Manajemen Pergudangan 04. Sortasi di Gudang TIM Logistik Bisnis Manajemen Pergudangan
1. Sortation Activity Dapat dilakukan dengan cara: Single Item; merupakan aktifitas kunci dalam membentuk atau menyusun barang dalam bentuk batch/kumpulan. carton dilakukan mirip dengan single item dengan menggunakan sarana yang lebih besar, sesuai dengan ukuran kebutuhan barang Batch; Proses sortir single item maupun carton, akan menyusun batch sesuai dengan kelompok pelanggan yang telah memberi order Pallet; dipergunakan untuk meng-handle barang dalam carton dalam suatu jumlah dan berat tertentu untuk lebih memudahkan proses sortasi. Versi / Revisi : 1/0
2. Replenishment Activity Proses replenishment adalah suatu proses pengisian kembali single item atau carton yang telah diambil (withdrawl) dengan single item atau carton yang berada pada posisi cadangan. Proses replenishment terdapat tiga jenis yaitu: Random slug sweep Versi / Revisi : 1/0
a. Random Replenishment Random replenishment dilakukan dengan lebih mendasarkan pada faktor pick position. Replenishment dengan cara random itu membawa konsekuensi sbb : Ruangan gudang dibagi dalam beberapa zona di setiap zona akan terdapat satu personil yang bertugas melakukan replenishment. Memungkinkan terjadinya ketidakseimbangan atau ketidaksesuaian antara barang yang telah diambil dengan barang penggantinya (replenish). Management control kurang akurat. Produktivitas personil rendah. Versi / Revisi : 1/0
b. Slug Replenishment Slug replenishment dilakukan dengan metode aisle (gang), proses dilakukan dengan cara pengisian dilaksanakan sebelum masuk ke aisle (gang) berikutnya, gang yang telah diambil barangnya segera diisi kembali barang. Pada saat dilakukan replenishment, semua personil replenishment secara bersama-sama melakukan pengisian ulang barang-barang yang telah diambil oleh personil order pick. Versi / Revisi : 1/0
c. Sweep Replenishment Sweep replenishment, dimana gudang dibagi dalam beberapa zona, dan disetiap zona terdapat satu personil replenishment, antara personil replenishment dengan personil order pick berada dalam posisi berurut dan berdekatan, setiap barang yang diambil oleh personil order pick, langsung diisi kembali oleh personil replenishment. Proses sweep replenishment ini mensaratkan proses kerja berurut dan teratur seperti halnya personil order pick. Versi / Revisi : 1/0
3. Packaging Activities Aktivitas packaging pada dasarnya mencakup tiga kegiatan yaitu packaging, sealing and addressing, sebelum barang-barang tersebut di distribusikan ke pelanggan. Model-model packaging selain ditentukan oleh jumlah dan bentuk barang, fungsi gudang mempunyai kontribusi relatif penting dalam penentuan proses packaging barang yang akan di distribusikan. Sealing; Pada posisi-posisi tertentu dari kemasan yang memungkinkan isi packaging diakses oleh pihak lain, harus dipasang sealed agar perubahan pada packaging dapat secara cepat terdeteksi labeling (customer address); dilakukan dengan berbagai cara handwritten, ink stamped, machine printed label. Labeling sebaiknya tidak hanya berisi alamat customer, namun juga alamat pengiriman kembali apabila barang-barang tersebut diretur karena sesuatu penyebab. Versi / Revisi : 1/0
4. Weigh and Manifest Activity Proses penimbangan dilakukan untuk melakukan varifikasi berat barang pada label, dengan berat sesungguhnya. Beberapa metoda penimbangan secara manual, atau penimbangan manual yang dikombinasikan dengan prakiraan berat maupun komputer. Apabila proses penimbangan ini selesai maka dilakukan proses pengisian manifest, metode yang sering dipergunakan adalah manual written manifest list, two part label manifest, hand held barcode scanning manifest. Dalam setiap manifest harus diisi dengan nama pelanggan, nomor invoice, berat barang. Versi / Revisi : 1/0
T E R I M A K A S I H