Oleh : Rahmat Robi Waliyansyah, M.Kom.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Data Warehousing :: Overview
Advertisements

Chapter 16 Testing Your Data Warehouse
Kiky Rizky Nova Wardani, S.Kom
Bab 10 BASIS DATA.
5.
BAB 13 U SING D ATA W AREHOUSE FOR B USINESS I NTELLIGENCE Moh. Muslih Rizal Ario Kiky Cahyaning H Nursyakhroini.
OLAP - PERTEMUAN 8 – OLAP.
Pertemuan #2 OLAP.
Sistem Jaringan Terdistribusi
BASIS DATA LANJUTAN.
Materi Kuliah [5]: (Sistem Pendukung Keputusan)
Data Warehouse dan Decision Support
OLAP dalam Data Warehouse
Manajemen Basis Data menggunakan SQL Server
Pengenalan Data Warehouse
Data Warehousing Sistem Basis Data Lanjut Prepared by: MT. Wilson
Data Mart dan Metadata Data Warehouse
Basis Data Dasar Rudi Hartono, S.E, S.Kom.
DATA MART.
SISTEM INFORMASI Pertemuan 5.
Oleh : HILMY NUR R. – RYAN ABDI W. – KAISHA SATRIO N.H. – DENY SATRYA P. – F.X. YUDHA GAMMA C.H
ONLINE ANALYTICAL PROCESSING (OLAP)
DBMS Terdistribusi.
Arsitektur Client-Server
Informasi Dalam Praktik
MANAJEMEN INFORMASI: PERANCANGAN DATABASE
PEMBANDINGAN KINERJA JEDOX PALO VERSI 1. 0c DENGAN VERSI 2
Pengantar Client Server
PERFORMANCE MANAGEMENT
KECERDASAN BISNIS Data Warehouse, Data Mart, OLAP, dan Data Mining
SISTEM BASIS DATA D.SINAGA, M.KOM.
ARSITEKTUR SISTEM TERDISTRIBUSI
Pertemuan Minggu Ke-2 LINGKUNGAN DATABASE.
VIEW.
Manajemen Basis Data menggunakan SQL Server
PENGAKSESAN QUERY.
Basis Data Terdistribusi
Data Warehouse, Data Mart, OLAP, dan Data Mining
Basis Data Klien Server dan Basis data Internet Materi 7
04 Datawarehouse Transformasi Data Febrianti Supardinah, ST.MM.
Perancangan Arsitektur Sistem
DATA MART Pertemuan ke-3.
Pertemuan 5-2 Database dan Sistem
Topik Database : 1. Sistem Basis Data 2. ER Model
ARSITEKTUR DATA WAREHOUSE
BUSINESS INTELLIGENCE
Basis Data Terdistribusi
KECERDASAN BISNIS (Data Warehouse, Data Mart, OLAP, dan Data Mining)
LINGKUNGAN DATABASE Arsitektur Database
Prinsip Data Warehouse
Basis Data Dasar Rudi Hartono, S.E, M.Kom.
Perancangan Penyimpanan Data
Data Warehouse Database Systems: Design, Implementation, and Management, Sixth Edition, Rob and Coronel.
MEDIA WEB SERVICE DARI ONLINE-SHOP
Perancangan Data Logis dan Fisik
SISTEM BASIS DATA TERSEBAR
METODE PENGEMBANGAN DATAWAREHOUSE
Business Intelligent Ramos Somya, S.Kom., M.Cs.
Metodologi dan Pengembangan Data Warehouse
Analisis Multidimensional
Database Server & Terdistribusi
Business Intelligence Ramos Somya, S.Kom., M.Cs.
DATA WAREHOUSE AND OLAP TECHNOLOGI FOR DATA MINING
Sistem Pengolahan Data
Oleh: Devie Rosa Anamisa
Business Intelligent Ramos Somya, S.Kom., M.Cs.
SISTEM BASIS DATA TERSEBAR
Database Server & Terdistribusi
KELOMPOK 6 AGUNG BIANTORO.M ( 042 ) JONI PUTRA ( 103 ) HARIS FERDIAN ( 033 ) TEKNIK-TEKNIK DATA MINING.
Kiky Rizky Nova Wardani, S.Kom
Transcript presentasi:

Oleh : Rahmat Robi Waliyansyah, M.Kom. OLAP, ROLAP, MOLAP, HOLAP ? Oleh : Rahmat Robi Waliyansyah, M.Kom.

