SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN TRAINING DASAR SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001 Catatan : ----------------------------------------------------------------------------------------------- 1 2
ISO (INTERNATIONAL ORGANIZATION FOR STANDARDIZATION) Bermarkas Di Swiss Mengembangkan Standar Sukarela bidang bisnis, industri dan teknologi Standar Manajemen Pertama yang dikembangkan adalah ISO 9000 series (QMS) and ISO 14000 series (EMS)
EVOLUSI MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO seri 14000 Sertifikasi SML 1996 ISO seri 14000 1995 Sertifikasi SML 1990 Standar SML (BS 7750, EMAS) 1985 Manajemen Lingkungan; EMS & Audit Pencegahan Pencemaran 1980 1975 Pendekatan Proses secara terpadu 1970 Pendekatan Pengelolaan Limbah (EOP) Catatan : ----------------------------------------------------------------------------------------------- 1964 Kepedulian terhadap Lingkungan 1962 Daya dukung lingkungan/pengenceran untuk mengurangi dampak
PERKEMBANGAN STANDAR MANAJEMEN LINGKUNGAN Tahun 1972 : konferensi PBB mengenai Manusia dan Lingkungan di Stockholm, kemudian dibentuk UNEP). Tahun 1984 : dibentuk WCED (World Commission on Environment and Development) Tahun 1990 : dibentuk BCSD (Business Council for Sustainable Development (komunikasi dengan ISO) Tahun 1991: ICC Business Charter for Sustainable Development (mengeluarkan 16 prinsip berkaitan dengan manajemen lingkungan)
PERKEMBANGAN STANDAR MANAJEMEN LINGKUNGAN Tahun 1984: Industri kimia di Canada membuat program Responsible Care (TQM, HSE, Com) Tahun 1991: (ISO) -> SAGE (Strategic Advisory Group on Environment) Tahun 1992: (SAGE)---> (ISO) Technical Committee (TC/207) Tahun 1994: diterbitkan standar BS 7750, EMAS dan konsep ISO 14000 Tahun 1996 : ISO TC/207 menerbitkan Seri Standar Manajemen Lingkungan ISO seri 14000
STANDAR ISO SERI 14000 ISO Seri 14001-09 EMS (Sistem Manajemen Lingkungan) ISO seri 14010-19 Environmental Auditing (EA) ISO seri 14020-29 Environmental Labelling (EL) ISO seri 14030-39 Environmental Performance Evaluation (EPE) ISO seri 14040-49 Life Cycle Assesment (LCA) ISO seri 14050 Term and Definition (T&D) ISO seri 14060 Environmental aspects in Product Standard Catatan : ----------------------------------------------------------------------------------------------- 3
STANDAR ISO SERI 14000 PROSES BAHAN BAKU PRODUK AKHIR ISO 14001 Emisi BAHAN BAKU PROSES PRODUK AKHIR Limbah ISO seri 14020 Catatan : ----------------------------------------------------------------------------------------------- ISO seri 14040 4
SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN Sistem Manajemen Lingkungan menurut ISO 14001: Bagian dari keseluruhan sistem manajemen yang meliputi struktur organisasi, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, dan sumber daya untuk mengembangkan, mengimplementasikan, mencapai, mengevaluasi dan memelihara kebijakan lingkungan. Catatan : ----------------------------------------------------------------------------------------------- 5
SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN Bersifat dinamis dan selalu berkembang Melibatkan semua orang Setiap komponen saling ketergantungan Terintegrasi ke dalam perilaku organisasi Memberikan gambaran mengenai visi jangka panjang dan kegiatan jangka pendek Menekankan kegiatan dan perilaku yang konsisten Standar operasi Merupakan “sistem based” BUKAN “performance based” Catatan : ----------------------------------------------------------------------------------------------- 6
