Dewi Nugraheni Restu Mastuti, S.KM ANEMI GIZI BESI (AGB)
Keadaan di Indonesia Prevalensi 50.4% (SKRT 1995) Prevalensi rata–rata nasional pada ibu hamil 63,5%, anak balita 40,1% (1995) Anemi gizi disebabkan karena defisiensi: Zat besi Asam folat Vitamin B12
Golongan rawan anemi def besi: - Bumil - Anak usia sekolah Busui - Balita WUS Pekerja / buruh berpenghasilan rendah Kurang zat besi pada wanita hamil terlihat dari : Angka kesakitan dan kematian maternal Angka kesakitan dan kematian janin Risiko terjadinya bayi BBLR
Batasan Anemia Anemia merupakan keadaan menurunnya kadar Hb, Ht, & jumlah sel darah merah di bawah nilai normal yang dipatok untuk perorangan.
Zat Besi Mineral mikro paling banyak dalam tubuh manusia Fungsi : alat angkut oksigen, alat angkut elektron dalam sel, berperan dalam metabolisme energi, dan bagian dari reaksi enzim. Dalam makanan ada dalam 2 bentuk : hem dan non hem Di lambung ferri diubah menjadi ferro Absorbsi di bagian atas usus halus oleh transferin. Disimpan di hati (30%), sumsum tlg belakang (30%), sisanya di limpa dan otot dalam bentuk feritin dan homosiderin.
Etiologi Anemi Gizi Besi Secara umum ada 3 penyebab : Kehilangan darah secara kronis Asupan zat besi tidak cukup dan penyerapan tidak adequate Peningkatan kebutuhan zat besi
Bagan penyebab anemi def besi
Asupan dan serapan tidak adekuat Besi - hem makanan hewani bioavailability >> - non hem makanan nabati bioavailability << Banyak penduduk tak mampu menghadirkan makanan sumber hem (hewani) asupan Kebiasaan konsumsi makanan yang menggangu penyerapan besi Contoh hem : daging, ayam, ikan. Contoh non hem : telur, serealia, kacang2an, sayur hijau, beberapa jenis buah.
Faktor yang berpengaruh pada penyerapan besi Bentuk besi : hem dan non hem Asam organik , contoh : vitamin c membantu penyerapan besi dg mengubah ferri ferro Asam fitat (serealia) & asam oksalat (sayuran), Tanin dan polifenol (teh & kopi) mengikat besi menghambat serapan besi Tingkat keasaman lambung absorbsi besi Kebutuhan tubuh
Penilaian status zat besi Indikator laboratorium : Hb Hematokrit Besi serum Feritin serum Transferin serum
Indikator anemia Usia / Jen Kel Kadar Hb (g/dl) Anak 6 bulan – 5 tahun Anak 5 – 11 tahun Remaja 12 – 14 tahun Laki2 dewasa Wanita dewasa Wanita hamil Wanita menyusui < 11 < 11.5 < 12 < 13
Tanda dan Gejala 5 L (letih, lemah, lesu, lelah, dan lunglai) Pucat (diperiksa di telapak tangan, kuku & kelopak mata bawah) Sesak nafas Daya ingat dan konsentrasi menurun
Dampak Kekurangan Besi Menurunnya produktivitas kerja Kemampuan belajar, konsentrasi dan daya ingat menurun Ambang batas rasa sakit meningkat Kemampuan mengatur suhu tubuh menurun Sistem kekebalan tubuh menurun
Angka kecukupan besi Bayi 0-6 bln : 0,5 mg Bayi 7-12 bln : 7 mg Balita : 8-9 mg Anak sekolah : 10 mg Remaja laki-laki : 13-19 mg Remaja perempuan : 20-26 mg Dewasa laki-laki : 13 mg Dewasa perempuan : 14-26 mg Ibu hamil : + 20mg Ibu menyusui : + 2 mg (Widya Karya Pangan dan Gizi 1998 dan AKG 2004)
Pengobatan anemia berat Penatalaksanaan Pengobatan anemia berat Usia Besi / hr As. Folat / hr Lama pengobatan Anak < 2 th Anak 2 – 12 th Remaja dan dewasa termasuk wanita hamil 25 mg 120 mg 600 mg 100-400 ug 400 ug 3 bln
Pengobatan anemia sedang-ringan Remaja & dewasa : 60-120 mg Fe Bumil : 120 mg Fe & 500 ug as folat Respon positif peningkatan Hb 0.1 mg/dl tiap hari mulai dr hari ke 5
Pencegahan Pemberian tablet dan suntikan besi Pendidikan, upaya peningkatan asupan besi mell makanan Pengawasan penyakit infeksi Fortifikasi makanan dengan zat besi
Pemberian suplemen tablet besi Prioritas bumil, anak pra dan usia sekolah, bayi Pada bumil diberi 60 mg tablet besi dan 250 ug tablet asam folat sebanyak 90 tablet Diberikan pada trimester 2 dan 3
Pendidikan Pemberian pendidikan pada masyarakat mis: bahaya anemia besi, sttg suplementasi besi pada balita dan bumil Mempromosikan makanan yang mampu meningkatkan serapan besi Penggunaan poster mengenai tablet besi Buku Pedoman pemberian besi bagi petugas Buku Pedoman Operasional Penanggulangan Anemia Gizi bagi petugas
Pengawasan penyakit infeksi Mendidik masyarakat tentang cara makan yang sehat Memerlukan upaya KesMAs “preventing” mis : penyediaan air bersih, perbaikan sanitasi, kebersihan perorangan.
Fortifikasi makanan Fortifikasi adalah program memasukan unsur nutrisi dalam makanan atau bahan pokok untuk makanan. Biasanya dalam bentuk ferro sulfat Biasa di fortifikasi pada : roti, biskuit, gandum, susu formula bayi dan makanan sapihan. Dipertimbangkan untuk memfortifikasi garam, gula, beras, serta saus ikan.
TERIMA KASIH