OLAP OLAP adalah aplikasi analytical dengan kemampuan pivot menyerupai spreadsheet - seperti Microsoft Excel, OpenOffice Calc, dll. OLAP merupakan komponen penting dari aplikasi BI (Business Intelligence). Perbedaan dengan spreadsheet adalah OLAP dirancang khusus untuk mampu menangani jumlah data besar dan memiliki ekspresi bahasa analisis yang lebih baik. Dan aplikasi OLAP ini biasanya memiliki arsitektur client / server.  Database OLAP memiliki struktur skema tersendiri dan biasanya berupa suatu data warehouse. Namun tidak tertutup kemungkinan OLAP mengambil dari database operasional (transaksional) - ini dengan catatan database ini telah memiliki struktur rancangan yang "OLAP friendly" (Lihat Gambar). Karakteristik OLAP - Menggunakan teknik analisa data Multidimensional - Menyediakan dukungan database tingkat lanjut - User Interface yang mudah difahami. - Mendukung arsitektur Client/Server

OLAP (2) OLAP menyediakan cara untuk menampilkan data Multi Dimensional yang ada dalam Data Mart atau Data Warehouse, dengan OLAP dapat dibuat Cube yang mengorganisasikan data dan membuat summary data untuk query yang effisien.

Pada gambar di atas, terlihat OLAP Server menggunakan buffer / cache yang bersifat temporer dan permanen. Ini akan erat kaitannya dengan jenis OLAP yang akan kita bahas. Selain itu, walaupun skema infrastruktur di bagian kanan gambar memungkinkan, ini sangat tidak disarankan dengan alasan performa dan kendala perancangan cube (pivotal data) yang lebih kompleks.

MOLAP dan ROLAP Perbedaan keduanya terdapat pada  "Temporary Or Permanent Cache", dimana : ROLAP menggunakan Temporary Cache (SQL Result Cache) MOLAP menggunakan Permanent Cache (Precomputed Storage)

ROLAP (Relational OLAP) Merupakan cara lain yang digunakan untuk melakukan partisi menggunakan tabel relasional dalam data warehouse. Banyak orang berpendapat bahwa basis data yang dirancang secara khusus untuk sebuah keperluan analisis tidak dibutuhkan karena sebuah basis data relasional sudah cukup mampu untuk menampilkan data OLAP. Hal ini hanya berlaku pada tingkat tertentu saja, pada sebuah basis data yang terdiri dari ribuan atau ratusan ribu records maka menampilkan data OLAP akan menjadi sebuah masalah, karena banyak data yang harus diquery.

ROLAP (1) Plus (+) : Dapat menangani jumlah volume data yang sangat besar, batasan ukuran volume data yang ditangani pada teknologi ROLAP adalah batas dari volume dari Relational Database yang dipakai. Dengan kata lain pada ROLAP sendiri tidak ada batasan volume data. Dapat memanfaatkan fungsi-fungsi yang ada pada Relational Database yang dipakai. Plus (+) : – Dapat menangani jumlah volume data yang sangat besar, batasan ukuran volume data yang ditangani pada teknologi ROLAP adalah batas dari volume dari Relational Database yang dipakai. Dengan kata lain pada ROLAP sendiri tidak ada batasan volume data. – Dapat memanfaatkan fungsi-fungsi yang ada pada Relational Database yang dipakai. Minus (-) : – Performance dapat lambat, karena setiap ROLAP report pada dasarnya adalah SQL Query pada Relational Database, waktu query dapat lebih lama jika volume data semakin besar. – Fungsi SQL yang terbatas, karena teknologi ROLAP terutama tergantung pada pembentukan statement Query pada Relational Database, dan tidak semua kebutuhan dapat terpenuhi dengan SQL Statement. ROLAP vendor telah mengantisipasi resiko ini dengan cara membuat Tool out-of-the-box untuk fungsi-fungsi yang kompleks bahkan memungkinkan user untuk mendefinisikan fungsi-fungsi yang dibutuhkannya sendiri.

