Nama Kelompok : - - Kelas : Mata Pelajaran :
Tari Payung
Tari Payung adalah salah satu tari klasik dari Daerah Minangkabau, Sumatera Barat. Tarian ini merupakan tari yang bertema pergaulan, sehingga dibawakan secara berpasang-pasangan. Tari ini menggambarkan kasih sayang seorang kekasih yang dilambangkan dengan melindungi dengan payungnya. Saratnya unsur kasih sayang dalam tari payung menjadikan tarian ini sering dipertunjukan dalam acara pernikahan, utamanya pernikahan yang menggunakan adat Minang. Tentunya jumlah penari yang membawakan tarian ini selalu berjumlah genap.
Sejarah Tari Payung Tari payung muncul pertama kali di daerah Minangkabau, tempat budaya Sumatra Barat banyak berakar dan tidak diketahui siapa penciptanya. Saat ini tari payung telah mengalami banyak perubahan baik dalam segi kreografinya maupaun dalam segi fungsi tari payung sebagai seni ritual dan dikembangkan oleh seniman-seniman tari terutama di Sumatra Barat. Namun perkembangan tersebut tetap pada jalur – jalur yang sesuai dengan nilai – nilai yang berlaku dalam adat Minang, sehingga tidak menimbulkan konflik dan merusak sistem sosial Minang. Misalnya, Dahulu tari payung menjadi salah satu pelengkap ritual adat di Minangkabau. Sekarang, setelah mendapat pengaruh seni modern, tari payung menjadi pertunjukkan seni gerak dan tari populer yang tetap mengusung budaya nenek moyangnya.
Arti Dan Simbol Tarian Tarian ini menggunakan alat bantu berupa payung yang mewakili arti perlindungan dari seorang pria pada kekasihnya. Sang wanita menggunakan selendang yang merupakan simbol kesiapannya dalam membina rumah tangga kelak dengan kekasihnya. Rasa kasih sayang yang dimiliki oleh pasangan kekasih tersebut juga digambarkan dalam gerakan tarian yang harmonis. Meskipun dalam tari payung penari akan berganti pasangan, itu bukanlah pertanda ketidaksetiaan pasangan tersebut. Itu hanyalah sebuah kreasi dari koreografi yang ditampilkan dalam pertunjukan tari payung.
Kostum Tari Payung Karena pada dasarnya pasangan dalam tari payung hanya sepasang kekasih, ini dilambangkan dari kostum yang digunakan oleh masing – masing penari wanita dan pria tidak memiliki perbedaan. Sebagai gambaran intinya, si penari wanita menggunakan selendang serta songket khas Padang. Baik penari wanita maupun prianya sama-sama mengenakan payung.
RAGAM GERAK Ragam gerak dalam tari payung tidak terlalu terpaku dengan aturan – aturan tertentu. Dalam tarian ini hanya mengutamakan keserasian antara payung dengan selendang yang dibawakan oleh penarinya. Hal yang khas tersebut kebanyakan sudah dimodifikasi sedemikian rupa dengan mengandalkan unsur keindahan yang ada.
Musik Pengiring Musik yang digunakan untuk mengiringi tarian ini umumnya menggunakan alat alat musik seperti gong, akordion, gendang, rebana, dan gamelan khas padang. Keunikan dari tarian ini adalah nada yang terbentuk hampir mirip dengan musik – musik melayu. Musik yang mengiringi tari payung biasanya dimulai dengan alunan yang pelan kemudian meningkat menjadi lebih cepat dan makin cepat namun tetap sangat dinamis. Sedangkan lagu yang digunakan untuk mengiringi tari payung merupakan lagu dengan syair yang menggambarkan suasana bulan madu sepasang suami istri di Sungai Tanang. Pengambilan nama ini sesuai dengan judul lagunya Berbendi – bendi ke Sungai Tanang.
Terima Kasih