Miastenia gravis By : VIVI SOFIA, M.Si., Apt.
Miastenia gravis adalah suatu penyakit autoimun dimana persambungan otot dan saraf ( neuromuscular junction ) berfungsi secara tidak normal dan menyebabkan kelemahan otot menahun.
Clinical presentation Causes Idiopathic Penicillamine AChR antibodies are found in 90% of patients developing MG secondary to penicillamine exposure Drugs
Clinical presentation Causes Drugs Antibiotics (Aminoglycosides, ciprofloxacin, ampicillin, erythromycin) B-blocker (propranolol) Lithium Magnesium Procainamide Verapamil Quinidine Chloroquine Prednisone Timolol Anticholinergics
Sistem kekebalan yang membentuk Antibodi tubuh (Ig G) Patofisiologi Sistem kekebalan yang membentuk Antibodi tubuh (Ig G) menyerang reseptor Ach yang terdapat pada sisi otot dari neuromuscular junction akibatnya terjadi kekurangan relatif dari Ach di pelat ujung motoris dari otot lurik Kelemahan otot
Patofisiologi (lanjutan) melibatkan T-cell, B-cell dan tjd hiperplasia kelenjar timus (timoma) ditemukannya antibodi anti Ach-R (anti asetilkolin reseptor).
Pathophysiology T-cell mediated immunity has some influence Thymic hyperplasia and thymomas are recognized in myasthenic patients* Induciton of a myasthenic-like syndrome in mice by injecting a large quantitiy of immunoglobulin G from MG patients
Kelainan NMJ lainnya : Sindrom Eaton-Lambert merupakan penyakit nmj akibat pelepasan Ach yang tidak adekuat , biasanya akibat efek samping dari jenis kanker ttt terutama kanker paru-paru. Botulisme akibat keracunan makanan yang tercemar bakteri Clostridium botulinum yg melumpuhkan otot-otot dengan cara menghambat pelepasan Ach dr saraf. 3. Dosis antibiotik ttt yang sangat tinggi.
EPIDEMIOLOGI Lebih sering terjadi pada wanita ( F:M = 6 : 4 ) dan biasanya timbul pada usia 20-40 tahun. Prevalensi di dunia 1 : 10.000
GEJALA KLINIS Kelemahan pada otot wajah Kelemahan pada kelopak mata ( kelopak mata jauh ) Kelemahan pada otot mata, sehing ga terjadi penglihatan ganda. Kelemahan pada lengan dan tung kai. 5. Kelelahan otot yang berlebihan setelah melakukan olahraga. 6. Bisa terjadi kesulitan dalam berbi cara dan menelan. Sekitar 10% penderita mengalami kelemahan otot yang diperlukan untuk pernafasan.
GEJALA KLINIS
Diagnosa Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala, yaitu jika seseorang mengalami kelemahan umum. Tes edrofonium ( Pharmacological testing ) Elektromiogram Tes darah untuk mengetahui adanya antibodi dalam terhadap asetilkolin. CT scan dada untuk menemukan adanya timoma.
Workup Pharmacological testing Before After
Treatment AChE inhibitor Pyridostigmine bromide (Mestinon) Starts working in 30-60 minutes and lasts 3-6 hours Individualize dose Adult dose: 60-960mg/d PO 2mg IV/IM q2-3h Caution Check for cholinergic crisis Others: Neostigmine Bromide
Treatment Immunomodulating therapies Prednisone Most commonly used corticosteroid in US Significant improvement is often seen after a decreased antibody titer which is usually 1-4 months No single dose regimen is accepted Some start low and go high Others start high dose to achieve a quicker response Clearance may be decreased by estrogens or digoxin Patients taking concurrent diuretics should be monitored for hypokalemia
Treatment Behavioral modifications Diet Patients may experience difficulty chewing and swallowing due to oropharyngeal weakness If dysphagia develops, liquids should be thickened Thickened liquids decrease risk for aspiration Activity Patients should be advised to be as active as possible but should rest frequently and avoid sustained activity Educate patients about fluctuating nature of weakness and exercise induced fatigability
Complications of MG Respiratory failure Dysphagia Complications secondary to drug treatment Long term steroid use Osteoporosis, cataracts, hyperglycemia, HTN Gastritis, peptic ulcer disease Pneumocystis carinii