ROLAP(2) Minus (-) : Performance dapat lambat, karena setiap ROLAP report pada dasarnya adalah SQL Query pada Relational Database, waktu query dapat lebih lama jika volume data semakin besar. Fungsi SQL yang terbatas, karena teknologi ROLAP terutama tergantung pada pembentukan statement Query pada Relational Database, dan tidak semua kebutuhan dapat terpenuhi dengan SQL Statement. ROLAP vendor telah mengantisipasi resiko ini dengan cara membuat Tool out-of-the-box untuk fungsi- fungsi yang kompleks bahkan memungkinkan user untuk mendefinisikan fungsi- fungsi yang dibutuhkannya sendiri.

Cara kerja ROLAP secara umum adalah sebagai berikut : 1. OLAP client mengirimkan query analisis ke OLAP Server. 2.OLAP server akan melakukan pemeriksaan di cache apakah sudah bisa melayani permintaan query dari client tersebut, jika sudah akan dikirimkan. 3. Jika pada cache belum terdapat data diminta, akan dilakukan query SQL ke data mart dan hasil eksekusinya disimpan di cache dan dikirimkan kepada client. 4. Demikian seterusnya. 5. Cache akan disimpan selama periode waktu tertentu dan akan dibersihkan total jika server dimatikan.

Gambar di atas adalah contoh tampilan web dari  Mondrian / Pentaho Analysis yang merupakan ROLAP (bagian atas gambar). Tiap level data yang dianalisis akan dikonstruksi menjadi SQL yang terlihat pada bagian bawah gambar.

MOLAP Ini adalah cara tradisional dalam analisis OLAP. Dalam MOLAP data disimpan dalam bentuk Multidimensional Database. Tidak seperti basis data relasional yang menyimpan data dalam jumlah baris dalam tabel, sebuah data multidimensional menyimpan data dalam sejumlah array multidimensional. Karena dimensi dapat diakses secara mudah, maka user dapat melakukan query pada basis data MOLAP dengan sangat cepat. Selain mengandung data mentah, basis data MOLAP juga mengandung agregasi data sehingga dapat memberikan respon yang cepat terhadap query. Ini adalah cara tradisional dalam analisis OLAP. Dalam MOLAP data disimpan dalam bentuk Multidimensional Database. Tidak seperti basis data relasional yang menyimpan data dalam jumlah baris dalam tabel, sebuah data multidimensional menyimpan data dalam sejumlah array multidimensional. Karena dimensi dapat diakses secara mudah, maka user dapat melakukan query pada basis data MOLAP dengan sangat cepat. Selain mengandung data mentah, basis data MOLAP juga mengandung agregasi data sehingga dapat memberikan respon yang cepat terhadap query.

MOLAP (2) Plus (+) : Performance hebat, karena MOLAP memang dibangun untuk pengambilan data yang cepat dan optimal. Dapat membentuk kalkulasi yang komplek dan cepat. Minus (-) : Jumlah volume data yang dapat ditangani terbatas.

HOLAP Hybrid OLAP,  menggabungkan kedua teknologi diatas. HOLAP menggunakan Relational Database untuk menyimpan Detail data dan menggunakan Multidimensional Database untuk menyimpan Aggregate-nya. HOLAP services dapat menggunakan data MOLAP dan ROLAP secara simultan untuk memecahkan suatu query.

HOLAP(2) HOLAP hadir untuk mengatasi kelemahan dari ROLAP dan MOLAP, kelemahan tersebut adalah : Performa ROLAP tidak begitu baik karena agregasi selalu dilakukan ulang apabila cache sudah expired. Keterbatasan storage dari MOLAP jika digunakan untuk menyimpan kombinasi agregasi pada semua level. Jadi HOLAP merupakan kombinasi atau "jalan tengah" antara keduanya dimana HOLAP akan menyimpan data precomputed aggregate pada media penyimpanan (storage) HOLAP sendiri. 

Yang disimpan pada storage HOLAP adalah data untuk beberapa level teratas atau high level view. Sedangkan untuk level yang lebih rendah atau lebih rinci akan disimpan di database relasional.