ISO 14000, BISNIS DAN LINGKUNGAN Meningkatkan Efisiensi Produksi, Peluang pasar Perbaikan yang berkelanjutan, membantu melindungi lingkungan Lingkungan Bisnis
ISO DALAM STRATEGI PENGELOLAAN LINGKUNGAN Lingkungan industri: Mengolah limbah Memenuhi BML Memanfaatkan limbah Lingkungan: Penegakan hukum Remediasi ADR Retribusi Limbah Kegiatan Produksi: Pemilihan bahan baku, Pemilihan teknologi proses Meningkatkan efisiensi Mereduksi limbah 3R CP, GP, eco-efisiensi (PROAKTIF) (PREVENTIF)
INTEGRASI ISO 14001 DENGAN SISTEM MANAJEMEN LAINNYA ISO 14001 compatible dengan ISO 9001:2000, beberapa elemen sama, quality objectives sama dengan environmental objectives ISO 14001 dapat diintegrasikan dengan SMK3, ada elemen yang overlapp ISO 14001 menjadi frame dalam compliance to regulation
ISO 14001 DI INDONESIA ISO 14001 sudah dikenalkan sejak tahun 1995 saat itu ISO 14001 masih draft Sambutan dunia usaha waktu itu sangat baik terbukti dengan banyaknya perusahaan secara sukarela menerapkannya Sampai sekarang jumlah perusahaan yang sudah sertifikasi sekitar 220 dan yang lainnya sudah menerapkan sistem dengan mengadopsi beberapa elemen
Lembaga Terkait Sertifikat ISO Badan Standardisasi Nasional (BSN) merupakan anggota ISO yang mewakili Indonesia dalam sidang pleno ISO Instansi Teknis, untuk ISO seri 14000 ada di Kementerian LH Komite Akreditasi Nasional (KAN), bertugas memberikan akreditasi terhadap Lembaga Sertifikasi, berkedudukan di BSN dengan anggota berbagai sektor Lembaga Sertifikasi, Lembaga Independen yang bertugas memberikan Sertifikat ISO 14001 Lembaga Pelatihan, memberikan pelatihan bidang ISO 14000 Lembaga Sertifikasi Personel, memberikan sertifikasi kepada personel
KEUNTUNGAN PENERAPAN ISO 14001 (PERUSAHAAN) Peningkatan daya saing di pasar global Meningkatkan efisiensi, biaya operasi dapat ditekan. Peningkatan image masyarakat terhadap perusahaan termasuk dunia internasional Persyaratan dalam ikut tender/kontrak Mengundang investor/penyandang dana Mengurangi resiko penuntutan dari penegak hukum dan LSM maupun masyarakat sekitar
KEUNTUNGAN PENERAPAN ISO 14001 (KARYAWAN) Kepedulian terhadap tugas khususnya kepedulian terhadap lingkungan meningkat Kebanggaan, karena perusahaan tempat bekerja berstandar internasional Semangat kerja meningkat Merasa lebih tenang dalam bekerja karena perusahaan berdaya saing di pasar global
KEUNTUNGAN PENERAPAN ISO 14001 (PEMERINTAH) Sebagai alat dalam pentaatan terhadap peraturan Sebagai alat untuk sosialisasi peraturan Membantu dalam mengurangi limbah yang dibuang ke lingkungan Meringankan tugas pemerintah dalam pengelolaan lingkungan
KEUNTUNGAN PENERAPAN ISO 14001 (Masyarakat Umum) Merasa lebih nyaman karena perusahaan melakukan komunikasi mengenai pengelolaan lingkungannya Masyarakat umum dapat memahami kebijakan lingkungan perusahaan Perusahaan lebih transparan mengenai pengelolaan lingkungannya
BEBERAPA KESALAHAN PERSEPSI MENGENAI ISO 14001 Perusahaan yang memiliki sertifikat ISO 14001 pasti 100% memenuhi peraturan ISO 14001 hanya untuk memperoleh sertifikat ISO 14001 adalah Penilaian terhadap Kinerja (Performance) Hanya menghabiskan biaya besar Harus mengganti proses dan teknologi ISO 14000 adalah standar Teknis Sertifikat dikeluarkan oleh Pemerintah
