SUPERVISI PENDIDIKAN DISUSUN OLEH : KELOMPOK 7 ABDUL HALIM 15.601020.012 FRANSYA DURANT 15.601020.001 RIAN PITRIADI 15.601020.006 NUR KAMISA 15.601020.010 SRI INDAH LASTARI 15.601020.005
LANDASAN TEORI A. Menurut Para Ahli Daresh (1989), misalnya mendefinisikan supervesi sebagai suatu proses mengawasi kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan organisasi. Wiles (1955) mendefinisikannya sebagai bantuan dalam pengembangan situasi belajar-mengajar. Lucio dan McNeil (1978) mendefinisikan tugas supervise, yang meliputi: Tugas perencanaan Tugas administrasi Partisipasi secara langsung dalam pengembangan kurikulum Melaksanakan demonstrasi mengajar untuk guru-guru, serta Melaksanakan penelitian. Sergiovanni dan Starratt (1979) berpendapat bahwa tugas utama supervise adalah perbaikan situasi pengajaran.
Pengertian Supervisi Pendidikan Dilihat dari sudut etimologi “supervisi” berasal dari kata “super” dan “vision” yang masing-masing kata itu berarti atas dan penglihatan. Jadi supervisi pendidikan dapat diartikan sebagai penglihatan dari atas. Melihat dalam hubungannya dengan masalah supervisi dapat diartikan dengan menilik, mengontrol, atau mengawasi. Supervisi ialah pembinaan yang diberikan kepada seluruh staf sekolah agar mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan situasi belajar-mengajar yang lebih baik.[3] Orang yang melakukan supervisi disebut dengan supervisor.
Tujuan Supervisi Pendidikan Membantu Guru agar dapat lebih mengerti/menyadari tujuan-tujuan pendidikan di sekolah. Membantu Guru agar mereka lebih menyadari dan mengerti kebutuhan dan masalah-masalah yang dihadapi siswannya. Untuk melaksanakan kepemimpinan efektif dengan cara yang demokratis . Menemukan kemampuan dan kelebihan tiap guru. Membantu guru meningkatkan kemampuan penampilannya didepan kelas. Membantu guru baru dalam masa orientasinya Membantu guru menemukan kesulitan belajar murid-muridnya dan merencanakan tindakan-tindakan perbaikannya Menghindari tuntutan-tuntutan terhadap guru yang diluar batas atau tidak wajar
Fungsi Supervisi Pendidikan Menurut Swearingen (Sahertian, 2008: 21) terdapat 8 fungsi supervisi sebagai berikut: 1. Mengkoordinasi semua usaha sekolah 2. Memperlengkapi kepemimpinan sekolah 3. Memperluas pengalaman guru 4. Menstimukasi usaha-usaha sekolah yang kreatif 5. Memberi fasilitas dan penilaian yang terus menerus 6. Menganalisis situasi belajar mengajar 7. Memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada setiap anggota staf supervisi 8. Memberi wawasan yang lebih luas dan terintegrasi dalam merumuskan tujuan-tujuan pendidikan dan meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru.
Prinsip Dasar Supervisi Menurut Sahertian (2008: 20), supervisi memiliki prinsip-prinsip yang harus dilaksanakan sebagai berikut. 1.Prinsip Ilmiah (scientific). 2.Prinsip Demokratis 3.Prinsip Kerja sama 4.Prinsip konstruktif dan kreatif dll.
Tipe Supervisi Pendidikan 1. Otokratis : supervisor penentu segalanya 2. Demokratis : mementingkan musyawarah mufakat dan bekerjasama atau gotong royong secara kekeluargaan. 3. Pseudo/Quasi demokratis (demokratis semu) 4. manipulasi diplomatis : mengarahkan orang yang disupervisi untuk melaksanakan apa yang dikehendaki supervisor dengan cara muslihat 5. laissez-faire : memberikan kebebasan dan keleluasan kepada orang yang disupervisi untuk melakukan apa yang dianggap mereka baik
SEKIAN DAN TERIMA KASIH