HIPOTESIS Hipotesis Penelitian = Hipotesis Konseptual adalah pernyataan yang merupakan jawaban sementara terhadap suatu masalah yang masih harus diuji kebenarannya secara empirik, apakah pernyataan tersebut dapat diterima atau harus ditolak. Hipotesis penelitian didasarkan pada teori tertentu dan berbentuk verbal/kalimat sehingga sukar untuk diuji secara langsung atas dasar fakta empirik. Sehingga untuk mengujinya hipotesis penelitian harus diterjemahkan terlebih dahulu ke dalam hipotesis statistik yang merupakan hipotesis operasional. Hipotesis statistik merupakan pernyataan khusus mengenai populasi atau sampel. Contoh : Nilai rata-rata mata kuliah statistik kelas A adalah 65. Lebih dari 30% mahasiswa yang mengambil mata kuliah statistik mendapat nilai A. Rata-rata pendapatan keluarga di Bekasi Rp 1.000.000,00 / bulan Motivasi belajar mahasiswa UNISMA tinggi.
Setiap hipotesis bisa benar atau salah, sehingga perlu diadakan penelitian sebelum hipotesis itu diterima atau ditolak. Langkah atau prosedur untuk menentukan apakah menerima atau menolak hipotesis dinamakan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis adalah suatu cara untuk membuktikan atau menguatkan suatu dugaan atau anggapan tentang parameter populasi yang tidak diketahui, berdasarkan informasi dari sampel yang diambil dari populasi yang bersangkutan, sehingga dari pengujian ini dapat ditarik sebuah kesimpulan. Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatif Dalam bahasa statistik, apa yang diasumsikan (dihipotesiskan) dinyatakan sebagai Hipotesis Nol (H0) atau Hipotesis Alternatif (H1) Hipotesis Nol (H0) diuji berhadapan dengan hipotesis tandingannya/lawannya yakni Hipotesis Alternatif (H1). Nilai Hipotesis Nol (H0) ditulis dalam bentuk suatu tanda sama (=, ≥, ≤) dan H1 sebagai lawannya. Jika H0 berisi tanda =, H1 bisa bertanda ≠ , > atau <. Jika H0 berisi tanda ≥, H1 akan bertanda <. Jika H0 berisi tanda ≤, H1 akan bertanda >.
Teori pengujian hipotesis akan memutuskan apakah H0 diterima atau ditolak. Keputusan menolak atau menerima H0 didasarkan pada uji statistik yang diperoleh dari data sampel, setelah dibandingkan dengan nilai kritis dari distribusi statistik yang bersangkutan yang terdapat dalam tabel yang dibuat statistisi. Penerimaan suatu hipotesis terjadi karena TIDAK CUKUP BUKTI untuk MENOLAK hipotesis tersebut dan BUKAN karena HIPOTESIS ITU BENAR Penolakan suatu hipotesis terjadi karena TIDAK CUKUP BUKTI untuk MENERIMA hipotesis tersebut dan BUKAN karena HIPOTESIS ITU SALAH.
Dua Tipe Kesalahan Dalam melakukan pengujian hipotesis, ada dua macam kesalahan yang dapat terjadi, dikenal dengan: Kesalahan jenis I adalah kesalahan akibat menolak Hipotesis Nol (H0), padahal Hipotesis Nol benar, sehingga sesungguhnya harus diterima. Dengan kata lain kita menolak hipotesis yang seharusnya diterima. Kesalahan jenis II adalah kesalahan akibat menerima Hipotesis Nol (H0), padahal Hipotesis Nol salah, sehingga sesungguhnya harus ditolak. Dengan kata lain kita menerima hipotesis yang seharusnya ditolak.