MEMULAI PENERAPAN ISO 14001 Komitmen dari pihak manajemen merupakan hal yang mutlak diperlukan untuk : proses perubahan dalam organisasi integrasi Sistem Manajemen Lingkungan dengan kegiatan rutin perusahaan dukungan dalam pemeliharaan sistem peningkatan profile lingkungan perusahaan setiap tahap kegiatan harus mendapat persetujuan dari pihak manajemen meningkatkan kepedulian karyawan dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan Catatan : ----------------------------------------------------------------------------------------------- 24
Elemen EMS Menurut ISO 14001 ACT PLAN DO CHECK Perbaikan Berkelanjutan Kebijakan Lingkungan Kajian Manajemen ACT Prencanaan Aspek Lingkungan Persy. hukum dan persy. lainnya Tujuan dan Sasaran Program Manajemen Lingkungan PLAN Pengecekan dan Tindakan Perbaikan Pemantauan dan Pengukuran Ketidaksesuaian, perbaikan dan Tindakan Pencegahan Rekaman Audit SML CHECK Implementasi dan Operasi Struktur dan tanggungjawab Pelatihan, Kepedulian dan Kompetensi Komunikasi Dokumentasi SML Pengendalian Dokumen Pengendalian Operasi Kesiagaan dan tanggap darurat DO
4.2. KEBIJAKAN LINGKUNGAN Komitmen Manajemen Puncak Perusahaan terhadap Lingkungan Wajib diketahui dan dipahami serta dijalankan oleh semua orang termasuk kontraktor dalam perusahaan Harus mencakup komitmen untuk; Mencegah Pencemaran Mentaati Peraturan Perbaikan secara berkelanjutan Kebijakan Lingkungan harus dikomunikasikan dan tersedia bagi siapa saja yang memerlukan (Lihat Kebijakan Lingkungan CNOOC)
KEBIJAKAN LINGKUNGAN Didokumentasikan, diimplementasikan, dipelihara dan dikomunikasikan kepada seluruh karyawan. Tersedia bagi masyarakat luas. Penting karena merupakan komitmen publik Bukti nyata dukungan top manajemen Memberikan kerangka kerja kegiatan Merupakan pondasi Sistem Manajemen Lingkungan Dasar penetapan tujuan dan sasaran
4.3.1. ASPEK LINGKUNGAN Setiap kegiatan yang dilakukan dan berpengaruh terhadap lingkungan harus diidentifikasi Contoh: Pemakaian kertas (kertas diambil dari alam) Pemakaian air, energi (semuanya berpengaruh terhadap lingkungan) Pembuangan kertas bekas, dll. Hampir semua aktifitas yang kita lakukan ada pengaruh terhadap lingkungan Maksud dari SML adalah bagaimana kita mengatur supaya pengaruh lingkungan dari kegiatan kita dapat dikendalikan/diminimalkan.
KEWAJIBAN SETIAP UNIT KERJA DALAM MEMENUHI 4.3.1 Menguraikan kegiatannya sehari-hari dan mengidentifikasi kegiatan apa saja yang berpengaruh langsung terhadap lingkungan. Mencatat semua kegiatan yang berpengaruh terhadap lingkungan dan membuat prioritas untuk penanganannya. Membuat SOP penanganan kegiatan yang berpengaruh terhadap lingkungan Mengidentifikasi pelatihan yang dibutuhkan untuk dapat mengendalikan kegiatan yang berpengaruh terhadap lingkungan.
4.3.2 PERSYARATAN HUKUM DAN PERSYARATAN LAINNYA Aspek lingkungan tadi ada yang diatur dan ada yang tidak diatur, perlu diidentifikasi peraturan apa saja yang dikenakan kepada setiap aspek lingkungan Perlu diidentifikasi dan dihubungi pihak mana saja yang mengeluarkan peraturan yang terkait Peraturan terkait juga perlu dipahami dan diterapkan sehingga aspek lingkungan yang dihasilkan masih memenuhi peraturan. Perlu ada sosialisasi mengenai peraturan Setiap Unit kerja perlu mematuhi peraturan yang ada.
4.3.3. TUJUAN DAN SASARAN Berdasarkan Aspek lingkungan signifikan yang sudah diidentifikasi sebelumnya, maka masing-masing unit perlu membuat sasaran untuk mengurangi dampak ke lingkungan yang timbul dari kegiatan masing-masing Pilih aspek lingkungan yang dijadikan prioritas penanganan Buat sasaran yang sesuai dengan kemampuan untuk mencapai Sasaran harus ada jangka waktu pencapaiannya dan sedapat mungkin harus terukur.
