatu doktrin yang menjelaskan fenomena dan akibatnya, dimana seseorang yang melakukan pendekatan terhadap etika dihadapkan terhadap konsekuensi dan keputusan- keputusan etis. Dengan kata lain pendekatan ini mengemukakan tentang hal- hal yang berkaitan dengan the endjustifies the means (pada akhirnya membenarkan secara hukum tindakan atau keputusan yang diambil untuk kepentingan medis).
Pendekatan Deontologik Pendekatan Deontologi merupakan suatu teori atau studi tentang kewajiban moral. Contoh : Seorang perawat yang berkeyakinan bahwa menyampaikan suatu kebenaran merupakan hal yang sangat penting, dan tetap harus disampaikan tanpa peduli apakah hal tersebut mengakibatkan orang lain tersinggung atau tidak.
Pendekatan Intuitionism Pendekatan ini menyatakan pandangan atau sifat manusai dalam mengetahui hal yang benar atau salah.Hal tersebut terlepas dari pemikiran rasional atau irasional suatu keadaan. Contoh : Seorang perawat sudah tentu mengetahui bahwa menyakiti pasien merupakan tindakan yang tidak benar.Hal tersebut tidak perlu diajarkan lagi kepada perawat karena sudah mengacu
Isu BIOETIKA dalam keperawatan
Bioetik adalah studi tentang isu etika dalam pelayanan kesehatan (Hudak & Gallo, 1997).Dalam pelaksanaannya etika keperawatan mengacu pada bioetik sebagaimana tercantum dalam sumpah janji profesi keperawatan dan kode etik profesi keperawatan. Kemajuan ilmu dan teknologi terutama di bidang biologi dan kedokteran telah menimbulkan berbagai permasalahan atau dilema etika kesehatan yang sebagian besar belum teratasi ( catalano, 1991). Issue bioetik keperawatan mencakup banyak hal, sesuai dengan kewenangan perawat, sesuai dengan bidang kerjanya. Diantaranya keperawatan anak, gerontik, bedah, maternitas, komunitas, keluarga dll.
Masalah bioetik semakin berkembang dengan munculnya berbagai sistem pelayanan kesehatan baru,seperti nursing care (perawat rumah),telenursing (perawatan jarak jauh) dll. Contoh kasus Issue Bioetik keperawatan : Keperawatan maternitas : Aborsi Kehamilan remaja Penanganan Bayi berisiko tinggi 2. Keperawatan gerontologi : Penganiayaan lanjut usia Euthanasia Penanganan pasien HIV/AIDS
OM SANTIH SANTIH SANTIH OM