4.3.3. TUJUAN DAN SASARAN Sasaran harus realistis, tidak harus tinggi Contoh: Tujuan dan sasaran Tujuan Mengurangi pemakaian kertas sebanyak 20% dari pemakaian sekarang sampai Desember 2004 Sasaran Mengurangi pemakaian kertas untuk printer sebanyak 30% dari pemakaian sekarang sampai Desember 2004 Mengurangi pemakaian kertas untuk fotocopy sebanyak 10% dari pemakaian sekarang sampai Desember 2004
4.3.4. PROGRAM MANAJEMEN LINGKUNGAN Cara untuk mencapai tujuan dan sasaran Dalam program ini dibuat jadual pelaksanaan pencapaian tujuan dan sasaran Perlu target waktu pencapaian dan penanggung jawab/ pelaksana masing-masing kegiatan Perlu juga dibuat siapa yang melaksanakan, siapa yang mengawasi dan siapa yang melaporkan. Perlu dibuat anggaran yang dialokasikan untuk melaksanakan program. Program harus sejalan dengan tujuan dan sasaran Dapat dibuat dalam bentuk bar chart
4.4.1 STRUKTUR DAN TANGGUNG JAWAB Dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan (EMS), perlu dibuat struktur organisasi pelaksananya Manajemen perlu menunjuk wakil yang berperan sebagai pelaksana harian tugas manajemen puncak dalam bidang lingkungan Wakil manajemen ini disebut EMR (environmental management representative) EMR mempunyai kewenangan penuh dalam mengatur pelaksanaan EMS EMR bertanggungjawab langsung ke Manajemen Puncak Perlu dibuat uraian jabatan (job description) masing-masing fungsi dalam struktur ini.
4.4.2. PELATIHAN, KEPEDULIAN DAN KOMPETENSI Dalam pelaksanaan EMS, kepedulian sangat penting, karena kalau tidak ada kepedulian dari seluruh personel baik yang tetap maupun kontrak, Sistem tidak akan bisa jalan Disamping peduli, personel yang menghasilkan aspek lingkungan signifikan harus kompeten untuk dapat melakukan pencegahan dan meminimalkan dampak ke lingkungan dari kegiatannya Supaya kompeten, personel yang menimbulkan aspek lingkungan signifikan harus ditraining
4.4.3. KOMUNIKASI Perusahaan yang menerapkan EMS harus melakukan komunikasi internal dari atas keseluruh karyawan dan sebaliknya Perusahaan juga harus melakukan komunikasi eksternal kepada pihak-pihak terkait dengan lingkungan misalnya dengan Pemerintah, kontraktor dan masyarakat sekitarnya Semua komunikasi yang dilakukan harus dicatat Perusahaan harus menentukan hal-hal apa saja yang akan dikomunikasikan dengan pihak luar
4.4.3. KOMUNIKASI Komunikasi dapat dilakukan dengan majalah dinding, laporan tahunan lingkungan dan sebagainya Apabila ada keluhan dari masyarakat sekitarnya, perusahaan wajib meresponnya. Hasil komunikasi baik dengan pihak luar maupun komunikasi internal harus direkam
4.4.4. DOKUMENTASI SML Sebagai bukti bahwa perusahaan melaksanakan SML, maka perlu ada dokumentasi Yang didokumentasikan meliputi Kebijakan Lingkungan, Manual, Prosedur-prosedur, Instruksi kerja dan Hasil pelaksanaan kegiatan (record) Dokumen harus selalu dikaji dan direvisi apabila perlu
4.4.5. PENGENDALIAN DOKUMEN Supaya tidak disalah gunakan, maka dokumen perlu dikendalikan Seluruh seksi harus menggunakan versi terbaru Dokumen kadaluarsa harus dimusnahkan supaya tidak disalah gunakan Apabila ada perubahan dokumen perubahan tersebut harus disampaikan kepada pemegang dokumen dan dokumen lama harus dicabut dari peredaran Dokumen ada yang dikendalikan ada juga yang tidak yang dikendalikan perlu diberi cap CONTROLLED COPY
4.4.6. PENGENDALIAN OPERASI Operasi yang menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan harus dikendalikan Pengendalian operasi dapat dilakukan dengan memodifikasi alat, membuat SOP, melakukan pelatihan, dsb. Contoh: operasi yang perlu dikendalikan Pemakaian kertas Pemakaikan energi (listrik) dsb
4.4.7. KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT Perusahaan harus mengidentifikasi semua situasi darurat yang mungkin timbul dari operasinya Perusahaan harus membuat perencanaan untuk menangani situasi darurat yang mungkin terjadi Perusahaan harus membuat prosedur untuk menangani situasi darurat yang dapat timbul Perusahaan perlu melakukan ujicoba terhadap prosedur dan melakukan evaluasi terhadap prosedur secara berkala Semua kejadian darurat yang pernah terjadi harus dicatat
4.5.1. PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN Untuk mengetahui kegiatan yang sudah direncanakan, maka hasil kegiatan harus dipantau dan diukur. Hal-hal yang perlu diukur adalah: Kewajiban melakukan pengukuran yang tertulis dalam dokumen RKL/RPL Pencapaian tujuan dan sasaran Pemakaian kertas, pemakaian energi, sampah yang dibuang, Dsb.
4.5.1. PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN Untuk menghindari kesalahan dalam pengukuran, maka alat ukur harus dikalibrasi Hasil pemantauan perlu dianalisis untuk menilai kesesuaian sistem Hasil pemantauan harus dicatat dan catatan tersebut harus dijaga. Perlu juga dilakukan evaluasi ketaatan terhadap peraturan yang ada.
4.5.2. KETIDAK SESUAIAN, PERBAIKAN DAN TINDAKAN PENCEGAHAN Ketidak sesuaian adalah penyimpangan yang terjadi selama pelaksanaan EMS Kalau dari hasil pemantauan dan pengukuran ditemukan penyimpangan, maka perlu dilakukan tindakan segera untuk melakukan perbaikan Tindakan perbaikan sekecil apapun yang pernah dilakukan perlu citatat dan catatannya perlu disimpan Tindakan yang dilakukan harus sesuai dengan ketidak sesuaian yang ada
4.5.2. KETIDAK SESUAIAN, PERBAIKAN DAN TINDAKAN PENCEGAHAN Perlu dilakukan analisis mengenai akar masalah penyebab ketidaksesuaian Untuk mencegah ketidak sesuaian yang sama terulang lagi dimasa yang akan datang, maka perlu dilakukan tindakan pencegahan. Tindakan pencegahan dapat dilakukan dengan berbagai cara, tergantung akar permasalahan, misalnya dengan memberikan pelatihan, dengan membuat prosedur, dengan mengatur ruang kerja, dengan mengganti peralatan dan teknologi, dll.
4.5.3. CATATAN (RECORD) Semua kegiatan pelaksanaan EMS perlu di record (dicatat) untuk mengetahui kemajuan yang telah dicapai Catatan harus rapi, mudah ditemukan, dijaga dari kerusakan dan diberi tanggal Catatan perlu ditentukan waktu tinggalnya Kegiatan yang perlu direcord antara lain adalah; hasil identifikasi aspek dan dampak lingkungan, persyaratan hukum dan persyaratan lainnya, surat menyurat dengan pihak-pihak terkait, pelatihan, komunikasi, tanggap darurat, pemantauan, ketidak sesuaian, tindakan perbaikan, hasil audit, dll.
4.5.4. AUDIT EMS Perusahaan harus melakukan audit secara periodik untuk mengetahui kesesuaian EMS dengan standar Audit dapat dilakukan oleh tim audit internal atau pihak ketiga dari luar Perusahaan harus membuat program dan jadual audit Audit yang dilakukan oleh tim audit internal boleh dilakukan elemen per elemen
4.6. KAJIAN MANAJEMEN Kajian manajemen dilakukan untuk mengetahui progres, kendala dan peluang dalam penerapan EMS Kajian manajemen perlu dilakukan oleh manajemen puncak karena diperlukan adanya pembuatan keputusan yang berdampak kepada semua kebijakan perusahaan Dalam kajian manajemen yang perlu dikaji adalah; temuan-temuan audit, tujuan dan sasaran yang tidak tercapai, kebijakan lingkungan, alokasi dana, rencana perbaikan EMS ke depan, dll. Hasil kajian manajemen ini menjadi dasar untuk melakukan PERBAIKAN SECARA BERKELANJUTAN
S E R T I F K A ISO 14001 P R O S E